NIM : 101120111454
Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral seperti yang
diatur didalam KUH Dagang pasal 178 dengan syarat yaitu :
Pada surat cek harus tertulis perkataan “CEK”
Surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang
tertentu
Nama bank yang harus membayar (tertarik)
Penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan
Tanda tangan penarik
➢ Tersedianya dana
➢ Ada materai yang cukup
Jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek
Jumlah uang yang tertulis di angka dengan huruf harus sama
Memperlihatkan masa kadaluarsa cek yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya cek
tsb
Tandatangan atau stempel perusahaan harus sama dengan yang di specimen
(contoh tanda tangan)
Tidak diblokir pihak berwenang
Resi cek sudah kembali
Endorsment cek benar
Kondisi cek sempurna
Rekening belum ditutup
Dan lain-lain
Jenis-jenis Cek
Cek Atas Unjuk (aan toonder). Cek ini bisa dicairkan oleh siapa saja kepada
bank tanpa harus ada nama orang yang mencairkannya dalam cek.
Cek Atas Nama (aan order). Cek ini hanya bisa dicairkan oleh orang yang
namanya tertera dalam cek.
Cek Atas Pembawa. Bank akan memberlakukan cek ini sebagai Cek Atas
Unjuk, namun jika sebutan pembawa dicoret, cek tersebut berlaku sebagai Cek
Atas Nama.
Cek Mundur (postdated cheque). Cek ini hanya bisa dicairkan pada tanggal
yang sudah dicantumkan dalam cek. Cek yang diberi tanggal mundur dari
tanggal sekarang, misalnya hari ini 1 Desember 2012, Tn Badru bermaksud
mencairkan ceknya dimana dalam cek tersebut tertulis tanggal 24 Desember
2012. Jenis cek inilah yang disebut dengan cek mundur, hal ini biasanya terjadi
karena ada kesepakatan antara pemberi cek dengan penerima cek.
Cek Silang (crossed cheque). Cek yang diberi dua garis silang sejajar pada
bagian muka; sebagai penanda untuk bank pembayar bahwa cek tersebut hanya
bisa dicairkan ke rekening bank yang namanya tercantum di antara dua garis
silang tersebut.
Cek Kosong. Cek ini tidak berisi nominal uang yang bisa dicairkan, melainkan
si pemilik mengisi sendiri nominal uang yang akan dicairkan. Tn A memberikan
Cek yang diberi tanggal 27 Juli 2011 senilai Rp. 2.700.000.000 (Dua Milyar
tujuh ratus juta rupiah) kepada Tn B. Pada saat Tn B mau mencairkan cek
tersebut, pihak Bank menolak karena Saldo dana Giro Tn A tidak mencukupi.
Bilyet Giro
Bilyet Giro merupakan surat perintah bayar dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah untuk memindahkan sejumlah uang dari
rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada
bank sama atau lain.
Pencairan Dana
Cek dapat diuangkan secara tunai. Proses ini bahkan dapat dilakukan oleh orang
lain yang mewakili Anda. Sementara itu, bilyet giro adalah metode transaksi
berupa pemindahan sejumlah dana yang tidak bisa diuangkan dan proses
mutasinya harus dilakukan oleh pemilik dana yang bersangkutan.
Fungsi Dasar
Secara sederhana, cek dapat diartikan sebagai “surat permintaan” dari seorang
nasabah kepada bank agar bersedia membayarkan sejumlah uang tunai sesuai
nominal di dalam cek kepada si pemegang cek. Sementara itu, bilyet giro adalah
“surat permintaan” kepada pihak bank untuk memindahkan sejumlah dana dari
rekening satu ke rekening lainnya.
Dasar Hukum
Penggunaan cek dan bilyet giro memiliki dasar hukum yang berbeda. Segala hal
tentang cek diatur oleh Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD),
sedangkan bilyet giro memakai Peraturan Bank Indonesia (PBI) sebagai dasar
regulasinya.
Ketentuan Administrasi
Pencairan atau penarikan dana melalui cek akan dikenakan biaya material sesuai
kebijakan masing-masing bank. Sementara itu, mutasi dana lewat bilyet giro
umumnya tidak dikenakan biaya material. Namun, Anda sebaiknya
menanyakan hal ini ke pihak bank untuk berjaga-jaga.
Perbedaan cek dan bilyet giro
Cek Bilyet Giro
Bersifat tunai dan non tunai Bersifat non tunai
Identitas atas nama atau atas unjuk Identitas atas nama
Hanya ada satu tanggal Ada dua tanggal
3. Apa yang disebut dengan Tabungan?
Tabungan (saving deposit) merupakan jenis simpanan yang sagat populer di
lapisan masyarakat Indonesia mulai dari masyarakat kota sampai pedesaan. Dalam
perkembangan zaman, masyarakat saat ini justru membutuhkan bank sebagai tempat
menyimpan uangnya. Hal ini disebabkan karena keamanan uangnya yang dibutuhkan
oleh masyarakat. Pengertian Tabungan Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10
Tahun 1998 adalah simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh
penabung sewaktu-waktu pada saat dikehendaki dan menurut syarat-syarat tertentu
yang telah ditetapkan oleh bank penyelenggara.
Tetapi penarikannya tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya
yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat yang dimaksud antara lain ialah:
1. Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi kantor bank atau alat yang
disediakan untuk keperluan tersebut dan tidak dapat dilakukan dengan
menggunakan cek, bilyet giro dan surat perintah pembayaran lainnya yang sejenis.
2. Penarikan tidak boleh melebihi jumlah tertentu sehingga menyebabkan saldo
tabungan lebih kecil dari saldo minimum, kecuali penabung tidak akan melanjutkan
tabungannya.
Produk tabungan yang sekarang dijual oleh bank-bank memiliki suku bunga
yang relatif cukup tinggi sebagai cerminan dari adanya persaingan ketat dalam
mengumpulkan dana masyarakat. Tabungan merupakan hutang bank kepada
masyarakat, dalam hal ini pemilik tabungan dikelompokkan kedalam hutang jangka
pendek dalam neraca. Tidak adanya batasan jangka waktu tabungan dan penarikan yang
dapat dilakukan sewaktuwaktu menyebabkan tabungan harus digolongkan ke dalam
hutang jangka pendek. Setiap bank memiliki jenis tabungan yang berbeda-beda.
Perhitungan suku bunga, pemberian hadiah, tata cara penyetoran dan
penarikannya juga berbeda bagi setiap bank. Produk tabungan ini dapat dijadikan alat
promosi bagi yang menawarkannya. Promosi dapat disalurkan dalam bentuk suku
bunga, hadiah yang menarik, kemudahan fasilitas dan lain sebagainya.
Transaksi tabungan meliputi :
1. Pembukaan rekening dan penyetoran
2. Penarikan
3. Pemindah bukuan
4. Tata cara perhitungan dan pembukuan bunga tabungan
5. Penutupan rekening tabungan
c. Deposito on call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang
dari satu bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar
misalnya 50 juta rupiah. Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposito
on call dicairkan terbilah dahulu 3 hari sebelum nasabah dihitung perbulan dan
biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan
pihak bank.
Simpanan Berjangka BMT AL HIKMAH adalah simpanan anggota yang dirancang
sebagai sarana investasi jangka panjang yang aman. Produk ini didasarkan atas akad
Mudharabah berjangka, dimana anggota dapat menentukan jangka waktu yang
dikehendaki dan atas investasi ini anggota berhak atas bagi hasil sesuai nisabah
yang disepakati.
- Jenis simpanan yang dapat diambil pada saat jatuh tempo.
- Dapat dijadikan jaminan pembiayaan di BMT AL HIKMAH
- Tersedia souvernir menarik untuk setiap pembukaan rekening SISUKA.