Wajib:
1.N Lapoliwa dan Daniel S kuswandi, Akuntansi perbankan ,
jilid 1 edisi 5 revisi tahun 2000 ,Institut Bankir , Jakarta
2.N Lapoliwa dan Daniel S kuswandi, Akuntansi perbankan ,
jilid 2 , edisi 3 tahun 1997 Institut Bankir Indonesia, Jakarta
Referensi Lain:.
1.Syamsu Iskandar , Akuntansi Perbankan dalam Rupiah dan Valuta
asing, tahun 2013 Penerbit In Media ,Jakarta
2.Tasman,Akuntansi Perbankan transaksi dalam Valuta Rupiah,
edisi III ,Penerbit UPP STIM YKPN Yoyakarta .
3.PAPI 2008 DAN PSAK 31(Revisi 2000),50,55 dan PSAK Lainnya
Sasaran akhir yang dituju dalam kuliah ini adalah
diharapkan dapat memahami tentang Akuntansi
Perbankan, serta hubungannya dengan penerapan
kebijaksanaan Akuntansi .
Latar belakang
Pesatnya perkembangan industri perbankan, kompleksitas
transaksi yang terjadi di dalamnya dan besarnya tuntutan
masyarakat atas transaksi bank, memicu perbankan untuk
meningkatkan kemampuannya dalam rangka menjaga
kepercayaan masyarakat. Demikian juga dari sisi pengaturan
diperlukan adanya peraturan yang relevan dan dapat
diimplementasikan dengan kondisi yang ada.
Intinya dinamisasi perkembangan tersebut berjalan seiring dengan
berbagai faktor yang mempengaruhinya, seperti perubahan
regulasi, perkembangan teknologi, perkembangan produk dan
tuntutan pelanggan.
Perkembangan kegiatan usaha tersebut agar dapat berjalan dengan
baik memerlukan berbagai infrastruktur pendukung yang
memadai. Salah satunya satu bentuk infrastruktur yang diperlukan
adalah ketentuan yang terkait dengan akuntansi. Akuntansi
dipandang sebagai salah satu infrastuktur yang penting karena
melalui proses akuntansi inilah seluruh kegiatan, khususnya yang
bersifat kuantitatif, akan diakomodasikan. Selanjutnya melalui
proses akuntansi ini juga akan dihasilkan laporan keuangan yang
sangat berguna sebagai dasar untuk pengambilan keputusan para
stakeholder perbankan.
Pengertian Akuntansi
Secara umum akuntansi dapat didefinisikan sebagai berikut :
Pengertian Bank menurut UU no.10 tahun 1998 tentang perbankan, Bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk
lainnya dalam taraf hidup rakyat banyak.
Bank Swasta Nasional, yaitu Bank Bali, BCA, Bank Duta, BDNI
•Periode UU Perbankan no 14 tahun 1967 S/d UU No.7 tahun 1992
Ditandai bank-bank yang beroperasi di Indonesia mulai bertambah
jumlahnya,sebelum dikeluarkan regulasi 1 Juni 1983, dunia perbankan
ditandai dengan campur tangan BI.
Tetapi setelah dikeluarkan kebijakan tgl 1 Juni 1983 atau disebut
deregulasi yang memuat kebijakan pemrintah,dampaknya :
Bank leluasa dalam memberikan kredit, diberikan kebebasan
menetapkan bunga, mengurangi ketergantungan pada BI.
Kemudian paket kebijakan 27 Oktober 1988 disebut Pakto 1988.
Paket kebijakan 20 Desember 1988 disebut Pakdes, kebijakan 25 Maret
1989 atau Pakmar, kebijakan 29 Januari 1990 disebut Pakjan, Kebijakan
28 Pebruari 1991 disebut Pakbri
•Periode UU Perbankan No 7 tahun 1992 s/d UU No. 10 tahun 1998.
Periode ini ditandai dengan meningkatnya industri Perbankan, ditandai
dengan pertumbuhan ekonomi yang begitu cepat.
Adapun kebijakan yang diambil Pemerintah adalah dikeluarkan paket
kebijakan 29 Mei 1993 yang merupakan penyempurnaan paket-paket
terdahulu, meliputi :
Cara menilai tingkat kesehatan Bank BMPK, Kualitas Aktiva Produktif,
Persyaratan Bank Umum Devisa dan Pembentukan Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN),
Krisis moneter pada bulan Juli 1997, mengakibatkan krisis perbankan
yang terpuruk.
Pada saat itu terdapat :
Bank dilikuidasi atau Bank Beku Operasi 38 buah, 9 Bank Swasta
Nasional yang ikut program rekapitulasi dan 73 Bank Swasta Nasional
yang tidak ikut program rekapitulas
•Periode setelah UU Perbankan No.10 tahun 1998 sampai sekarang
Akibat krisis tersebut, Pemerintah mengeluarkan UU No 10 tahun 1998
tentang perbankan, yaitu periode pembenahan Industri Perbankan dalam
mengatasi krisis moneter.
cadangan tujuan,
laba ditahan,
laba tahun-tahun lalu,
50% laba tahun berjalan,
goodwill, yang telah dikurangi dengan kerugian tahun lalu
dan tahun berjalan.
Peranan akuntansi dalam Bisnis Perbankan
•Fungsi Akuntansi
•6.Aspek Ganda
Segala pencatatan transaksi akan mempengaruhi sedikitnya dua akun
perkiraan dalam pembukuan.
HARTA BANK
PENDAPATAN BANK
=
MODAL &
CADANGAN
HUBUNGAN DIANTARA LAPORAN KEUANGAN BANK
HUTANG BANK
HARTA BANK
+
+
=
MODAL &
CADANGAN
BIAYA BANK
+
PENDAPATAN BANK
SISTEMATIKA REKENING BANK
Penggunaan nama, struktur dan hubungan antar
rekening perlu ada keseragaman agar laporan yang dihasilkann
mudah dipahami dan mudah diperbandingkan. Untuk itu
sistematika rekening bank diperlukan dan disusun dengan
menggunakan digit tertentu. Pengelompokan rekening
selanjutnya didasarkan pada sifat dan fungsi rekening.
Pengelompokan ini dimaksudkan agar dapat menggambarkan
posisi Aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, beban,
komitmen dan kontijensi. Secara terinci dapat dilihat pada
tabel berikut :
Nomor Rubrik Rekening Rubrik Rekening
1 Aktiva
2 Kewajiban
3 Ekuitas
4 Pendapatan
5 Beban
6 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
8 Komitmen
9 Kontijensi
Laporan Keuangan sebagai media petanggung jawaban
Bank.
Laporan Keuangan harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum (PABU).Pondasi PABU di Indonesia adalah
kerangka dasar (conceptual framework),Pernyataan standar akuntansi
Keuangan (PSAK) dan interpretasinya.
IAI pada akhir Desember 2006 telah menerbitkan PSAK 50 tentang
Penyajian dan pengungkapan Intrumen keuangan dan PSAK 55 tentang
pengakuan dan pengukuran Intrument keuangan sebagai bagian dari
proses konvergensi dengan IFRS.disamping itu BI telah mengeluarkan
PAPI sebagai petunjuk tehnis yang sifatnya lebih tehnis dengan
menambah penjelasan dan contoh perhitungan yang diharapkan dapat
mempermudah pemahaman terhadap PSAK yang berlaku, dengan
penyempurnaan PSAK (tahun 2015) ,diharapkan
kelengkapan,kewajaran,keakuratan dan kejelasan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan Bank dapat ditingkatkan.sehingga
informasi tersebut lebih dipahami dan dipercaya oleh masarakat.
Laporan keuangan yang dapat digunakan dalam pengambilan
kepeutusan harus memiliki kualitas yang baik.
Adapun laporan keuangan dikatakan berkualitas jika memenuhi
syarat karakteristik kualitatif laporan keuangan yang terdiri dari :
•Andal,maksudnya mencerminkan kejujuran,netral.
•Relevan,terhadap kebutuhan para pengguna laporan untuk pengambilan
keputusan
•Dapat Diperbandingkan
•dapat dipahami