Nama :
NPM :
Dosen :
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Mandiri Produk Jasa dan Bank ini
dengan baik.
Tugas “meringkas dari bab 7-18” ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah
pengantar manajemen. Tugas meringkas ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
dan pengetahuan kepada pembaca tentang “Produk Jasa & Bank ”.
Mohon maaf jika ada salah penuturan kalimat dari pembuatan tugas meringkas dari
bab 7-18 ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang
telah membaca dan memahami makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca, serta menjadi salah satu sumbangan yang bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
elaine
220910382
2
3
BAB 7
SIMPANAN GIRO
4
5
3. Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk memindahbukukan dana atas beban
rekening penarik;
4. Nama dan nomor rekening pemegang;
5. Nama bank penerima;
6. Jumlah dana yang dipindahkan baik dalam angka maupun dalam huruf
selengkap-lengkapnya;
7. Tempat dan tanggal penarikan;
8. Tanda tangan, nama jelas dan atau dilengkapi dengan cap/stempel dengan
persyaratan pembukaan rekening.
Selain dari syarat, masa berlaku dan tanggal berlakunya BG, juga diatur
sesuai persyaratan yang telah di tentukan seperti:
1. Masa berlaku hingga 70 hari.
2. Nominal kliring maksimal Rp500 juta.
3. Nama penarik harus diisi tepat di bawah tanda tangan.
4. Tanda tangan penarik tidak boleh dikoreksi.
5. Wajib bubuhkan tanda tangan basah.
6. Penyerahan giro ke bank wajib dilakukan penarik atau orang yang diberi surat
kuasa.
7. Proses pencairan tidak boleh dipindahtangankan.
8. Koreksi penulisan maksimal tiga kali untuk setiap kolom isian.
9. Tanggal penarikan dan efektif harus ditulis.
10. Tidak dapat dibatalkan.
8
BAB 8
SIMPANAN TABUNGAN
B. Sarana Penarikkan
Untuk menarik dana yang ada di rekening tabunagn depat digunakan
berbagai sarana atau alat penarikan. Alat-alat yang sering digunakan adalah sebagai
berikut.
1. Buku Tabungan
Merupakan buku yang dipegang oleh nasabah, dimana buku ini berisi
catatan-catatan saldo tabungan, transaksi penarikan, transaksi penyetoran, dan
pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi pada tanggal tertentu. Buku ini
digunakan pada saat penarikan sehingga langsung dapat mengurangi atau
menambah saldo yang ada pada buku tabungan tersebut.
2. Slip Penarikan
Merupakan formulir untuk menarik sejumlah uang dari rekening
tabungannya. Di dalam formulir ini nasabah cukup menulis nama, nomor
rekening, jumlah uang, serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah
9
uang. Formulir penarikan ini disebut juga slip penarikan dan biasanya
digunakan bersamaan dengan buku tabungan.
3. Kuitansi
Merupakan formulir penarikan dan juga merupakan bukti penarikkan
yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan.
dimana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah uang, dan tanda tangan
penarik. Alat ini juga dapat digunakan secara bersamaan dengan buku
tabungan.
4. Kartu yang terbuat dari plastic
Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastic yang dapat
digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungannya baik bank maupun
di mesin ATM. Manfaat jika seseorang memiliki ATM adalah: tidak perlu
membawa uang banyak, dapat digunakan dimana saja dan kapan saja (24 jam),
terhindar dari bahaya perampokan, serta meningkatkan prestise seseorang.
C. Persyaratan Bagi Penabung
Ketika menabung di bank diperlukan berbagai persyaratan yang tujuannya
adalah agar pelayanan yang diberikan kepada para nasabah berjalan dengan baik.
Selain itu juga memberikan keamanan dan kemudahan serta keuntungan bagi bank
maupun nasabah. Pengaturan sendiri oleh masing-masing bank agar tabungan
dibuat semenarik mungkin sehingga, nasabah bank tertarik untuk menabung di
bank yang mereka inginkan.
1. Bank Penyelenggara
Setiap bank dapat menyelenggarakan tabungan baik bank pemerintah
maupun bank swasta dan semua bank umum serta Bank Perkreditan Rakyat
(BPR), kecuali bank asing.
2. Persyaratan penabung
Untuk syarat-syarat menabung tergantung bank yang bersangkutan.
Seperti prosedur yang harus dipenuhi, yaitu jumlah setoran/penarikan, umur
penabung, maupun kelengkapan dokumen lainnya tergantung bank yang
bersangkutan.
10
3. Jumlah Setoran
Baik untuk setoran minimal waktu pertama kali menabung maupun
setoran selanjutnya serta jumlah minimal yang harus tersedia di buku tabungan,
juga terserah kepada bank penyelenggara.
4. Pengambilan Tabungan
Merupakan jumlah maksimal yang harus ditarik, yaitu tidak melebihi
saldo minimal dan frekuensi penarikan dalam setiap harinya, apakah setiap saat
atau setiap hari tergantung bank yang bersangkutan.
5. Bunga dan Insentif
Besarnya bunga tabungan dan cara perhitungan bunga didasarkan
pada bunga harian, saldo rata-rata atau saldo terendah diserahkan kepada bank-
bank penyelenggara. Begitu pula dengan insentif baik berupa hadiah,
cendramata dan lainnya dengan tujuan untuk menarik nasabah agar menabung.
6. Penutupan Tabungan
Syarat-syarat untuk ditutupnya tabungan oleh bank dapat dilakukan
oleh nasabah sendiri atau ditutup oleh bank dengan alasan tertentu. Contohnya
adalah nasabah sudah tidak aktif lagi melakukan transaksi selama 3 bulan
terakhir.
BAB 9
SIMPANAN DEPOSITO
A. Pengertian Simpanan Deposito (Time Deposit)
Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998, deposito adalah
seimpanan yang penarikannya haya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Deposito merupakan
simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu
sesuai dengan ketentuan bank. Dalam hal ini, nasabah menaruh sejumlah uang
rupiah dalam mata uang rupiah maupun mata uang asing di suatu bank di jangka
waktu tertentu. Lalu, nasabah dapat mencairkan dama tersebut setelah jangka waktu
berakhir.
Umumnya masyarakat mengenal deposito untuk menyimpan tabuangan
dalam periode tertentu. Nasabah dapat memperoleh jaminan tidak ada pengurangan
nilai investasi dengan bunga relatif tetap. Jadi simpanan ini termasuk aman dan
terpercaya. Tingkat suku bunga tersebut juga lebih tinggi daripada tabungan biasa,
tetapi seorang nasabah hanya bisa mencairkan dana pada waktu yang telah tertera di
kesepakatan awal. Pada periode tertentu, pihak bank akan memberikan bunga
kepada nasabah melalui transfer. Pembayaran bunga dapat berlangsung setiap bulan
atau setiap waktu jatuh tempo dengan besaran tertentu sesuai ketentuan masing-
masing bank. Jika nasabah mencairkan dana simpanan sebelum waktunya, maka ia
harus menanggung denda dan berbagai risiko lainnya.
Sarana untuk menarik uang yang disimpan di deposito sangat tergantung
dari jenis deposiyonya. Artinya setiap jenis deposito mengandung beberapa
perbedaan sehingga diperlukan sarana yang berbeda pula. Sebagai contoh untuk
deposito berjangka, penarikkannya menggunakan bilyet deposito, sedangkan untuk
sertifikat deposito menggunakan sertifikat deposito.
B. Jenis-jenis Deposito
Saat ini, jenis-jenis deposito yang ditawarkan oleh bank da nada di
masyarakat adalah deposito berjangka, setifikat deposito, dan deposit on call.
12
1. Deposito Berjangka
Deposito berjangka adalah jenis deposito yang memungkinkan
nasabah menyimpan dana untuk memperoleh suku bunga dalam jangka waktu
tertentu sesuai kesepakatan dengan pihak bank. Umumnya, jangka waktu
tabungan tersebut mulai dari 1, 2, 3, 4, 5, 12, 18, hingga 24 bulan. Deposito
berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga, artinya
didalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga.
Setiap deposan diberikan bunga yang besarnya sesuai dengan
berlakunya bunga pada saatdeposito berjangka dibuka. Pencairan bunga
deposito dapat dilakukan setiap bulan setelah jatuh tempo (jangka waktu)
sesuai dengan jangka waktunya. Penarikan dapat dilakukan secara tunai
maupun nontunai (Pemindahbukuan). Kepada setiap deposan dikenakan pajak
terhadap bunga yang diterimanya. Penarikan deposito sebelum jatuh tempo
untuk bank tertentu dikenakan penalty rate (denda).
Untuk menarik minat para deposan biasanya bank menyediakan
berbagai insentif atau bonus. Insentif diberikan untuk jumlah nominal tertentu
biasanya dalam jumlah yang besar. Insentif dapat diberikan special rate (bunga
yang lebih tinggi dari bunga yang berlaku umum) maupun insentif lainnya.
Seperti hadiah atau lainnya. Insentif juga dapat diberikan kepada nasabah yang
loyal terhadap bank tersebut.
2. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito adalah bentuk simpanan yang terbit dalam jangka
waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan dan dapat diperjualnbelikan kepada pihak lain.
Jenis produk ini merupakan sertifikat yang tidak mengacu paka nama
seseorang atau lembaga tertentu saja. Pembayaran bunga instrumen investasi
ini dapat berlaku di muka, tiap bulan, atau di waktu jatuh tempo.
Penerbitan nilai sertifikat deposito adalah tercetak dalam berbagai
nominal dan biasanya dalam jumlah bulat,sehingga nasabah dapat membeli
dalam lembaran banyak untuk jumlah nominal yang sama.
13
3. Deposit On Call
Deposito on-call adalah jenis deposito berupa tabungan berjangka
dalam rentang waktu penyimpanan relatif singkat. Adapun jangka waktu
penyimpanan dana investasi minimal hari dan maksimal 1 bulan. Namun,
nasabah harus melakukan penyimpanan dana dalam jumlah besar.
3. Investasi Mudah
Produk investasi ini merupakan salah satu alternatif investasi aman
dan mudah bagi pemula. Pertama, nasabah perlu rekening sesuai ketentuan
bank. Lalu, nasabah dapat mengalokasikan sejumlah dana dengan jumlah
minimal tertentu. Setelah menyimpan dana investasimu, kamu juga perlu
memperhatikan tanggal jatuh tempo pencairan dana.
4. Risiko Kerugian Kecil
Jika kamu ingin berinvestasi dengan risiko rendah, maka kamu dapat
mengalokasikan dana ke instrumen ini karena tingkat risikonya kecil.
Umumnya, pihak bank menetapkan jumlah minimum setoran dana. Namun,
setoran dana tersebut tidak terlalu besar. Di samping itu, produk ini menjamin
tidak ada pengurangan nilai pokok deposito sehingga instrumen ini memiliki
risiko cenderung rendah.
5. Bisa Menjadi Jaminan Pinjaman
Selain memiliki resiko rendah, deposito adalah produk investasi yang
dapat menjadi jaminan nasabah mengajukan pinjaman atau kredit. Hal ini
menjadi pembeda antara deposito dengan tabungan biasa di bank.
A. Pengertian Kredit
Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun
1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lainyang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan pengertian pembiayaan adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau persepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak yang biayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa kredit atau pembiayaan
dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang. Contohnya
berbentuk tagihan, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau
rumah, karena bank membayar langsung ke developer dan nasabah hanya
membayar cicilan rumah tersebut setiap bulan. Kemudian adanya kesepakatan
antara bank (kreditor) dengan nasabah penerima kredit (debitur), bahwa mereka
sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya.
B. Unsur-unsur Kredit
Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit
adalah sebagai berikut
1. Kerpercayaan
Merupakan suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang
diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima
kembali pada waktu tertentu di masa yang akan datang.
2. Kesepakatan
Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian (kontrak bisnis)
dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya.
16
17
Kesepakatan ini dituang dalam akad kredit dan ditandatangani kedua belah
pihak sebelum kredit dikucurkan
3. Jangka waktu
Jangka waktu mencakup masa pengembalian kredit yang telah
disepakati. Semua jenis kredit pasti memiliki jangka waktu, bisa saja berbentuk
jangka pendek (dibawah 1 tahun), jangka menengah (1-3 Tahun) atau jangka
panjang (diatas 3 tahun).
4. Resiko
Faktor resiko kerugian dapat diakibatkan oleh dua hal, yaitu resiko
kerugian yang diakibatkan konsumen sengaja tidak mau membayar kreditnya
padahal mampu dan resiko kerugian yang diakibatkan karena konsumen tidak
sengaja (hal-hal yang diluar kemampuan) seperti musibah bencana. Potensi
resiko kredit banyak dipengaruhi oleh adanya suatu tenggang waktu
pengembalian (jangka waktu). Semakin panjang jangka waktu suatu kredit
semakin besar resiko tidak tertagih, demikian pula sebaliknya.
5. Balas Jasa
Setiap pemberi fasilitas kredit biasanya mengharapkan suatu
keuntungan dalam jumlah tertentu. Balas jasa tersebut bisa dalam bentuk
bunga, biaya provisi dan komisi maupun bagi hasil.
C. Tujuan dan Fungsi Kredit
Pemberian kredit tentunya memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai
yang tergantung pada tujuan bank itu sendiri. Dalam praktiknya tujuan pemberian
suatu kredit sebagai berikut.
1. Mencari Keuntungan
Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh
keuntungan. Jadi, hasil keuntungan ini biasanya akan diperoleh dalam bentuk
bunga yang diterima bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang
dibebankan kepada nasabah.
18
D. Jenis-jenis Kredit
Dalam praktiknya kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan
rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum jenis-jenis kredit
dilihat dari berbagai segi antara lain:
1. Dilihat dari segi kegunaan
a. Kredit Investasi
Merupakan kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk
keperluan perluasan proyek atau usaha. Contoh: kredit untuk membangun
pabrik atau membeli mesin-mesin.
b. Kredit modal kerja
Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan
produksi dalam operasionalnya. Contoh: kredit yang diberikan untuk
membeli bahan baku, membayar gahi karyawan, dan lain-lain
2. Dilihat dari segi tujuan kredit
a. Kredit produktif
Merupakan jenis kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau
produksi dan investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang
atau jasa. Contoh: kredit yang diberikan untuk membangun pabrik yang
nantinya akan menghasilkan barang dan kredit pertanian akan
menghasilkan produk pertanian, dan lain-lain
b. Kredit Konsumtif
Merupakan kredit yang digunakan untuk konsumsi secara pribadi,
misalnya untuk perumahan, kredit mobil, dan sebagainya.
c. Kredit perdagangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dan digunakan
untuk membiayai aktivitas perdagangannya. Contohnya kredit ekspor dan
impor.
21
7) Promes
8) Wesel
9) Dan surat berharga lainnya
2. Jaminan orang
Yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang yang menyatakan kesanggupan
untuk menanggungsegala resiko apabila kredit tersebut macet.
3. Jaminan tanpa jaminan
Bahwa kredit yang diberikan bukan dengan jamnian barang tertentu. Biasanya
kredit ini diberikan untuk perusahaan yang memang benar-benar bonafid dan
professional, sehingga kemungkinan kredit tersebut macet sangat kecil.
BAB 11
PENILAIAN, PROSEDUR DAN PENYELESAIAN KREDIT MACET
24
25
moral hazard. Moral hazard merupakan risiko ketika suatu pihak belum
menandatangani kontrak dengan itikad baik atau telah memberikan informasi
yang keliru tentang aset, kewajiban maupun kapasitas kreditnya.
4. Condition
Dalam menilai kredit, hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi,sosial,
dan politik yang ada sekarang ataupun prediksi yangakan datang. Tujuannya
untuk memprediksi prospek usaha di masa mendatang bersamaan dengaan
informasi financial capacity. Kemudian pihak bank juga akan memprediksi
risiko kemungkinan gagal bayar dari calon debitur. Terdapat 2 aspek yang
dianalisis yakni kondisi industry (mikro) dan kondisi ekonomi (makro).
Apabila kondisi finansial calon debitur dinilai kurang stabil, pihak bank
cenderung akan menolak pengajuan pinjaman. Kalaupun diberikan pihak bank
juga akan terlebih dahulu melihat prospek usaha tersebut di masa mendatang.
Terdapat beberapa hal yang dinilai berisiko bagi bank di antaranya jika
terdapat ketidakpastian ekonomi secara makro, baik karena suku bunga
ataupun nilai tukar. Kemudian jika persaingan industri sejenisnya sangat ketat,
hingga terdapat hal-hal yang mengganggu prospek usaha.
5. Collateral
Merupakan jaminan yang di berikan calon nasabah baik bersifat
fisik maupun nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang di
berikan. Jaminan ini berfungsi sebagai pelindung dari risiko keuangan. Analisa
prinsip collateral ini bermaksud untuk mengikat keseriusan debitur
menjalankan usaha dan membayar kewajiban kredit, selain itu juga sebagai
jalan keluar kedua jika debitur wanprestasi. Dalam hal ini pihak bank akan
menganalisis status kepemilikan SHM/SHGB/SHP/SHGU dan lainnya dari
calon debitur, kemudian kecukupan nilai agunan serta bentuk pengikatan
(HT/fiducia/gadai/cesie) juga menjadi bahan pertimbangan dari pihak bank.
Terdapat beberapa hal yang dinilai berisiko bagi Bank, yakni apabila nilai
agunan tidak mengcover atau menurun karena kerusakan, agunan bukan milik
27
calon debitur, pengikatan agunan bukan peringkat pertama, hingga risiko moral
hazard.
Selanjutnya penilaian suatu kredit dapat pula dilakukan dengan analisis
tujuh P kredit dengan unsur penilaian sebagai berikut.
1. Personality
Yaitu penilaian dari segi kepribadian/tingkah laku sehari-hari maupun
kepribadian masa lalu. Kriteria ini hampir sama dengan kriteria character dari
prinsip 5C yang telah dijelaskan diatas, dimana melihat bagaimana keseluruhan
kepribadian nasabah mencakup sikap dan perilakunya sehari-hari.
2. Party
Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau
golongan-golongan tertentu, berdasarkan modal, loyalitas maupun karakternya.
Prinsip penilaian ini, dimana calon peminjam dimasukkan ke dalam beberapa
golongan yang terkait dengan kondisi keuangannya.
3. Purpose
Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,
termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Pihak bank perlu mengetahui
untuk apa dana tersebut akan digunakan, misalnya untuk modal usaha,
investasi, biaya pendidikan, atau justru kegiatan konsumtif. Hal ini juga akan
menyesuaikan dengan fokus dari bank atau lembaga keuangan tersebut,
misalnya jika bank tersebut berfokus pada pengelolaan modal maka akan tepat
bagi nasabah yang mengajukan kredit untuk usaha.
4. Prospect
Yaitu untuk menilai usaha nasabah menguntungkan atau tidak atau
dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Dengan mengetahui
apakah usaha dan bisnis tersebut memiliki prospek ke depan yang bagus atau
tidak, maka bank pun dapat memprediksi bagaimana perkiraan kemampuan
bayar dari nasabah.
5. Payment
28
dari barang serupa dengan harga barang berbeda, jumlah produksi cepat
meningkat melebihi kebutuhan timbul daerah penghasil baru yang
menghasilkan persaingan, dan lain-lain)
b. Potential market
Market size, profit and risk, jumlah kebutuhan produk/jasa, managerial
skill, delivery system, jumlah barang/kualitas, product pricing, costumer,
dan lain-lain.
c. Wilayah pemasaran produk calon nasabah dan barang substitusi serta
pesaing pasar.
d. Market share dan konsumen sebagai pemakai langsung atau sebagai
pemakai tidak langsung yang akan memproses lagi.
e. Rencana penjualan, pola pemasaran dan syarat pembayaran (tunai, kredit,
konsinyasi/barter).
f. Perbandingan jumlah barang atau jasa yang dijual dengan syarat
pembayaran tunai, kredit, barter, dan konsinyasi. Begitu pula perbandingan
penjualan langsung, melalui perantara atau agen.
g. Sarana penunjang, seperti kondisi jalan, jembatan, sungai dan alat
transportasi dari dan ke lokasi perusahaan.
h. Hasil penjualan tiga tahun sebelumnya menunjukan peningkatan,
penurunan, atau stabil.
i. Analisi pasar, terutama mengenai jenis sistem pemasaran, yang
berkembang saat ini.
3. Aspek keuangan
Aspek yang dinilai adalah sumber-sumber dana yang dimiliki untuk
membiayai usahanya dan bagaimana penggunaan dana tersebut. Di samping itu
hendaknya di buatkan cash flow keuangan perusahaan. Penilaian bank dari segi
aspek keuangan biasanya mencakup antara lain:
a. Rasio likuiditas
b. Rasio solvabilitas
c. Rasio remabilitas
31
d. Payback period
e. Net Present Value (NPV)
f. Profitability index (PI)
g. Internal Rate of Return (IRR)
h. Break Even Point (BEP)
4. Aspek teknis/operasi
Merupakan aspek yang membahas masalah yang berkaitan dengan
produksi, lokasi dan lay out, seperti kapasitas mesin yang digunakan.
Masalah lokasi usaha seperti kantor pusat, cabang atau pergudangan.
Demikian pula, dengan masalah lay out mesin-mesin termasuk jenis mesin dan
teknologi yang digunakan.
5. Aspek mangemen
Aspek ini digunakan untuk menilai struktur organisasi perusahaan,
sumber daya manusia yang dimiliki serta latar belakang pendidikan dan
pengalaman sumber daya manusianya. Pengalaman perusahaan dalam
mengelola berbagai proyek yang ada juga menjadi pertimbangan lain.
6. Aspek socsial ekonomi
Aspek sosial ekonomi adalah menganalisis dampaknya yang
ditimbulkan akibat adanya proyek terhadap perekonomian masyarakat dan
sosial masyarakat secara umum, seperti:
a. Mengurangi ekspor barang atau sebaliknya mengurangi ketergantungan
terhadap impor,
b. Mengurangi pengangguran,
c. Meningkatkan pendapatan masyarakat,
d. Tersedianya sarana dan prasarana,
e. Membuka isolasi daerah tertentu.
Dalam kehidupan individual tidak terlepas sama sekali dari
kehidupan sosial/ekonomi masyarakat, karena masing-masing saling
mempengaruhi. Dengan demikian, kehidupan sosial/ekonomi masyarakat akan
mempengaruhi pula kehidupan perusahaan.
32
7. Aspek amdal
Amdal terhadap lingkungan baik darat, air, udara termasuk kesehatan
manusia apabila proyek tersebut dijalankan. Analisis ini dilakukan secara
mendalam sebelum kredit tersebut disalurkan, sehingga proyek yang dibiayai
tidak akan mengalami pencemaran lingkungan disekitarnya. Pencemaran
yang sering terjadi antara lain terhadap:
a. Kesehatan manusia terganggu.
b. Tanah/darat menjadi gersang, erosi.
c. Air menjadi limbah berbau busuk, berubah warna atau rasa, dan
menyebabkan banjir.
d. Udara mengakibatkan polusi, berdebu, bising, dan panas.
e. Merubah tatanan adat istiadat setempat.
4. On the spot
Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan denganmeninjau
berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil On the
spot dicocokkan dengan wawancara hasil I. Pada saat melakukan on the spot
hendaknya jangan diberitahu kepada nasabah. Sehingga apa yang kita lihat
dilapangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
5. Wawancara II
Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-
kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot dilapangan. Catatan yang
ada pada permohonan dan pada saat wawancara awal dicocokkan dengan saat
on the spot apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran.
6. Keputusan kredit
Untuk menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika
diterima, maka dipersiapkan administrasi. Biasanya keputusan kredit yang akan
diumumkan mencakup jumlah uang yang diterima, jangka waktu kredit, biaya-
biaya yang harus di bayar, dan waktu pencairan kredit.
7. Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannnya kredit, maka
sebelum kredit dicairkan terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad
kredit, mengikat jaminan dengan hipotek dan surat perjanjian yang dianggap
perlu. Penandatangan dilaksanakan antaran bank dengan debitur secara
langsung atau dengan melalui notaris.
8. Realisasi kredit
Realisasi kredit diberikan setelan penandatangan adkad kredit dan
surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan
bank yang bersangkutan.
34
9. Penyaluran/penarikkan bank
Adalah pencairan dana dari rekening sebagai realisasi dari pemberian
kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan yaitu sekaligus dan secara
bertahap.
persyaratan dan penjadwalan ulang. Beban suku bunga pun dapat dikurangi
dalam metode berikut. Untuk yang tidak mampu melunasi utang setelah segala
usaha telah dikerahkan bersama, kreditur dapat menghilangkan suku bunga
sekaligus sehingga debitur hanya membayar sisa utang pokok saja.Penurunan
suku bunga
3. Restructuring
Selanjutnya, salah satu cara mengatasi kredit macet yang patut
diajukan yaitu restructuring atau meminta persyaratan kembali. Syarat-syarat
seperti jangka waktu, jadwal pembayaran dan lain-lain dapat dirundingkan
untuk diubah sesuai dengan kemampuan debitur yang baru. Namun, nilai
besaran pembiayaan maksimal dari kredit tersebut tidak dapat diubah.
4. Kombinasi
Seorang dapat saja diselamatkan dengan kombinasi antara
rescheduling dengan restructuring, misalnya jangka waktu diperjang,
pembayaran bunga ditunda atau reconditioning dengan rescheduling misalnya
jangka waktu diperpanjang modal ditambah.
5. Penyitaan jaminan
Merupakan jaan terakhir apabila nasabah sudah benar-benar tidak
punya ikhtikad baik ataupun sudah tidak mampu lagi membayar semua utang-
utangnya.
BAB 12
SUKU BUNGA
36
37
1. Flat rate
Pembebanan bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjamannya,
demikian pula pokok pinjaman setiap bulan juga dibayar sama, sehingga
angsuran setiap bulan juga sama sampai kredit tersebut lunas.
2. Sliding rate
Pembebanan bunga setiap bunga dihitung dari sisa pinjamannya,
sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring
dengan turunnya pokok pinjaman. Akan tetapi, pembayaran pokok pinjaman
setiap bulan sama.
3. Floating rate
Suku bunga mengambang adalah suku bunga yang selalu berubah
mengikuti suku bunga di pasaran. Jika suku bunga di pasaran naik, maka suku
bunganya juga ikut naik, begitupun sebaliknya. Contohnya adalah suku bunga
KPR untuk periode tertentu. Misalnya untuk dua tahun pertama diberlakukan
suku bunga tetap, namun periode selanjutnya menggunakan suku bunga
mengambang.
41
BAB 13
TRANSFER, KLIRING, DAN INKASO
e. Tanda tangan/ cap perusahaan tidak sama dengan specimen atau bisa pula
tidak lengkap, misalnya harus ditandatangani oleh dua orang, sedangkan di
dalam cek hanya ditandatangani oleh satu orang.
f. Coretan atau perubahan tidak ditandatangani, artinya terdapat coretan atau
perubahan, namun diatas coretan atau perubahan tidak ditandatangani
g. Cek atau BG sudah kadaluarsa.
h. Resi belum kembali, nasabah belum mengirim resi ke bank bahwa nasabah
sudah menerima buku cek atau BG
i. Endorsement cek tidak benar, pemindahtanganan antar nasabah dalam cek
tidak benar atau tidak penuhi syarat.
j. Rekening sudah ditutup. Nasabah pemilik cek atau BG yang Dikliringkan
ternyata sudah menutup rekeningnya
k. Dibatalkan penarik, si pemberi cek atau BG dengan suatu alasan tertentu
membatalkan cek yang diberikannya dan melaporkan ke bank dimana
rekeningnya berada.
l. Rekening diblokir oleh pihak berwajib, rekening nasabah yang
mengeluarkan cek atau BG karena sesuatu hal diblokir oleh pihak berwajib
m. Kondisi cek atau BG rusak atau tidak sempurna
46
BAB 14
SAFE DEPOSIT BOX, BANK NOTES, DAN TRAVELLERS CHEQUE
- Emas
- Mutiara
- Berlian
- Intan
- Permata
- Dan benda yang dianggap berharga lainnya
D. Bank notes
Merupakan uang kartal asing yang dikeluarkan atau diterbitkan oleh bank
di luar negeri.
Pengelompokan bank notes yang kuat berdasarkan kategori sebagai berikut:
1) Bank notes tersebut mudah diperjual belikan
2) Nilai tukar terkendali/stabil
3) Frekuensi penjualan sering terjadi
4) Dan pertimbangan lainnya
Contoh bank notes yang tergolong dalam kategori bank notes yang
kuat adalah sebagai berikut.
USD (United Stated Dollar)
SGD (Singapore Dollar)
GDP (Great Britain Poundsterling)
AUD (Australian Dollar)
DEM (Deutsche Mark)
JPY (Japanese Yen)
HKD (Hongkong Dollar)
Sedangkan contoh bank notes yang tergolong dalam bank notes yang
lemah adalah sebagai berikut.
ITL (Irtalian Lira)
NLG (Netherlands Guilder)
FRF (French Franc)
CAD (Canadian Dollar)
NZD (New Zealands Dollar)
MYR (Malaysia Ringgit)
THB (Thai Baht)
49
Dalam transaksi jual beli bank notes menggunkan kurs. Kurs yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia oleh perbankan dijadikan patokan harga
mata uang asing tersebut. Kurs ini dipergunakan untuk transaksi jual dan
beli ditambah dengan keuntungan yang diharapkan oleh bank tersebut.
Berikut beberapa pengertian:
Valuta (Mata uang)
Kurs (Nilai Mata Uang)
Konversi (Penyesuaian)
Kurs Konversi (Penyesuaian nilai valuta asing terhadap rupiah)
Dalam setiap transaksi transaksi jual beli bank notes ada dua macam
kurs yang digunakan, yaitu kurs beli (buying rates) dan kurs jual (selling
rates).
E. Cek wisata
1) Pengertian Cek wisata (Travellers cheque)
Traveller Cheque (TC) dikenak dengan nama acek wisata atau cek
perjalanan yang biasanya digunakan oleh mereka yang hendak
bepergian atau sering dibawa oleh tursi/wisatawan. Travellers Cheque
diterbitkan dalam mata uang rupiah dan mata uang asing. Penggunaan
Traveller Cheque dapat dibelanjakan di berbagai tempat terutama
cabang bank yang mengeluarkan traveller cheque tersebut.
51
52
BAB 16
LETTER OF CREDIT
B. Jenis-jenis L/C
Jenis-jenis L/C yang ada saat ini antara lain :
1. Revocable L/C
Merupakan L/C yang setiap saat dapat di batalkan/diubah secara
sepihak oleh bank pembuka, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
2. Irrevocable L/C
L/C yang tidak dapat di batalkan atau diubah tanpa persetujuan dari
semua pihak yang terlibat.
3. Sight L/C
Merupakan L/C yang syarat pembayarannya langsung pada saat
dokumen diajukan oleh eksportir kepada advise bank.
55
4. Usance L/C
Merupakan L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan renggang
waktu tertentu
5. restricted L/C
Merupakan L/C yang pembayarannya hanya dibatasi kepada bank-
bank tertentu saja untuk namanya tercantum pada L/C
6. Unrestricted L/C
Merupakan jenis L/C yang membebaskan negosiasi dokumen dibank
mana pun.
7. Red clause L/X
Merupakan L/C dimana bank pembuka L/C memberi kuasa kepada
bank pembayar untuk membayar uang muka kepada beneficiary
8. Transferable L/C
Merupakan L/C yang memberikan kepada beneficiary untuk
memindahkan sebagian/seluruh nilai L/C kepada satu atau beberapa
pihak lainnya.
9. Revolving L/C
Merupakan jenis L/C yang penggunaannya dapat dilakukan berulang-
ulang
10. Dan lain- lain.
2. Draft (Wesel)
Perintah yang tidak bersyarat dalam bentuk tertulis ditujukan oleh
seseorang yang menariknya dan mengharuskan si tertarik untuk
membayar sejumlah uang pada waktu yang telah ditentukan kepada si
pemegang wesel.
3. Faktur (Invoice)
Daftar perincian harga dari barang - barang yang dikeluarkan oleh
penjual sebagai tanda bukti transaksi dan dapat juga dijadikan sebagai
alat tagihan.
4. Asuransi (Insurance)
Jaminan yang diberikan oleh perusahaan atas kereugian yang dialami
para eksportir apabila terjadi kehilangan atau kerusakan barangnya.
5. Daftar Pengepakan (Packing List)
Daftar uraian barang yang dimasukkan kedalam peti (Container).
6. Certificate of Origin
Surat keterangan asal barang yang diekspor
7. Certificate of Inspection
Surat keterangan pemeriksaan tentang keadaan barang yang dibuat oleh
independent surveyor
57
BAB 17
BANK GARANSI
Untuk menghindari kerugian bank dari pihak nasabah, maka bank juga
meminta jaminan lawan dari pihak nasabah.
c. Proses Bank
Untuk memperoleh jaminan dari bank, maka penerbitan bank garansi
sampai dengan pencairan memerlukan berbagai persyaratan. Tahap-
tahap atau proses penerbitan sampai dengan pencairan bank garansi
adalah sebagai berikut.
59
BAB 18
BANK INDONESIA
Bank sentral di tiap negara hanya ada satu dan mempunyai cabang
hampir di tiap provinsi. Fungsi utama bank sentral adalah mengatur
masalah-masalah yang berhubungan dengan keuangan di suatu negara
secara luas. Tugas bank sentral di Indonesia dipegang oleh Bank Indonesia
(BI).
Peranan Bank Indonesia sebagai bank sentral atau sering juga disebut
bank to bank. Tugas-tugas Bank Indonesia sebagai bank to bank adalah
mengatur, mengoordinasi, mengawasi, serta memberikan tindakan kepada
dunia perbankan. Bank Indonesia juga mengurus dana yang dihimpun dari
masyarakat agar disalurkan kembali ke masyarakat benar-benar efektif
penggunaannya sesuai dengan tujuan pembangunan. Kemudian di samping
mengurus dana perbankan, Bank Indonesia juga mengatur dan mengawasi
64
1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur
dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi.
2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal ini dapat
diukur dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah
terhadap mata uang negara lain.
Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak
manfaat yang akan diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Agar
kestabilan nilai rupiah dapat tercapai dan terpelihara, maka Bank Indonesia
memiliki tugas antara lain:
DAFTAR PUSTAKA
Dasar
Bab 7
https://pintu.co.id/blog/pengertian-cek-adalah
https://www.jurnal.id/id/blog/jenis-cek/
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/bilyet-giro
Bab 8
http://repo.uinsatu.ac.id/25478/5/BAB%20II.pdf
https://www.mikirbae.com/2016/09/sarana-dan-persyaratan-
penarikan.html
Bab 9
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/
121#:~:text=Deposito%20adalah%20simpanan%20yang
%20pencairannya,dicairkan%20setelah%20jangka%20waktu
%20berakhir.
https://www.tanamduit.com/belajar/investasi/pengertian-deposito-jenis-
jenis-keuntungan-dan-risikonya
Bab 10
https://majoo.id/solusi/detail/kredit-adalah
Bab 11
https://universalbpr.co.id/blog/prinsip-5c-pemberian-kredit/
https://www.simulasikredit.com/prinsip-5c-dan-7p-dalam-pemberian-
kredit-di-lembaga-keuangan-bank/
69
https://www.neliti.com/id/publications/155160/aspek-aspek-penilaian-
dalam-pemberian-kredit-bank/