Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AKUNTANSI PERBANKAN

Disusun Oleh :

MAHENDRA ANDHIKA PUTRA

NIM: 152100953

FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI

UNIVERSITAS 45 SURABAYA

2021
I. Bilyet Giro
Pengertian dan Prinsip Umum Bilyet Giro
Bilyet Giro adalah surat perintah dari Penarik kepada Bank Tertarik untuk melakukan
pemindahbukuan sejumlah dana kepada rekening Penerima. Dalam penggunaan Bilyet
Giro berlaku prinsip umum sebagai berikut:

1. Sebagai sarana perintah pemindahbukuan.


2. Tidak dapat dipindahtangankan.
3. Diterbitkan dalam mata uang Rupiah.
4. Ditulis dalam Bahasa Indonesia. 

Syarat Formal Bilyet Giro

a. Bilyet Giro harus memenuhi syarat formal sebagai berikut:


1. Nama “Bilyet Giro” dan nomor Bilyet Giro.
2. Nama Bank Tertarik.
3. Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk memindahbukukan sejumlah dana
atas beban Rekening Giro Penarik.
4. Nama dan nomor rekening Penerima.
5. Nama Bank Penerima.
6. Jumlah dana yang dipindahbukukan baik dalam angka maupun dalam huruf
secara lengkap. Jumlah dana yang dipindahbukukan dilakukan dalam
valuta/mata uang Rupiah.
7. Tanggal Penarikan.
8. Tanggal Efektif
Pengisian Tanggal Efektif harus berada dalam Tenggang Waktu Pengunjukan.
9. Nama jelas Penarik.
Pengisian nama jelas Penarik dapat dilakukan melalui personalisasi oleh Bank
Tertarik, paling sedikit memuat nama Penarik sesuai dengan yang tercatat di
Bank Tertarik. Nama jelas Penarik tidak wajib dicantumkan saat penerbitan
Bilyet Giro apabila telah dilakukan personalisasi oleh Bank Tertarik. Dalam
hal Penarik adalah badan hukum/badan usaha, nama jelas Penarik adalah nama
badan hukum/badan usaha.
10. Tanda tangan Penarik.
Tanda tangan Penarik dilakukan dengan menggunakan tanda tangan basah
sesuai dengan spesimen tanda tangan yang ditatausahakan oleh Bank Tertarik.
Dalam hal Penarik berupa badan hukum, tanda tangan dilakukan oleh pihak
yang berwenang mewakili badan hukum atau yang menerima kuasa, yang
spesimennya ada di Bank Tertarik. Tanda tangan Penarik juga dapat
dilengkapi dengan cap/stempel apabila telah diperjanjikan dalam perjanjian
pembukaan rekening.
b. Pemenuhan syarat formal harus menggunakan Bahasa Indonesia dan dapat
ditambahkan padanan katanya dalam Bahasa Inggris.
c. Pemenuhan syarat formal angka (1) sampai dengan angka (3) dilakukan oleh Bank
Tertarik pada saat pencetakan Bilyet Giro, angka (4) sampai dengan angka (10)
dilakukan oleh Penarik pada saat penerbitan Bilyet Giro.
d. Bilyet Giro yang tidak memenuhi syarat formal tidak berlaku sebagai Bilyet Giro. 

Keterangan Gambar 2

 Penarik : Pemilik Rekening Giro yang menerbitkan Bilyet Giro.


 Bank Tertarik : Bank yang diperintahkan oleh Penarik untuk melakukan
pemindahbukuan sejumlah dana dengan menggunakan Bilyet Giro.
 Penerima : Pemilik rekening yang disebutkan namanya dalam Bilyet Giro untuk
menerima sejumlah dana.
 Bank Penerima : Bank yang menatausahakan rekening Penerima.
 Tanggal Penarikan : Tanggal yang tercantum pada Bilyet Giro dan merupakan
tanggal diterbitkannya Bilyet Giro.
 Tanggal Efektif : Tanggal yang tercantum pada Bilyet Giro dan merupakan tanggal
mulai berlakunya perintah pemindahbukuan.
Kewajiban Para Pihak dalam Menggunakan Bilyet Giro

a. Kewajiban Bank Tertarik adalah:


1. Mencantumkan syarat formal Bilyet Giro berupa nama dan nomor Bilyet Giro,
nama Bank Tertarik, serta perintah yang jelas dan tidak bersyarat pada saat
pencetakan Bilyet Giro.
2. Menatausahakan Rekening Giro Penarik. 
3. Menatausahakan Bilyet Giro yang diberikan kepada Penarik.
4. Melakukan verifikasi Bilyet Giro yang ditarik oleh Penarik.
5. Melaksanakan perintah pemindahbukuan sejumlah dana sesuai dengan
perintah dalam Bilyet Giro. 
6. Menindaklanjuti pemblokiran pembayaran Bilyet Giro berdasarkan surat
permohonan dari Penarik dan/atau pihak yang berwenang. 
7. Melakukan penolakan Bilyet Giro disertai alasan penolakan. 
8. Menatausahakan penggunaan Bilyet Giro.
b. Kewajiban Penarik adalah:
1. Memenuhi syarat formal Bilyet Giro secara lengkap pada saat penerbitan
Bilyet Giro. 
2. Menyediakan dana yang cukup selama Tenggang Waktu Efektif.   
3. Menginformasikan kepada Bank Tertarik mengenai Bilyet Giro yang diblokir
pembayarannya.
c. Kewajiban Bank Penerima
1. Memastikan pemenuhan syarat formal Bilyet Giro yang diterima dari
Penerima. 
2. Melakukan verifikasi terhadap Bilyet Giro yang diterima dari Penerima
meliputi:
 Pengecekan jumlah koreksi yang tercantum dalam Bilyet Giro.
 Pengecekan masa berlaku Bilyet Giro.
 Memastikan pihak yang mengunjukkan Bilyet Giro merupakan
Penerima atau pihak yang memperoleh Kuasa dari Penerima.
3. Meneruskan Bilyet Giro kepada Bank Tertarik.
4. Melakukan penolakan Bilyet Giro yang tidak memenuhi ketentuan. 
5. Memindahbukukan sejumlah dana yang diterima dari Bank Tertarik ke
rekening Penerima.  
6. Menyampaikan informasi kepada Penerima dalam hal Bilyet Giro ditolak oleh
Bank Tertarik disertai dengan alasan penolakan.
d. Kewajiban Penerima adalah:
1. Memastikan pemenuhan ketentuan syarat formal Bilyet Giro. 
2. Menolak Bilyet Giro yang tidak memenuhi syarat formal Bilyet Giro. 
3. Meminta Penarik untuk melakukan pemblokiran atas Bilyet Giro yang
diterima, dalam hal diperlukan.
e. Bank Tertarik bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat tidak dipenuhinya
syarat formal Bilyet Giro yang wajib diisi oleh Bank Tertarik secara lengkap.
f. Penarik bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat tidak dipenuhinya syarat
formal Bilyet Giro yang wajib diisi oleh Penarik secara lengkap.
Tenggang Waktu Pengunjukan dan Tenggang Waktu Efektif Bilyet Giro

a. Tenggang Waktu Pengunjukan Bilyet Giro yaitu 70 hari terhitung sejak Tanggal
Penarikan.
b. Tanggal Efektif harus berada dalam Tenggang Waktu Pengunjukan, yaitu rentang
waktu selama 70 hari sejak Tanggal Penarikan. 
c. Tenggang Waktu Efektif Bilyet Giro terhitung sejak Tanggal Efektif sampai dengan
berakhirnya Tenggang Waktu Pengunjukan.
d. Setelah berakhirnya Tenggang Waktu Pengunjukan maka Bilyet Giro menjadi tidak
berlaku dan kewajiban Penarik untuk menyediakan dana atas Bilyet Giro dihapuskan.
e. Tanggal Penarikan dapat dicantumkan sama dengan Tanggal Efektif. Yang perlu
diperhatikan, pencantuman Tanggal Efektif harus berada dalam Tenggang Waktu
Pengunjukan. 

Keterangan Gambar 3

 Tenggang Waktu Pengunjukan : Jangka waktu berlakunya Bilyet Giro


 Tenggang Waktu Efektif : Jangka waktu yang disediakan oleh Penarik kepada
Penerima untuk meminta pelaksanaan perintah dalam Bilyet Giro kepada Bank
Tertarik.
 Tanggal Penarikan : Tanggal yang tercantum pada Bilyet Giro dan merupakan
tanggal diterbitkannya Bilyet Giro.
 Tanggal Efektif : Tanggal yang tercantum pada Bilyet Giro dan merupakan tanggal
mulai berlakunya perintah pemindahbukuan.

 Koreksi Bilyet Giro

a. Dalam hal terdapat kesalahan penulisan dalam Bilyet Giro, Penarik harus melakukan
koreksi. 
b. Setiap koreksi harus ditandatangani oleh Penarik di tempat kosong yang terdekat
dengan tulisan yang dikoreksi. 
c. Koreksi kesalahan penulisan dalam Bilyet Giro oleh Penarik dilakukan paling banyak
3 kali. Koreksi hanya dapat dilakukan pada:
1. Nama Penerima.
2. Nomor rekening Penerima.
3. Nama Bank Penerima.
4. Jumlah dana yang dipindahbukukan dalam angka.
5. Jumlah dana yang dipindahbukukan dalam huruf.
6. Tanggal Penarikan.
7. Tanggal Efektif.  
8. Nama jelas Penarik.
d. Tanda tangan dan stempel perusahaan tidak dapat dikoreksi.

Gambar 4: Contoh Koreksi Pada Bilyet Giro yang Dapat Dibayarkan

Gambar 5: Contoh Koreksi Pada Bilyet Giro sehingga Tidak Dapat Dibayarkan

Pembatalan dan Pemblokiran Bilyet Giro

a. Penarik tidak dapat membatalkan Bilyet Giro selama Tenggang Waktu Pengunjukan.
b. Penarik dapat mengajukan permohonan pemblokiran pembayaran Bilyet Giro dengan
alasan tertentu selama Tenggang Waktu Pengunjukan.
o Jika Bilyet Giro hilang atau dicuri, surat permohonan pemblokiran wajib
disertai dengan surat keterangan dari Kepolisian.
o Jika Bilyet Giro rusak, surat permohonan pemblokiran disertai dengan Bilyet
Giro yang rusak.
Perbedaan Cek dan Bilyet Giro

II. Cek (kliring)


Dalam istilah perbankan, istilah kliring atau Lalu Lintas Giro (LLG) merujuk pada metode
pemindahan (transfer) uang dari satu rekening ke rekening lainnya. Kliring adalah satu dari 3 (tiga)
metode transfer uang yang dapat dipilih oleh setiap nasabah yang hendak memindahkan uangnya ke
rekening lain, baik itu ke rekening pribadi maupun rekening orang lain. Dilansir dari berbagai
sumber, ada dua metode transfer uang lainnya meliputi Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Real
Time Online. Metode pengiriman dengan kliring biasanya digunakan untuk utang-piutang dalam
bentuk surat dagang, surat berharga jangka pendek, dan obligasi. Adapun ketentuan khusus bagi
bank pelaksana kliring yakni:

1. Berkewajiban untuk melaksanakan penyelenggaraan kliring sesuai dengan peraturan


perundangan yang berlaku
2. Menyampaikan laporan-laporan tentang data-data kliring setiap minggu bersama-sama
dengan laporang mingguan kepada Bank Indonesia yang membawahi wilayah kliring yang
bersangkutan
3. Untuk mempermudah bank penyelenggara kliring dalam penyedian uang kartal, maka
ditentukan bahwa hasil kliring hari itu dapat diperhitungkan pada rekening bank tersebut pada
bank Indonesia. Sedangkan, syarat-syarat bank untuk dapat menyelenggarakan kliring lokal
antara lain:
1.Kemampuan Administrasi
2.Tenaga Pimpinan danPelaksanaan
3. Ruang Kantor
4. Peralatan Komunikasi
5. Ditunjuk oleh BI

Peserta kliring adalah bank-bank umum untuk pemerintah atau swasta yang berada di wilayah
kliring tertentu yang dikoordinator oleh bank Indonesia atau bank yang telah ditunjuk. Wakil
Peserta kliring ditunjuk oleh bank peserta sekurang-kurangnya dua orang wakil tetap pada
lembaga kliring.
Terdapat tiga jenis-jenis kliring yang ada di perbankan yaitu:
1. Kliring umum adalah perhitungan warkat antar bank, diatur oleh Bank Indonesia.
2. Kliring lokal adalah perhitungan warkat antarbank yang masih dalam satu wilayah.
3. Kliring antar cabang adalah perhitungan warkat antar bank yang masih dalam satu wilayah
cabang bank peserta.

III. BANK

Tabungan adalah simpanan uang di bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu. Umumnya bank akan memberikan buku tabungan yang berisi
informasi seluruh transaksi yang Anda lakukan dan kartu ATM lengkap dengan nomor
pribadi (PIN). Dalam perkembangannya saat ini, terdapat beberapa jenis tabungan yang tidak
lagi menggunakan buku tabungan melainkan internet/mobile banking. 

Karakteristik lain dari tabungan adalah adanya setoran awal minimal pada saat


pembukaan rekening baru. Nominal besarannya ditentukan oleh masing-masing bank.
Khusus untuk produk tabungan Simpanan Pelajar (SimPel), setoran awal minimal adalah
sebesar Rp5.000,00 untuk SimPel konvensional dan Rp1.000,00 untuk SimPel iB syariah.

Perlu diketahui bahwa ketika Anda menabung di bank, Anda akan mendapatkan
bunga/bagi hasil yang besarnya ditentukan oleh masing-masing bank. Umumnya, bunga/bagi
hasil tabungan lebih kecil dibandingkan investasi seperti deposito. 

Apa untungnya menabung di bank?

1. Aman, karena uang disimpan dengan aman di bank, tidak mudah dicuri maupun
tercecer.
2. Terjamin, karena tabungan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai
dengan ketentuan yang ada.
3. Berkembang, karena bank akan memberikan bunga yang dihitung berdasarkan saldo
tabungan.
4. Praktis, karena terdapat kemudahan layanan perbankan elektronik 24 jam per hari
antara lain ATM, SMS Banking, Mobile Banking, Internet Banking, Phone Banking
dan Call Center.
5. Hemat, karena kalau terbiasa menabung, Anda dapat menyisihkan uang dan terhindar
dari kebiasaan membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan.

Apa yang harus dipenuhi nasabah?

1. Melakukan setoran awal untuk pembukaan rekening dalam jumlah minimal yang
ditentukan bank.
2. Melengkapi formulir pembukaan tabungan disertai dengan dokumen yang diperlukan.
3. Membayar biaya administrasi yang telah ditetapkan oleh bank. 
Tips bijak memanfaatkan tabungan di bank

1. Pilih bank yang memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan Anda.


2. Pastikan tabungan Anda memenuhi syarat untuk dijamin oleh Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS), salah satunya adalah dengan memastikan besaran bunga sesuai
dengan ketentuan penjaminan oleh LPS.
3. Baca dan perhatikan ketentuan produk tabungan yang akan Anda pilih.
4. Sisihkan uang yang baru Anda terima di tabungan (seperti gaji, uang saku, dsb.) 
5. Lakukan penarikan sesuai dengan kebutuhan dan perencanaan pengeluaran Anda.
6. Jaga saldo tabungan Anda agar bunga yang diperoleh setiap bulannya lebih besar dari
biaya administrasi bulanan sehingga tabungan Anda tidak berkurang.
7. Gunakan layanan transaksi perbankan elektronik agar hemat biaya, energi dan waktu,
karena tidak perlu datang ke cabang bank.

Bagi seseorang yang mempunyai tabungan pada bank ada berbagai cara nasabah untuk
menyetorkan uang nya ke rekening tabungan (setor tunai) sebagai contoh BANK BNI
diantaranya :

- Cara Setor TunaiBNI di Mesin ATM

Seperti ATM tarik tunai yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia yang bisa,
banyak juga ATM setor tunai yang bisa digunakan hingga dalam 24 jam. Artinya, kapanpun
kamu harus menyetorkan uang, kamu tidak perlu khawatir. Berikut ini adalah cara setor tunai
di ATM Bank yang bisa kamu ikuti.

1. Langkah pertama pada cara menyetor uang di ATM adalah dengan menyiapkan uang tunai
yang hendak disetorkan jika sudah berada di lokasi ATM, dimana uang harus dalam kondisi
yang baik, tidak sobek, tidak basah, dan tidak terlipat
2. Pilih ATM yang menyediakan layanan setor tunai. Hal ini penting dalam cara memasukkan
uang tunai ke ATM karena tidak semua mesin ATM bisa memproses transaksi kamu
3. Kemudian, masukkan kartu ATM ke mesin ATM
4. Setelah memasukkan kartu ATM atau debit, pilih jenis bahasa dan biasanya ada 2 pilihan
yaitu Bahasa Indonesia dan English
5. Saat diminta untuk memasukkan PIN atau Personal Identification Number yang terdiri dari 6
digit nomor, pastikan kamu mengetikkan PIN yang benar. Berhati-hatilah karena jika salah
memasukkan PIN selama tiga kali, maka ATM akan terblokir secara otomatis
6. Langkah selanjutnya adalah menekan tombol “Setor Tunai” dan pilih “Lanjutkan”
7. Pilih Rekening Tabungan dan box uang akan otomatis terbuka
8. Masukkan uang dan periksa apakah jumlahnya sudah sesuai dengan nominal yang akan
kamu setorkan
9. Jika sudah sesuai maka pilih menu “Setor”
10. Mesin akan mengeluarkan bukti transaksi setor tunai setelah transaksi berhasil diproses

- Cara Setor Tunai BNI di Teller

Penyetoran uang di bank melalui teller mungkin adalah cara yang konvensional tapi
masih menjadi pilihan banyak orang karena beberapa alasan. Bagi sebagian orang, cara ini
dinilai kurang praktis terlebih jika harus melalui antrian yang cukup panjang. Tentunya, ada
opsi cara setor tunai BNI lainnya tanpa ATM atau kartu yang bisa kamu pilih.

Saat harus melakukan setor tunai tapi tidak membawa buku rekening, cara setor tunai
BNI lewat teller tanpa buku tabungan juga patut dicoba. Agar uang segera masuk ke rekening
tujuan baik itu milik sendiri atau milik orang lain, berikut adalah langkah-langkahnya.

1. Pertama, datang ke lokasi cabang Bank BNI atau KCP yang terdekat dari lokasi kamu saat ini
2. Kemudian, jangan lupa ambil nomor antrian dan tunggu hingga kamu dipanggil. Setelah itu,
datangi teller yang kosong atau ketika nomor antrian kamu dipanggil
3. Langkah selanjutnya adalah mengisi data pribadi yang dibutuhkan dan juga jumlah nominal
uang yang akan kamu setor di slip yang sudah disediakan lengkap dengan tanda tangan
sebagai penyetor uang
4. Serahkan uang tunai dan buku tabungan dan tunggu hingga setoran diproses
5. Ambil kembali buku tabungan dan bukti transaksi yang diberikan oleh teller
6. Jangan lupa untuk terlebih dahulu melakukan pengecekan sebelum meninggalkan teller atau
bank

Sementara untuk cara setor tunai BNI ke rekening lain tidak jauh berbeda dengan
penyetoran ke rekening sendiri. Tapi jangan khawatir, karena ada langkah-langkah berikut
yang bisa diikuti. Sebagai catatan, langkah ini juga bisa menjadi salah satu cara transfer uang
dari BNI.

1. Serahkan sejumlah uang ke teller dan berikan informasi nomor rekening dan nama
rekening penerima
2. Kamu akan mendapatkan slip bukti setoran tunai jika transaksi sudah selesai
dilakukan oleh teller
3. Satu hal yang harus kamu ingat adalah penyetoran uang ke rekening orang lain
mungkin dikenakan biaya, jadi tanyakan terlebih dahulu ke petugas bank sebelum
kamu bertransaksi

- Cara Setor Tunai BNI di Alfamart

Selanjutnya, ada cara setor tunai BNI tanpa kartu ATM. Terkadang, di tengah
perjalanan ada kebutuhan yang mengharuskan kamu melakukan setoran tunai namun tidak
menemukan lokasi ATM BNI yang bisa setor tunai terdekat.

Disaat seperti ini, kamu bisa mendatangi Alfamart terdekat untuk tetap bisa
bertransaksi tanpa harus pusing. Sebenarnya, ini juga bisa menjadi alternatif cara setor tunai
BNI ke rekening lain.

1. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mendatangi lokasi Alfamart dan pastikan
kamu punya aplikasi seperti DANA atau OVO yang akan digunakan untuk setor tunai
2. Minta kasir untuk melakukan top up aplikasi yang kamu pilih seperti DANA dan
berikan sejumlah uang yang dimaksud
3. Setelah top up berhasil dilakukan dan saldo ditransfer ke rekening DANA milikmu,
kamu bisa menggunakannya untuk berbagai keperluan transaksi termasuk mengirim
uang ke rekening BNI milikmu atau milik kerabat.
IV. Deposito

Deposito merupakan salah satu produk simpanan yang disediakan perbankan untuk
nasabahnya selain tabungan. Meski sama-sama simpanan, deposito dan tabungan bukan
produk bank yang sama. Deposito adalah bentuk investasi yang ditawarkan bank.

Secara sederhana, deposito adalah produk investasi dari perbankan dengan tingkat
pengembalian lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan. Tetapi nasabah tidak bisa
mengambil dananya dalam jangka waktu tertentu.

perbedaan deposito dan tabungan antara lain :

- Suku Bunga Deposito Lebih Tinggi dari Tabungan/Simpanan Bank

Satu hal yang menjadi pembeda sangat jelas yakni besaran suku bunga. Keuntungan
dari memasukkan dana ke deposito adalah mendapatkan bunga yang lebih
tinggi dibandingkan bila menempatkan yang Anda di rekening tabungan.

Di tahun 2021, terkini suku bunga deposito berkisar antara 2% hingga 4% per tahun,
sementara itu suku bunga tabungan biasa berkisar hanya 0.0% hingga 1%. Tak berbeda jauh,
produk simpanan seperti tabungan berjangka juga menawarkan suku bunga yang masih
dibawah suku bunga deposito. 

Dengan perbedaan suku bunga ini, tentunya Anda akan lebih mendapatkan keuntungan kalau
menyimpan uang dalam bentuk deposito ketimbang di tabungan biasa.

- Fleksibilitas Pengambilan Uang

Seperti yang pasti Anda tahu, Anda dapat mengambil dana dari rekening tabungan
Anda kapan saja. Hal ini menjadi pembeda kedua antara tabungan dengan deposito. Sebab,
apabila Anda menyimpan yang dalam deposito, Anda tak bisa sembarangan mengambil atau
membelanjakan uang Anda hingga masa jatuh tempo tiba. 

Jadi, pahami ya kalau uang yang tersimpan di deposito tidak bisa Anda cairkan
seenaknya, ada jangka waktu (tenor) tertentu yang harus dilewati hingga jatuh tempo, baru
uang Anda bisa digunakan.

Ragam tenor deposito adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan. Catat, jika
Anda melakukan pengambilan sebelum tanggal jatuh tempo, ada biaya pinalti yang harus
dibayar. 

Sebagai contoh, jika memiliki deposito berjangka waktu 6 bulan, tapi Anda ada


kebutuhan mendesak dan ingin mengambil dana tersebut, padahal ini baru bulan ke-2. Lalu,
Anda melakukan penarikan uang dari rekening deposito Anda, maka Anda akan dikenai
biaya pinalti.

Jadi, dengan memahami hal ini, kini Anda diharapkan apabila ingin menyimpan
sejumlah uang di deposito, usahakan uang tersebut adalah uang/dana yang tidak akan terpakai
dalam waktu dekat.
- Deposito untuk Investasi, Tabungan untuk Menabung

Bunga deposito yang lebih tinggi daripada bunga tabungan menjadikan deposito
sebagai salah satu produk investasi. Sebagai salah satu produk investasi, deposito merupakan
produk investasi yang paling minim resikonya, namun keuntungannya, dari sisi suku
bunganya juga paling kecil diantara produk investasi lainnya seperti saham, reksa dana, dan
obligasi. Umumnya, masyarakat menggunakan deposito sebagai pilihan instrumen investasi
untuk menyimpan dana darurat maupun dana pendidikan sebab deposito memiliki risiko
investasi yang sangat rendah dan mudah dipahami dibandingkan dengan saham, reksa dana
ataupun obligasi. 

Bagi Anda yang masih awam soal investasi, deposito bisa menjadi langkah awal
investasi Anda. Namun, bagi Anda yang sudah mahir berinvestasi, deposito juga bisa dipilih
sebagai diversifikasi produk investasi guna meminimalisir risiko.

Catat, produk simpanan seperti tabungan biasa maupun tabungan berjangka bukanlah


bentuk investasi. Sebab tabungan adalah tempat Anda menaruh/menyimpan uang yang akan
digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari, maupun simpanan untuk dana
darurat.

Pengambilan dana yang fleksibel, bunga yang kecil, dan dikenai biaya administrasi
bulanan membuat tabungan bukan termasuk dalam produk investasi. Meskipun di deposito
juga ada biaya administrasi, namun bila dibandingkan secara keseluruhan, deposito tetap jauh
lebih menguntungkan ketimbang tabungan biasa karena bunga yang diterima jauh lebih
tinggi. 

- Bilyet dan Buku Tabungan

Jika membuka rekening tabungan, kita akan menerima buku tabungan dengan fasilitas
kartu debit/kartu ATM sebagai bukti bahwa kita memiliki tabungan di Bank. Selain itu, Anda
bisa membuka rekening tabungan dengan modal ringan yakni mulai dari Rp100.000,-.
Selanjutnya, kita pun bisa menggunakan uang yang tersimpan di rekening tersebut untuk
berbagai transaksi. 

Nah, hal ini berbeda ketika kita membuka deposito. Saat membuka produk deposito
kita akan mendapat tanda bukti berupa bilyet deposito. Bilyet ini merupakan bukti
kepemilikan bahwa kita pemilik dana yang di simpankan dalam bentuk produk
deposito bank. Adapun kini berkat kemajuan teknologi kita bisa membuat deposito secara
online dan mendapatkan bukti bilyet deposito dalam bentuk digital yang dikirimkan di email
pribadi. 

Untuk membuka deposito memerluka sejumlah dana tertentu. Umumnya produk deposito
yang ditawarkan oleh perbankan di Tanah Air dimulai dengan modal uang sebesar Rp8 juta -
Rp10 juta. Pilihan tenor yang ditawarkan yakni mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12
bulan. 

V. Sertifikat Deposito

Sertifikat Deposito adalah produk yang ditawarkan oleh bank dan credit union yang
memberikan premi suku bunga sebagai imbalan bagi pelanggan yang setuju untuk
meninggalkan setoran lump-sum tanpa tersentuh untuk jangka waktu yang telah ditentukan
sebelumnya. Hampir semua lembaga keuangan menawarkannya, meskipun tergantung pada
masing-masing bank syarat Sertifikat Deposito yang ingin ditawarkannya, seberapa besar
nilainya akan dibandingkan dengan produk tabungan dan pasar uang bank, dan peraturan apa
yang diberlakukan untuk penarikan awal.

Sertifikat Deposito juga bisa dibilang investasi yang lebih aman dan lebih konservatif
daripada saham dan obligasi. Menawarkan peluang pertumbuhan yang lebih rendah, tetapi
dengan tingkat pengembalian yang dijamin tidak fluktuatif.

Membuka Sertifikat Deposito sangat mirip dengan membuka rekening bank standar
apa pun. Ada 3 hal yang harus diperhatikan ketika akan membuka Sertifikat Deposito, antara
lain:

1. Suku Bunga

Suku bunga yang ditetapkan haruslah positif karena memberikan tingkat pengembalian
yang jelas dan dapat diprediksi selama periode waktu tertentu. Bank nanti tidak dapat
mengubah kurs dan hal ini berpengaruh pada penghasilan. 

2. Jangka Waktu

Ini adalah jangka waktu untuk untuk menghindari penalti (misalnya, Sertifikat Deposito 6
bulan, 1 tahun, 18 bulan, dll). Jangka waktu ini berakhir pada "tanggal jatuh tempo," ketika
Sertifikat Deposito telah sepenuhnya jatuh tempo dan maka dana dapat ditarik tanpa
terkena penalti. 

3. Institusi

Pilihlah bank atau credit union yang terpercaya, karena hal ini akan sangat berpengaruh
pada keamanan sertifikat deposito yang dimiliki. 

Anda mungkin juga menyukai