Anda di halaman 1dari 18

Sumber-Sumber Dana Bank

Makalah
Di susun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan
Dosen Pengampu : Ulin Nuha, MS.I

Di susun oleh :
Kelompok 3
1. Eva Meila Alifah (1520310005)
2. Khoirin Nida (1520310031)
3. Yusni Amelia (1320310026)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
TAHUN 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana
dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Sesuai dengan fungsi bank
sebagai lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah bergerak
dibidang keuangan, maka sumber-sumber dana tidak terlepas dari bidang
keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan
pinjaman), bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga
dari selisih bunga tesebutlah bank memperoleh keuntungan.
Sumber dana bank juga bisa diartikan sebagai usaha bank dalam
menghimpun dana dari masyarakat perolehan ini tergantung pada bank itu
sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya.
Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang
ditanggung, oleh karena itu pemilihan sumber dana harus dilakukan secara
tepat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa instrumen penarikan dana pada simpanan giro?
2. Apa jenis-jenis simpanan tabungan?
3. Apa jenis-jenis simpanan deposito?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Simpanan Giro (demand deposit)
Undang-undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal
10 November 1998 menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro,
sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan.
Sedangkan pengertian simpanan adalah dana yang
dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dalam bentuk
giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau
yang dapat dipersamakan dengan itu.
Pengertian dapat ditarik setiap saat, maksudnya bahwa
uang yang sudah disimpan direkening giro tersebut dapat
ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan dana yang
tersedia masih mencukupi. Kemudian juga harus memenuhi
persyaratan lain yang di tetapkan oleh bank yang
bersangkutan.
Sedangkan pengertian penarikan adalah diambilnya uang
tersebut dari rekening giro sehingga menyebabkan giro
tersebut berkurang, yang ditarik secara tunai maupun ditarik
secara non tunai. Penarikan secara tunai adalah dengan
menggunakan cek dan penarikan non tunai adalah dengan
menggunakan bilyet giro.
Berdasarkan pengertian giro diatas, dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Persyaratan penarikan dana pada cek adalah :
1) Tersedianya dana
2) Ada meterai yang cukup
3) Jumlah uang yang tertulis di angka dengan huruf
haruslah sama
4) Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani
oleh si pemberi cek
5) Tidak diblokir pihak berwenang
6) Kondisi cek sempurna
7) Rekening belum di tutup

1. Cek
Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari
nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro
nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada
pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang
cek tersebut. Artinya bank harus membayar kepada siapa
saja yang membawa cek ke bank yang memelihara
rekening nasabah untuk di uangkan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai atau
secara pemindahbukuan.
Adapun jenis-jenis cek yaitu :
1) Cek Atas Nama
Merupakan cek yang diterbitkan atas nama orang
atau badan tertentu yang tertulis jelas didalam cek
tersebut.
2) Cek Atas Unjuk
Merupakan cek yang tidak tertulis nama seseorang
atau badan tertentu di dalam cek tersebut, sehingga
di dalam cek hanya terdapat nilai nominal tertentu
yang hendak diambil.
3) Cek Silang
Jika suatu cek di pojok kiri atas diberi dua tanda
silang, sehingga cek tersebut berfungsi sebagai
pemindahbukuan bukan tunai.
4) Cek Mundur
Merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari
tanggal sekarang, misalnya hari ini tanggal 01 Mei
2001, Tn Roy Akase bermaksud mencairkan ceknya
dimana dalam cek tersebut tertulis tanggal 5 Mei
2001. Jenis cek inilah yang disebut dengan cek
mundur, hal ini biasanya terjadi karena ada
kesepakatan antara si pemberi cek dengan si
penerima cek.
5) Cek kosong
Merupakan cek yang dananya tidak tersedia sebagai
contoh misalnya nasabah menarik cek senilai 66 juta
rupiah tertulis di dalam cek tersebut, akan tetapi
dana yang tersedia di rekening giro tersebut hanya
ada 20 juta rupiah. Jelas cek tersebut kurang
jumlahnya dibandingkan dengan jumlah dana yang
ada.
Dalam hal penarikan cek kosong, apabila dilakukan
sampai 3 kali, maka nasabah tersebut akan di Black List
atau masuk daftar hitam yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia, kemudian disebarkan ke seluruh perbankan,
sehingga yang bersangkutan tidak dapat berhubungan
dengan bank manapun. Namun sebelum termasuk ke
dalam daftar hitam maka nasabah terlebih dahulu
mendapatkan peringatan dari bank yang selama ini
memelihara rekening gironya. Namun bila ternyata bank
berpandangan bahwa nasabah yang mengeluarkan cek
kosong adalah nasabah yang loyal terhadap bank dan tidak
memiliki unsur kesengajaan maka bank dapat memberikan
fasilitas overdraff.
2. Bilyet Giro
Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah
kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah
tersebut untuk memindahbukuan sejumlah uang dari
rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang
disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank
lainnya.
Pemindahbukuan pada rekening bank yang
bersangkutan artinya dipindahkan dari rekening nasabah si
pemberi BG kepada nasabah penerima BG. Sebaliknya jika
dipindahbukuan ke rekening di bank yang lain, maka harus
melalui proses kliring ke bank lain.
Syarat-syarat yang berlaku untuk BG agar
pemindahbukuannya dapat dilakukan antara lain :
a) Ada nama bilyet giro dan nomor serinya
b) Perintah tanpa syarat untuk memindahbukuan
sejumlah uang atas beban rekening yang
bersangkutan
c) Nama dan tempat bank tertarik
d) Jumlah dana yang dipindahkan dalam angka dan huruf
e) Nama pihak penerima
f) Tanda tangan penarik atau stempel penarik jika si
penarik merupakan perusahaan
g) Tanggal dan tempat penarikan
h) Nama bank yang menerima pemindahbukuan
tersebut.

Masa berlaku dan tanggal berlakunya BG diatur sesuai


persyaratan yang telah ditentukan seperti :
a) Masa berlakunya adalah 70 hari terhitung mulai dari
tanggal penarikannya.
b) Bila tanggal efektif tidak dicantumkan, maka tanggal
penarikan berlaku pula sebagai tanggal efektif.
c) Bila tanggal penarikan tidak dicantumkan, maka
tanggal efektif dianggap sebagai tanggal penarikan.

Perbedaan Cek dan Bilyet Giro


Diantara cek dan bilyet giro yang sama-sama
merupakan sarana untuk menarik uang yang ada
direkeningnya terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan
ini hanyalah terletak pada fungsi kedua alat pembayaran
tersebut.
Perbedaan yang dimaksud antara lain :
No Keterang Cek Bilyet Giro
an
1. Indentita - atas nama atas nama
s - atas unjuk
2. non tunai
- tunai & non tunai
3. Sifat ada dua
tanggal Hanya ada satu
tanggal
tanggal

Perhitungan bunga simpanan giro :


Setiap penyimpanan yang menyimpan dananya di
rekening giro akan memperoleh balas jasa berupa bunga.
Bunga atau jasa giro ini dihitung dengan berbagai metode.
Metode perhitungan yang paling umum dilakukan adalah
dengan menggunakan saldo terendah. Artinya bunga di
hitung dari saldo terendah dalam bulan tersebut. Hal ini
disebabkan dalam rekening giro frekuensi penarikannya
dan penyetorannya sangatlah besar. Disamping dengan
saldo terendah ada pula bank menentukan perhitungan
bunga dengan saldo rata-rata atau saldo harian.
Untuk lebih jelasnya perhitungan jasa giro akan
diuraikan dengan contoh berikut ini:
Transaksi yang terjadi pada rekening giro Tn. Roy
Akase selama bulan Juni 2001
Nama Nasabah : Tn. Roy Akase
Nomor Rekening : 26.121992.10
- Tgl. 3 Juni setor tunai Rp 18000000
- Tgl. 8 Juni tarik tunaiRp 6000000
- Tgl. 13 Juni setor tunai Rp 7000000
- Tgl. 16 Juni setor kliring Rp 1000000
- Tgl. 18 Juni tarik tunai Rp 5000000
- Tgl. 19 Juni setor kliring Rp 2000000
- Tgl. 24 Juni kliring masuk Rp 7000000
- Tgl. 27 Juni setor tunai Rp 4000000
Pertanyaan:
Hitunglah berapa bunga bersih yang Tn. Roy Akase peroleh
selama bulan Juni jika bunga dihitung dari saldo terendah
pada bulan yang bersangkutan dengan suku bunga yang
berlaku adalah 18 % per tahun dan dikenakan pajak 15 %
berikut laporan rekening korannya.
Jawab:
Dengan membuat table maka akan terlihat saldo
terendah pada bulan yang bersangkutan.

Laporan Rekening Koran


Tn. Roy Akase
Per 30 Juni 2001
(dalam ribuan tunai)
Bunga 18 %
Tg Transaksi Debet Kredit Saldo
l
3 Setor tunai - 18000 18000
8 Tarik tunai 6000 - 12000
13 Setor tunai - 7000 19000
16 Setor kliring - 1000 20000
18 Tarik tunai 5000 - 15000
19 Setor kliring - 2000 17000
24 Kliring masuk 7000 - 10000
27 Setor tunai - 4000 14000

1. Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo terendah


Saldo terendah pada bulan Juni adalah Rp 10000000 maka
bunga pada bulan Juni adalah:
18 % x Rp 10000000
Bunga= = Rp 150000
12 bulan
Pajak 15 % x Rp 150000 = Rp 22500
Bunga bersih = Rp 127500
2. Perhitungan bunga dengan menggunakan saldo rata-rata
Saldo rata-rata untuk bulan Juni adalah:
125000000
= 15625000
8
Keterangan:
a. Angka 125000000 diperoleh dari menjumlahkan saldo
mulai tanggal 3 Juni sampai dengan tanggal 27 Juni
b. Sedangkan angka 8 diperoleh dari jumlah transaksi yang
terjadi selama bulan tersebut.
Maka bunganya adalah sebagai berikut:
18 % Rp 15625000
Bunga = = Rp 234375
12 bulan
Pajak 15 % x Rp 234375 = Rp 35156
Bunga bersih = Rp 199219

- Jadi perbedaan perhitungan dengan dua metode di atas


terdapat selisih yaitu:
Bunga dengan saldo rata-rata adalah Rp 234375
Bunga dengan saldo terendah adalah Rp 150000
Selisih Rp 84375
Pilihan bagi nasabah dengan perhitungan bunga diatas
yang paling menguntungkan adalah dengan saldo rata-
rata.

B. Simpanan Tabungan (saving deposit)


Pengertian tabungan menurut undang-undang perbankan
nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro
dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah
sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank
dengan si penabung. Sebagai contoh dalam frekuensi
penarikan, apakah 2 kali seminggu atau setiap hari atau
mungkin setiap saat. Yang jelas haruslah sesuai dengan
perjanjian sebelumnya. Kemudian dalam hal sarana atau alat
penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara
keduanya yaitu bank dan penabung.
Ada beberapa alat penarikan tabungan, hal ini tergantung
bank masing-masing, mau menggunakan sarana yang
mereka inginkan. Alat ini dapat digunakan sendiri-sendiri atau
secara bersamaan. Alat-alat yang dimaksud adalah :
1. Buku Tabungan
Yaitu buku dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan
saldo tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan-
pembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini digunakan
pada saat penarikan, sehingga langsung dapat mengurangi
saldo yang ada di buku tabungan tersebut.
2. Slip Penarikan
Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup
menulis nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda
tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Slip
penarikan ini biasanya digunakan bersamaan dengan buku
tabungan.
3. Kwintansi
Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank
yang fungsinya sama dengan slip penarikan, dimana
tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah uang dan
tanda tangan penarik.
4. Kartu yang terbuat dari plastik
Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang
dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari
tabungannya, baik bank maupun di mesin Automated
Teller Machine (ATM). Mesin ATM ini biasanya tersebar
ditempat-tempat yang strategis.
Dalam praktik perbankan di indonesia dewasa ini terdapat
beberapa jenis-jenis tabungan. Jenis-jenis dimaksud adalah :
a) Tabanas
Ada beberapa jenis bentuk tabanas seperti :
- Tabanas Umum
- Tabanas Pemuda
- Tabanas Pelajar
- Tabans Pramuka
b) Taska
Yaitu tabungan yang dikaitkan dengan asuransi jiwa.
c) Tabungan lainnya
Yaitu tabungan selain tabanas dan taska. Tabungan ini
dikeluarkan oleh masing-masing bank dengan ketentuan-
ketentuan yang diatur oleh BI.

Perhitungan bunga simpanan tabungan :


Transaksi yang terjadi di rekening tabungan Tn. Ray
Ibrahim selama bulan Juni 2001:
- Tgl. 1 Juni setor tunai Rp 6000000
- Tgl. 10 Juni setor tunai Rp 4000000
- Tgl. 12 Juni setor tunai Rp 3000000
- Tgl. 16 Juni setor tunai Rp 2000000
- Tgl. 20 Juni setor tunai Rp 5000000
- Tgl. 30 Juni setor tunai Rp 1000000
Sedangkan pembebanan suku bunga 18 % untuk
perhitungan saldo terendah, dan untuk saldo harian
dengan suku bunga sebagai berikut:
Dari Tgl. 1 s/d 10 bunga = 18 % / Tahun
Dari Tgl. 11 s/d 20 bunga = 15 % / Tahun
Dari Tgl. 21 s/d 30 bunga = 20 % / Tahun
Pertanyaan:
Hitunglah berapa bunga bersih Tn. Ray Ibrahim terima
dengan menggunakan saldo terendah dan saldo harian jika
dikenakan pajak 15 %. Kemudian buatkan laporan buku
tabungannya.
Laporan Rekening Tabungan
Tn. Ray Ibrahim per 30 Juni 2001
(dalam ribuan rupiah)
Tgl Transaksi Debet Kredit Saldo
.
1 Setor tunai - 6000 6000
10 Setor tunai - 4000 10000
12 Tarik tunai 3000 - 7000
16 Transfer - 2000 9000
masuk
20 Tarik tunai 5000 - 4000
30 Setor tunai - 1000 5000

1. Perhitungan bunga dengan saldo terendah


Saldo terendah bulan ini adalah Rp 4.000.000
Jadi perhitunga bunga adalah:
18 % x Rp 4.000.000
Bunga = = Rp 60.000
12 bulan
Pajak 15 % x Rp 60.000 = Rp 9.000
Bunga bersih = Rp 51.000
2. Sedangkan perhitungan dengan saldo harian adalah:
Tgl. 1 s/d 9 Juni
18 % x Rp 6.000.000
Bunga = x 9 hari = Rp 26.630
365 hari
Tgl. 10 Juni
18 % x Rp 10.000.000
Bunga = x 1 hari = Rp 4.932
365 hari
Tgl. 11 Juni
15 % x Rp 10.000.000
Bunga = x 1 hari = Rp 4.110
365 hari
Tgl. 12 s/d 15 Juni
15 % x Rp 7.000.000
Bunga = x 4 hari = Rp 11.507
365 hari

Tgl. 16 s/d 19 Juni


15 % x Rp 9.000.000
Bunga = x 4 hari = Rp 14.795
365 hari
Tgl. 20 Juni
15 % x Rp 4.000.000
Bunga = x 1 hari = Rp 1.644
365 hari
Tgl. 21 s/d 29 Juni
20 % x Rp 4.000.000
Bunga = x 9 hari = Rp 19.726
365 hari
Tgl. 30 Juni
20 % x Rp 5.000.000
Bunga = x 1 hari = Rp 2.740
365 hari
Total bunga harian = Rp. 86.084
Pajak 15% x Rp. 86.083 = Rp. 12.913

Bunga bersih = Rp. 73.171

C. Simpanan Deposito (time deposit)


Simpanan deposito merupakan simpanan jenis ketiga
yang dikeluarkan oleh bank. Berbeda dengan dua jenis
simpanan sebelumnya, dimana siimpanan deposito
mengandung unsur jangka waktu lebih panjang dan tidak
dapat diatrik setiap saat atau setiap hari.
Menurut undang-undang no.10 tahun 1998 deposito
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah
penyimpan bank.
Alat yang dapat digunakan untuk penarikan simpanan
deposito tergantung dari jenis depositonya. Seperti alat yang
digunakan untuk menarik deposito berjangka adalah bilyet
deposito, sedangkan untuk sertifikat deposito menggunakan
sertifikat deposito.
Adapun jenis-jenis deposito sebagai berikut :
1. Deposito Berjangka
Merupakan deposito yang diterbitkan menurut
jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito biasanya
bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai 24 bulan.
Deposito diterbitkan atas nama baik perorangan
maupun lembaga.
Bunga deposito dapat ditarik setiap bulan atau
setelah jatuh tempo sesuai jangka waktunya, baik
ditarik tunai maupun non tunai dan dikenakan pajak
dari jumlah bunga yang diterimanya.
Deposito berjangka yang diterbitkan dalam valuta
asing, biasanya diterbitkan oleh bank devisa.
Perhitungan, penerbitan, pencairan dan bunga
dilakukan menggunakan kurs devisa umum. Penerbitan
deposito berjangka dalam valas biasanya diterbitkan
dalam valas yang kuat seperti US Dollar, Yen jepang.

2. Sertifikat Deposito
Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka
waktu 2, 3, 6, 12, dan 12 bulan. Sertifikat deposito
diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan
dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada
pihak lain.
Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan
dimuka, baik tunai maupun non tunai. Penerbitaqn nilai
sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai
nominal dan biasanya dalam jumlah bulat. Sehingga
nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak untuk
jumlah nominal yang sama.
3. Deposito on Call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal
7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan
atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar
misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang
bersangkutan).
Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan
deposito on call sebelum deposit on call dicairkan
terlebih dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah
memberitahukan bank penerbit.
Besarnya bunga biasanya dihitung perbulan dan
biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negoisasi
antara nasabah dengan pihak bank.

Perhitungan bunga simpanan deposito :


1. Contoh perhitungan perhitungan berjangka
Ny.Julia ingin menerbitkan deposito berjangka dengan
nominal Rp. 10.000.000 jangka waktu yang diinginkan
adalah 9 bulan bunga dikenakan 18% P.A dan diambil
setelah jatuh tempo. Setelah jatuh tempo seluruh
deposito dicairkan dan uangnya diambil tunai.
Pertanyaan: berapa jumlah bunga yang Ny. Julia terima
setelah jatuh tempo dengan dikenakan pajak 15%.
Jawab :
18 % x Rp 10.000.000
Bunga = x 9 = Rp 1.350.000
12 bulan
Pajak 15% x Rp.1.350.000 = Rp. 202.500

=Rp. 1.147.500
2. Contoh perhitungan bunga sertifikat deposito
Ny. Pariani membeli 5 lembar sertifikat deposito nominal
Rp. 2.000.000 untuk jangka waktu 3 bulan. Pembayaran
dibebankan ke rekening tabungannya. Bunga 17% dan
diambil dimuka tunai. Pertanyaan : berapa jumlah bunga
yang Ny. Pariani terima jika dikenakan pajak sebesar
15%.

Jawab:
17 % x Rp 10.000.000
Bunga = x 3 = Rp 425.000
12 bulan
Pajak 15% x Rp.425.000 = Rp. 63.750

=Rp. 361.250
3. Contoh perhitungan bunga deposit on cell
Tn. Arbi Kuris memiliki uang sejumlah Rp. 200.000.000
ingin menerbitkandeposit on call mulai hari ini tanggal 2
Mei 2001. Bunga yang telah dinegosiasi adalah 3% PM
dan diambil pada saat pencairan. Pada tanggal 18 Mei
2001 Tn. Arbi Kuris mencairkan deposit on call nya.
Pertanyaan: berapa jumlah bunga yang Tn. Arbi Kuris
terima pada saat pencairan jika dikenakan pajak
sebesar 15%.
Jawab :
3 % x Rp 200.000.000
Bunga = x 16 hari = Rp 3.200.000
30 hari
Pajak 15% x Rp.3.200.000 = Rp. 480.000

=Rp. 2.720.000
4. Contoh soal jika ditarik sebelum jatuh tempo
Hari ini tanggal 16 Juni 2001 Tn. Rivan Pratama ingin
menerbitkan deposito berjangka senilai Rp. 10.000.000
untuk jangka waktu 3 bulan. Pembayaran dibebankan
kerekening tabungan, bunga 12% PA. dan diambil setiap
bulan tunai, karena sesuatu hal, maka Tn. Rivan
Pratama mencairkan depositonya pada tanggal 14
September 2001 untuk itu Tn. Rivan Pratama dikenakan
penalty rate sebesar 3% dan dikenakan pajak 15%.

Pertanyaan:
berapa denda yang harus dibayar oleh Tn. Rivan
Pratama.
Periode deposito
16/7 16/8 16/9 16/10

14/9
Perhitungan bunga yang sudah diterima pada bulan Juli
adalah :
12 % x Rp 10.000.000
x1 = Rp 100.000
12
Pajak 15% x Rp.100.000 = Rp. 15.000
Bunga yang sudah diterima =Rp. 85.000
Perhitungan bunga setelah kena penalty rate sebesar
3% adalah
Bunga = 12 % - 3 % = 9%
Jadi,
Bulan 1 = 9 % x Rp 10.000.000
x1 = Rp.
75.000
12
Bulan 2 = 9 % x Rp 10.000.000
x 28 hari = Rp.
75.000
360 hari
Rp. 145. 000
Dengan demikian denda yang harus dibayar oleh
nasabah adalah Rp. 145. 000 dikurangi Rp. 85.000 =
Rp. 60.000
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai