Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Giro

Giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran yang hampir merupakan kebalikan
dari sistem cek, berupa surat perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening seseorang
kepada rekening lain yang ditunjuk surat tersebut.

Giro adalah simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek atau surat perintah pembayaran lain atau dengan cara pemindahbukuan.

Ada beberapa persyaratan yang wajib disiapkan oleh calon nasabah untuk membuka rekening giro di
Bank, secara umum antara lain:

1. Perorangan
 Fotocopy identitas yang berlaku (KTP/SIM/PASPOR)
 NPWP
 SURAT REFERENSI
 Mengisi dan menandatangani formulir dan akad pembukaan giro
 Menyiapkan setoran awal sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Rp 500.000)
2. Lembaga / Non Perorangan
 Menyiapkan foto copy identitas diri pengurus yang masih berlaku (KTP/SIM/PASPOR)
 NPWP pengurus dan lembaga
 Menyiapkan anggaran dasar atau akta pendirian yang telah disahkan oleh departemen
kehakiman, termasuk perubahannya
 SIUP, TDP, dan surat surat lainnya yang di perlukan
 Mengisi dan menandatangani formulir dan akad pembukaan giro
 Menyiapkan setoran awal sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Sedangkan untuk tata cara pembukaan rekening giro di bank, secara umum yaitu:
 Cara nasabah menyiapkan persyaratkan dengan lengkap dan diberkaskan di dalam map.
 Setelah masuk ke bank , calon nasabah dapat mendatngi customer service langsung
atau bertemu dengan marketing funding terlebih dahulu
 Nasabah mengisi seluruh form dan aplikasi lainnya yang telah di sediakan oleh pihak
bank yang di tanda tangani di atas form pembukaan
 Nasabah memilih apakah ingin difasilitasi dengan cek atau giro.
 Pembukaan giro tidak dapat selesai dengan satu hari. Hal ini dikarenakan ada beberapa
tahapan pengecekan lainnya yang akan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Minimal
anda harus menunggu selama satu hari.
 Setelah pembukuan giro selesai nasabah akan mendapatkan satu buku cek atau bilyet
giro yang berisikan 25 lembar.
 Rekening nasabah sudah aktif tinggal melakukan penyetoran pertama sesuai dengan
ketentuan masing masing bank.
 Apabila suatu saat cek atau bilyet giro setelah habis maka anda akan memesan kembali
kepada pihak bank dengan membawa identitas berlaku dan form permintaan cek bilyrt
giro yang telah ditanda tangani oleh pemilik rekening.
Definisi Bilyet Giro

Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro
nasabah tersebut, untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan
kepada pihak penerima yang disebutkan namanya atau nomor rekening pada bank yang sama
atau bank yang lain. 

Seperti cek, bilyet giro juga dapat ditarik dari bank lain yang bukan penerbit rekening giro.
Proses penarikan bilyet giro tentu melalui tahap kliring terlebih dahulu untuk kota yang sama dan
tahap inkaso untuk luar kota atau negara lain.

Persamaan Cek dan Bilyet Giro

 Sama-sama merupakan alat pembayaran giral.


 Mempunyai jangka waktu kadaluarsa yang sama yaitu selama 70 hari.
 Baik cek maupun bilyet giro, keduanya bisa dijadikan bahan perhitungan pada lembaga
kliring.
 Keduanya bersifat atau merupakan perintah kepada bank untuk melaksanakan mutasi
pembayaran pada rekening nasabah.

Perbedaan Cek dan Bilyet Giro

Cek

 Cek dapat diuangkan langsung secara tunai.


 Pembayaran oleh bank dapat dilakukan atas unjuk (Dapat diendorsmentkan)
 Dikenakan biaya materai
 Cek berfungsi sebagai surat perintah dari nasabah kepada bank untuk membayar dengan
uang tunai kepada orang yang di Pengertian, Persamaan, Perbedaan Cek dan Bilyet Giro tunjuk atau
penbawa cek tersebut.
 Cek tidak dapat diuangkan pada bank yang bersangkutan sebelum di beri tanggal
penerbitanya.
 Hanya tercantum tanggal penerbitan karena dikenal adanya cek mundur
 Sumber hukum KUHD
Bilyet Giro

 Bilyet Giro tidak dapat  diuangkan langsung secara tunai


 Pemindah bukuan yang dilakukan oleh bank hanya dapat dilakukan atas nama (Tidak
dapat diendosir)
 Bebas biaya materai
 Bilyet giro berfungsi sebagai surat perintah dari nasabah kepada bank untuk
memindahkan dananya kepada orang yang di tunjuk dan mempunyai rekening yang jelas
pada bank tertentu.
 Bilyet giro dapat diserahkan bank sebelum tanggal efektif, jika tanggal efektif tersebut
lebih awal dari tanggal penerbitanya
 Tercantum tanggal penerbitan dan tanggal efektif.
 Sumber hukum PBI

Keterangan Tampak Depan Bilyet Giro


Wajib dipenuhi oleh Bank Tertarik:

1. Nama “Bilyet Giro” dan nomor Bilyet Giro


2. Nama Bank Tertarik
3. Perintah yang jelas & tanpa syarat untuk memindahbukukan

Wajib dipenuhi oleh Penarik:

1. Nama dan nomor rekening Penerima


2. Nama Bank Penerima
3. Jumlah dana yang dipindahbukukan baik dalam angka maupun dalam huruf
4. Tanggal Penarikan
5. Tanggal Efektif
6. Nama jelas Penarik
7. Tanda tangan Penarik

Adapun ketentuan pengisian Bilyet Giro terbaru yang perlu Anda perhatikan adalah sebagai
berikut:

1. Penarik wajib memenuhi syarat formal Bilyet Giro secara lengkap pada saat penerbitan
Bilyet Giro dan dilakukan sebelum Bilyet Giro diserahkan oleh Penarik kepada Penerima.
2. Pemenuhan syarat formal dilakukan dalam bahasa Indonesia serta dapat ditambahkan
padanan katanya dalam bahasa Inggris.
3. Tanggal Efektif harus berada dalam Tenggang Waktu Pengunjukan, yaitu 70 (tujuh puluh)
hari sejak Tanggal Penarikan. Penarik tidak dapat membatalkan Bilyet Giro selama
Tenggang Waktu Pengunjukan.
4. Jumlah nominal per warkat Bilyet Giro yang dapat diproses melalui kliring maksimal
sebesar Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
5. Pemenuhan syarat formal berupa nama jelas Penarik diatur sebagai berikut:
a. nama jelas Penarik wajib dilengkapi oleh Penarik;
b. dalam hal Penarik adalah badan hukum dan/atau badan usaha dan belum dilakukan
personalisasi,  nama jelas Penarik adalah nama badan hukum dan/atau badan usaha
pemilik Rekening Giro.;
c. nama jelas Penarik tidak wajib dicantumkan apabila warkat Bilyet Giro telah dilakukan
personalisasi nasabah oleh Bank Tertarik
6. Tanda tangan Penarik dilakukan langsung oleh Penarik dengan menggunakan tanda tangan
basah sesuai dengan spesimen tanda tangan yang ditatausahakan oleh Bank Tertarik dan
dapat dilengkapi dengan cap atau stempel sesuai dengan perjanjian pembukaan Rekening
Giro.
7. Dalam hal terdapat kesalahan penulisan dalam Bilyet Giro penarik dapat melakukan koreksi
dengan cara mencoret tulisan yang salah dan melakukan perbaikan penulisan apabila
diperlukan. Koreksi kesalahan penulisan harus ditandatangani oleh Penarik dan dilakukan
paling banyak 3 (tiga) kali.
8. Penarik dapat melakukan pemblokiran pembayaran Bilyet Giro dengan alasan antara lain:
a. Hilang atau dicuri yang wajib disertai surat keterangan dari kepolisian;
b. Bilyet Giro tidak dapat digunakan karena rusak yang wajib disertai dengan Bilyet Giro
yang rusak.
9. Bank tertarik wajib menahan dan menunda pembayaran Bilyet Giro yang diduga palsu atau
isi Bilyet Giro diduga dimanipulasi. Bank tertarik wajib melakukan tindak lanjut dan
verifikasi paling lama sampai dengan 1 (satu) hari kerja berikutnya.
10. Pengunjukan warkat Bilyet Giro harus dilakukan oleh nasabah penerima atau pihak yang
menerima kuasa dari nasabah penerima.

Pada 2016, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan sejumlah kebijakan dan melakukan beberapa
perubahan. Salah satu perubahan yang dilakukan adalah penetapan aturan baru mengenai bilyet
giro. Ada tiga aturan yang diterbitkan BI yang mengatur perihal bilyet giro:

1. PBI No. 18/41/PBI/2016 tentang Bilyet Giro (tertanggal 21 November 2016).


2. SEBI No. 18/32/DPSP perihal Bilyet Giro (tertanggal 29 November 2016).
3. SEBI No. 18/40/DPSP tentang Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal (tertanggal
30 Desember 2016).

Perubahan-perubahan yang tertuang pada aturan-aturan tersebut didasari keinginan BI untuk


meningkatkan perlindungan bagi pengguna bilyet giro dan meningkatkan integritas penggunaan
bilyet giro. Peningkatan tersebut tentu saja sebagai langkah BI dalam meminimalkan risiko
penyalahgunaan serta memberikan jaminan keamanan dan kepastian penggunaan bilyet giro.

Perlu diketahui modus kejahatan terkini sudah menyasar ke penggunaan bilyet giro. Dengan
aturan yang kian ketat ini, penyalahgunaan bilyet giro dengan maksud penipuan (fraud) semisal
pemalsuan tanda tangan, pemalsuan authorized signature card, tanda pengenal, atau pengisian
identitas yang kurang lengkap bisa dicegah.
Apa Saja yang Berubah dalam Bilyet Giro yang Baru?

Inilah Syarat Formal pada Bilyet Giro yang Berubah via panin.co.id 

Dengan terbitnya Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 18/41/PBI/2016 tentang Bilyet Giro, ada
sejumlah hal yang patut menjadi perhatian oleh penarik (pemberi bilyet giro), di antaranya:

1. Bilyet giro bukanlah surat berharga.


2. Penarik (pemberi) harus memenuhi syarat formal bilyet giro.
3. Penarik wajib menyediakan dana yang cukup.
4. Penarik harus menginformasikan pada bank tertarik kalau bilyet giro akan diblokir.

Adapun syarat-syarat formal yang berubah dan juga perlu diperhatikan pengguna bilyet giro, di
antaranya:
Syarat-Syarat Formal Aturan Lama Aturan Baru

Masa Berla Berlaku selama 70 hari


Hanya berlaku selama 70 hari
gttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttku (ditambah 6 bulan)

Nominal Kliring Tidak ada batas Dibatasi maksimal Rp500 juta

Tidak ada keharusan


Harus diisi tepat di bawah tanda
Nama Penarik mengisi kolom nama
tangan
penarik

Diperbolehkan
Tidak diperbolehkan melakukan
Tanda Tangan Penarik melakukan koreksi jika
koreksi
salah

Tak ada aturan yang


Tanda Tangan Penarik Wajib tanda tangan basah
mengatur

Wajib dilakukan penarik atau


Siapa saja boleh
Penyerahan Giro ke Bank orang yang dipercayakan dengan
menyerahkan
surat kuasa

Proses Pencairan Giro Tidak diatur Tidak boleh dipindahtangankan

Maksimal dilakukan tiga kali


Koreksi Penulisan Tidak dibatasi
untuk setiap kolom isian

Tanggal Penarikan dan Efektif Bisa ditulis salah satu Mesti ditulis keduanya

Pembatalan Bilyet Giro Dapat dilakukan Tidak dapat dilakukan

Masih menggunakan Format baru mulai digunakan


Format Bilyet Giro
yang berlaku saat ini pada 1 Januari 2018

Berikut ini adalah beberapa alasan ditolaknya bilyet giro.

1. Tidak memenuhi syarat formal.


2. Pencantuman tanggal efektif tidak dalam tenggang waktu pengunjukan.
3. Terdapat koreksi yang tidak sesuai dengan ketentuan.
4. Diunjukkan tidak dalam Tenggang Waktu Efektif.
5. Syarat formal diisi orang lain atau bukan penarik.
6. Bilyet giro diblokir pembayarannya.
7. Tanda tangan tidak sesuai dengan spesimen.
8. Bilyet giro diduga palsu atau dimanipulasi.
9. Rekening giro penarik telah ditutup.
10. Dana yang tersedia tidak cukup.
Apa yang perlu diperhatikan dalam Penggunaan BG?

Penggunaan BG tunduk pada aturan yang ditetapkan oleh BI dan Bank penyedia jasa rekening
Giro. Secara umum, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan BG untuk
keamanan dan pemenuhan standar administrasi [1].

1.  Bilyet giro yang diserahkan kepada Bank sebelum tanggal atau waktu pencairan efektif akan
ditolak oleh bank. Bank tidak perlu memeriksa ketersediaan dana jika dilakukan di luar tanggal
efektif.
2. Tanggal efektif adalah waktu mulai berrlakunya pemindahbukuan. Tanggal ini harus berada pada
tenggat waktu penawaran.
3. BG yang ditawarkan kepada bank tertuju sesudah berakhirnya tenggang waktu masih tetap
dicairkan dengan dua catatan, yaitu ketersediaan dana atau tidak dibatalkan oleh penarik.

MAKALAH
PRODUK SYARIAH
( Bilyet Giro )
Nama Kelompok : 03
Ade Sukma Cahya ningrum Putri Sinta Rahayu
Fadya Risky Amalia Qisella Febri Anatus Sholikah
Farahma salsabillah ayu Sifrada Tara
Fitriyah Nurkholifatul Azizah Wiwin Kurnia Prihatin
Khusnul Khotimah Zahrotun Nafisa

SMK NEGERI 1 LAMONGAN


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai