Anda di halaman 1dari 38

KONSEP DASAR AKUNTANSI

Setelah megikuti TMT 1,diharapkan Saudara mampu


untuk memahami mengenai :
•Pengertian Akuntansi
•Pengertian Bank
•Periode UU Perbankan
•Peranan akuntansi dalam Bisnis Perbankan
•Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU)
•Hubungan antara laporan Keuangan
BUKU WAJIB DAN BAHAN REFERENSI:

Wajib:
1.N Lapoliwa dan Daniel S kuswandi, Akuntansi perbankan ,
jilid 1 edisi 5 revisi tahun 2000 ,Institut Bankir , Jakarta
2.N Lapoliwa dan Daniel S kuswandi, Akuntansi perbankan ,
jilid 2 , edisi 3 tahun 1997 Institut Bankir Indonesia, Jakarta

Referensi Lain:.
1.Syamsu Iskandar , Akuntansi Perbankan dalam Rupiah dan Valuta
asing, tahun 2013 Penerbit In Media ,Jakarta
2.Tasman,Akuntansi Perbankan transaksi dalam Valuta Rupiah,
edisi III ,Penerbit UPP STIM YKPN Yoyakarta .
3.PAPI 2008 DAN PSAK 31(Revisi 2000),50,55 dan PSAK Lainnya
Sasaran akhir yang dituju dalam kuliah ini adalah
diharapkan dapat memahami tentang Akuntansi
Perbankan, serta hubungannya dengan penerapan
kebijaksanaan Akuntansi .
Latar belakang
Pesatnya perkembangan industri perbankan, kompleksitas
transaksi yang terjadi di dalamnya dan besarnya tuntutan
masyarakat atas transaksi bank, memicu perbankan untuk
meningkatkan kemampuannya dalam rangka menjaga
kepercayaan masyarakat. Demikian juga dari sisi pengaturan
diperlukan adanya peraturan yang relevan dan dapat
diimplementasikan dengan kondisi yang ada.
Intinya dinamisasi perkembangan tersebut berjalan seiring dengan
berbagai faktor yang mempengaruhinya, seperti perubahan
regulasi, perkembangan teknologi, perkembangan produk dan
tuntutan pelanggan.
Perkembangan kegiatan usaha tersebut agar dapat berjalan dengan
baik memerlukan berbagai infrastruktur pendukung yang
memadai. Salah satunya satu bentuk infrastruktur yang diperlukan
adalah ketentuan yang terkait dengan akuntansi. Akuntansi
dipandang sebagai salah satu infrastuktur yang penting karena
melalui proses akuntansi inilah seluruh kegiatan, khususnya yang
bersifat kuantitatif, akan diakomodasikan. Selanjutnya melalui
proses akuntansi ini juga akan dihasilkan laporan keuangan yang
sangat berguna sebagai dasar untuk pengambilan keputusan para
stakeholder perbankan.
Pengertian Akuntansi
Secara umum akuntansi dapat didefinisikan sebagai berikut :

Dari sisi pandang Manajemen


Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang menghasilkan laporan
mengenai aktivitas ekonomi dan Keuangan perusahaan, berdasar mana
pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan mengambil
keputusan. Menurut D.Hartanto dalam bukunya Akuntansi untuk
Usahawan LPFE Universitas Indonesia Jkt 1976

Dari sisi Pandang Tehnis.


Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA) , Akuntansi adalah seni mencatat (dari semua transaksi
Keuangan yang terjadi), mengklasifikasikan atas transaksi yang terjadi
kedalam kelompok-kelompok transaksi yang sejenis dalam bentuk mata
uang, kemudian penyusunan laporan dan menginterpretasikan hasilnya.
Pengertian Bank
Bank sebagai badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa Keuangan  (Jasa yang
disediakan oleh Industri keuangan) yang sudah dikenal masyarakat umum, dengan
demikian semakin berkembangannya dunia usaha maka akan berdampak pula pada
industri Perbankan.

Pengertian Bank menurut UU no.10 tahun 1998 tentang perbankan, Bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk
lainnya dalam taraf hidup rakyat banyak.

Dari definisi tersebut di atas dapat diketahui, usaha Bank meliputi :


•Menghimpun dana
•Menyalurkan dana
•Bentuk-bentuk usaha lainnya, seperti jasa-jasa Transfer. Kliring, Jual beli Valuta
Asing, Jasa Ekspor Impor dengan L/C, pembayaran gaji, uang kuliah, penerbitan Bank
Garansi
Sejarah perkembangan Bank di Indonesia cukup panjang :
•Periode Pemerintah Hindia Belanda
•Periode Regulasi tahun 1983
•Kemudian krisis moneter tahun 1997

Dengan pendekatan UU Perbankan, maka perkembangan


perbankan dapat dibagi dalam beberapa tahap :
•Periode UU Perbankan no 14 tahun 1967, UU ini timbul karena kondisi ekonomi
terpuruk sehabis timbulnya G 30 S PKI dan berlanjut dengan pergantian pemerintahan
ORBA, krisis ekonomi yang berakibat pada krisis perbankan
Pada saat itu Bank di Indonesia terdiri dari:
Bank Pemerintah bekas peralihan dari Pemerintah Hindia Belanda, kemudian
dinasionalisir menjadi bank milik pemerintah yaitu :
Bank Indonesia, Bank Tabungan Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Negara
Indonesia, Bank Bumi Daya, Bank BNI 46, BAPINDO. BPD

Bank Asing hanya 10 bank, yaitu BOA, AMEX Bank, BOT

Bank Swasta Nasional, yaitu Bank Bali, BCA, Bank Duta, BDNI
•Periode UU Perbankan no 14 tahun 1967 S/d UU No.7 tahun 1992
Ditandai bank-bank yang beroperasi di Indonesia mulai bertambah
jumlahnya,sebelum dikeluarkan regulasi 1 Juni 1983, dunia perbankan
ditandai dengan campur tangan BI.
Tetapi setelah dikeluarkan kebijakan tgl 1 Juni 1983 atau disebut
deregulasi yang memuat kebijakan pemrintah,dampaknya :
Bank leluasa dalam memberikan kredit, diberikan kebebasan
menetapkan bunga, mengurangi ketergantungan pada BI.
Kemudian paket kebijakan 27 Oktober 1988 disebut Pakto 1988.
Paket kebijakan 20 Desember 1988 disebut Pakdes, kebijakan 25 Maret
1989 atau Pakmar, kebijakan 29 Januari 1990 disebut Pakjan, Kebijakan
28 Pebruari 1991 disebut Pakbri
•Periode UU Perbankan No 7 tahun 1992 s/d UU No. 10 tahun 1998.
Periode ini ditandai dengan meningkatnya industri Perbankan, ditandai
dengan pertumbuhan ekonomi yang begitu cepat.
Adapun kebijakan yang diambil Pemerintah adalah dikeluarkan paket
kebijakan 29 Mei 1993 yang merupakan penyempurnaan paket-paket
terdahulu, meliputi :
Cara menilai tingkat kesehatan Bank BMPK, Kualitas Aktiva Produktif,
Persyaratan Bank Umum Devisa dan Pembentukan Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN),
Krisis moneter pada bulan Juli 1997, mengakibatkan krisis perbankan
yang terpuruk.
Pada saat itu terdapat :
Bank dilikuidasi atau Bank Beku Operasi 38 buah, 9 Bank Swasta
Nasional yang ikut program rekapitulasi dan 73 Bank Swasta Nasional
yang tidak ikut program rekapitulas
•Periode setelah UU Perbankan No.10 tahun 1998 sampai sekarang
Akibat krisis tersebut, Pemerintah mengeluarkan UU No 10 tahun 1998
tentang perbankan, yaitu periode pembenahan Industri Perbankan dalam
mengatasi krisis moneter.

BANK MERUPAKAN LEMBAGA KEPERCAYAAN


•INDUSTRI YANG PALING BANYAK PERATURANNYA
•TERMASUK YANG PALING RAWAN KEJAHATAN
Jadi dapat disimpulkan
Dunia perbankan Indonesia telah mengalami perubahan orientasi.
Sebelum tahun 1980-an, Bank-bank masih merupakan lembaga yang
berorientasi pada produk. Masyarakat yang membutuhkan pelayanan
bank harus datang dan mencari bank. Persaingan antara Bank atau antar
cabang Bank saat ini menjadi semakin tajam. Pada saat itulah orientasi
pelayanan yang unggul (service excellent) dan pengembangan produk
dan jasa perbankan yang dibutuhkan masyarakat harus dilakukan oleh
bank. Singkat kata bahwa product oriented telah bergeser ke customer
oriented.
Pelayanan yang unggul dan pengembangan produk / jasa yang berkualitas
pada gilirannya akan memberikan kontribusi bagi kinerja bank. Kinerja
bank akan tercermin dari tingkat kesehatan bank. Tingkat kesehatan Bank
akan dicerminkan oleh aspek pemenuhan modal minimum Capital
Adequacy Ratio (CAR), Kualitas Aktiva Produktif, Kesehatan Manajemen,
Kemampuan memperoleh laba, dan Kemampuan memenuhi kewajiban
segera (likuiditas) serta Sensitivitas pasar.
Seleksi Alam Terjadi di Perbankan
Selama beberapa tahun terakhir Bank telah mengadopsi teknologi digital
untuk memberikan layanan yang lebih mumpuni bagi nasabah. Sepanjang
tahun 2018 ada 7 Bank yang melakukan aksi konsolidasi akuisisi dan
merger. karena persaingan antar bank dan pelaku industri non bank seperti
teknologi financial (Tekfin) maka beberapa melakukan konsolidasi agar
tetap eksis.
Jadi dengan kemajuan teknologi hanya Bank yang memiliki kapabilitas
untuk membangun Digital Banking dan Jaringan kantor cabang yang dapat
mengumpulkan DPK lebih banyak. jelasnya akan mempengaruhi Investasi
yang digunakan untuk membangun jaringan digital Bank seperti : sistim
pembayaran elektronik, E-Money, jaringan On line.
Memurut statistik Perbankan Indonesia pada kuartal III tahun 2018 ada 115
Bank Umum, dan 1.598 BPR.
Jumlah bank umum di Indonesia pada Februari 2021 sebanyak 107
bank. Jumlah tersebut terus berkurang sejak tahun 2013.
Katagori Bank
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/26/PBI/2012,
Bank Indonesia melakukan kategorisasi kegiatan usaha bank
berdasarkan modal intinya. 
syarat kategorisasi BUKU bank dikelompokkan menjadi
empat, yaitu:
Kategori BUKU 1, bank dengan modal inti kurang dari Rp 1 triliun.
Kategori BUKU 2, bank dengan modal inti antara Rp 1 triliun
hingga Rp 5 triliun.
Kategori BUKU 3, bank dengan modal inti antara Rp 5 triliun
hingga Rp 30 triliun.
Kategori BUKU 4, bank dengan modal inti lebih dari Rp 30 triliun.
Menurut data OJK per Maret 2020 jumlah bank sebanyak 96 buah
bank meliputi BUKU I merupakan bank bank dengan modal inti
senilai Rp100 miliar sampai Rp1 triliun sebanyak 12 bank. BUKU
II memiliki modal inti senilai Rp1 triliun hingga Rp5 triliun
sebanyak 52 bank. BUKU III modal inti diatas Rp5 triliun hingga
Rp30 triliun sebanyak 26 bank dan BUKU IV dengan modal inti
diatas Rp30 triliun sebanyak 6 bank
Modal inti merupakan modal yang disetor para pemilik
bank dan modal yang berasal dari cadangan yang dibentuk
ditambah dengan laba yang ditahan. Porsi terbesar modal
inti terletak pada modal saham yang disetor.
Modal inti terdiri dari:
modal disetor,
modal disumbangkan,
cadangan umum,.

cadangan tujuan,
laba ditahan,
laba tahun-tahun lalu,
50% laba tahun berjalan,
goodwill, yang telah dikurangi dengan kerugian tahun lalu
dan tahun berjalan.
Peranan akuntansi dalam Bisnis Perbankan
•Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi yang paling utama adalah sebagai media informasi


keuangan suatu organisasi karena dari laporan akuntansi kita dapat
melihat seperti apa kualitas yang ada dalam suatu organisasi dan seperti
apa perubahan yang terjadi dalam organisasi. Akuntansi memberikan
informasi data kuantitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi
mengenai tata keuangan sangat dibutuhkan oleh pihak yang akan
membuat keputusan dalam aktivitas selanjutnya baik orang yang ada di
dalam organisasi maupun yang ada di luar organisasi.

•Akuntansi dapat dijadikan sebagai alat yang membahasakan seperti apa


yang terjadi dalam organisasi atau perusahaan tersebut .
A. Proes akuntansi : akan dihasilkan laporan keuangan yang sangat
berguna sebagai dasar untuk pengambilan keputusan para stakeholder
perbankan.a.l Deposan,Kreditur,Pemegang saham,otoritas
pengawasan,BI,Pemerintah,lembaga penjaminan simpanan dan
masyarakat.
Adapun Proses Akuntansi digambarkan Sebagai Berikut :
Mengindentikasi pihak-pihak pemangku Kepentingan
Menilai Kebutuhan Pihak-pihak pemangku kepentingan

Merancang system informasi akuntansi untuk


memenuhi kebutuhan pihak pemngku
kepentingan
Mencatat data data ekonomi mengenai aktivitas dan
peristiwa yang terjadi.

Menyiapkan Laporan keuangan


B. Sistim Informasi Akuntansi Bank
Kemajuan teknologi perbankan yang begitu pesat akan terus mewarnai
perkembangan dan kompetisi menuju era globalisasi dan persaingan bebas.
Karenanya competitive advantage suatu bank akan sangat ditentukan oleh
tingkat teknologi yang diterapkannya,terutama dengan penyediaan akses
pelayanan perbankan secara lengkap, aman, cepat dan mudah.  
keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah kemampuan yang
diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk
memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada 
industri atau pasar yang sama
 Istilah ini berasal dari judul buku Michael Porte.. Porter, M. E.
(1985). Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior
Performance (1st ed.). New York, NY: Free Press.
Untuk itu diperlukan suatu alat yang dapat memenuhi kebutuhan perbankan,
baik untuk intern bank maupun kepentingan nasabahnya berupa sistim
informasi akuntansi yang terintegrasi dengan menggunakan sarana elektronika
yang berbasis computer dalam mengaplikasikan teknologi informasi
Berdasarkan dengan penjelasan diatas, diharapkan mahasiswa
mampu untuk:
1. Menjelaskan pengertian dan kerangka konseptual akuntansi
2. Menjelaskan karakteristik lembaga perbankan
3. Menjelaskan persamaan dasar akuntansi perbankan
4. Menjelaskan sistematika rekening bank

. Sebagai sistem, akuntansi memiliki beberapa konsep dasar yang


menopang keberadaanya yaitu sebagai berikut:

Konsep akuntansi mengacu pada asumsi dasar dan aturan serta


prinsip-prinsip yang digunakan sebagai dasar pencatatan
transaksi bisnis dan mempersiapkan akun / rekening. Tujuan
utama adalah untuk menjaga keseragaman dan konsistensi dalam
pencatatan akuntansi. Konsep-konsep ini merupakan konsep yang
mendasari akuntansi.
Alasan Perlunya Memahami Konsep Dasar Akuntansi
Konsep dasar akuntansi  berawal dari kebutuhan akan sebuah
informasi yang akurat dan valid tentang suatu bisnis, perusahaan
atau pun organisasi.
Sehingga diperlukan konsep dasar informasi akuntansi berupa
data-data yang relevan dan valid agar dapat mengurangi
ketidakpastian dan dapat di-adaptasikan serta memenuhi
kapasitas bagi pemakainya.
•1.Kesatuan usaha
Akuntansi sebagai kesatuan usaha dimana konsep ini berasumsi bahwa
aktiva suatu perusaahan itu terpisah dari aktiva pribadi orang yang akan
menyediakan aktiva (modal) yang dimanfaatkan dalam perusahaan
tersebut. Dalam akuntansi, pengertian konsep kesatuan usaha, hutang,
dan biaya pribadi pemilik akan keluar dari pembukuan perusahaan
walaupun aktiva, hutang dan pendapatan yang dimiliki perusahaan
tersebut merupakan milik sendiri atau segala biaya pribadi dan utang
mesti dihitung secara terpisah dari perusahaan
•2.Perusahaan berjalan.
Dalam konsep ini dianggap bahwa perusahaan yang didirikan dalam
jangka waktu yang telah ditentukan semisal perusahaan yang berjenis PT
yang masa berdirinya ialah 75 tahun, yaitu adanya asumsi bahwa selama
satu kesatuan masih bisa saling menguntungkan maka dia bisa berjalan
terus sampai pada waktu yang tidak terbatas.

•3. Periode Akuntansi


Mempertimbangkan banyaknya keputusan mengenai jalannya operasi
pada perusahaan dan pihak lain yang memiliki kepentingan selama
berlangsungnya operasi perusahaan maka jangka waktu dalam
pembuatan laporan ialah satu tahun.
•4.Satuan Uang
Segala transaksi yang ada di perusahaan mesti dicatat dalam satuan uang
yaitu suatu perubahan aktiva yang diukur dengan satuan tertentu.
•5. Harta perolehan
Seluruh aktiva pada umumnya dibukukan sebesar harga perolehannya

•6.Aspek Ganda
Segala pencatatan transaksi akan mempengaruhi sedikitnya dua akun
perkiraan dalam pembukuan.

•7. Konsep Akrual


Konsep akrual berkaitan dengan perhitungan untung dan rugi perusahaan
yang memberikan penekanan pada suatu kejadian di periode tertentu
baik hasil maupun biaya

Konsep dasar diperlukan agar akuntansi tersebut dapat


bermanfaat,karena akuntansi merupakan suatu seni akhirnya akuntansi
dalam praktek diperoleh perlakuan yang berbeda satu sama
lain ,disamping adanya banyak pihak yang berkepentingan terthadap
akuntansi.
2.Karakteristik Lembaga Perbankan

Dunia perbankan Indonesia telah mengalami perubahan orientasi.


Sebelum tahun 1980-an, Bank-bank masih merupakan lembaga yang
berorientasi pada produk. Masyarakat yang membutuhkan pelayanan
bank harus datang dan mencari bank. Persaingan antara bank atau antar
cabang bank saat ini menjadi semakin tajam. Pada saat itulah orientasi
pelayanan yang unggul (service excellent) dan pengembangan produk
dan jasa perbankan yang dibutuhkan masyarakat harus dilakukan oleh
bank. Singkat kata bahwa product oriented telah bergeser ke customer
oriented.
Pelayanan yang unggul dan pengembangan produk / jasa yang
berkualitas pada gilirannya akan memberikan kontribusi bagi kinerja
bank. Kinerja bank akan tercermin dari Tingkat Kesehatan Bank.
Tingkat kesehatan bank akan dicerminkan oleh aspek pemenuhan modal
minimum Capital Adequacy Ratio (CAR), kualitas aktiva produktif,
kesehatan manajemen, kemampuan memperoleh laba, dan kemampuan
memenuhi kewajiban segera (likuiditas) serta sensitivitas pasar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bank tersebut harus dikelola


secara terus menerus dan harus didukung oleh informasi yang relevan,
tepat waktu dan akurat serta adanya kemampuan manajemen dalam
mengambil keputusan yang tepat dan akurat.
Secara umum karakteristik lembaga perbankan dapat dipahami
sebagai berikut:
•Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara pihak-pihak yang
memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dana,
serta berfungsi untuk memperlancar lalu lintas pembayaran dengan
berpijak pada falsafah kepercayaan.
•Sebagai lembaga kepercayaan, bank harus selalu menjaga likuiditasnya
sehingga mampu memenuhi kewajiban yang harus segera dibayar
kepada nasabah.
•Bank selalu dihadapkan pada dilema antara pemeliharaan likuiditas atau
peningkatan earning power.
•Bank sebagai lembaga kepercayaan mempunyai kepercayaan yang
strategis untuk menunjang pembangunan nasional.
Karakteristik khusus:
•Sebagai aset bank adalah monetary assets ataupun alat-alat likuid yang
sifat fsiknya tidak tampak, sedangkan aktiva yang berwujud nilainya
relatif kecil.
•Obyek yang diperdagangkan adalah uang dan jasa yang bersifat abstrak,
sehingga perlu adanya internal control yang ketat.
•Di bank, uang berfungsi sebagai alat likuid.
•Perdagangan dan administrasi jenis mata uang relatif banyak
•Dalam bertransaksi banyak mengandalkan kepercayaan masyarakat.
3. PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI PERBANKAN
Dalam memahami proses akuntansi, ada baiknya untuk memahami persamaan
dasar akuntansi. Persamaan dasar akuntansi dibangun dengan pemahaman
antara hak dan kewajiban. Hak merupakan kekayaan atau aktiva atau aset. Hak
ini ada karena telah timbul kewajiban. Konsep akuntansi menghendaki
keseimbangan antara hak dan kewajiban. Setiap pertambahan kewajiban bank
harus diikuti peningkatan hak atau aset. Secara umum persamaannya adalah:
Hak = Kewajiban
Aktiva = Pasiva
Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal dan kewajiban
terhadap pihak internal. Kewajiban kepada pihak eksternal adalah kewajiban
kepada kreditor atau pemberi dana atau deposan. Sedangkan kewajiban
terhadap internal adalah kewajiban kepada pemilik modal.
Persamaan dapat diperluas menjadi:
Aktiva = Hutang + Modal (Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh
pendapatan dan mengeluarkan biaya. Selisih pendapatan dengan biaya
merupakan laba bank. Laba bank merupakan komponen modal bank)
PERSAMAAN AKUNTANSI BANK
HARTA BANK = HUTANG BANK + MODAL BANK
HARTA ADL PENGGUNAAN DANA BANK
HUTANG ADL DPK DAN PINJAMAN YG DITERIMA
MODAL ADL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP
Persamaan Akuntansi Bank dpt dijabarkan sbb :
HARTA HUTANG Modal
- Kas = DPK Modal Inti
- Giro Pada BI - Giro - Saham
- Penempatan Dana - Tabungan - Agio
- Kredit Yg Diberikan - Deposito Berjangka - Cadangan
- Investment - Sertifikat Dep. Bjk - L/R Ditahan (Th Lalu)
- Penanaman Lain DP Dua - L/R Tahun Berjalan
- Aktiva Tetap & Lainnya - Pinjaman Yg Diterima Modal Pelengkap
-Srt Bhga Yg Diterbitkan - Cadangan PPAP
- Revaluasi AT
HUBUNGAN ANTAR POS-POS NERACA & LR

HARTA BANK
PENDAPATAN BANK
=

BIAYA BANK HUTANG BANK

MODAL &
CADANGAN
HUBUNGAN DIANTARA LAPORAN KEUANGAN BANK

Penggunaan Dana Sumber Dana


- Kas DPK
- Giro Pada BI - Giro, Tab.an & Dep. Bjk
- Penempatan Pd Bk Lain DP II
- Kredit Yg Diberikan - Pinj.an Yg Diterima
Jasa2 - Investment DP I Kegiatan
Bank Bank
- Fixed Assets & Others - Modal ( MI & MP )

IKHTISAR LABA RUGI

PENDAPATAN BANK BIAYA BANK


- Pendapatan Bunga - Biaya Bunga
-Pendapatan Komisi - Biaya Kantor
(Provisi) (overhead cost)
- Pendapatan Lainnya - Biaya Tenaga Kerja
BILA DIBUAT PERSAMAAN DG MELIHAT SALDO NORMAL
SETIAP KEL. REKG. ADL SBB :

HUTANG BANK
HARTA BANK
+
+
=
MODAL &
CADANGAN
BIAYA BANK
+

PENDAPATAN BANK
SISTEMATIKA REKENING BANK
Penggunaan nama, struktur dan hubungan antar
rekening perlu ada keseragaman agar laporan yang dihasilkann
mudah dipahami dan mudah diperbandingkan. Untuk itu
sistematika rekening bank diperlukan dan disusun dengan
menggunakan digit tertentu. Pengelompokan rekening
selanjutnya didasarkan pada sifat dan fungsi rekening.
Pengelompokan ini dimaksudkan agar dapat menggambarkan
posisi Aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, beban,
komitmen dan kontijensi. Secara terinci dapat dilihat pada
tabel berikut :
Nomor Rubrik Rekening Rubrik Rekening

1 Aktiva
2 Kewajiban
3 Ekuitas
4 Pendapatan
5 Beban
6 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

7 Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap

8 Komitmen
9 Kontijensi
Laporan Keuangan sebagai media petanggung jawaban
Bank.
Laporan Keuangan harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum (PABU).Pondasi PABU di Indonesia adalah
kerangka dasar (conceptual framework),Pernyataan standar akuntansi
Keuangan (PSAK) dan interpretasinya.
IAI pada akhir Desember 2006 telah menerbitkan PSAK 50 tentang
Penyajian dan pengungkapan Intrumen keuangan dan PSAK 55 tentang
pengakuan dan pengukuran Intrument keuangan sebagai bagian dari
proses konvergensi dengan IFRS.disamping itu BI telah mengeluarkan
PAPI sebagai petunjuk tehnis yang sifatnya lebih tehnis dengan
menambah penjelasan dan contoh perhitungan yang diharapkan dapat
mempermudah pemahaman terhadap PSAK yang berlaku, dengan
penyempurnaan PSAK (tahun 2015) ,diharapkan
kelengkapan,kewajaran,keakuratan dan kejelasan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan Bank dapat ditingkatkan.sehingga
informasi tersebut lebih dipahami dan dipercaya oleh masarakat.
Laporan keuangan yang dapat digunakan dalam pengambilan
kepeutusan harus memiliki kualitas yang baik.
Adapun laporan keuangan dikatakan berkualitas jika memenuhi
syarat karakteristik kualitatif laporan keuangan yang terdiri dari :
•Andal,maksudnya mencerminkan kejujuran,netral.
•Relevan,terhadap kebutuhan para pengguna laporan untuk pengambilan
keputusan
•Dapat Diperbandingkan
•dapat dipahami

A.Tujuan Laporan Keuangan :Memberkan informasi tentang:Posisi


keuangan,kinerja,perubahan ekuitas arus kas dan informasi lainnya yang
bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat
keputusan ekonomi .
B. Tanggung jawab atas laporan Keauangan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian
laporan keuangan.

C.Komponen Laporan Keuangan Bank :


•Laporan posisi Keuangan
•Laporan laba rugi komprehensif
•Laporan perubahan ekuitas
•Laporan Arus kas
•Catatan atas laporan keuangan
•Laporan Komitmen dan Kontijensi, yg merupakan penjabaran rekg
Administratis
•Laporan Rasio Keuangan (ROE, ROA, BO/PO, LDR, GWM, CAR,dll)
•Laporan Kolektibilitas Kredit
•Laporan PDN (besarnya %tase)
•Susunan Pengurus (Dekom dan Dewan Direksi)

Anda mungkin juga menyukai