Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Surat Kredit Berdokumen Dalam

Negeri (SKBDN) Adalah


Jadi, pada prinsipnya SKBDN adalah Letter of Credit yang digunakan dalam
kegiatan perdagangan luar negeri. Perbedaannya hanya pada wilayah pabean dan
juga valas yang digunakan.

SKBDN digunakan untuk negeri dengan menggunakan valuta rupiah, sedangkan


Letter of Credit berlaku di seluruh dunia dan juga digunakan dengan valuta asing.

Selain itu, SKBDN juga adalah suatu surat kredit berdokumen dalam negeri
dengan setiap janji tertulis yang berdasarkan pada permintaan tertulis yang
mengikat pihak bank pembuka.

SKBDN adalah “Letter of Credit” (L/C) dalam dalam negeri yang pada setiap
janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis pemohon (applicant) yang mengikat
bank pembuka (issuing bank).

Dengan begitu, maka bisa dikatakan bahwa bank sebagai lembaga perantara sudah
mengikat diri dalam perjanjian agar mau melakukan berbagai kewajibannya yang
berkaitan dengan transaksi perdagangan dengan pihak ketiga.

Dalam hal ini, bank penerbit harus membayar, mengaksep dan juga memberikan
kuasa pada bank lain untuk bisa mengaksep ataupun melakukan negosiasi wesel.

Istilah-istilah Terkait Surat Kredit Berdokumen


Dalam Negeri (SKBDN)
Terdapat beberapa istilah di dalam transaksi perdagangan yang dilakukan dengan
menggunakan SKBDN, yaitu:

1. Bank Pembuka (Issuing Bank)

Bank pembuka atau issuing bank adalah bank penerbit SKBDN atau Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri dengan berdasarkan permintaan Pemohon
(Applicant).

2. Bank Penerus (Advising Bank)

Advising bank adalah bank yang meneruskan surat kredit berdokumen di dalam
negeri pada pihak penerima atau Beneficiary).

3. Bank Tertunjuk (Nominated Bank)

Nominated bank adalah bank yang memberikan kuasa untuk bisa melakukan
pembayaran atas unjuk, melakukan akseptasi wesel dan juga melakukan negosiasi.
4. Bank Pengkonfirmasi (Confirming Bank)

Confirming Bank adalah bank yang melakukan konfirmasi SKBDN dengan cara
mengikatkan dirinya untuk membayar, mengaksep, dan juga mengambil alih
wesel yang ditarik berdasarkan surat kredit berdokumen dalam negeri.

5. Bank Penegosiasi (Negotiating Bank)

Sama seperti namanya, negotiating Bank adalah pihak bank yang melakukan
negosiasi.

6. Bank Pembayar (Paying Bank)

Paying Bank adalah pihak bank yang melakukan pembayaran pada pihak
penerima atau (Beneficiary) atas adanya penyerahan dokumen yang sudah
disyaratkan dalam SKBDN.

7. Bank Peremburs (Reimbursing Bank)

Reimbursing Bank adalah pihak bank yang ditunjuk oleh bank pembuka untuk
bisa melakukan penggantian pembayaran kepada pihak bank pembayar.

8. Bank Pengirim (remitting bank)

Remitting bank adalah pihak bank yang melakukan pengiriman sight dan usance
pada dokumen syarat SKBDN pada pihak bank pembukanya.

9. Bank Pentransfer (transferring bank)

Sama seperti namanya, Transferring Bank adalah pihak bank yang melakukan
permintaan penerima atau beneficiary dalam melakukan pengalihan SKBDN
secara sebagian ataupun menyeluruh pada satu ataupun beberapa pihak lainnya.

10. Bank Tertarik

Bank tertarik adalah pihak bank yang memiliki kewajiban dalam melakukan
pembayaran atas wesel yang ditarik padanya.

Posisi Bank Terkait Surat Kredit Berdokumen


Dalam Negeri
Berbagai istilah di atas harus kita jelaskan lebih lanjut terkait hubungannya
dengan posisi bank sebagai pihak bank apa. SKBDN adalah surat yang diterbitkan
oleh penerbit yang disebut dengan bank pembuka atau issuing bank. Bank ini
dapat menunjuk pihak bank tertentu untuk bisa meneruskan SKBDN kepada pihak
beneficiary.
Bank yang Meneruskan Tersebut Adalah Bank Penerus (Advising Bank). Bank
tersebut akan melakukan kegiatan pembayaran kepada pihak beneficiary jika
memang mendapatkan persetujuan dari pihak bank penerbit untuk bisa melakukan
kegiatan SKBDN operatif.

Tapi, jika SKBDN ini memiliki sifat non-operatif, maka pembayarannya ini harus
dilakukan konfirmasi dengan pihak bank pembuka terlebih dahulu.

SKBDN operatif ataupun non-operatif pun berlaku untuk jenis SKBDN sight dan
usance

Bank pembayar untuk SKBDN non operatif harus mengirimkan dokumen yang di
dalamnya disyaratkan dalam SKBDN kepada pihak bank pembuka. Jika hal ini
dilakukan, maka pihak bank pembayar akan bertindak sebagai bank pengirim.

Adanya hasil konfirmasi dengan pihak bank pembuka ini nantinya akan
diteruskan ke beneficiary. Jika pihak bank sudah meneruskan SKBDN, maka
selanjutnya akan dikenal dengan bank penerus.

Bentuk penerusan SKBDN pada beneficiary guna melakukan negosiasi


pembayaran dan wesel yang diterbitkan ini akan menempatkan bank sebagai
pihak negotiating bank. Tentunya istilah ini tidak berarti satu kantor bank, tapi
bisa juga untuk bank lain.

Khusus untuk bank penerbit yang memang tidak memiliki cabang pada wilayah
bank tertuju, maka akan menunjuk pihak bank koresponden. Jika bank
koresponden juga nantinya ditunjuk untuk melakukan penggantian pembayaran
pada bank pembayar, maka nantinya bank tersebut akan kita kenal dengan sebutan
bank peremburs.

Ketentuan Penerbitan SKBDN


Beberapa ketentuan yang harus bisa ditaati oleh Anda yang ingin menerbitkan
SKBDN adalah sebagai berikut:

 Jika SKBDN yang dibuka adalah valuta asing, maka bank peremburs
harus memiliki kewarganegaraan luar negeri.
 SKBDN hanya bisa dilakukan untuk melakukan transaksi perdagangan
barang.
 Dalam urusan transaksi perdagangan barang yang berhubungan dengan
transaksi perdagangan jasa yang tidak bisa dipisahkan, maka nilai barang
didalamnya harus lebih besar daripada nilai jasa.
 Transaksi perdagangan pada barang ini hanya bisa dilakukan dengan
batasan bahwa perpindahan barang yang dilakukan di dalam negeri atau
perpindahan barang bisa dilakukan ke luar negeri selama SKBDN
diterbitkan dengan tujuan ekspor.
 SKBDN yang diterbitkan dengan menggunakan mata uang negaranya
masing-masing.
 SKBDN bisa diterbitkan dengan valuta asing selama SKBDN tersebut bisa
dilakukan di dunia perdagangan internasional.
 SKBDN hanya bisa dilakukan dengan kondisi yang tidak bisa diubah dan
tidak bisa ditarik kembali ataupun tidak bisa dibatalkan tanpa adanya
persetujuan dari pihak bank membuka, bank pengkonfirmasi, dan bank
penerima.
 Jangka waktu SKBDN dan juga jangka waktu penundaan SBDN ini
ditetapkan sesuai dengan kesepakatan antara pihak pemohon dan pihak
bank pembuka.
 Dalam penerbitan SKBDN, bank tidak bisa menentukan sendiri nilai
besarnya jaminan ataupun setoran tunai dengan mempertimbangkan
tingkat bonafiditas pada pihak pemohon.
 Dalam hal SKBDN yang diterbitkan dengan syarat pembukaan, maka
pihak bank harus menetapkan adanya setoran tunai yang lebih memadai
dengan memperhatikan nilai besaran uang muka yang bisa ditarik.
 Pihak pemohon SKBDN dalam negeri hanya bisa melakukan secara
tertulis oleh pihak pemohon ataupun kuasanya.
 Pihak bank hanya bisa menerima permohonan penerbitan SKBDN sesuai
dengan permohonannya.

Akuntansi SKBDN (Surat Kredit Berdokumen


Dalam Negeri)
Pada dasarnya, SKBDN sendiri tidak bisa dibatalkan, kecuali mendapatkan
persetujuan oleh bank pembuka, bank penerima, dan bank pengkonfirmasi. Untuk
itu, penerbitan SKBDN bisa berupa SKBDN yang bisa dibatalkan dan bisa
dibatalkan.

SKBDN yang bisa dibatalkan adalah SKBDN yang memiliki nilai transaksi
bersifat komitmen, sedangkan SKBDN yang bisa dibatalkan adalah SKBDN yang
di dalamnya memiliki transaksi bersifat kontijensi atau bersyarat.

Jadi, komitmen dalam hal ini adalah yang tidak bisa dibatalkan dan memiliki
kepastian. Sedangkan kontijensi memiliki indikasi bahwa kelanjutan transaksi di
dalamnya tergantung dari pihak bank penerbit, bank pengkonfirmasi dan juga
pihak bank penerima.

Keduanya ini bisa dicatat di dalam rekening administratif SKBDN yang bisa atau
tidak bisa dibatalkan dan masih akan berjalan dalam kegiatan perdagangan di
dalam negeri.

Kesimpulan
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa SKBDN adalah salah satu fungsi pihak perbankan
sebagai pihak perantara dalam lalu lintas pembayaran. Fungsi lainnya dari bank
adalah menerbitkan garansi, dan sebagai jas pengiriman uang.
Demikianlah yang bisa kami sampaikan terkait SKBDN. Satu hal lainnya yang
harus Anda perhatikan dalam berbisnis di perdagangan dalam negeri ataupun luar
negeri adalah mencatat pembukuan finansial perusahaan secara rapi dan akurat,
bila perlu gunakanlah software akuntansi dari Accurate Online.

Sebagai aplikasi akuntansi yang sudah dipercaya oleh lebih dari 300 ribu pebisnis
di tanah air, Accurate online mampu menyediakan 200 lebih jenis laporan
keuangan yang bisa diakses dengan mudah kapanpun dan dimanapun. Fitur di
dalamnya yang sangat lengkap juga dijamin akan semakin memudahkan Anda
dalam berbisnis.

Tertarik? Anda bisa langsung menggunakan Accurate Online gratis selama 30 hari
dengan hanya klik tautan gambar di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai