shipper (pengirim barang atau eksportir) ke suatu tempat tujuan dan selanjutnya
menyerahkan barang-barang tersebut kepada pihak penerima (consignee atau
importir)
2. Bukti pemilikan atas barang (document of title) , yang menyatakan bahwa
orang yang memegang B/L merupakan pemilik dari barang-barang yang
tercantum pada B/L
3. Bukti perjanjian pengangkutan dan penyerahan barang antara pihak
pengangkut dengan pengiriman.
PEMILIKAN BILL OF LOADING (B/L)
Kepemilikan suatu B/L dapat didasarkan kepada beberapa hal antara lain:
1. B/L atas pemegang (Bearer B/L)
2. Atas nama dan kepada order (B/L made out to order)
3. B/L atas Nama (straight B/L)
Pengertian Letter ofCredit
secara umum merupakan suatu pernyataan dari issuing bank atas permintaan
importir yang merupakan nasabah dari bank tersebut, untuk menyediakan
dana dan membayar sejumlah uang tertentu untuk kepentingan pihak ketiga
(eksportir). Pembukaan L/C oleh importir dilakukan melalui bank yang disebut
opening bank atau Issuing Bank.
Pada umumnya L/C digunakan untuk membiayai kembali kontrak penjualan
barang jarak jauh antara
pembeli dan penjual yang belum saling mengenal dengan baik. (Henry D.
Gabriel, Standby Letter of Credit Does the Risk Out Weigh the Benefits? Columbia
Business Law Review, vol 1988 Num3, hal. 139 - 153)
L/C digunakan untuk membiayai transaksi perdagangan internasional.
Tetapi, L/C bukan merupakan garansi (guarantee) atau surat berharga yang
dapat dipindahtangankan (negotiable instrument). (David D. Command, The
Uniform Commercial Code Law Journal. Vol.17 Num 1, Summer 1984, hal. 44.)
Pihak-Pihak Dalam Transaksi Letter Of Credit
Dalam pelaksanaan pembukaan Letter of Credit, dalam bentuknya yang paling
sederhana, ada beberapa pihak yang berkepentingan, yaitu:
a. Importir/Pembeli
Merupakan pihak yang melaksanakan transaksi jual beli dengan
penjual/eksportir. Pihak Importir
mengajukan permintaan pembukaan L/C kepada bank pembuka atas nama
eksportir, setelah memenuhi syarat-syarat yang berlaku untuk melakukan
transaksi ekspor impor. Kewajiban-kewajiban importir, antara lain:
1. Mengirim surat kepada eksportir di luar negeri.
2. Menerima surat balasan dari eksportir berikut brosur.
3. Menyiapkan permintaan pembukaan L/C.
4. Menyiapkan uang pembayaran tunai kepada bank pembuka L/C.
b. Bank Pembuka L/C atau Opening Bank atau Issuing Bank
Untuk memastikan atas kebenaran barang yang diimpor, maka importir dapat
meminta jasa dari
superintending company untuk meneliti barang yang akan diimpor. Objek
penelitian didasarkan atas permintaan pemberi amanat, dapat berupa penelitian
atas keaslian barang, kelengkapan barang, dan lain sebagainya.
Tahapan Penerbitan Letter Of Credit
Pada dasarnya tahapan penerbitan L/C luar negeri sama dengan
mekanisme penerbitan SuratKredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
sebagaimana telah dijelaskan diatas, hanya ada keterlibatan bank asing,
tahapan- tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Pembeli dan penjual mengadakan kontrak jual beli. Dalam jual beli itu
ditetapkan bahwa pembeli
diwajibkan membuka kredit berdokumen atau L/ C kepada penjual.
2. Pembeli lalu mengajukan kredit berdokumen kepada bank devisa
langganannya. Kalau bank
devisa tersebut setuju kredit berdokumen diterbitkan bagi kepentingan penjual.
Dalam hubungan
ini pembeli disebut pembuka dan penjual sebagai penerima (beneficiary)
3. Bank penerbit kredit (issuing bank) mengirim surat kredit berdokumen itu
kepada beneficiary
dengan melalui bank korespondennya dinegara beneficiary. Bank koresponden
tersebut disebut
advising bank atau confirming bank
4. Advising bank memberitahu beneficiary bahwa baginya telah dikirim
kredit berdokumen dari
issuing bank atas permohonan pembeli. Sebagai advising bank tidak ada
kewajiban, sedangkan
sebagai confirming bank berkewajiban berkewajiban menjamin terlaksananya
kredit tersebut
5. Setelah beneficiary menerima surat kredit, dia lalu mengirimkan
barangnya kepada
pembuka kredit (pembeli). Untuk perbuatan ini beneficiary menerima dokumen
pengangkutan dan
dokumen-dokumen pembantu dari instansi-instansi yang berwenang
6. Dokumen induk (pengangkutan) dan dokumen pembantu asli lalu
diserahkan kepada
advising bank, duplikatnya dikirim langsung kepada pembeli
7. Setelah advising bank meneliti dokumen-dokumen tersebut dan
berkesimpulan bahwa
dokumen-dokumen tersebut telah memenuhi syarat- syarat sebagaimana
mestinya, maka
dokumen-dokumen tersebut diterima dan dibayar.
8. Dokumen yang sudah diterima, oleh advising bank lalu dikirim kepada issuing
bank\