Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

LAYANAN ATAU PRODUK PERBANKAN


MATA PELAJARAN PILIHAN

Disusun Oleh :
Muhammad Nabil Mudzaki
Acep Kurniawan
Jahfal Bintang Pratama
Fajar Anugerah

SMK NEGERI 1 CIAMIS


Jln. Jend.Sudirman No. 269 Telp. (0265) 771204 Ciamis
E-mail : smkn1-cms@indo.net.id
Website : www.smkn1-cms.sch.id

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Ciamis, 5 September 2023

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................................iii
BAB I : Pendahuluan.............................................................................................................1
BAB II : Pembahasan.............................................................................................................2
BAB III : Penutup..................................................................................................................32

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan
kewenangan menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau
yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca yang berarti
tempat penukaran uang.
Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.

B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui berbagai layanan atau produk perbankan
2. Mengetahui pengertian Giro
3. Mengetahui pengertian Tabungan
4. Mengetahui pengertian Deposito
5. Mengetahui pengertian Kredit
6. Mengetahui pengertian Inkaso
7. Mengetahui pengertian Kliring

C. Maksud dan Tujuan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Giro
1. Pengertian Bilyet Giro

Apa itu bilyet giro? Secara umum, bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah
kepada bank untuk meminta pemindahbukuan. Selain itu, arti dari istilah bilyet giro adalah
suatu metode pembayaran atau dapat disebut pencairan dana yang berlaku untuk rekening
giro. Surat perintah ini bertujuan untuk memindahkan sejumlah uang dari rekening nasabah
tersebut kepada rekening penerima.
Nasabah yang disebut sebagai penarik bilyet giro adalah pemilik rekening giro di
bank dan menerbitkan surat perintahnya. Sementara penerima adalah pemilik rekening yang
namanya disebutkan dalam surat bilyet untuk menerima uang dari penarik.
Lalu, masa berlaku bilyet giro adalah 70 hari dari tanggal bilyet diterbitkan. Dengan
kata lain, kadaluarsa bilyet giro dihitung setelah jangka waktu tersebut. Artinya bilyet akan
hangus dan nasabah harus menerbitkan ulang.
Jumlah uang yang bisa dipindahbukukan melalui bilyet giro adalah maksimal Rp500
juta. Di sisi lain, keamanan transaksi surat ini lebih terjamin daripada nasabah menggunakan
surat cek.
Hal tersebut karena proses transaksi bilyet giro harus ditarik dan diterima langsung
oleh nasabah atau penerima kuasa. Apabila seumpama terjadi sebuah kesalahan pada
transaksi ini, maka bisa langsung terblokir. Bahkan, dampaknya transaksi bilyet giro secara
otomatis akan batal.

2. Persamaan Bilyet Giro dan Cek

Sebelum sobat OCBC mengetahui perbedaannya, Anda perlu memahami beberapa persamaan
bilyet giro dan cek terlebih dulu, di antaranya:

1. Secara definisi
Cek dan bilyet giro adalah alat pembayaran berupa giral atau bisa disebut alat
pembayaran menggunakan surat berharga.
2. Perintah ke bank untuk menyerahkan dana ke penerima
Kedua surat berharga ini juga merupakan bentuk perintah nasabah kepada bank untuk
melakukan pemindahbukuan pada rekening nasabah.
3. Masa berlaku
Masa berlaku cek dan bilyet giro adalah sama, yaitu 70 hari sejak diterbitkan.
4. Alat pembayaran di lembaga kliring
Terakhir, kedua alat pembayaran ini bisa dijadikan sebagai bahan perhitungan pada
lembaga kliring.

3. Perbedaan Cek dan Bilyet Giro

Selanjutnya, ada beberapa perbedaan dari kedua surat berharga ini. Adapun 5 hal yang
menjadi perbedaan cek dan bilyet giro adalah:

2
1. Pencairan dana
Perbedaan pertama antara cek dan bilyet giro adalah dari proses pencairan dananya.
Cek bisa secara langsung dicairkan secara tunai di bank. Sementara bilyet giro tidak
langsung dapat dicairkan dalam bentuk uang.
2. Uang tunai
Cek berfungsi sebagai surat perintah dari nasabah kepada bank untuk membayar uang
secara tunai kepada orang yang tertulis pada surat cek tersebut.
Sementara fungsi bilyet giro adalah sebagai surat perintah dari nasabah tabungan giro
kepada bank untuk memindahkan uang kepada orang yang tertulis dalam surat bilyet
giro dengan syarat memiliki tabungan yang terdaftar pada bank tertentu.

3. Sumber hukum
Secara sumber hukum, cek memberlakukan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD). Sementara sumber hukum yang diterapkan pada bilyet giro adalah
Peraturan Bank Indonesia (PBI).
4. Biaya materai
Pihak penarik cek akan diminta membayar biaya materai di bank sesuai ketentuan.
Sementara penarikan bilyet giro tidak dikenakan biaya materai.
5. Tanggal efektif dan tanggal penerbitan
Pada surat cek, terkadang hanya tertulis tanggal penerbitan disebabkan adanya cek
mundur. Sebagai contoh, Anda menerima cek dari teman Anda pada tanggal 24
Januari 2022, namun dalam cek tertulis tanggal 27 Januari 2022. Artinya cek tersebut
baru dapat dicairkan pada tanggal 27 Januari 2022.
Sementara bilyet giro selalu tertulis tanggal efektif dan tanggal penerbitan. Sebagai
informasi, tanggal penerbitan ialah tanggal pembuatan bilyet giro. Sedangkan, tanggal
efektif merupakan awal pemberlakuan perintah untuk memindahbukukan uang dari
rekening pemberi ke rekening penerima.

4. Sifat Bilyet Giro

Sama halnya dengan alat pembayaran non tunai lainnya, bilyet giro juga memiliki sifat
khusus yang menjadikan dirinya dianggap sebagai alat pembayaran non tunai paling aman.
Beberapa sifat khusus dari bilyet giro adalah:

 Mempunyai masa berlaku yang sudah disahkan.


 Tidak bisa langsung dibayarkan secara tunai.
 Pembayaran dilaksanakan saat tanggal jatuh tempo.
 Bilyet giro bisa dibatalkan secara sepihak oleh penarik atau nasabah pemberi.

3
5. Syarat Bilyet Giro Menurut Bank Indonesia

Berdasarkan peraturan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (PBI) No. 18/41/PBI/2016
tentang Bilyet Giro, terdapat sejumlah syarat yang harus diperhatikan oleh penarik (nasabah
pemberi bilyet giro), antara lain:

 Bilyet giro tidak tergolong ke dalam surat berharga.


 Penarik bilyet giro harus memenuhi syarat formal bilyet giro.
 Penarik bilyet giro wajib memiliki dana yang cukup.
 Penarik bilyet giro wajib menginformasikan kepada bank apabila bilyet giro ingin
dibatalkan atau diblokir.

6. Aturan Bilyet Giro

Selain persyaratan yang harus Anda penuhi untuk menerbitkan surat berharga ini, ada
beberapa aturan mengenai bilyet giro, antara lain:

 Masa berlaku bilyet giro sampai dengan 70 hari


 Jumlah maksimal nominal kliring adalah Rp500 juta.
 Penulisan nama pemberi bilyet giro harus berada tepat di bawah tanda tangan.
 Tanda tangan pemberi tidak bisa diulang.
 Tanda tangan wajib ditulis secara manual menggunakan tinta.
 Penyerahan bilyet giro ke bank harus dilakukan oleh pemberi langsung atau orang
yang mewakili dalam surat kuasa.
 Proses pencairan uang tidak bisa dipindahtangankan.
 Perbaikan penulisan hanya boleh dilakukan tiga kali untuk masing-masing kolom
isian.
 Tanggal penerbitan dan tanggal efektif wajib ditulis.
 Bilyet giro pada dasarnya hanya bisa diblokir, tidak bisa dibatalkan

7. Contoh Bilyet Giro

Mengacu pada peraturan yang disahkan oleh Bank Indonesia, terdapat beberapa macam
syarat agar bilyet giro bank dapat tervalidasi. Berikut ini beberapa komponen atau contoh
bilyet giro.

 Terdapat judul "Bilyet Giro" dan nomor Bilyet Giro yang dimaksud.
 Tertulis nama bank tertarik.
 Tertulis perintah yang jelas.
 Tertulis nama dan nomor rekening penerima bilyet giro.
 Tertulis nama bank penerima.
 Terdapat jumlah uang yang dipindahbukukan dan tertulis berupa angka maupun huruf
selengkap mungkin.
 Tertulis tempat serta tanggal penarikan.
 Terdapat tanda tangan, nama lengkap dan lebih baik dilengkapi stempel persyaratan
pembukaan rekening giro.

8. Cara Mencairkan

4
Cara mencairkan bilyet giro memang terbilang gampang. Hanya dengan bank menuruti apa
yang ada di dalam surat perintah giro, maka uang akan berhasil ditransfer dari rekening bilyet
giro penarik ke rekening penerima. Lalu setelah itu, penerima dapat melakukan tarik tunai
uang dari rekening giro.

9. Cara Membatalkan Bilyet Giro

Pada dasarnya, bilyet giro tak bisa dibatalkan sebab terdapat aturan yang mengikat. Tetapi,
bilyet giro bisa diblokir asalkan dilandasi dengan alasan kuat, seperti:

 Bilyet giro dicuri atau hilang.


 Tidak bisa digunakan karena bilyet giro rusak.
 Masa berlaku bilyet giro sudah habis.
 Cara membatalkan bilyet giro harus didukung dengan bukti surat pembatalan lalu
diantar kepada pihak bank tertarik.
 Apabila hendak memblokir bilyet giro yang hilang atau dicuri maka nasabah penarik
wajib membawa surat keterangan dari kepolisian setempat.

B. Tabungan
1. Pengertian Tabungan

Sebelum berbicara tentang tips dan manfaat menabung, sobat OCBC NISP perlu memahami
pengertian tabungan terlebih dahulu.

Tabungan adalah simpanan yang tidak digunakan dan dialokasikan khusus dari pendapatan.
Tabungan dapat ditarik kapan saja tanpa batasan waktu. Anda bisa mengambil uang tabungan
melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri) atau tarik tunai dengan datang ke bank.

Rupanya tabungan tak hanya berupa uang namun juga dalam bentuk lain seperti emas.
Menabung emas sedang banyak diminati karena harga emas cenderung tetap. Besaran inflasi
dari harga emas yang membuat menabung emas beruntung.

Selain di bank, Anda juga bisa menabung di rumah. Caranya dengan menyisihkan uang dari
hasil pendapatan.

Waktu menabung bisa dilakukan kapan saja. Anda dapat menjadwalkan secara rutin baik
harian maupun bulanan. Tergantung kondisi penghasilan Anda dalam harian atau bulanan.

Uang yang dialokasikan untuk ditabung harus disimpan dalam wadah atau dompet yang
terpisah dengan uang harian agar tidak bercampur. Menabung uang melalui celengan lah
yang paling sering dilakukan.

5
2. Jenis-jenis Tabungan

Nah, apabila Anda berencana untuk menabung di bank, maka terdapat beberapa jenis
tabungan yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan masing-masing nasabah. Apa saja itu?
Ini dia daftarnya.

1. Tabungan konvensional
Tabungan konvensional adalah simpanan yang paling umum dilakukan setiap orang.
Nasabah yang menabung secara konvensional akan mendapatkan fasilitas buku
tabungan, kartu debit dan layanan banking baik itu sms banking, mobile banking atau
internet banking.

Dalam tabungan konvensional, laba atau bunga yang diterima nasabah terbilang
rendah. Sebab tujuan utama menabung secara konvensional hanya untuk menyimpan
uang, bukan untuk mengembangkan uang. Tingkatan bunga yang diperoleh dari 0%
hingga 2%.

2. Tabungan berjangka
Jenis tabungan ini direkomendasikan untuk Anda yang menyimpan uang karena
tujuan tertentu. Misalnya menabung uang untuk liburan, untuk dana pendidikan, dan
sebagainya. Jumlah bunga dari tabungan berjangka lebih besar jika dibandingkan
tabungan konvensional. Anda akan memperoleh bunga sebesar 3% sampai 7% per
tahun.

Sayangnya tabungan berjangka tidak dapat diambil sesuai keinginan pemilik.


Simpanan ini hanya bisa diambil pada waktu tertentu yang telah disepakati. Bahkan
jika melanggar kesepakatan tersebuti, Anda akan mendapatkan denda atau penalti.

3. Tabungan anak
Tabungan anak ditujukan untuk para orang tua yang ingin mengajarkan buah hatinya
menabung sejak dini. Fasilitasnya sama seperti tabungan konvensional hanya saja
tidak mendapatkan layanan mobile banking.

Minimal setoran bisa dimulai dari Rp5.000. Besaran tersebut tentu sangat ringan bagi
anak-anak. Hal ini merupakan langkah yang baik dalam menanamkan kebiasaan
menabung bagi si kecil.

4. Tabungan giro
Tabungan giro banyak dimanfaatkan dalam dunia bisnis sebagai tabungan perusahaan.
Fasilitas yang ditawarkan yakni cocok untuk memenuhi kebutuhan bisnis seperti
melakukan transfer ke banyak rekening. Bentuk transaksinya dapat menggunakan cek
dan bilyet.

Tidak hanya badan usaha, rekening Giro juga bisa dibuka oleh perorangan. Jumlah
setoran awal tergolong cukup besar yakni dimulai dari 2 juta hingga 3 juta.

5. Tabungan investasi
Berdasarkan namanya, tujuan tabungan investasi adalah untuk memperoleh
peningkatan nilai uang yang ditabung. Peningkatan nilai uang tergantung dengan
besaran bunga yang diberikan bank.

6
Jumlah bunga tabungan investasi lebih besar daripada tabungan konvensional dan
tabungan giro. Sayangnya dibalik keuntungan yang menggiurkan, Anda tidak dapat
mengambil uang simpanan dalam waktu sembarangan atau di mana saja.

Waktu pencairan tabungan investasi memiliki syarat sesuai dengan kesepakatan


waktu di awal. Jika Anda memaksa untuk mengambil simpanan tersebut di luar waktu
yang telah ditentukan, maka berisiko terjadinya pengurangan nilai dan nasabah harus
membayar denda.

6. Tabungan mata uang asing


Jenis tabungan ini disebut sebagai valas (valuta asing). Biasanya dijumpai pada
perbankan konvensional. Mata uang yang digunakan berasal dari mata uang luar
negeri seperti dollar, euro, pound sterling.

Namun untuk Anda yang memiliki dana dalam mata uang rupiah tak perlu khawatir.
Anda tetap bisa melakukan investasi dengan menukarkan uang rupiah dalam konversi
mata uang asing.

7. Tabungan haji
Jenis tabungan ini dipilih untuk nasabah yang memiliki rencana untuk berhaji ke
Tanah Suci. Ketentuan dan syarat dari tabungan haji tidak jauh beda dengan tabungan
berjangka. Anda dapat mencairkan tabungan setelah dana terkumpul dalam jangka
waktu tertentu.

Fasilitas tabungan haji lebih dari sekedar menyimpan dana. Secara sekaligus Anda
akan didaftarkan dalam menunggu keberangkatan haji sampai nominal yang disimpan
sudah memenuhi ketentuan. Selain itu, nasabah akan memperoleh asuransi jiwa.

3. Cara menabung di Bank

Cara menabung di bank (offline)


Berikut merupakan tahapan yang harus dilakukan nasabah jika ingin melakukan pembukaan
rekening tabungan.

1. Pilih bank yang dituju


Hal pertama yang harus dilakukan sebelum memutuskan untuk menabung adalah
menentukan bank yang dituju. Sebab setiap bank memiliki peraturan dan fitur produk
yang berbeda. Tentukan bank dan jenis tabungan yang akan dipilih berdasarkan
kebutuhan.

2. Siapkan dan bawa beberapa dokumen penting serta uang setoran


Setelah menentukan bank dan jenis tabungan, siapkan beberapa data pribadi seperti
KTP/SIM/Kartu Mahasiswa/Kartu Pelajar baik asli dan fotocopy. Pada bank tertentu
mewajibkan calon penabung untuk membawa fotocopy dan dokumen asli dari NPWP
dan Kartu Keluarga.

Tak lupa untuk membawa uang tunai sebagai setoran awal. Besaran simpanan awal
disesuaikan dengan pilihan jenis tabungan yang tersedia pada bank tujuan Anda.

7
3. Ambil nomor antrian khusus untuk membuka rekening
Setelah seluruh persyaratan lengkap, silahkan datang ke kantor bank yang dituju. Pilih
cabang kantor terdekat dengan tempat tinggal. Karena jika ada masalah seperti buku
tabungan hilang, ATM rusak dan sejenisnya akan dibantu oleh pihak bank terdekat.

Kemudian Anda akan diminta untuk mengambil nomor antrian Customer Service
(CS). Tunggu pada ruang tunggu yang disediakan sampai terdapat panggilan sesuai
nomor antrian yang Anda ambil. Pada Customer Service, jelaskan tujuan Anda yaitu
membuka rekening tabungan.

Kemudian Customer Service akan menawarkan beberapa produk tabungan beserta


penjelasan lengkap mengenai fitur, keunggulan, dan kelemahannya. Penjelasan
Customer Service tersebut akan membantu Anda dalam menentukan dan meyakinkan
pilihan jenis tabungan yang akan diambil.

4. Mengisi formulir pendaftaran


Setelah Anda menentukan untuk menggunakan salah satu produk layanan bank maka
Customer Service akan memberikan formulir aplikasi sebagai syarat registrasi dalam
membuka rekening. Nasabah harus mengisi formulir dengan informasi yang sebenar-
benarnya.

Apabila formulir telah terisi, berikutnya Anda akan diminta untuk menyerahkan
dokumen berupa data diri. Jika identitas penabung telah tervalidasi, maka nasabah
diminta untuk menyerahkan sejumlah uang untuk disetor. Besaran nominal yang
disetor di awal tergantung dari jenis tabungan yang dipilih.

5. Rekening tabungan sudah siap digunakan


Setelah formulir, kelengkapan berkas, dan uang setoran diterima Customer Service,
maka pembukaan rekening akan diproses.

Proses pembukaan rekening dinyatakan selesai saat nasabah menerima Buku


Tabungan, Kartu ATM, Debit, dan fitur yang ditawarkan pada produk tabungan yang
dipilih. Dengan demikian Rekening Tabungan berhasil dibuat dan siap digunakan.

Cara menabung di bank (online)


Seiring berkembangnya teknologi, sebagian bank telah menyediakan fitur membuka rekening
tabungan secara online melalui gadget yang pastinya lebih praktis dan efisien. Caranya pun
mudah.

Anda hanya perlu mengunduh aplikasi mobile banking tujuan lewat Google Playstore atau
Appstore. Selanjutnya, pasang aplikasi tersebut dan pilih menu “Buka Rekening Baru”.
Kemudian, ikuti langkah-langkah yang ada hingga pendaftaran berhasil. Mudah, bukan?

8
4. Manfaat menabung bagi nasabah

Menabung mampu memberikan banyak manfaat bagi pelakunya, baik mereka yang
menabung di bank maupun di rumah. Antara lain:

1. Mengasah kemampuan untuk mengatur keuangan pribadi


Manfaat menabung yang pertama adalah Anda mampu mengatur keuangan pribadi
dengan baik. Karena terdapat dorongan untuk terus menabung, maka sobat OCBC
NISP pun akan berusaha mengatur pos-pos pengeluaran dan alokasi keuangan secara
teratur.

2. Melatih diri untuk lebih berhemat


Manfaat menabung yang kedua adalah Anda akan belajar untuk lebih bijak dalam
mengatur keuangan atau berhemat.

Di mana Anda seakan-akan dituntut untuk mampu hidup sesuai nominal dari sisa
pengalokasian untuk menabung. Secara otomatis hal ini mendorong Anda untuk
berhemat, sebab dana yang digunakan untuk keperluan belanja dan kebutuhan sehari
hari menjadi lebih terbatas.

3. Memiliki dana cadangan atau dana darurat


Manfaat menabung yang dapat dirasakan selanjutnya adalah memiliki cadangan
keuangan. Cadangan keuangan atau dana darurat sebagai simpanan dan dapat
digunakan jika Anda membutuhkan dana dalam waktu mendesak dan kondisi tidak
terduga.

Hal tersebut sangat membantu Anda sebab tidak harus kesulitan mencari dana yang
dibutuhkan dalam waktu mendesak.

4. Belajar Lebih Disiplin


Manfaat menabung lainnya adalah Anda akan belajar untuk lebih disiplin dalam
menetapkan nominal tertentu di setiap hari, minggu atau bulan. Membiasakan
menabung akan menanamkan sifat lebih disiplin dalam mengatur keuangan.

5. Mengasah kesabaran
Manfaat menabung satu ini mungkin tidak Anda sadari. Yup, apalagi kalau bukan
mengasah kesabaran.

Seseorang yang memiliki niat menabung akan melakukan pengeluaran sesuai


kebutuhan. Saat muncul keinginan untuk membeli sesuatu di luar alokasi dana, Anda
akan belajar untuk bersabar dan menahan diri untuk tidak membeli.

6. Memperoleh bunga
Manfaat menabung terbesar yang dirasakan oleh nasabah adalah bunga bank. Saat
Anda menabung, pihak bank akan memberikan bunga sehingga nilai tabungan akan
bertambah. Memang keuntungan dari bunga bank tidak seberapa.

Tetapi keuntungan besar dari bunga bank dapat dirasakan jika tabungan Anda telah
mencapai pada jangka waktu yang lama dan besaran yang ditabung semakin besar.

9
5. Tips menabung bagi generasi millenial

Menabung memang tak semudah yang dibayangkan. Dibutuhkan konsistensi dalam


melakukannya.

Nah, apabila Anda menemui kesulitan untuk menyisihkan pendapatan per bulannya, ini tips
menabung paling efektif yang dapat dicoba. Generasi milenial tak boleh sampai ketinggalan
tips menabung berikut, ya!

1. Tentukan tujuan awal menabung


Dalam rangka menanamkan kebiasaan menabung, Anda dapat memulainya dengan
menentukan tujuan dari menabung. Sebab beda tujuan menabung maka cara
pengelolaan dan jenis tabungan juga berbeda.

Apakah tujuan Anda menabung untuk travelling, naik haji, pendidikan anak, atau
tabungan masa tua? Tentukan mulai dari sekarang. Setelah Anda mengetahui tujuan
dari menabung, maka tentukan jenis tabungan yang sesuai dengan kebutuhan dan
mendorong untuk mewujudkan tujuan Anda.

2. Tentukan berapa persen gaji yang hendak ditabung per bulannya


Salah satu yang dapat mendorong Anda konsisten dalam menabung dengan
menyisihkan uang dari gaji untuk ditabung. Anda dapat mengukurnya dengan
menentukan besaran alokasi untuk menabung dari hasil pendapatan.

Misalnya Anda memutuskan 10% dari gaji harus disisihkan untuk ditabung. Sisanya
digunakan untuk kebutuhan lainnya. Dengan cara ini Anda akan konsisten dalam
menabung sebab besaran menabung telah ditentukan sejak awal.

3. Tabungan 20.000
Tips menabung yang satu ini cukup unik. Menabung 20.000 memiliki kekuatan
tersendiri. Cara unik ini dipopulerkan oleh Ippho Santosa. Langkah yang dilakukan
cukup mudah. Anda hanya perlu menyiapkan sebuah celengan.

Kemudian konsisten untuk menabungkan setiap kali Anda menemukan uang


Rp20.000 di dalam dompet. Contohnya setelah berbelanja, Anda memperoleh
kembalian uang sebesar Rp20.000, maka uang tersebut wajib Anda masukkan ke
dalam celengan. Walau tradisional, namun tidak ada salahnya untuk dicoba.

4. Menabung setiap hari sesuai tanggal


Tips untuk membangun kebiasaan menabung berikut dengan menyisihkan uang sesuai
tanggal dalam kalender. Misalnya pada tanggal 1 Anda menabung 1000 atau 10.0000.
Kemudian tanggal 2, menabung sejumlah 2000 atau 20.000 dan seterusnya.

5. Tabungan uang receh


Menabung uang receh biasa diajarkan orang tua untuk menanamkan kebiasaan
menabung pad anak-anak. Ternyata cara menabung ini tidak hanya dilakukan oleh
anak-anak. Anda dapat melakukannya walau sudah dewasa.

Walau nilainya tidak seberapa, tapi jangan meremehkan uang receh. Karena sedikit
demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Ketika Anda menemukan uang receh atau
mendapat uang kembalian berupa koin receh, segera masukkan ke dalam celengan.

10
Jika Anda rutin melakukan, maka dalam jangka waktu yang lama, uang receh akan
menggunung dan memiliki nilai yang tak lagi remeh.

6. Menabung uang kertas dengan nominal terkecil di dompet


Tips menabung yang terakhir dengan menyimpan uang kertas pada dompet dengan
nominal terkecil. Besaran terkecil dalam dompet nantinya akan dialokasikan untuk
ditabung. Secara demikian Anda tidak akan merasakan keberatan untuk menabung
dalam jumlah besar.

C. Deposito
1. Pengertian Deposito

Deposito adalah jenis simpanan di bank yang mana sistem penyetoran dan
penarikannya hanya bisa dilakukan pada jangka waktu tertentu. Artinya, nasabah hanya perlu
menyetor sejumlah dana di awal dan menunggu jatuh tempo (tenor) untuk mencairkannya.
Dana deposito telah terjamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) sehingga
nasabah tak perlu khawatir akan keamanannya.
Tetapi, bisakah dana diambil sebelum jatuh tempo? Bisa-bisa saja, namun sangat
tidak disarankan. Mengapa? Sebab, pengambilan dana sebelum waktunya akan dikenakan
tarif denda. Ditambah juga bunga yang diperoleh pun masih berjumlah sedikit.
Berapa setoran awal deposito?

Kebijakan setoran awal simpanan ini berbeda di setiap bank. Akan tetapi, rata-rata
bank memulainya dari angka 5.000.000-10.000.000 rupiah.
Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan tabungan reguler. Di mana tabungan
reguler umumnya memiliki setoran awal ringan mulai dari 50.000-100.000 rupiah saja.
Sayangnya, terdapat jumlah maksimal dalam simpanan berikut yaitu 2 miliar rupiah.
Jika saldo telah mencapai lebih dari nominal tersebut, maka jaminan keamanan yang
disediakan oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) tidak berlaku lagi.

2. Berapa suku bunga deposito?

Tadi telah disebutkan apabila suku bunga deposito lebih tinggi daripada bunga
tabungan lainnya. Lantas, berapakah suku bunga produk simpanan berikut yang sebenarnya?
Yuk cari tahu di sini.
Data tahun 2020 menunjukkan bahwa suku bunga deposito di bank-bank di Indonesia
mencapai 3-7,5%. Sedangkan, tabungan reguler biasanya hanya menawarkan bunga sebesar
1% setiap tahun.
Dari sini dapat disimpulkan jika simpanan ini lebih menguntungkan dibandingkan
tabungan reguler. Bagaimana, sobat OCBC NISP? Tertarikkah Anda untuk membuka salah
satu produk simpanan berikut?
Berapa lama tenor deposito?

Tenor adalah jangka waktu penyimpanan dana yang bisa dipilih oleh nasabah sendiri
mulai dari 1, 3, 6, 9, 12, atau 24 bulan. Semakin lama tenor, semakin besar pula suku bunga
yang akan Anda dapatkan.
Contohnya yakni sobat OCBC NISP mengambil tenor selama 12 bulan. Maka,
pencairan dana baru bisa dilakukan 12 bulan setelah Anda membayar setoran awal.

11
3. Cara hitung bunga deposito

Nah, setelah mengetahui besaran setoran awal dan lama tenornya, sekarang saatnya
bagi Anda untuk mempelajari cara hitung bunga deposito. Pada perhitungan bunga deposito
berikut sobat OCBC NISP akan mengenal istilah pajak deposito.
Apa itu pajak deposito? Pajak deposito adalah pajak atas bunga yang diperoleh
nasabah. Menurut Pajak Penghasilan (PPh) pasal 4 ayat 2 pajak bunga deposito adalah pajak
penghasilan yang sifatnya final dan tidak dapat dikreditkan dengan Pajak Penghasilan
terutang.
Besarnya pajak produk simpanan bernama deposito ini adalah 20% dengan nilai
simpanan tak lebih dari 7.500.000 rupiah. Sedangkan, saldo simpanan di bawah 7.500.000
rupiah tidak dikenakan pajak bunga.
Jadi, berapa total simpanan yang diperoleh seseorang apabila ia memilih tenor selama
12 bulan (365 hari) dengan setoran awal 10.000.000 rupiah dan bunga 5%? Yuk pelajari
simulasi perhitungan bunga deposito tersebut di sini.

 Rumus bunga deposito:


Suku bunga x setoran awal x hari/365
= 5% x 10.000.000 x 365/365
= 500.000
 Rumus pajak atas bunga:
Besar pajak x suku bunga
= 20% x 500.000
= 100.000
 Total dana yang diperoleh:
Setoran awal + (jumlah bunga - pajak atas bunga)
= 10.000.000 + (500.000 - 100.000)
= 10.000.000 + 400.000
= 10.400.000

Jadi, jumlah dana seluruhnya setelah 12 bulan adalah 10.400.000.


Jenis-jenis deposito

4. Jenis Jenis Deposito


1. Deposito berjangka
2. Sertifikat deposito
3. Deposito on call
4. Deposito syariah

5. Keuntungan Deposito

Selain memiliki bunga yang besar, terdapat keuntungan deposito lainnya seperti
keamanan yang terjamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), risiko kerugian yang
rendah, dan pilihan tenor yang beragam.
Itulah informasi seputar deposito mulai dari pengertian, setoran awal, suku bunga,
tenor, cara menghitung bunga, jenis-jenisnya, hingga keuntungan deposito. Jadi, apakah
Anda tertarik untuk membuka produk simpanan berikut?

12
Jika iya, langsung saja kunjungi cabang OCBC NISP terdekat. OCBC NISP
menawarkan minimum setoran awal untuk produk simpanan berikut sebesar 8.000.000
dengan suku bunga mencapai angka 3%. Menarik bukan?

D. Kredit
Pengertian Kredit
Kredit dalam arti ekonomi yang sederhana yaitu penundaan pembayaran. Artinya, barang
atau uang yang diterima sekarang dikembalikan pada masa yang akan datang. Istilah kredit
berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti kepercayaan dan kepercayaanlah yang
terkandung dalam perkreditan si pemberi dan penerima kredit.

Berdasarkan Undang-undang Perbankan RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan


menjelaskan bahwa “kredit adalah penyediaan uang/ tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan/ kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga”.

Pengertian Kredit Menurut Para Ahli


Untuk lebih meyakinkan lagi tentang definisi pengertian kredit menurut para ahli.

1. Anwar

Menurut Anwar mengungkapkan bahwa kredit ialah suatu pemberian prestasi (jasa) dari
pihak yang satu kepada pihak lain dan prestasinya akan dikembalikan lagi dalam jangka
waktu tertentu dan uang sebagai kontraprestasinya (balas jasa).

2. Hasibuan

Menurut Hasibuan mengungkapkan bahwa kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus
dibayar bersama bunganya oleh sih peminjam seperti perjanjian yang sudah disepakati
bersama.

3. Thomas Suyatno

Menurut Thomas Suyatno menyatakan bahwa Kredit adalah suatu penyediaan uang yang
dapat disamakan dengan suatu tagihan-tagihannya yang sesuai dengan persetujuan antara
peminjam dan yang meminjamkan.

4. Kasmir

Menurut Kasmir menyatakan bahwa Kredit ialah suatu pembiayaan yang bisa berupa uang
ataupun tagihan yang nilainya bisa ditukar dengan uang.

5. Henry Dunning

Menurut Henry Dunning mengungkapkan bahwa kredit ialah saat yang dimana seseorang
memberikan suatu jasa atas perjanjian untuk pembayarannya.

6. Dr. Al-amin Ahmad

13
Menurut Dr. Al-amin Ahmad menyatakan bahwa Kredit adalah membayar hutang yang
dilakukan secara berangsur-angsur setiap tempo yang telah ditetapkan atau ditentukan.

7. Muljono

Menurut Muljono menyatakan bahwa Kredit adalah suatu kemampuan untuk melakukan
suatu pembelian atau melaksanakan sebuah pinjaman dengan perjanjian untuk membayar
dalam waktu yang sudah ditentukan.

8. MecleodRivai dan Veithzal

Menurut keduanya menyatakan bahwa Kredit ialah suatu penyerahan uang, jasa atau barang
dari satu pihak kepada pihak lain atas dasar kepercayaan dengan sebuah perjanjian mampu
atau bisa membayar pada tanggal yang sudah disepakati.

9. Undang – undang No 7 1998

Menurut Undang-Undang No 7 1998 menyatakan bahwa Kredit ialah suatu penyediaan


tagihan dan uang yang bisa disamakan yang berdasarkan dengan kesepakatan atau
persetujuan pinjam meminjam anata pihak bank dengan pihak lainnya dan untuk mewajibkan
peminjam untuk melunasi hutangnya dengan jumlah bunga, imbalan atau bagi hasilnya dalam
jangka waktu yang sudah ditentukan.

10. Brymont P. Kent

Menurut Brymont P. Kent menyatakan bahwa kredit ialah hak untuk menerima pembayaran
atau sebuah kewajiban dalam melakukan pembayaran pada waktu yang diminta atau pada
waktu yang akan datang, dalam penyerahan suatu barang-barang pada waktu sekarang.

11. Rolling G. Thomas

Menurutnya Rolling G. Thomas menyatakan bahwa kredit ialah suatu kepercayaan si


peminjam untuk membayar sejumlah uang pada waktu masa yang akan datang.

Didalam kerdit sesuatu pasti sudah ada perjanjian atau kontrak didalamnya antar kedua belah
pihak yang sudah disetujui bersama-sama.

Tujuan dan Fungsi Kredit


Kasmir dalam buku yang sama (2002:105), memberi defenisi bahwa pemberian kredit
mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai yang tergantung pada tujuan bank itu
sendiri. Dalam prakteknya tujuan pemberian kredit adalah sebagai berikut:

 Mencari Keuntungan
Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan, hasil keuntungan ini
diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi
kredit yang dibebankan kepada nasabah.

 Membantu Usaha Nasabah


Tujuan selanjutnya adalah untuk membantu nasabah yang memerlukan dana, baik dan untuk
investasi maupun dana untuk modal kerja atau konsumsi. Dengan dana tersebut, maka pihak

14
debitur akan dapat mengembangkan dan memperluas usahanya. Dalam hal ini baik bank
maupun nasabah sama-sama diuntungkan.

 Membantu Pemerintah
Tujuan lainnya adalah membantu pemerintah dalam berbagai bidang. Bagi pemerintah
semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak bank semakin baik, mengingat semakin
semakin banyak kredit berarti adanya kucuran dana dalam rangka peningkatan pembangunan
diberbagai sektor terutama sektor rill.

Secara garis besar keuntungan bagi pemerintah dalam pemberian kredit oleh dunia
perbankan adalah sebagai berikut :

1. Penerimaan pajak dari keuntungan yang diperoleh nasabah dari bank.


2. Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangunan usaha baru atau
perluasan usaha baru, sehingga dapat menyedot tenaga kerja yang masih menganggur.
3. Meningkatkan jumlah barang dan jasa, bahwa sebahagian besar yang disalurkan akan
dapat meningkatkan jumlah produksi barang dan jasa yang beredar dimasyarakat,
sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan.
4. Menghemat devisa, terutama untuk produk-produk yang sebelumnya diimpor dan
apabila sudah dapat diproduksi di dalam negeri dengan fasilitas kredit yang ada, jelas
akan dapat menghemat devisa negara.
5. Meningkatkan devisa negara apabila kredit yang dibiayai adalah keperluan ekspor.

Selain memiliki tujuan tersebut diatas, pemberian kredit juga memiliki fungsi antara lain :
 Untuk meningkatkan daya guna uang
Maksudnya jika uang hanya disimpan saja di rumah maka tidak akan menghasilkan sesuatu,
dengan diberikannya kredit yang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang dan
jasa bagi si penerima kredit.

 Untuk meningkatkan peredaran dan lalulintas uang


Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari suatu wilayah ke
wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang kekurangan uang akan memperoleh uang dari
daerah lainnya.

 Untuk meningkatkan daya guna barang


Kredit yang diberikan akan dapat digunakan oleh debitur untuk mengelolah suatu barang
yang semula tidak berguna menjadi bermanfaat, misalnya pengusaha meubel yang
memperoleh dana kredit.

 Meningkatkan peredaran barang


Yaitu barang dari satu daerah ke daerah lain dapat beredar sehingga jumlah barang dari satu
wilayah ke wilayah lain bertambah. Kredit untuk meningkatkan peredaran barang biasanya
kredit untuk perdagangan ekspor – impor.

 Sebagai alat stabilitas ekonomi


Karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan
oleh masyarakat.

15
 Untuk meningkatkan gairah keusahaan
Bagi penerima kredit akan dapat meningkatkan gairah keusahaan karena adanya tambahan
modal yang banyak.

 Untuk meningkatkan tambahan modal pendapatan


Yaitu semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik karena jika sebuah
pabrik diberikan kredit maka akan menciptakan lapangan kerja dan mengurangi
pengangguran.

 Untuk meningkatkan hubungan internasional


Pemberian kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerja sama dibidang lainnya sehingga
dapat pula menciptakan perdamaian dunia.
Jenis – jenis Kredit
Jenis-jenis kredit menurut Kasmir dalam bukunya Manajemen Perbankan (2003:76), yaitu :
Dilihat dari segi kegunaan:
1. Kredit Investasi
Yaitu kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan proyek atau
usaha.
2. Kredit Modal Kerja
Yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.

Dilihat dari segi tujuan kredit


1. Kredit Produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi dan investasi.
2. Kredit Konsumtif
Kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi, misalanya untuk perumahan, kredit
mobil, dan sebagaianya.
3. Kredit Perdagangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedaganng dan digunakan untuk membiayai
aktivitas perdagangannya.
Dilihat dari segi jangka waktu
1. Kredit jangka pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu
tahun dan biasanya digunakan untuk modal kerja.
2. Kredit jangka menengah
Jangka waktu kredit ini biasanya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun, dan
biasanya digunakan untuk melakukan investasi.

16
3. Kredit jangka panjang
Yaitu kredit yang masa pengembaliannya paling panjang jangka waktunya diatas tiga tahun
atau lima tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang, seperti perkebunan
kelapa sawit atau manufaktur dan untuk konsumtif seperti kredit perumahan.
Dilihat dari segi jaminan
1. Kredit dengan jaminan
Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan apakah jaminan berbentuk barang
berwujud, atau tidak berwujud, atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan
akan dilindungi minimal seniali jaminan atau kredit tertentu jaminan harus melebihi jumlah
kredit yang diajukan calon debitur.

2. Kredit tanpa jaminan


Kredit tanpa jaminan, kredit ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter, serta
loyalitas atau nama baik si calon debitur selama berhubungan dengan bank.

Unsur – Unsur Kredit


Sebagaimana diketahui bahwa unsure esensial dari kredit bank adalah adanya kepercayaan
dari bank sebagai kreditur terhadap nasabah peminjam sebagai debitur. menurut Drs. Thomas
Suyatno dalam bukunya “dasar-dasar perkreditan” unsur-unsur kredit terdiri atas:

1. kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang


diberikannya baik dalam bentuk uang, barang atau jasa, akan benar-benar diterimanya
kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.
2. tenggang waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi
dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. dalam unsur
ini terkandung pengertian nilai agio dari uang, yaitu uang yang ada sekarang lebih
tinggi nilainya dari uang yang akan diterima di masa mendatang.
3. degree of risk, yaitu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya
jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang
akan diterima dikemudian hari. dengan adanya unsur resiko, maka timbullah jaminan
dalam pemberian kredit.
4. prestasi atau objek kredit, pemberian kredit tidak saja diberikan dalam bentuk uang,
tetapi juga dapat berbentuk barang atau jasa. namun karena kehidupan ekonomi
modern sekarang ini didasarkan kepada uang, maka transaksi-transaksi kredit yang
menyangkut uanglah yang setiap kali kita jumpai dalam praktik perkreditan.

bertitik tolak pada pendapat diatas, maka dapat dikemukakan bahwa selain unsur kepercayaan
tersebut, dalam permohonan dan pemberian kredit juga mengandung unsure lain, yaitu unsur
waktu, unsur resiko, dan unsur prestasi.

Ketentuan dan persyaratan umum kredit:


ketentuan dan persyaratan umum dalam pemberian kredit oleh perbankan terdiri dari
Sembilan persyaratan sebagai berikut:

17
1. mempunyai feasibility study, yang dalam penyusunannya melibatkan konsultan yang
terkait
2. mempunyai dokumen administrasi dan izin-izin usaha, misalnya akta perusahaan,
NPWP, SIUP, dan lain-lain
3. maksimum jangka waktu kredit adalah 15 tahun dan masa tenggang waktu (grace
period) maksimum 4 tahun
4. agunan utama adalah usaha yang dibiayai. debitur menyerahkan agunan tambahan
jika menurut penilaian bank diperlukan. dalam hal ini akan melibatkan pejabat
penilai (appraiser) independen untuk menentukan nilai agunan
5. maksimum pembiayaan bank adalah 65% dan self-financing adalah sebesar 35%
6. penarikan atau pencairan kredit biasanya didasarkan atas dasar prestasi proyek. dalam
hal ini biasanya melibatkan konsultan pengawas independen untuk menentukan
progress proyek
7. pencairan biasanaya dipindahbukukan ke rekening giro
8. rencana angsuran ditetapkan atas dasar cash flow yang disusun berdasarkan analisis
dalam feasibility study
9. pelunasan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan

Dasar – dasar Pemberian Kredit


pasal 8 ayat 1 dan 2 UU No.10 tahun 1998 yaitu:

ayat (1) : dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, bank
umum wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atas iktikad dan
kemampuan serta kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi utangnya atau
mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai dengan diperjanjikan.

ayat (2) : bank umum wajib memiliki dan menerapkan pedoman perkreditan dan pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Pencegahan Terjadinya kredit bermasalah


untuk mencegah terjadinya kredit bermasalah dikemudian hari, maka dilakukan pedoman
formula.

1. Personality : dalam hal ini pihak bank mencari data secara lengkap mengenai
kepribadian si pemohon kredit, antara lain mengenai riwayat hidup, pengalamannya
dalam berusaha, pergaulan dalam masyarakat, dan lain-lain.
2. Purpose: bank juga harus mencari data tentang tujuan atau penggunaan kredit
tersebut sesuai line of business kredit bank yang bersangkutan
3. Prospect: bank harus melakukan analisis secara cermat dan mendalam tentang bentuk
usaha yang akan dilakukan oleh pemohon kredit
4. payment: dalam penyaluran kredit, bank harus mengetahui dengan jelas mengenai
kemampuan dari pemohon kredit untuk melunasi utang kredit dalam jumlah dan
jangka waktu yang ditentukan.

Proses pemberian Kredit

18
Untuk memperoleh kredit bank seorang debitur harus melalui beberapa tahapan, yaitu dari
tahap pengajuan aplikasi kredit samapi dengan tahap penerimaan kredit. proses pemberian
kredit oleh satu bank dengan yang lain tidak jauh berbeda.

kalaupun ada perbedaan hanya terletak pada persyaratan dan ukuran penilaian yang
ditetapkan oleh bank dengan pertimbangan masing-masing dengan tetap memperhitungkan
unsur persaingan atau kompetisi. proses-proses tersebut adalah sebagai berikut :

 Pengajuan Permohonan/ Aplikasi Kredit


Bahwa untuk memperoleh kredit dari bank , maka tahap pertama yang dilakukan adalah
mengajukan permohonan/ aplikasi kredit kepada bank yang bersangkutan, dan harus
dilampiri dokumen-dokumen perusahaan yang dipersyaratkan. sekurang-kurangnya memuat
hal sebagai berikut.

1. Profil perusahaan beserta pengurusnya


2. Tujuan dan manfaat kredit
3. Besarnya kredit dan jangka waktu pelunasan kredit
4. Cara pengembalian kredit
5. Agunan dan jaminan kredit

 Penelitian Berkas Kredit


Setelah permohonan/ aplikasi tersebut diterima oleh bank, maka bank akan melakukan,
penelitian secara mendalam dan mendetail terhadap berkas aplikasi kredit yang diajukan.
apabila dari hasil penelitian yang dilakukan itu, bank berpendapat bahwa berkas aplikasi
tersebut telah lengkap dan memenuhi syarat,

maka bank akan melakukan tahap selanjutnya yaitu penilaian kelayakan kredit, dan apabila
ternyata berkas aplikasi kredit yang dilakukan belum memenuhi persyaratan, maka bank akan
meminta kepada pemohon kredit untuk melengkapinya.

 Penilaian Kelayakn kredit (Studi Kelayakan Kredit)


ada beberapa aspek yang akan dinilai, yakni :

1. Aspek hukum : penilaian terhadap keaslian dan keabsahan dokumen-dokumen yang


diajukan oleh pemohon kredit
2. Aspek pasar dan pemasaran : penilaian terhadap prospek usaha yang akan
dijalankan oleh pemohon kredit untuk masa sekarang dan masa yang akan datang
3. Aspek Keuangan : penilaian terhadap aspek keuangan perusahaan yang dilihat dari
laporan keuangan yang termuat dalam neraca laporan laba rugi yang dilampirkan
dalam aplikasi kredit
4. Aspek Manajemen : penilaian pengalaman dari perusahaan yang memohon kredit
dalam mengelola kegiatan usahanya, termasuk sumber daya manusia yang
mendukung kegiatan usaha tersebut
5. Aspek Sosial ekonomi : penilaian terhadap dampak dari kegiatan usaha yang
dijalankan oleh perusahaan yang memohon kredit khususnya bagi masyarakat baik
secara ekonomis maupun sosial

19
6. Aspek teknis/operasional: penilaian terhadap teknis atau operasional dari perusahaan
yang mengajukan aplikasi kredit, misalnya mengenai lokasi tempat usaha, kondisi
gedung, beserta sarana dan prasarana pendukung lainnya
7. Aspek AMDAL : penilaian terhadap AMDAL sangat penting karena merupakan salah
satu persyaratan pokok untuk dapat beroperasinya suatu perusahaan. oleh karena itu
kegiatan usaha yang dijalankan oleh suatu perusahaan pasti mempunyai dampak
terhadap lingkungan baik darat, air, dan udara

Perjanjian Kredit Bank


perjanjian kredit adalah perjanjian pokok (prinsipil) yang bersifat riil. sebagai perjanjial
prinsipiil, maka perjanjian jaminan adalah accessor-nya. ada dan berakhirnya perjanjian
jaminan bergantung pada perjanjian pokok.

arti riil ialah bahwa terjanjinya perjanjian kredit ditentukan oleh penyerahan uang oleh bank
kepada nasabah debitur. menurut Ch. Gatot Wardoyo perjanjian kredit mempunyai fungus-
fungsi sebagai berikut.

1. perjanjian kredit berfungsi sebagai perjanjian pokok.


2. perjanjian kredit berfungsi sebagai alat bukti mengenai batasan-batasan hak dan
kewajiban diantara kreditur dan debitur
3. perjanjian kredit berfungsi sebagai alat untuk melakukan monitoring kredit

E. Inkaso

01. Pengertian Inkaso (collection)

A. Apa itu Inkaso?


Menurut para ahli definisi Inkaso adalah jasa perbankan yang melibatkan pihak ketiga
dalam rangka penyelesaian tagihan berupa warkat-warkat atau surat berharga yang tidak
dapat diambilalih atau dibayarkan segera kepada si pemberi amanat untuk kegiatanya.
Kegiatan inkaso ini dilakukan hanya untuk penagihan antarbank/antarcabang bank sendiri
yang berada di luar wilayah kliring atau di kota yang berbeda.
Dengan kata lain transaksi inkaso adalah penagihan cek/bilyet giro oleh suatu bank yang
berada di suatu wilayah kliring atau kota tertentu kepada bank penerbit yang berada di suatu
wilayah kliring atau kota yang berbeda, dan secara sederhana bisa dikatakan bahwa inkaso
adalah jasa pengiriman uang lewat bank.

B. Manfaat Inkaso
Apa manfaat inkaso? Manfaat inkaso bagi nasabah bank adalah:
1. Menghemat biaya transaksi penagihan
2. Menghemat waktu proses transaksi
3. Menghindari risiko kehilangan
Sedangkan manfaat inkaso bagi bank adalah:

20
1. Pendapatan komisi
2. Sarana promosi dengan meningkatkan pelayanan
3. Pengendapan dana inkaso, sejak dapat ditagih sampai dicairkan oleh pihak
dana penarik

C. Bank Pemrakarsa dan Pelaksana


Dalam kaitannya dengan istilah inkaso, dikenal adanya bank pemrakarsa dan bank pelaksana.
Apa itu bank pemrakarsa dan bank pelaksana?
Bank pemrakarsa adalah bank yang menerima warkat dari pihak ketiga untuk ditagihkan dan
hasilnya untuk keuntungan pihak ketiga tersebut.
Bank pelaksana adalah bank yang melaksanakan penagihan (pembebanan) kepada pihak
ketiga (nasabah bank pelaksana) atas amanat dari cabang/bank pemrakarsa dan hasilnya
untuk keuntungan pihak ketiga nasabah bank pemrakarsa.
Aktivitas inkaso menggunakan media berupa warkat-warkat yang di-inkasokan (cek, bilyet
giro), teleks, pos biasa atau faximile.
Penggunaan media ini akan menimbulkan biaya dan biaya ini akan dibebankan kepada pihak
ketiga yang memberikan amanat inkaso. Di sisi lain, bank pemrakarsa akan memperoleh
pendapatan berupa komisi transaksi.
Komisi transaksi ini akan didistribusikan pada setiap akhir bulan antara cabang pemrakarsa
dan cabang pelaksana masing-masing 50% dari total komisi yang bersangkutan. Komisi
hanya dibebankan kepada pihak pemberi amanat di cabang pemrakarsa.
Apabila ingin membenahi dan menerapkan pengelolaan sistem akuntansi keuangan usaha,
silahkan baca informasi tentang SOP Keuangan.

02. Jenis Inkaso Bank


Apa saja jenis-jenis inkaso?
Ada 3 jenis inkaso yang dibedakan berdasarkan pada kriteria tertentu, yaitu:

A. Dilihat dari jenisnya inkaso dapat dibedakan menjadi:


 Inkaso dengan warkat tanpa lampiran, yaitu warkat inkaso yang digunakan
untuk melakukan transaksi tanpa dilampiri dokumen apapun. Contoh: cek,
bilyet giro, atau pun surat berharga lainnya.
 Inkaso dengan warkat lampiran, yaitu amanat inkasonya harus dilampiri
dokumen-dokumen pendukung. Contoh: kuitansi, faktur, polis asuransi, atau
surat-surat lain yang disetujui bank.

B. Jenis inkaso dilihat dari lalu lintas dananya


Dilihat dari lalu lintasnya inkaso dibedakan menjadi:
 Inkaso keluar, adalah transaksi atas instruksi nasabah untuk melakukan
penagihan kepada pihak ketiga di cabang sendiri atau bank lain di luar kota.

21
Transaksi ini dibayarkan atau dikreditkan ke rekening si pemberi amanat di
bank pemrakarsa setelah inkaso berhasil.
 Inkaso masuk, adalah tagihan masuk atas beban rekening nasabah sendiri dan
hasilnya dikirimkan ke cabang pemrakarsa untuk keuntungan pihak ketiga.

C. Jenis inkaso dilihat dari mekanisme pelaksanaannya


Dilihat dari mekanisme pelaksanaannya, inkaso dibedakan menjadi:
 Inkaso melalui bank lain, yaitu transaksi yang dilaksanakan terhadap pihak
ketiga nasabah bank lain di luar kota. Dalam hal ini inkaso bisa dilakukan
melalui cabang bank sendiri. Bila tidak memiliki kantor cabang di wilayah
kliring yang dituju, maka bank biasanya menggunakan bank lain atau bank
koresponden yang mempunyai kantor di wilayah kliring yang dituju.
 Inkaso melalui cabang bank sendiri yaitu transaksi yang dilakukan melalui
cabang bank sendiri untuk pihak ketiga di luar kota pada kantor cabang bank
sendiri.

03. Mekanisme Inkaso dan Penjelasannya

Bagaimana mekanis inkaso?


Ada 3 mekanisme inkaso yang lazim dijalankan, yaitu:

A. Mekanisme Inkaso Via Kantor Bank Sendiri


Perhatikan contoh mekanisme transaksi via kantor bank sendiri melalui gambar ilustrasi
berikut ini:

Penjelasan gambar ilustrasi di atas:


1. X yang merupakan nasabah bank B di Surabaya melakukan transaksi dengan
Y yang merupakan nasabah A di Jakarta. Dalam hal ini X melakukan
pembayaran pada Y dengan memberikan Cek /BG bank B Surabaya kepada Y.
2. Y selanjutnya menyetorkan Cek/BG tersebut ke rekeningnya di Bank A
Jakarta.
3. Bank A yang mempunyai kantor di Surabaya mengirimkan Cek/BG tersebut
via ekspedisi ke cabangnya di Surabaya.
4. Kantor cabang Bank A di Surabaya kemudian men-kliring-kan cek/BG bank B
melalui kliring lokal
5. Bank B Surabaya melakukan validasi atas warkat tersebut. Jika warkat valid
dan dana mencukupi, maka bank B akan mendebit rekening nasabah X.
6. Kantor Bank B kemudian menyampaikan informasi mengenai efektivitas dan
cek/BG tersebut melalui penyelenggara kliring Surabaya.

22
7. Bank A Surabaya memperoleh informasi mengenai efektivitas dana atas
cek/BG bank B dari penyelenggara kliring Surabaya.
8. Bank A Surabaya selanjutnya melakukan perhitungan antarkantor dan
memberikan informasi kepada kantor bank A Jakarta mengenai efektivitas
dana atas penagihan cek/BG bank B.
Atas informasi tersebut, bank A Jakarta kemudian mengkredit rekening
nasabah Y. Inkaso melalui kantor sendiri biasanya relatif lebih cepat, terutama
bila penyampaian hasil kliring antar kantor bank A di Surabaya dan Jakarta
dilakukan secara online. Namun demikian, masih tetap diperlukan waktu
untuk pengiriman fisik warkat antar kota untuk penagihan cek/BG, yang
tentunya akan memakan waktu beberapa hari untuk pengiriman ke kota tujuan.

B. Mekanisme Inkaso Via Bank Koresponden


Bila suatu bank tidak mempunyai kantor cabang di wilayah kliring tertuju, maka bank
biasanya melakukan transaksi melalui bank lain, atau bank koresponden yang mempunyai
kantor cabang di wilayah kliring tertuju, dengan mekanisme sebagai berikut:
Penjelasan gambar ilustrasi mekanisme inkaso via bank koresponden:
1. X yang merupakan nasabah bank B Surabaya melakukan transaksi dengan Y
yang merupakan nasabah bank A di Jakarta. Dalam hal ini X melakukan
pembayaran kepada Y dengan memberikan cek/BG bank B Surabaya.
2. Y selanjutnya menyetorkan cek/BG tersebut ke rekeningnya di bank A Jakarta
3. Bank A yang tidak mempunyai mempunyai kantor di Surabaya akan meng-
inkasokan cek/BG tersebut melalui bank C di Jakarta yang mempunyai kantor
cabang di Surabaya.
4. Bank C Jakarta selanjutnya mengirimkan cek/BG via ekspedisi ke kantor
cabangnya di Surabaya.
5. Kantor cabang bank C di Surabaya kemudian mengirimkan warkat bank B
melalui kliring lokal Surabaya.
6. Bank B Surabaya melakukan validasi atas warkat tersebut. Jika valid dan dana
mencukupi maka bank B akan mendebit rekening nasabah X.
7. Bank B selanjutnya menyampaikan informasi mengenai efektivitas dana atas
cek/BG tersebut melalui penyelenggara kliring Surabaya.
8. Kantor Bank C Surabaya memperoleh informasi mengenai efektivitas dana
atas penagihan cek/BG dari penyelenggara kliring Surabaya.
9. Bank C Surabaya selanjutnya melakukan perhitungan antar kantor dan
memberikan informasi kepada kantor bank C Jakarta mengenai efektivitas
dana atas penagihan cek/BG.
10. Bank C Jakarta selanjutnya menyampaikan informasi mengenai efektivitas
dana cek/BG kepada bank A dan bank A selanjutnya akan melakukan
pengkreditan ke rekening nasabah Y.

23
***
Dalam sistem mekanisme ini status bank C bisa sebagai bank koresponden atau non
koresponden. Dalam status bank C merupakan koresponden, maka bank A harus memelihara
rekening di bank C untuk penyelesaian hasil inkaso.
Penagihan cek/BG melalui mekanisme transaksi seperti ini relatif lebih LAMA bila
dibandingkan dengan mekanisme yang pertama.
Terlebih lagi bila bank penerus bukan merupakan bank koresponden dan tidak terikat suatu
service level agreement tertentu.
Di samping itu, biaya bagi nasabah juga relatif lebih tinggi, sebab selain biaya yang
dikenakan bank A, nasabah juga akan dikenai biaya penerusan oleh bank C.
Besarnya biaya penerusan di bank C tersebut seringkali dipotongkan langsung dari cek/BG
yang di-inkasokan.

C. Mekanisme Inkaso bila dilakukan Antar Cabang Bank Sendiri


Mekanisme ini bila diilustrasikan dalam sebagai diagram proses adalah seperti berikut:

Gambar: Sistem Inkaso

04. Akuntansi Inkaso Keluar

A: Proses Transaksi Inkaso


Inkaso bank adalah aktivitas bank yang mengandung ketidakpastian. Bank melakukan
transaksi, namun tidak setiap transaksi bank akan memberikan hasil.
Pihak tertagih kemungkinan tidak mampu membayar tagihan, sehingga bank pelaksana tidak
dapat memaksa pihak tertagih untuk membayarnya.
Untuk mengetahui keberhasilan sistem inkaso diperlukan waktu untuk konfirmasi.
Selama selang waktu menerima amanat untuk menagih hingga tagihan berhasil atau tidak,
transaksi ini harus dibukukan dalam rekening administratif.
Mengingat bank pemarakarsa akan membayar kepada pihak pemberi amanat jika transaksi
berhasil, maka transaksi ini sebernarnya transaksi bersyarat.
Dengan demikian pencatatan administratif ini dikelompokkan pada rekening kontinjensi
kewajiban.
Pencatatan pada rekening ini menggunakan ayat jurnal tunggal posisi kredit. Rekening ini
akan outstanding selama tenggang waktu menunggu hasil.
Bila transaksi berhasil, maka langsung dikreditkan atau dibayarkan ke ke rekening si pemberi
amanat.

24
Dan secara otomatis rekening administratif untuk inkaso harus dinihilkan (didebit), karena
transaksi inkaso telah riil atau efektif dan dibukukan direkening riil.
Persoalan yang muncul adalah mengenai komisi transaksi dan ongkos warkat. Bila transaksi
berhasil, bank akan memotong rekening nasabah yang bersangkutan untuk
ongkoskawat/transfer saja.
Hasil transaksi ini bisa langsung dikreditkan ke rekening giro atau tabungan si pemberi
amanat ke bank pemrakarsa.
Bila hasil transaksi untuk diberikan kepada bukan nasabah, maka bank harus mencatat
terlebih dahulu pada rekening administratif warkat transaksi yang akan dibayar.

B: Pencatatan Transaksi Inkaso

Perhatikan contoh pencatatan jurnal inkaso antar cabang berikut ini:


Tanggal 10 Mei 2018 bank A Semarang menerima amanat warkat inkaso (setoran cek/BG
bank A di Bandung) dari Amir untuk diinkasokan ke bank A Bandung beban Pak Ali senilai
Rp 100.000.000
Pada saat menerima setoran cek.BG (warkat), bank A Semarang selaku bank pemrakarsa
harus mencatat pada rekening administrasi sebagai berikut:
Tanggal 10 Mei 2019:
Cr. Warkat Inkaso disetor dan ditagihkan Rp 100.000.000 (Kredit)
Pencatatan dengan ayat jurnal posisi kredit , sebab transaksi ini sifatnya bersyarat dan bila
berhasil akan menimbulkan kewajiban bank pemrakarsa untuk menyerahkan/mengkreditkan
ke rekening pemberi amanat.
Pada hari yang sama bank A Semarang menerima konfirmasi bahwa transaksi untuk beban
Pak Ali, nasabah bank A Bandung dinyatakan efektif (ada dananya).

Jika demikian, maka tugas bank pemrakarsa:


 Menihilkan rekening administratif untuk transaksi ini
 Melimpahkan hasil tagihannya kepada yang berhak dengan cara mencatat
pada rekening riil/efektif. Komisi transaksi ditetapkan 0,05%
Dan pencatatan jurnal transaksi bank tersebut adalah sebagai berikut:
Tanggal 10 Mei 2019:
Dr. Inkaso disetor dan ditagihkan Rp 100.000.000 (Debit)
Sedangkan pencatatan jurnal transaksi di rekening riil adalah sebagai berikut:
Tanggal 10 Mei 2019:
Dr. RAK Cabang Bandung Rp 100.000.000 (Debit)
Cr. Giro Amir Rp 99.500.000 (Kredit)
Cr. Pendapatan komisi Rp 500.000 (Kredit)
Pelimpahan hasil transaksi sebenarnya tidak hanya ke giro, tapi tergantung permintaan si
pemberi amanat.

25
***

Sebagai contoh:
Bisa ke tabungan atau rekening lain yang dikehendaki.
Pada contoh di atas diasumsikan bahwa Amir adalah nasabah bank A Semarang.
Jika Amir bukan nasabah bank tersebut, maka bank A di samping mencatat rekening
administratif seperti di atas, juga akan mencatat terlebih dahulu di dalam rekening berikut ini:
Tanggal 10 Mei 2019:
Dr. RAK Cabang Bandung Rp 100.000.000 (Debit)
Cr. Warkat inkaso telah ditagih dan akan dibayar Rp 100.000.000 (Kredit)
Catatan jurnal ini untuk menampung sampai pemberi amanah datang ke bank untuk
mengambilnya.
Bila pemberi amanat mengambilnya secara tunai maka dijurnal di bank A Semarang:
Tanggal 10 Mei 2018:
Dr. Warkat inkaso telah ditagih dan dibayar Rp 100.000.000 (Debit)
Cr. Kas Rp 99.500.000 (Kredit)
Cr. Pendapatan Komisi Rp 500.000 (Kredit)
Bagaimana dengan rekening administratif?
Untuk rekening administratif juga dinihilkan seperti pencatan jurnal sebelumnya.

05. Akuntansi Inkaso Masuk dari Cabang Bank Sendiri


Untuk akuntansi inkaso masuk yang berasal dari cabang bank sendiri, maka tugas bank
pelaksana adalah membebankan ke rekening pihak tertagih.
Sebagai contoh kelanjutan dari contoh sebelumnya, bahwa Ali sepakat untuk membayar
dengan beban Giro Ali Rp 50.000.000, beban tabungan Ali Rp 20.00.000.
Dan cek bank A Bandung yang ditarik oleh Amir Rp 30.000.000, maka pencatatan jurnal
inkaso masuk di bank A adalah:
Tanggal 10 Mei 2019:
Dr. Giro Ali Rp 50.00.000 (Debit)
Dr. Tabungan Ali Rp 20.000.000 (Debit)
Dr. Gito Amin Rp 30.00.000 (Debit)
Cr. RAK Cabang Semarang Rp 100.000.000 (Kredit)

06. Transaksi Inkaso Antar Bank via Kantor Cabang Bank Sendiri

A: Proses Inkaso Melalui Kantor Cabang Sendiri


Transaksi inkaso antar bank dapat diselesaikan melalui kantor cabang bank sendiri yang
terdekat dengan di wilayah kliring bank yang dituju.
Dengan demikian bank pemrakarsa yang melakukan transaksi hanya akan berhubungan
rekening dengan kantor cabangnya, sedangkan kantor cabang sendiri akan berhubungan

26
dengan rekening kotor cabangnya akan berhungan dengan bank lain wilayah kliring yang
berbeda yang telah menerbitkan cek/bilyet giro.
Oleh karena itu, pencatatan transaksi ini terjadi di bank pemrakarsa, bank pelaksana cabang
sendiri atau dan bank lain tertagih.

27
B: Contoh Jurnal Inkaso via Kantor Cabang Sendiri

Perhatikan contoh pencatatan jurnal berikut ini:


Tanggal 15 Mei 2019 nasabah bank A di Jakarta bernama Y telah menjual barang-barang
elektronik kepada X nasabah bank B Surabaya. Total transaksi senilai Rp 500.000.000.
Pada hari itu juga X menarik cek mundur untuk membayar kepada Y yang bisa dicairkan
tanggal 20 Mei 2019.
Tanggal 20 Mei 2019, Y setor ke bank A untuk keuntungan gironya berupa cek bank B
Surabaya yang ditarik oleh X senilai Rp 500.000.000
Pencatatan di bank A pada saat menerima setoran warkat inkaso adalah:

Pencatatan di rekening administratif:


Tanggal 20 Mei 2019:
Dr. RAR Warkat Inkaso disetor dan ditagihkan Rp 500.000.000 (Debit)
Atas dasar setoran cek tersebut, selanjutnya bank A Jakarta kemudian mengirimkan cek/BG
tersebut melalui ekspedisi ke kantor cabangnya di Surabaya untuk dikliringkan.
Jika Bank A cabang Surabaya telah menginformasikan bahwa cek telah divalidasi oleh bank
B Surabaya dan dinyatakan efektif melalui kliring.
Maka bank A Jakarta segera membukukan hasilnya ke rekening Y setelah dipotong komisi
transaksi.

Pencatatan Komisi
Nilai komisi transaksi Rp 1.000.000. Misalnya tanggal 21 Mei 2019 dana dinyatakan efektif
oleh bank A Surabaya, maka pencatatan jurnal transaksi di bank A Jakarta adalah:
Tanggal 21 Mei 2019:
Cr. RAR Warkat inkaso dan ditagihkan Rp 500.000.000 (Kredit)
Dr. RAK Cabang Surabaya Rp 500.000.000 (Debit)
Cr. Giro Y Rp 499.000.000 (Kredit)
Cr. Pendapatan Komisi Rp 1.000.000 (Kredit)

Pencatatan transaksi di cabang pelaksana (bank A Surabaya) adalah:


Pada saat menagih melalui kliring dengan bank B Surabaya:
Tanggal 21 Mei 2019:
Dr. RAR Warkat Kliring Rp 500.000.000 (Kredit)
Pada saat kliring dinyatakan berhasil atau dana dinyatakan efektif:
Tanggal 21 Mei 2019:
Dr. RAR Warkat Inkaso disetor dan ditagihkan Rp 500.000.000 (Debit)
Dr. Giro BI Rp 500.000.000 (Debit)
Cr. RAK Cabang Jakarta Rp 5000.000.00 (Kredit)

28
Transaksi inkaso bila pemrakarsa tidak mempunyai cabang di wilayah kliring bank
tertuju.
Bila bank A tidak mempunyai cabang di Surabaya, maka bisa minta bantuan ke bank C
Jakarta sebagai bank koresponden yang memiliki cabang di Surabaya.
Dengan demikian untuk kasus di atas, ketika bank A menerima setoran warkat inkaso
langsung meng-inkasokan ke bank C Jakarta melalui kliring.
Dengan demikian proses penyelesaian transaksi yang dilakukan oleh bank ini akan
melibatkan bank A Jakarta, bank C Jakarta, bank C Surabaya dan bank B Surabaya.

A. Pencatatan di bank A Jakarta


Penerimaan warkat untuk di-inkasokan melalui kliring dengan bank C Jakarta dicatat pada
rekening administratif.
Tanggal 21 Mei 2019:
Cr. RAR Warkat Kliring Rp 500.000.000 (Kredit)
Pencatatan jurnal transaksi ketika inkaso dinyatakan efektif oleh bank C Jakarta:
Tanggal 21 Mei 2019:
Dr. RAR Warkat Kliring Rp 500.000.000 (Debit)
Dr. Giro BI Rp 500.000.000 (Debit)
Cr. Giro Y Rp 500.000.000 (Kredit)

B. Pencatatan di bank C Jakarta


Pencatatan jurnal inkaso di bank C Jakarta adalah sebagai berikut:
Tanggal 21 Mei 2019:
Dr. RAK Cabang Surabaya Rp 500.000.000 (Debit)
Cr. Giro BI Rp 500.000.000 (Kredit)

C. Pencatatan di bank C Surabaya


Pada saat kliring penyerahan/penagihan
Tanggal 21 Mei 2019:
Dr. RAR Warkat Kliring Rp 500.000.000 (Debit)
Pada saat dana dinyatakan efektif oleh BI Surabaya (Bank B Surabaya), maka pencatatan
jurnal transaksi di bank C Surabaya adalah sebagai berikut:
Tanggal 21 Mei 2019:
Cr. RAR Warkat Kliring Rp 500.000.000 (Debit)
Dr. Giro BI Rp 500.000.000 (Debit)
Cr. RAK Cabang Jakarta (Kredit)

29
D. Pencatatan di bank B Surabaya
Pencatatan jurnal transaksi di bank B Surabaya adalah sebagai berikut:
Tanggal 21 Mei 2019:
Dr. Giro X Rp 500.000.000 (Debit)
Cr. Giro BI Rp 500.000.000 (Kredit)

F. Kliring
Apa itu Kliring?
Pengertian kliring adalah bentuk penyelesaian transaksi dan juga pembukuan dengan
cara memindahkan sejumlah saldo kepada pihak yang berhak menerimanya.
Tapi, secara umum kliring bank adalah sebagai salah satu sarana perhitungan utang-
piutang dalam bentuk surat berharga maupun surat dagang dari bank milik nasabah yang
sudah digelar oleh Bank Indonesia atau pihak resmi lainnya.
Manfaat Kliring
Kliring bank adalah salah satu fasilitas perbankan yang memberikan beragam manfaat
kepada penggunanya, di antaranya:
 Meningkatkan efisiensi terhadap sistem pembayaran nasional
 Memberikan layanan transfer dana yang lebih aman dan cepat
 Mengakomodasi kebutuhan nasabah saat melakukan transaksi keuangan dalam jumlah
besar, baik itu oleh perusahaan maupun individu
Jenis-Jenis Kliring
Dalam kliring terdapat tiga jenis metode yang wajib Anda ketahui. Jenis metode
dalam kliring bank adalah sebagai berikut.
1. Kliring Umum
Jenis pertama pada kliring adalah kliring umum. Ini merupakan sarana perhitungan
warkat antar bank dimana dalam prosesnya akan diawasi dan menggunakan sistem
yang sudah diatur oleh Bank Indonesia.
2. Kliring Lokal
Kliring lokal adalah sarana perhitungan warkat antar bank dalam satu wilayah sama.
Adapun ketentuannya sudah diatur dalam wilayah tersebut sebelumnya.
3. Kliring Antar Cabang
Terakhir, kliring antar cabang adalah sarana perhitungan warkat yang khusus
dilakukan antar bank dalam satu wilayah tertentu. Sesuai namanya, cara pelaksanaan
kliring bank adalah dengan mengumpulkan seluruh perhitungan dari kantor cabang.
Sistem Kliring Bank Nasional Indonesia (SKBNI)
Sistem Kliring Bank Nasional Indonesia (SKBNI) adalah dua jenis kliring berjangka
Indonesia yang digunakan oleh Bank Indonesia dalam penyelenggaraan transfer dana melalui
kliring.
1. Kliring Debit
Pertama adalah sistem kliring debit. Volume debit kliring adalah jumlah frekuensi
debit Data Keuangan Elektronik pada penyerahan yang diproses melalui SKNBI
untuk periode waktu tertentu. Sedangkan nilai debit pada kliring adalah nilai transaksi
debit dalam satuan mata uang Rupiah dari DKE pada penyerahan yang diproses
SKNBI pada periode waktu tertentu.
2. Kliring Kredit
Kedua adalah sistem kliring kredit. Volume kredit kliring adalah jumlah aktivitas Data
Keuangan Elektronik pada penyerahan yang diproses dalam SKNBI selama periode
30
waktu tertentu. Sedangkan nilai kredit kliring adalah nominal transaksi kredit dalam
satuan mata uang Rupiah dari DKE pada penyerahan yang diproses melalui SKNBI
untuk periode waktu tertentu.
Mekanisme Kliring
Terdapat dua mekanisme kliring yang harus diikuti oleh nasabah pengguna kliring,
yaitu kliring penyerahan dan kliring pengembalian. Dalam menyelesaikan kliring berjangka
Indonesia, kedua tahapan tersebut harus dilalui. Berikut penjelasan selengkapnya.
1. Kliring Penyerahan

Mekanisme kliring berjangka Indonesia yang pertama adalah mekanisme


kliring penyerahan. Mekanisme ini meliputi berbagai kegiatan yang dilakukan di
tempat penyelenggaraan dan juga kantor peserta. Warkat yang diberikan adalah
warkat kredit keluar atau warkat debit keluar.
Warkat kredit keluar adalah warkat yang bebannya disalurkan ke rekening
nasabah yang mengirimkan untuk kepentingan nasabah lainnya. Sedangkan warkat
debit keluar adalah warkat yang diserahkan oleh nasabah untuk keuntungan dari
rekening nasabah tersebut.
2. Kliring Pengembalian

Mekanisme kliring berjangka Indonesia berikutnya adalah mekanisme kliring


pengembalian. Warkat kliring yang diterima oleh nasabah lain adalah warkat debit
masuk maupun warkat kredit masuk.
Warkat debit masuk adalah warkat yang dikumpulkan nasabah atas beban
nasabah yang menerima warkat tersebut. Sedangkan warkat kredit masuk adalah
warkat yang diserahkan oleh nasabah lain untuk kepentingan nasabah dari bank yang
menerima warkat.
Sistem yang Terdapat dalam Warkat Kliring
Seiring dengan perkembangannya, kini sistem kliring berjangka Indonesia tidak hanya
dapat dikerjakan secara manual melainkan juga bisa dikerjakan secara otomatis maupun
melalui media elektronik tertentu.
1. Sistem Manual
Secara sederhana, pengertian kliring adalah metode transfer uang dari rekening yang
satu ke rekening lainnya. Dalam metode manual, proses pelaksanaan itu dilakukan
secara manual oleh nasabah mulai dari pemilihan warkat kliring atau membuat bilyet
saldo kliring.
2. Sistem Semi Otomasi
Berikutnya adalah sistem kliring semi otomasi, dimana memberikan kemudahan
dalam penyelenggaraan untuk kliring lokal. Namun, untuk penyusunan dan
perhitungan bilyet saldo kliring tetap dilakukan manual oleh nasabah.
3. Sistem Otomasi
Sistem kliring otomasi adalah pelaksanaan kliring lokal pada berbagai macam
pemilihan warkat dan perhitungan pembuatan saldo kliring.
4. Sistem Kliring Elektronik

Sistem kliring elektronik adalah sistem yang seluruh perhitungannya nanti akan
disesuaikan dengan perhitungan elektronik. Pada sistem ini, pelaksanaannya meliputi
pembuatan serta perhitungan bilyet saldo kliring.
Cara penyampaian warkat nasabah kepada pihak penyelenggara adalah dengan dipilih
secara otomatis dan seluruh prosesnya dilaksanakan secara elektronik.

31
Contoh Kliring
Setelah memahami apa itu kliring, kini OCBC akan mengenalkan Anda pada
beberapa contoh kliring. Transfer uang ke rekening lain melalui mekanisme kliring sering
disebut sebagai warkat debit atau warkat kliring.
Warkat debit atau warkat kliring adalah pembayaran non tunai yang diperhitungkan
atas beban pengguna atau nasabah melalui mekanisme kliring. Yang termasuk contoh kliring
adalah:
 Wesel
 Cek
 Bilyet Giro
 Nota Debit
 Warkat lain yang disetujui oleh Bank Indonesia
Perbedaan Kliring dan RTGS
Setelah mengetahui apa itu kliring, Anda juga harus memahami perbedaan kliring dan
RTGS. RTGS atau Real Time Gross Settlement adalah sistem transfer dana elektronik yang
waktu penyelesaiannya setiap saat pada hari kerja. Sedangkan dalam kliring transfer hanya
akan diselesaikan pada waktu tertentu saja yaitu pukul 10 pagi, 12 siang, 2 siang, dan 4 sore.
Secara keseluruhan aspek, tidak banyak perbedaan kliring dan RTGS, hanya berbeda
di waktu penyelesaian transfer dan biaya administrasi saja.
Demikian ulasan lengkap mengenai apa itu kliring. Kliring adalah metode perbankan
yang wajib Sobat OCBC pahami. Terutama bila Anda ingin melakukan transaksi dalam
jumlah besar. Kliring dinilai sebagai metode paling tepat untuk digunakan.

32
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perbankan mempunyai peranan yang penting dalam lembaga ekonomi. Kegiatan
utama dari perbankan adalah menyerap dana dari masyarakat untuk kemudian disalurkan
kembali kepada masyarakat. Dengan demikian, dunia perbankan dapat menjembatani antara
pihak yang kekurangan dana dengan pihak yang klebihan dana. Perbankan dapat menjalankan
fumgsinya tersebut perlu diterapkan prinsip hati-hati terutama pada saat akan menyalurkan
dana kepada masyarakat, artinya bank mengadakan penilaian kelayakan dan seleksi yang
tepat pada setiap nasabah dan calon pengguna dana bank. Di Indonesia lembaga perbankan
dibedakan menjadi dua yaitu Bank Umum dan BPR. Bank Umum terdiri dari bank milik
sendiri Pemerintah maupun swasta, dan masih terbagi menjadi bank Konvensional dan Bank
berdasarkan Syariah (Bank Syariah)
B. Saran
Setiap layanan atau produk perbankan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-
masing, jadi kita sebagai nasabah yang harus cerdas dalam memilih produk atau layanan yang
akan kita gunakan.

33

Anda mungkin juga menyukai