Anda di halaman 1dari 43

Akuntansi Sumber Dana

- Giro
- Perhitungan Jasa Giro
- Pembukuan Jasa Giro
--Perhitungan Pajak Bunga Giro
--Pembukuan Pelimpahan Pajak Bunga Giro
- Tabungan
- Perhitungan Bunga Tabungan
- Pembukuan Bunga Tabungan
--Perhitungan Pajak Bunga Tabungan
- Pembukuan Pelimpahan Pajak Bunga Tabungan
--
-Giro
Pengertian giro menurut Undang-
undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah
simpanan/dana pihak ketiga, dimana penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
media yaitu cek (cheque), bilyet giro dan sarana
perintah pembayaran lainnya.

Tabungan
Pengertian tabungan Menurut Undang-undang No 10
Tahun 1998  adalah simpanan yang penarikannya
hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet
giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan
itu.
 Persamaan Tabungan, dan Giro

1. Semua jenis simpanan tersebut, baik tabungan, dan


giro di Indonesia dijamin oleh Lembaga Penjamin
Simpanan atau LPS hingga 2 miliar rupiah.
2. Tabungan, dan giro tidak hanya bisa dibuka dalam
bentuk mata uang rupiah saja, tapi bisa untuk sarana
penyimpanan uang asing sesuai dengan ketentuan
masing-masing bank.
3. Semua simpanan tabungan, dan giro mendapatkan
bunga dengan hitungan waktu dan jumlah tertentu
sesuai kebijakan bank masing-masing. Bunga dari
simpanan tabungan,dan giro bisa didapatkan setiap
bulan. Untuk pencairan bunga per bulannya tergantung
kebijakan masing-masing bank.
4. Mendapatkan fasilitas seperti mobile banking, sms
banking, internet banking dan sebagainya. Layanan ini
terutama diberikan oleh bank-bank terkemuka atau
besar.
5. Simpanan tabungan, dan giro bisa dilakukan secara
perseorangan atau perusahaan dengan persyaratan
tertentu sesuai kebijakan masing-masing bank.
6. Simpanan tabungan, dan giro bisa dijadikan jaminan
atas pinjaman dana atau hutang kepada pihak bank.
Ketentuan ini juga diatur oleh masing-masing bank.
Sehingga kebijakannya bisa saja berbeda-beda.

-  
Perbedaan antara Giro dan Tabungan

-1. Laporan Bulanan


- bank tidak akan memberikan laporan bulanan kepada
nasabah pemegang rekening tabungan. Jika nasabah
tersebut ingin melihat dan memeriksa berbagai transaksi
keuangan yang dilakukannya setiap bulan, nasabah tersebut
harus mendatangi bank dan meminta pihak bank
melakukan pencetakan berbagai transaksi tersebut pada
buku tabungan yang dimilikinya.
-Berbeda halnya dengan rekening giro, nasabah akan
menerima rekening koran yang berisi laporan atas dana
yang keluar dan juga dana yang masuk ke dalam rekening
tersebut. Rekening koran ini akan dikirimkan setiap
bulannya oleh pihak bank ke rumah ataupun kantor
nasabah yang bersangkutan. Dengan begitu, nasabah tidak
perlu repot-repot mendatangi bank untuk mencetak buku
tabungannya setiap bulan.
2. Media Penarikan
Rekening tabungan akan disertai dengan penerbitan kartu ATM bagi
pemiliknya. Kartu inilah yang kemudian dijadikan sebagai alat untuk
melakukan berbagi transaksi keuangan dari nasabah tersebut. Berbagai
transaksi keuangan bisa dilakukan melalui kartu ATM, antara lain
belanja, penarikan dana tunai di mesin ATM, transfer dana (sesama
bank atau antarbank), membayar berbagai tagihan, dan juga berbagai
transaksi lainnya.
Untuk rekening giro, bank akan memberikan layanan cek ataupun
bilyet giro sebagai alat pembayarannya. Kedua alat pembayaran ini
memang memiliki persamaan, tetapi keduanya juga memiliki perbedaan
di dalam penggunaannya
3. Jumlah Penarikan dan Transfer
Di dalam rekening tabungan, bank memberikan pembatasan pada
jumlah penarikan tunai dan juga transfer yang bisa dilakukan
nasabahnya. Sebanyak apapun jumlah saldo tabungan tersebut biasanya
bank akan membatasi jumlah dalam transaksi penarikan tunai dan juga
transfer yang dilakukan
Hal ini justru berbeda pada rekening giro di mana nasabah bisa saja
melakukan penarikan setiap harinya dalam jumlah yang besar. Apalagi
ketika melakukan pemindahbukuan ke rekening milik seseorang
melalui cek ataupun giro. Tidak ada pembatasan jumlah transaksi yang
diberikan bank kepada nasabah pemilik rekening giro. Nasabah bebas
melakukan berbagai transaksi keuangan dalam jumlah besar selama
dana yang dimiliki tersedia dan mencukupi.
4. Target Pengguna
Rekening tabungan dan rekening giro sama-sama bisa diakses oleh
perorangan ataupun perusahaan. Namun, pembatasan nilai transaksi
yang diterapkan di dalam rekening tabungan tentu bisa saja
menimbulkan sejumlah kesulitan bagi nasabah. Terlebih bagi mereka
yang memiliki sejumlah kesibukan dalam melakukan berbagai transaksi
keuangan.
Hal ini jugalah yang menjadi alasan mengapa penggunaan rekening
giro menjadi pilihan bagi banyak perusahaan ataupun orang-orang yang
melakukan transaksi keuangan dengan nilai yang cukup tinggi setiap
harinya. Penggunaan cek dan bilyet giro begitu efisien untuk berbagai
transaksi keuangan yang tinggi.
Simpanan Giro
Giro atau Current Account adl Simpanan DPK baik perorangan ataupun
badan usaha dalam valuta rupiah ataupun valuta asing kpd Bk yg
penarikannya dpt dilakukan setiap saat selama jam kerja dg menggunakan
Cek, Perintah Bayar atau Pemindah Bukuan

Sifat Rekening
Giro merupakan hutang Jk Pendek yg hrs disajikan dlm Hutang Lancar.
Berkurang jika didebet dan bertambah jika dikredit. Dg demikian saldo
normal rekg. Giro adl sebelah Kredit.

Bila so rekg. Giro Nasabah bersaldo Debet dlm istilah perbankan disebut So
Merah atau terjadinya Overdraft (bersaldo negatif)
PEMBUKUAN TRANSAKSI GIRO

Trs Giro yg dibukukan dpt terjadi karena : Setoran


Nasabah (tunai atau kliring), Setoran dr transfer,
pemindah bukuan, penarikan tunai, pembebaban
biaya adm. Dan penambahan bungan jasa giro.

Transaksi Pembukaan Rekg. Giro dan Penyetoran


Setelah memenuhi persyaratan pembukaan Rekg.,
Nasabah di-hrs.kan melakukan setoran pertama.
Instrumen penarikan Giro
CEK
Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral seperti
yang diatur dalam KUH Dagang Pasal 178, yaitu:
1.Pada surat cek harus tertulis perkataan “CEK”;
2.Surat cek harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah
uang tertentu;
3.Nama bank yang harus membayar (tertarik);
4.Penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan;
5.Tanda tangan penarik.
Jenis – Jenis Cek :
Cek Atas Nama
Merupakan cek yang diterbitkan atas nama
seseorang atau badan hukum tertentu yang tertulis
jelas di dalam cek tersebut.
Cek Atas Unjuk
Merupakan kebalikan dari cek atas nama. Di dalam
cek atas unjuk tidak ditulis nama seseorang atau
badan hukum tertentu. Jadi siapa saja dapat
menguangkan cek atas atau dengan kata lain cek
dapat diuangkan oleh si pembawa cek.
Jenis – Jenis Cek :
Cek Silang (Cross Cheque)
Merupakan cek yang dipojok kiri atau diberi dua tanda
silang. Cek ini sengaja diberikan silang sehingga fungsi cek
yang semula tunai berubah menjadi non tunai atau sebagai
pemindahbukuan
Cek Mundur
Merupakan cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal
sekarang, Cek mundur merupakan cek yang ditulis oleh
drafter (pembayar) untuk tanggal di masa depan. Penerima
cek mundur baru bisa mencairkan cek tersebut sesuai dengan
tanggal yang tertera di dalam cek. Hal ini biasanya terjadi
karena ada kesepakatan antara si pemberi cek dan penerima
cek, salah satu alasannya bisa saja si pemberi cek belum
memiliki dana saat cek diberikan ke penerima cek.
Instrumen penarikan Giro
• Bilyet Giro (BG) merupakan cara pembayaran
yang berbeda dengan cek, di mana penerima dana
tidak dapat melakukan pencairan secara tunai,
tetapi harus melalui pemindahbukuan ke rekening
yang bersangkutan. Bilyet giro akan berfungsi
sama dengan Cek Silang.
Bilyet Giro
Syarat formal dari bilyet giro adalah pencantuman
beberapa hal berikut:
a. Nama “ bilyet giro” dan nomor bilyet giro yang
bersangkutan;
b. Nama tertarik;
c. Perintah yang jelas tanpa syarat untuk memindahbukukan
dana atas beban rekening penarik;
d. Nama dan nomor rekening pemegang;
e. Nama bank penerima;
f. Penyebutan tanggal penarikan dan tgl Efektif, Eksekusi
pemindahan baru dilaksanakan berdasarkan tgl Efektif (tgl
Jatuh tempo)
Persamaan Cek dan Bilyet Giro

• Bentuk fisik kedua jenis alat pembayaran ini mirip. Dan


keduanya memiliki persamaan sebagai berikut:
• Cek dan bilyet giro sama-sama alat pembayaran giral.
• Cek dan giro memiliki waktu kedaluwarsa yang sama,
yaitu 70 hari.
• Keduanya, baik cek maupun giro, dapat dijadikan bahan
perhitungan pada lembaga kliring.
• Keduanya merupakan perintah kepada bank untuk
melaksanakan mutasi pembayaran pada rekening nasabah.
Perbedaan Cek dan Bilyet Giro
• Cek
• Cek bisa langsung diuangkan secara tunai di bank.
• Pembayaran dari bank bisa dilakukan atas unjuk.
• Penarikan cek akan dikenakan biaya materai.
• Cek memiliki fungsi sebagai surat perintah dari nasabah
kepada bank untuk membayar dengan uang tunai kepada
orang yang ditunjuk kepada pemegang cek tersebut.
• Cek tidak dapat diuangkan pada bank yang bersangkutan
sebelum diberi tanggal penerbitannya.
• Hanya tercantum tanggal penerbitan karena dikenal adanya
cek mundur.
• Sumber hukum Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD).
Perbedaan Cek dan Bilyet Giro
• Bilyet Giro
• Bilyet giro tidak bisa langsung diuangkan secara tunai.
• Pemindahbukuan yang dilakukan bank hanya dapat
dilakukan atas nama.
• Pihak penarik akan dibebaskan dari biaya materai.
• Bilyet giro memiliki fungsi sebagai surat perintah dari
nasabah kepada bank untuk memindahkan dananya kepada
orang yang ditunjuk dan mempunyai rekening yang jelas
pada bank tertentu.
• Bilyet giro dapat diserahkan bank sebelum tanggal efektif
jika tanggal efektif tersebut lebih awal dari tanggal
penerbitanya
• Tercantum tanggal penerbitan dan tanggal efektif.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 31:
AKUNTANSI PERBANKAN (REVISI 2000) .
Produk simpanan dinilai sebagai berikut:
(a) giro dinilai sebesar kewajiban bank kepada pemegang
giro;
(b) tabungan dinilai sebesar jumlah kewajiban bank kepada
pemilik tabungan;
(c) deposito dinilai sebesar jumlah pokok deposito yang
tercantum dalam perjanjian antara bank dan pemegang
deposito
(d) sertifikat deposito dinilai sebesar nilai nominal dikurangi
saldo bunga dibayar di muka; selisih antara jumlah tunai
yang diterima dan nilai nominal (diskonto) dinilai sebagai
bunga dibayar di muka dan diamortisasi selama jangka
waktu sertifikat deposito.
Perlakuan Akuntansi
Produk-produk simpanan diakui dan diukur sebagai berikut:
1. Setoran giro yang diterima tunai diakui pada saat uang
diterima. Setoran giro melalui, kliring (bilyet giro bank
lain) diakui setelah ti dak ada tolakan kliring (dananya
sudah efekti f).
2. Setoran tabungan yang diterima tunai diakui pada saat
uang diterima. Setoran tabungan,melalui kliring (bilyet giro
bank lain) diakui setelah ti dak ada tolakan kliring (dananya
sudah efekti f).
3. Setoran deposito yang diterima tunai diakui pada saat
uang diterima. Setoran deposito melalui kliring (bilyet giro
bank lain) diakui setelah ti dak ada tolakan kliring (dananya
4. Setoran serti fi kat deposito yang diterima tunai oleh bank
diakui pada saat uang diterima sebesar nilai nominal
dikurangi bunga dibayar dimuka (diskonto). Setoran serti fi
kat deposito melalui kliring (bilyet giro bank lain) diakui
setelah ti dak ada tolakan kliring (dananya sudah efekti f)
sebesar nilai nominal dikurangi bunga dibayar dimuka
(diskonto).
5. Pada saat pengakuan awal kewajiban (giro, tabungan,
deposito berjangka, sertifikat deposito, simpanan lain yang
dapat dipersamakan) bank mengakui sebesar nilai wajar
yaitu:Diukur pada Nilai Wajar melalui
Laporan Laba Rugi
− Sebesar pokok (nominal) simpanan.
− Untuk sertifikat deposito dan simpanan lain sejenis ini,
dicatat sebesar harga jual (nominal dikurangi diskonto).
− Pada saat pengakuan awal kewajiban (giro, tabungan,
deposito berjangka, sertifikat deposito, simpanan lain
yang dapat dipersamakan), bank tidak perlu melakukan
kapitalisasi atas beban pada biaya perolehan kewajiban,
dan dapat mengakui secara langsung sebagai beban pada
periode berjalan,.
• Ilustrasi Jurnal
Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Transaksi rekening giro
Contoh Setoran Pertama
Tn. Hendra membuka Rekg. Giro pd Bank ABFI Cabang Jkt dan
setor tunai Rp. 100 jt, Biaya adm. (Buku Cek & BG) Rp. 50.000

• Pembukuan Bank ABFI Cabang Jkt


• D/ Kas Rp. 100.050.000
• K/ Giro – Rekg. Tn. Hendra Rp. 100.000.000
• K/ Persediaan – Buku cek & BG Rp. 50.000

• Pada saat penerimaan setoran, (sebesar dana yang


diterima)
Transaksi rekening giro
Penyetoran KLIRING
Bila Tn. Hendra setor Cek Giro Bank Perbanas Jkt Rp. 10
jt
Pembukuan transaksi Kliring penyerahan
D/ Rekening sementara (RS) kliring Rp. 10.000.000
K/ Giro – Tn. Hendra Rp. 10.000.000
Pada waktu dinyatakan kliring berhasil
D/ Giro BI Rp. 10.000.000
K/ RS Kliring Rp. 10.000.000
Penyetoran Melalui Transfer
Bila Tn. Hendra menerima transfer dr mitranya nasabah Giro Bank ABFI
cabang Bandung Rp. 5 jt

Pembukuan Bank ABFI Cabang Jkt


D/ rekening Antar Kantor (RAK ) Bank ABFI Cab.Bandung.. Rp. 5.000.000
K/ Giro –Tn. Hendra Rp. 5.000.000

Penarikan Tunai
Bila Tn. Hendra menarik dananya secara tunai Rp. 15 jt

Pembukuan Penarikan Tunai


D/ Giro – Rekg. Tn. Hendra Rp. 15.000.000
K/ Kas - Rupiah Rp. 15.000.000

Penarikan Secara Kliring


Bila Tn Hendra menerbitkan Cek Rp. 4jt dan memerintahkan BK ABFI utk
menyerahkan u/k nasabah Bank Lippo
Bank ABFI melakukan Pembukuan
D/ Giro – Rekg. Tn. Hendra Rp. 4.000.000
K/ Bank Indonesia - Giro Rp. 4.000.000

Penarikan Dengan Perintah Bayar/ Pemindah Bukuan


Tn. Hendra memerintahkan utk membayar kpd mitra yg mempunyai rekg.
Giro pd Bank ABFI Can. Surabaya Rp. 2 jt

Pembukuan yang dilakukan Bank ABFI Jkt


D/ Giro – Rekg. Tn. Hendra Rp. 2.000.000
K/ RAK – Bank Abfi Cab. Surabaya Rp. 2.000.000
Perhitungan Jasa Giro

Jasa Giro = Jasa giro yang diperhitungkan


Saldo = Saldo nasabah
Rate = Suku bunga/ jasa giro % per tahun
Hari = Jumlah hari pengendapan saldo
Bila perhitungan Jasa Giro a/d lamanya
pengendapan dana selama bulan juni

• Bila Suku Bunga 3 % /pa dan Pajak atas Bunga Giro 20 %


• Posisi Saldo Giro selama bulan Juni,sebagai berikut :

Tanggal Saldo
1 Juni Rp 100.000.000
6 Juni Rp 110.000.000
8 Juni Rp 95.000.000
11 Juni Rp 100.000.000
15 Juni Rp 96.000.000
20 Juni Rp 94.000.000
Bila perhitungan Jasa Giro a/d lamanya pengendapan dana selama
bulan juni
Tanggal Saldo Lamanya Bunga
1-6 Rp. 100.000.000 5 hari Rp. 41.096
6-8 Rp. 110.000.000 2 hari Rp. 18.082
8-11 Rp. 95.000.000 3 hari Rp. 23.425
11-15 Rp. 100.000.000 4 hari Rp. 32.877
15-20 Rp. 96.000.000 5 hari Rp. 39.452
20-30 Rp. 94.000.000 11 hari Rp. 84.986
Jumlah Bunga Jasa Giro Rp. 239.918

Perhitungan bunga Rp 100.000.000 X 3 % X 5/365 = Rp 41.096 dst


Bunga Jasa Giro dari pengendapan dana = Rp. 239.918
Pajak Bunga Giro misal 20 % x Rp 239.918 = Rp 47.984
Net bunga yang dibayar Rp 191.934
Metode perhitungan Jasa Giro dpt ditetapkan sendiri oleh Bank ABFI
Pembukuan Jasa Giro oleh Bank ABFI
Tgl 30 Jurnal Pembayaran Bunga Giro
D/ Beban Bunga Giro Rp. 239.918
K/ Giro – Rekg. Tn. Hendra Rp. 191.934
Perhitungan Bunga Jasa Giro
dihitung a/d saldo rata2

Saldo rata-rata perbulan Rp. 99.166.667


Bunga Jasa Giro sebulan Rp. 99.166.667 x 0,25% = Rp. 247.917
Pajak Bunga Giro misal 20 % x Rp 247.917 = Rp 49.583
Net bunga yang dibayar Rp 198 .334
Metode perhitungan Jasa Giro dpt ditetapkan sendiri oleh Bank ABFI
Pembukuan Jasa Giro oleh Bank ABFI
Tgl 30 Jurnal Pembayaran Bunga Giro
D/ Beban Bunga Giro Rp. 247.917
K/ Giro – Rekg. Tn. Hendra Rp. 198.334
K / Hutang pajak Bunga Giro Rp 49.583
Perhitungan Bunga Giro dihitung a/d saldo terendah
Saldo terendah terjadi pada saldo tgl 20 Juni sebesar Rp. 94.000.000
Bunga setahun 3 %/pa dan atas bunga Giro dikenakan pajak
bungasebesar 20 % Final.Pajak dilimpahkan ke pemeintah pada giro
penampungan pajak pada tangga 3 Juli
Bunga : Saldo terendah X suku bunga X hari Bunga
Rp 94.000.000 X 3 % x 30/365 = Rp. 231.781
Pajak Bunga 20 % X Rp 231.781 = Rp 46.356
Net Bunga Rp 185.425
Pembukuan oleh Bank ABFI
Tgl 30 Jurnal Pembayaran Bunga Giro
D/ Beban Bunga Giro Rp. 231.781 ,-
K/ Giro – Rekg. Tn. Hendra Rp. 185.425,-
K/ Hutang Pajak Bunga Giro Rp 46.356,-
Tanggal 3 Juli Jurnal Pelimpahan Pajak Bunga
• D Hutang Pajak Bunga Giro Rp 46.356,-
• K Giro Pemerintah Rp 46.356,-
Penyajian
• Kewajiban (giro, tabungan, deposito berjangka, serti fi kat
deposito, simpanan lain yang dapat dipersamakan dengan
itu) disajikan di neraca sesuai kategori kewajiban
keuangan, yaitu:
• No Kategori Kewajiban Keuangan Keterangan
Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi
Sebesar nilai wajar.
 Penyesuaian nilai wajar:
1) Jika nilai wajar lebih ti nggi dari nilai tercatat
Db. Beban selisih penilaian kewajiban
Kr . Giro/tabungan/deposito
2) Jika nilai wajar lebih rendah dari nilai tercatat:
Db. Giro/tabungan/deposito
Kr. Pendapatan selisih penilaian kewajiban
TABUNGAN
Tabungan adl Simpanan Masyarakat (DPK) yang berasal dari pendapatan
yang tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari maupun keperluan
lainnya kpd Bk yg penarikannya dpt dilakukan setiap saat dg menggunakan
secara tunai, ATM, Perintah Bayar atau Pemindah Bukuan,

Sifat Rekening
Tabungan merupakan hutang Jk Pendek yg hrs disajikan dlm Hutang
Lancar. Berkurang jika didebet dan bertambah jika dikredit. Dg demikian
saldo normal rekg. Giro adl sebelah Kredit.
PEMBUKUAN UNTUK TABUNGAN

Trs Tabungan meliputi: Pembukaan Rekg., Setoran


Nasabah (tunai atau kliring), Setoran dr transfer,
pemindah bukuan, penarikan tunai, pembebaban
biaya adm. Dan penambahan bunga dari saldo
Tabungan.

Pembukaan dan Penyetoran


Setelah memenuhi persyaratan pembukaan Rekg.,
Nasabah di-hrs.kan melakukan setoran pertama.
Contoh transaksi Tabungan
Tn. Gunawan membuka Tabungan dg setoran tunai Rp. 15.000.000. Bunga
ditetapkan secara floating, disesuiakan dg suku bunga pasar yg berlaku.

Pembukuan Pada saat Pembukaan


D/ Kas Rp. 15.000.000
K/ Tabungan – Tn. Gunawan Rp. 15.000.000

PEMBUKUAN UNTUK SETORAN TABUNGAN


Tn. Gunawan setor Cek Rp. 46.000.000 dr Tn. Fakhri nasabah Bank ABFI. Pd
hari yg sama terima transfer dr mitra usahanya di Surabaya melalui Bank
ABFI Surabaya Rp. 72.300.000

D/ Giro – . Tn. Fakhri Rp. 46.000.000


D/ RAK – Bank Abfi Cabang Surabaya Rp. 72.300.000
K/ Tabungan – Tn. Gunawan Rp. 118.300.000

SETORAN ANTAR CABANG


Nasabah dpt melakukan penyetoran u/k rekg.nya di cabang lain. Dlm trs spt
ini, akan terjadi hubungan antar kantor antara Cab. Penerima dg Cab.
Penerbit rekg. Tabungan
Contoh Tabungan setor di cabang lain
Tn. Gunawan melakukan setoran tunai pd Cabang Bank ABFII Surabaya
sebesar Rp. 10.000.000, oleh Cabang Jkt selaku penerbit buku tabungan
dibukukan

D/ RAK – Bank Abfi Cabang Surabaya Rp. 15.000.000


K/ Tabungan – Tn. Gunawan Rp. 15.000.000

PEMBUKUAN UNTUK PENARIKAN TABUNGAN


Tn. Gunawan menarik tabungan di Cabang Bandung Rp. 15.000.000 tunai,
oleh Cabang Bandung dibuku

D/ RAK – Bank Abfi Cabang Jkt Rp. 15.000.000


K/ Kas Rp. 15.000.000

Cabang Penerbit (Bank ABFI Jkt) akan membuku

D/ Tabungan – Tn. Gunawan Rp. 15.000.000


K/ RAK – Bank Cabang Bandung Rp. 15.000.000
Bila perhitungan bunga Tabungan
Nomor Rekening : 023180238
Penabung : Tn. Gunawan
Periode : Agustus

Tanggal Keterangan Debit Kredit Saldo


4 Setor Tunai 15.000.000 15.000.000
20 Setor warkat 118.300.000 133.300.000
24 Setor Cab. Sby 10.000.000 143.300.000
28 Tarik Cab. Bdg 15.000.000 123.800.000
31 Bunga 519.250 124.319.250

Bila Perhitungan Bunga dihitung a/d saldo rata2


Saldo rata-rata per bulan Rp. 103.850.000
Bunga sebulan 0,5% x Rp. 103.850.000 = Rp. 519.250,-
Pajak Bunga 20 % X Rp 519.250 = Rp 103.850,-
Net Bunga Rp 415.400,-
Pembukuan oleh Bank ABFI
D/ Biaya Bunga Rp. 519.250,-
k/ Pajak Bunga Tabungan Rp 103.850,-
K/ Tabungan –. Tn. Gunawan Rp. 415.400,-
Perhitungan Bunga dihitung
a/d saldo terendah
Saldo terendah terjadi pada saldo tgl 4 Agustus sebesar
Rp.15.000.000
Bunga setahun 5 % dan tas bunga deposito dikenakan pajak
bungasebesar 20 % Final.Pajak dilimpahkan ke pemeintah pada giro
penampungan pajak pada tangga 3 September
Bunga : Saldo terendah X suku bunga X hari Bunga
Rp 15.000.000 X 5 % x 28 /365 = Rp. 57.534
Pajak Bunga 20 % X Rp 57.534 = Rp 15.507
Net Bunga Rp 42.027
Pembukuan oleh Bank ABFI
Tgl 31 Agustus Juranal Pembayaran Bunga Tabungan
D/ Beban Bunga Tabungan Rp. 57.534
K/ Tabungan – Rekg. Tn. Gunawan Rp. 42.027
K/ Hutang Pajak Bunga Tabungan Rp 15.507
Jurnal Pelimpahan Pajak Bunga

Tanggal 7 September Jurnal Pelimpahan Pajak


Bunga
• D Hutang Pajak Bunga Tabungan Rp 15.507
• K Giro Pemerintah Rp 15.507
SOAL KELOMPOK
• Mtasi simpanan Giro PT Luxindo di Bank Mega
Cabanug Manado selama bulan Maret 2020 sebagai
Berikut :
• Posisi saldo awal bulan Rp 200.000.000
• tanggal 4 Maret 2020 nasabah menambah simpanan
gironya dengan menarik simpanan tabungannya sebesar
Rp.60.000.000
• tanggl 11 Maret 2020 atas permintaan nasabah ,Bank
menerbitkan simpanan deposito JW 6 bulan ,deposito atas
nama PT Luxindo dengan nilai nominal Rp 100.000.000
ditarik dari simpanan gironya.
• Tanggal 18 Maret 2020 nasabah menarik simpanan gironya
dengan menggunakan bilyet giro tertulis tanggal efektif
penarikan tanggal 20 Maret 2020 dipindah bukuan ke rekening
giro PT Duta (nasabah giro Bank BII Cabang Manado )
melalui mekanisme kliring senilai 100.000.000,-
• Tanggal 23 Maret 2020 nasabah menerima transfer dari PT Adil
mitra usahanya ( nasabah Giro Bank Mega cabang Jakarta)
sebesar Rp 50.000.000
• Tanggal 26 Maret 2020 PT Luxindo memerintahkan untuk
mentransfer dana sebesar Rp 30.000.000 kpd PT Bintang
(nasabah giro Bank Mega Cabang Surabaya) ,transfer dengan
menarik simpanan gironya.
• Tanggal 27 Maret 2020 nasabah menarik simpanan gironya
dengan menggunakan cek atas unjuk sebesar Rp 10.000.000
• Diminta :
a) Jurnal transaksi penarikan dan penyetoran giro
b) Hitung dan jurnal pembayaran bunga giro Akhir bulan
maret 2020 (bunga di hitung dari saldo terendah dan
saldo rata-rata) ,bila suku bunga yang berlaku 4 %/pa ,
pajak bunga 20 % . Sesuai permintaan nasabah agar
bunga setelah dipotong pajak di setorkan ke rekening
gironya,
c) Jurnal pelimpahan pajak bunga Giro ke rekening Giro
Pemerintah (Giro penampungan pajak Bunga Giro di Bank
Mandiri Cabang Manado) melalui mekanisme kliring pada
tanggal 3 April 2020.
TUGAS KELOMPOK
 Agar ketua kelas terlebih dahulu membentuk kelompok ,
menjadi 4 kelompok.
 Jawaban masing-masing kelompok Agar disampaikan
lebih dahulu ke ketua kelas (koordinator Kelas), kemudian
ketua kelas meneruskan jawaban kelompok tersebut ke
alamat Email saya ;
Rivai.abdullahjawas@yahoo.com ,
 Jawaban Kelompok agar diserahkan paling lambat
sebelum pertemuan berikutnya.
Daftar Pustaka
Utama :
• N Lapoliwa dan Daniel S kuswandi, Jilid 1, Akuntansi
Perbankan dalam Rupiah, edisi 5 revisi tahun 2000,Institut
Bankir Indonesia ,Jakarta
• N Lapoliwa dan Daniel S kuswandi, Jilid 2, Akuntansi
Perbankan dalam Valas ,edisi tahun 1997 ,Instiut Bankir
Indonesia ,Jakarta
Pendukung :
•  Syamsu Iskandar , Akuntansi Perbankan dalam Rupiah dan
Valuta asing, tahun 2013 Penerbit In Media ,Jakarta
• Tasman,Akuntansi Perbankan transaksi dalam Valuta
Rupiah,edisi III ,Penerbit UPP STIM YKPN Yoyakarta .
• PSAK 31 (revisi 2000) ,50,55 dan 71
• Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008

Anda mungkin juga menyukai