Anda di halaman 1dari 12

BERBAGAI MEDIA LALU LINTAS PEMBAYARAN

DALAM NEGERI

1. BILYET GIRO
2. SANKSI PENARIKAN CHEQUE DAN BILYET GIRO KOSONG
1. BILYET GIRO

Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk memindahbukukan
sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima
yang disebutkan namanya atau nomor rekening pada bank yang sama
atau bank lainnya.

Dasar Hukum Bilyet Giro


Dasar hukum bagi bilyet giro diatur dalam Surat Edaran Bank
Indonesia Nomor 28/32/UPG, tanggal 4 Juli 1995 dan Surat Keputusan
Direksi Bank Indonesia Nomor 28/32/Kep/Dir, tanggal 4 Juli 1995.
S y a ra t -S y a ra t Bily e t G ir o M a s a Be rla k u da n Ta n g ga l
Be rla k u ny a Bily e t Gir o
 Ada nama bilyet giro dan nomor  Masa berlakunya adalah 70 hari
serinya terhitung mulai dari tanggal
 Perintah tanpa syarat untuk penarikannya
memindahbukukan sejumlah uang  Bila tanggal efektif tidak
atas beban rekening yang dicantumkan, maka tanggal
bersangkutan penarikan berlaku pula sebagai
 Nama dan tempat bank tertarik tanggal efektif
 Jumlah dana yang dipindahkan dalam  Bila tanggal penarikan tidak
angka dan huruf dicantumkan, maka tanggal efektif
 Nama pihak penerima dianggap sebagai tanggal penarikan
 Tanda tangan penarik atau cap  Dan persyaratan lainnya
perusahaan jika si penarik merupakan
perusahaan
 Tanggal dan tempat penarikan
 Nama bank yang menerima
pemindahbukuan tersebut
KARAKTERISTIK BILYET GIRO YANG DI KELUARKAN PERBANKAN
Pengertian Cek S y a ra t -S y a ra t C ek
Surat perintah tanpa syarat dari  Tersedia dana
nasabah kepada bank yang  Ada materai yang cukup
memelihara rekening giro
 Jika ada coretan atau perubahan harus
nasabah tersebut, untuk
ditandatangani oleh si pemberi cek
membayar sejumlah uang kepada
 Jumlah uang yang tertulis di angka
pihak yang disebutkan
dengan huruf haruslah sama
didalamnya atau kepada
pemegang cek tersebut.  Melihatkan masa kedaluwarsa cek, yaitu
70 hari setelah dikeluarkannya cek
tersebut
 Tanda tangan atau stempel perusahaan
harus sama dengan yang ada di specimen
(contoh tanda tangan)
 Tidak diblokir pihak berwenang
 Resi cek sudah kembali
 Endorsment cek benar, jika ada
 Kondisi cek sempurna
 Rekening belum ditutup
KARAKTERISTIK CEK YANG DI KELUARKAN PERBANKAN
Bilyet Giro Kosong K eu n tu ng a n P e ng g u na a n Bily et Giro

Bilyet giro kosong adalah 1. Bilyet Giro dapat post dated


bilyet giro yang diajukan Artinya dapat diberi tanggal lebih terhadap tanggal
kepada bank, namun dana penarikannya.
nasabah pada bank tidak 2. Bilyet Giro dapat dibatalkan setiap saat selama sebelum
jatuh tanggal efektifnya atau belum dilaksanakan amanatnya
mencukupi untuk
oleh tertarik.
membayar atau memenuhi
3. Karena formulir Bilyet Giro telah distandarisasi bentuknya
amanat pada bilyet giro oleh Bank Indonesia, sehingga bila dilihat selintas bentuknya
yang bersangkutan. Jika sama seperti cek (bahkan ada yang menamakan Bilyet Giro
saldo rekening yang sebagai giro cek).
bersangkutan tidak 4. Walaupun menurut ketentuan Bilyet Giro tidak dapat
mencukupi, maka bilyet dipindahtangankan atau dialihkan hak tagihnya kepada pihak
giro tersebut harus ditolak lain, tetapi kenyataannya penarik suatu Bilyet Giro sering tidak
sebagai bilyet giro kosong. mencantumkan nama penerima dan nama bank dimana
penerima dana mempunyai rekening. Sehingga Bilyet Giro
sering dialihkan begitu saja hak tagihnya kepada pihak lain.
5. Bilyet Giro sebagai warkat kliring, yaitu dapat
diperhitungkan melalui kliring antar bank, sehingga mudah
bagi pemegangnya untuk mencairkan dana.
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN CEK DENGAN BILYET GIRO
Persamaan Cek dan Bilyet P e rbe d aa n C ek da n Bily e t Gir o
Giro
1.Cek dapat diuangkan langsung secara tunai di bank
1. Keduanya merupakan uang yang telah ditunjuk, sedangkan bilyet giro tidak dapat
giral yang bersifat resmi dalam diuangkan langsung secara tunai layaknya cek.
transaksi pembayaran oleh 2.Pembayaran menggunakan cek dapat dilakukan atas
kedua belah pihak. unjuk (dapat diendosir) oleh bank tertentu, sedangkan
2. Surat perintah tidak bersyarat bilyet giro harus dilakukan langsung oleh pihak yang
yang dikeluarkan oleh namanya tertera di dalam surat perintah tersebut (tidak
pemegang kepada bank untuk dapat diendosir).
melakukan mutasi pembayaran 3.Pada cek dikenakan bea materai, sedangkan pada bilyet
terhadap rekening nasabah giro pihak penarik tidak dikenakan bea materai atau free.
tersebut. 4.Cek mengenal istilah cek mundur yang dapat disepakati
3. Dapat dijadikan bahan oleh kedua belah pihak, sedangkan bilyet giro
perhitungan pada lembaga mencantumkan tanggal efektif serta tanggal berlaku
kliring dari bank bersangkutan. surat perintah bersangkutan.
4. Sama-sama memiliki jangka 5.Bank tidak dapat menguangkan cek sebelum diberikan
waktu kadaluarsa 70 hari tanggal penerbitan dari surat perintah yang
semenjak surat perintah bersangkutan, sedangkan bilyet giro dapat diserahkan
tersebut dikeluarkan. bank sebelum tanggal efektif jika tanggal efektif lebih
awal dari tanggal penerbitan bilyet giro tersebut.
SANKSI PENARIKAN CHEQUE DAN BILYET GIRO KOSONG

Bagian Pertama
Pembekuan Hak Penggunaan Cek dan/atau Bilyet Giro
Pasal 19

1. Bank Tertarik wajib membekukan hak penggunaan Cek dan/atau Bilyet Giro
Pemilik Rekening yang memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal
15 ayat (1) paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal penolakan
Cek dan/atau Bilyet Giro yang menyebabkan Pemilik Rekening dicantumkan
dalam DHIB ( Daftar Hitam Individual Bank ).
2. Bank selain Bank Tertarik wajib membekukan hak penggunaan Cek dan/atau
Bilyet Giro Pemilik Rekening yang namanya dicantumkan dalam DHN( Daftar
Hitam Nasabah ) paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal
penerbitan DHN ( Daftar Hitam Nasabah ).
3. Pembekuan hak penggunaan Cek dan/atau Bilyet Giro sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) berlaku sampai dengan berakhirnya masa
pencantuman identitas Pemilik Rekening dalam DHN.
 
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembekuan hak penggunaan Cek
dan/atau Bilyet Giro Pemilik Rekening diatur dengan Surat Edaran Bank Indonesia.

Bagian Kedua
Penutupan Rekening Giro karena Penarikan Cek dan/atau Bilyet Giro Kosong 
Pasal 20

1. Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tercantum dalam DHN,
Pemilik Rekening melakukan lagi Penarikan 1 (satu) lembar atau lebih Cek
dan/atau Bilyet Giro Kosong dengan nilai nominal berapapun, Bank Tertarik
wajib menutup seluruh Rekening Giro Pemilik Rekening yang bersangkutan.
2. Kewajiban penutupan Rekening Giro sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tidak berlaku untuk:
a. Rekening Giro pada Bank selain Bank Tertarik;
b. Rekening Giro yang dimaksudkan hanya untuk menampung kredit/pinjaman
baik pada Bank Tertarik maupun Bank selain Bank Tertarik.
c. Rekening Giro pada Bank Tertarik yang selain merupakan Rekening simpanan
juga dipergunakan untuk menampung kredit/pinjaman dari Bank Tertarik
sepanjang kredit/pinjaman tersebut masih berjalan
3. Bank Tertarik wajib mencantumkan kembali identitas Pemilik Rekening
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ke dalam DHIB dan menyampaikan kepada
Bank Indonesia untuk dicantumkan ke dalam DHN periode berikutnya.

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penutupan Rekening Giro,


pencantuman kembali identitas Pemilik Rekening dalam DHN diatur lebih lanjut
dengan Surat Edaran Bank Indonesia.
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai