Makalah
Di susun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan
Dosen Pengampu : Ulin Nuha, MS.I
Di susun oleh :
Kelompok 3
1. Eva Meila Alifah (1520310005)
2. Khoirin Nida (1520310031)
3. Yusni Amelia (1320310026)
A. Latar Belakang
Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana
dalam rangka membiayai kegiatan operasinya. Sesuai dengan fungsi bank
sebagai lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah bergerak
dibidang keuangan, maka sumber-sumber dana tidak terlepas dari bidang
keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan
pinjaman), bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga
dari selisih bunga tesebutlah bank memperoleh keuntungan.
Sumber dana bank juga bisa diartikan sebagai usaha bank dalam
menghimpun dana dari masyarakat perolehan ini tergantung pada bank itu
sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya.
Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang
ditanggung, oleh karena itu pemilihan sumber dana harus dilakukan secara
tepat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa instrumen penarikan dana pada simpanan giro?
2. Apa jenis-jenis simpanan tabungan?
3. Apa jenis-jenis simpanan deposito?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Simpanan Giro (demand deposit)
Undang-undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal
10 November 1998 menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro,
sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan.
Sedangkan pengertian simpanan adalah dana yang
dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dalam bentuk
giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan atau
yang dapat dipersamakan dengan itu.
Pengertian dapat ditarik setiap saat, maksudnya bahwa
uang yang sudah disimpan direkening giro tersebut dapat
ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan dana yang
tersedia masih mencukupi. Kemudian juga harus memenuhi
persyaratan lain yang di tetapkan oleh bank yang
bersangkutan.
Sedangkan pengertian penarikan adalah diambilnya uang
tersebut dari rekening giro sehingga menyebabkan giro
tersebut berkurang, yang ditarik secara tunai maupun ditarik
secara non tunai. Penarikan secara tunai adalah dengan
menggunakan cek dan penarikan non tunai adalah dengan
menggunakan bilyet giro.
Berdasarkan pengertian giro diatas, dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Persyaratan penarikan dana pada cek adalah :
1) Tersedianya dana
2) Ada meterai yang cukup
3) Jumlah uang yang tertulis di angka dengan huruf
haruslah sama
4) Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani
oleh si pemberi cek
5) Tidak diblokir pihak berwenang
6) Kondisi cek sempurna
7) Rekening belum di tutup
1. Cek
Cek merupakan surat perintah tanpa syarat dari
nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro
nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada
pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang
cek tersebut. Artinya bank harus membayar kepada siapa
saja yang membawa cek ke bank yang memelihara
rekening nasabah untuk di uangkan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai atau
secara pemindahbukuan.
Adapun jenis-jenis cek yaitu :
1) Cek Atas Nama
Merupakan cek yang diterbitkan atas nama orang
atau badan tertentu yang tertulis jelas didalam cek
tersebut.
2) Cek Atas Unjuk
Merupakan cek yang tidak tertulis nama seseorang
atau badan tertentu di dalam cek tersebut, sehingga
di dalam cek hanya terdapat nilai nominal tertentu
yang hendak diambil.
3) Cek Silang
Jika suatu cek di pojok kiri atas diberi dua tanda
silang, sehingga cek tersebut berfungsi sebagai
pemindahbukuan bukan tunai.
4) Cek Mundur
Merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari
tanggal sekarang, misalnya hari ini tanggal 01 Mei
2001, Tn Roy Akase bermaksud mencairkan ceknya
dimana dalam cek tersebut tertulis tanggal 5 Mei
2001. Jenis cek inilah yang disebut dengan cek
mundur, hal ini biasanya terjadi karena ada
kesepakatan antara si pemberi cek dengan si
penerima cek.
5) Cek kosong
Merupakan cek yang dananya tidak tersedia sebagai
contoh misalnya nasabah menarik cek senilai 66 juta
rupiah tertulis di dalam cek tersebut, akan tetapi
dana yang tersedia di rekening giro tersebut hanya
ada 20 juta rupiah. Jelas cek tersebut kurang
jumlahnya dibandingkan dengan jumlah dana yang
ada.
Dalam hal penarikan cek kosong, apabila dilakukan
sampai 3 kali, maka nasabah tersebut akan di Black List
atau masuk daftar hitam yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia, kemudian disebarkan ke seluruh perbankan,
sehingga yang bersangkutan tidak dapat berhubungan
dengan bank manapun. Namun sebelum termasuk ke
dalam daftar hitam maka nasabah terlebih dahulu
mendapatkan peringatan dari bank yang selama ini
memelihara rekening gironya. Namun bila ternyata bank
berpandangan bahwa nasabah yang mengeluarkan cek
kosong adalah nasabah yang loyal terhadap bank dan tidak
memiliki unsur kesengajaan maka bank dapat memberikan
fasilitas overdraff.
2. Bilyet Giro
Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah
kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah
tersebut untuk memindahbukuan sejumlah uang dari
rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang
disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank
lainnya.
Pemindahbukuan pada rekening bank yang
bersangkutan artinya dipindahkan dari rekening nasabah si
pemberi BG kepada nasabah penerima BG. Sebaliknya jika
dipindahbukuan ke rekening di bank yang lain, maka harus
melalui proses kliring ke bank lain.
Syarat-syarat yang berlaku untuk BG agar
pemindahbukuannya dapat dilakukan antara lain :
a) Ada nama bilyet giro dan nomor serinya
b) Perintah tanpa syarat untuk memindahbukuan
sejumlah uang atas beban rekening yang
bersangkutan
c) Nama dan tempat bank tertarik
d) Jumlah dana yang dipindahkan dalam angka dan huruf
e) Nama pihak penerima
f) Tanda tangan penarik atau stempel penarik jika si
penarik merupakan perusahaan
g) Tanggal dan tempat penarikan
h) Nama bank yang menerima pemindahbukuan
tersebut.
2. Sertifikat Deposito
Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka
waktu 2, 3, 6, 12, dan 12 bulan. Sertifikat deposito
diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan
dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada
pihak lain.
Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan
dimuka, baik tunai maupun non tunai. Penerbitaqn nilai
sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai
nominal dan biasanya dalam jumlah bulat. Sehingga
nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak untuk
jumlah nominal yang sama.
3. Deposito on Call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal
7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan
atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar
misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang
bersangkutan).
Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan
deposito on call sebelum deposit on call dicairkan
terlebih dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah
memberitahukan bank penerbit.
Besarnya bunga biasanya dihitung perbulan dan
biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negoisasi
antara nasabah dengan pihak bank.
=Rp. 1.147.500
2. Contoh perhitungan bunga sertifikat deposito
Ny. Pariani membeli 5 lembar sertifikat deposito nominal
Rp. 2.000.000 untuk jangka waktu 3 bulan. Pembayaran
dibebankan ke rekening tabungannya. Bunga 17% dan
diambil dimuka tunai. Pertanyaan : berapa jumlah bunga
yang Ny. Pariani terima jika dikenakan pajak sebesar
15%.
Jawab:
17 % x Rp 10.000.000
Bunga = x 3 = Rp 425.000
12 bulan
Pajak 15% x Rp.425.000 = Rp. 63.750
=Rp. 361.250
3. Contoh perhitungan bunga deposit on cell
Tn. Arbi Kuris memiliki uang sejumlah Rp. 200.000.000
ingin menerbitkandeposit on call mulai hari ini tanggal 2
Mei 2001. Bunga yang telah dinegosiasi adalah 3% PM
dan diambil pada saat pencairan. Pada tanggal 18 Mei
2001 Tn. Arbi Kuris mencairkan deposit on call nya.
Pertanyaan: berapa jumlah bunga yang Tn. Arbi Kuris
terima pada saat pencairan jika dikenakan pajak
sebesar 15%.
Jawab :
3 % x Rp 200.000.000
Bunga = x 16 hari = Rp 3.200.000
30 hari
Pajak 15% x Rp.3.200.000 = Rp. 480.000
=Rp. 2.720.000
4. Contoh soal jika ditarik sebelum jatuh tempo
Hari ini tanggal 16 Juni 2001 Tn. Rivan Pratama ingin
menerbitkan deposito berjangka senilai Rp. 10.000.000
untuk jangka waktu 3 bulan. Pembayaran dibebankan
kerekening tabungan, bunga 12% PA. dan diambil setiap
bulan tunai, karena sesuatu hal, maka Tn. Rivan
Pratama mencairkan depositonya pada tanggal 14
September 2001 untuk itu Tn. Rivan Pratama dikenakan
penalty rate sebesar 3% dan dikenakan pajak 15%.
Pertanyaan:
berapa denda yang harus dibayar oleh Tn. Rivan
Pratama.
Periode deposito
16/7 16/8 16/9 16/10
14/9
Perhitungan bunga yang sudah diterima pada bulan Juli
adalah :
12 % x Rp 10.000.000
x1 = Rp 100.000
12
Pajak 15% x Rp.100.000 = Rp. 15.000
Bunga yang sudah diterima =Rp. 85.000
Perhitungan bunga setelah kena penalty rate sebesar
3% adalah
Bunga = 12 % - 3 % = 9%
Jadi,
Bulan 1 = 9 % x Rp 10.000.000
x1 = Rp.
75.000
12
Bulan 2 = 9 % x Rp 10.000.000
x 28 hari = Rp.
75.000
360 hari
Rp. 145. 000
Dengan demikian denda yang harus dibayar oleh
nasabah adalah Rp. 145. 000 dikurangi Rp. 85.000 =
Rp. 60.000
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan