BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dan negara dengan populasi
terbanyak nomor empat di dunia. Terdiri dari lima pulau besar dan 30 kepulauan
kecil, jumlah keseluruhan mencapai 17.508 pulau dengan 6000 di antaranya telah
dihuni. Terbentang sepanjang 5.150 km di antara benua australia dan asia serta
membelah samudera hindia dan pasifik di bawah garis kathulistiwa. Apabila
dipandang dari kacamata geologi, negara Indonesia berada pada lempeng tektonik.
Tidak sedikit pegunungan baik gunung yang masih aktif maupun yang sudah tidak
aktif mengisi kekayaan alam Indonesia. Pasalnya, banyak kekayaan mineral yang
terkandung didalamnya. Pegunungan tersebut melintang dari kota yang terkenal
dengan sebutan serambi mekah, Aceh sampai dengan merauke. Mulai dari
pegunungan barisan di sumatera hingga pegunungan merauke di pulau Irian. Oleh
sebab itu, tekstur bumi Indonesia dengan banyak pegunungan berkontribusi akan
kekayaan alam yang sangat melimpah, khususnya kekayaan mineral.
Selain sebagai negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah,
Indonesia juga sebagai negara dengan populasi terbanyak nomor empat di dunia.
Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia sangat melaju pesat. Karena pada zaman
Orde Lama saja Jumlah penduduk Indonesia 97,1 juta jiwa dan pada akhir tahun 2010
jumlahnya dua kali lipat pnduduk jumlah penduduk Indonesia semenjak kemerdekaan
yakni degan jumlah 237,6 juta jiwa. Dan disini kita dapat menganalisa pertambahan
jumlah penduduk Indonesia. Dilihat dari angka rata-rata kenaikan jumlah penduduk
yang dalam setiap 10 tahun berkisar 32 juta jiwa. Maka kita dapat mengambil
kesimpulan pertambahan penduduk pertahunnya adalah 2,6 juta jiwa. Jadi Jumlah
Penduduk Indonesia tahun 2013 sebesar 245,4 juta jiwa. Kemudian Jumlah Penduduk
Indonesia tahun 2014 sebesar 248 juta jiwa.
Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai hubungan
yang erat dengan segala aktivitas manusianya. Atau dalam kata lain
bahwa kondisi sosial suatu wilayah tidak akan terlepas dari keadaan
fisiknya. Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia pada
hakikatnya tegantung pada kondisi lingkungan fisik itu sendiri dan
kualitas manusianya. Penguasaan Ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) sangat berpengaruh terhadap kegiatan manusia untuk
mengelola dan memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya untuk
kesejahteraan hidupnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa saja kekayaan alam yang dimiliki
Indonesia
2. Untuk mengetahui bagaimana kualitas penduduk Indonesia
3. Untuk mengetahui bagaimana eksploitasi sumber daya alam
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
b. Gas alam
Gas alam merupakan campuran beberpa hidrokarbon dengan kadar karbon kecil
yang digunakan sebagai bahan baker. Ada dua macam gas alam cair yang diperdagangkan
yaitu LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas).
c. Batu bara
Batu bara terbentuk dari tumbuhan yang tertimbun hingga berada dalam lapisan
batu-batuan sediman yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut inkolent yang
terbagi menjadi dua yaitu proses biokimia dan proses metamorfosis. Daerah tambang
batu bara di Indonesia adalah sebagai berikut:
1) Ombilin: dekat Sawahlunto (Sumatra Barat)
2) Bukit asam: dekat Tanjung Enin (Palembang)
3) Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan (pulau laut/sebuku)
4) Jambi, Riau, Aceh, dan Papua.
d. Sumber daya logam atau bahan galian digolongkan ke dalam 4 macam yaitu:
1) Timah, daerah penghasil timah di Indonesia adalah pulau Bangka dan Belitung.
2) Tembaga terdapat di Tirtomogo, Wonogiri.
3) Bauskit terdapat di Pulau Bintan dan Pulau Kayan (Riau)
4) Nikel, daerah penghasil Nikel adalah Pomala (Sulaweai Tenggara)
e. Sumber daya alam non logam atau bahan galian bijih digolongkan ke dalam 7 macam
yaitu:
1) Gamping, daerah penghasil gamping adalah Pegunungan Seribu
2) Batu pualam, daerah penghasil batu pualam adalah Trenggalek, Jawa Timur.
3) Belerang, daerah penghasil belerang adalah Garut (pegunungan telaga Bodas)
4) Fosfat, daerah penghasil fosfat adalah Cirebon.
5) Pasir Kuarsa, daerah penghasil pasir kuarsa adalah Banda Aceh
6) Mangan, daerah penghasil mangan adalah Kliripan (Yogyakarta).
7) Kaolin, daerah penghasil kaolin adalah disekitar Pegunungan Sumatra.
f. Hasil tambang lain yang ada di Indonesia ada 3 jenis yaitu:
1) Asbes, daerah penghasil asbes adalah Halmahera, Maluku, diolah di Gresik.
2) Grafit daerah penghasil grafit adalah Payakumbuh dan sekitar Danau Singkarak.
3) Platina (masputih) daerah penghasil platina (mas putih) di pegunungan Verbeek
Kalimantan.
Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Potensi kekayaan alam yang dimiliki
tiada bandingannya dengan negara lain. Kekayaan alamnya mulai dari laut, darat, dan
kekayaan lainnya yang terkadung di dalam bumi tidak terhitung jumlahnya. Berikut ini
10 kekayaan alam Indonesia
1. Tambang Emas Kualitas Terbaik di-Dunia
a. Membangun sekolah-sekolah baru terutama SD Inpres di daerahdaerah yang kurang jumlah sekolahnya.
b. Mengadakan perbaikan dan penambahan alat-alat praktikum,
laboratorium, perputakaan dan buku-buku pelajaran.
c. Menambah dan meningkatkan kualitas guru
d. Mencanangkan program wajib belajar dan orang tua asuh
e. Memberikan beasiswa kepada murid-murid yang berprestasi atau
yang memerlukan bantuan.
f. Menjalankan Undang-Undang Dasar (khususnya pasal 31)
2. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Kesehatan
Penduduk suatu negara dikatakan berkualitas tinggi apabila
tingkat kesehatannya juga tinggi. Sebaliknya, apabila tingkat
kesehatannya rendah, kualitas penduduknya juga dinilai rendah.
Indonesia tergolong negara dengan tingkat kesehatan rendah, hal itu
diakibatkan ole faktor makanan, lingkungan, fasilitas kesehatan,dan
ketersediaan tenaga medis (perawatan dan dokter).
Tingkat kesehatan suatu negara dapat dinilai dari tinggi
rendahnya angka kematian kasar, angk kematian bayi, dan umur
harapan hidup. Tingkat kesehatan penduduk dikatakan tinggi apabila
angka kematian kasar dan angka kematian bayinya rendah, tetapi
umur harapan hidunya tinggi. Sebaliknya, suatu negara dikatakan
tingkat kesehatannya rendah apabila negara tersebut mempunyai
angka kematian kasar dan angka kematian bayi tinggi serta umur
harapan hidupnya rendah.
Dalam rangka meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat,
langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah, antara lain sebagai
berikut:
a. Memperbanyak dan meningkatkan fungsi rumah sakit, puskesmas,
ddl.
b. Menambah jumlah serta menaikkan kualitas tenaga medis.
c. Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan, gizi, dan lingkungan.
d. Mengadakan imunisasi massal secara murah dan gratis
e. Membangun posyandu.
3. Kualitas Penduduk Menurut Mata Pencarian
Proyeksi pertambahan angkatan kerja antara tahun 1985 sebesar
14 juta dan dalam tahun 1995-2005 sebesar 29 juta. Tentu saja hal ini
memelukan perhatian khusus. Akibat pertambahan penduduk yang
10
hidupnya. Taraf hidup seseorang dipengaruhi oleh pendapatan ratarata per kapita negara tersebut. Pendappatan per kapita dipengaruhi
oleh besar kecilnya pendapatan ekonomi nasional dalam satu tahun
yang disebut GNP (Gross National Product) dan perkembangan jumlah
penduduk.
Rasio ketergantungan (dependency ratio) adalah suatu angka
yang menunjukkan besar beban tanggungan atau besar angka
ketergantungan dari kelompok usia produktif terhadap kelompok tidak
produktif. Untuk menentukan besarnya rasio ketergantungan secara
umum digunakan rumus sebagai berikut:
Kelompok umur muda adalah antara 0-14 tahun
Kelompok umur dewasa/produktif adalah antara 15-59 tahun
Kelompok umur tua adalah di atas 60 tahun
Semakin besar rasio ketergantungan berarti makin besar beban
tanggungan kelompok usia produktif.
11
Indonesia yang tidak mencukupi, akan tetapi karena pengelolaan energi nasonal yang
kurang baik karena sumber daya yang ada justru dijual kepada pihak asing secara masif.
Beberapa masalah yang terkait dengan eksploitasi sumber daya alam/energi di
Indonesia antara lain adalah :
a. Sebanyak 85% kekayaan migas, 75% kekayaan batubara serta 50% lebih kekayaan
perkebunan dan hutan dikuasai modal asing. Hasilnya 90% dikirim dan dinikmati
oleh negara-negara maju sementara Indonesia sebagai pemilik SDA hanya
mendapatkan bagian yang sedikit. Penerimaan negara dari mineral dan batubara
hanya 3 persen (sekitar 21 trilyun Rupiah pada tahun 2006). Padahal dampak
kerusakan lingkungan yang terjadi lebih besar dari nominal tersebut.
b. Kebijakan terkait sumber daya alam yang dibuat oleh pemerintah tidak lagi sesuai
dengan amanat UUD 1945 dan cita-cita proklamasi bangsa. Hasil sumber daya
negara dijual murah ke pihak asing dengan alasan harga komoditas dianggap sedang
melejit di pasar global tanpa mempedulikan kebutuhan ketahanan energi dalam
negeri. Bahkan semakin ironis karena di dalam negeri rakyat justru mengalami
kelangkaan energi. Misal contoh kasusnya adalah DPR RI Komisi VII yang
memuluskan kegiatan Hulu dan hilir dalam pengelolaan Migas yang jelas-jelas
menyalahi undang-undang yang berlaku di Indonesia.
c.
Pemerintah terlalu mengistimewakan investor maupun pengusaha asing. Terbukti
melalui UU Penanaman Modal Asing (PMA) dimana para kapitalis asing dapat
mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia hingga 95-100 tahun lamanya. Padahal
ketika awal berdirinya bangsa ini, pihak asing hanya boleh mengelola SDA
Indonesia tidak lebih dari 35 tahun. Tanggung jawab perusahaan terhadap
masyarakat dan lingkungan sekitar, atau yang biasa dikenal dengan CSR, juga belum
jelas. Apabila ada, biaya CSR yang dikeluarkan juga sangat kecil hanya sekitar 2%
dari seluruh profit yang didapat.
d.
Sistem kontrak kerja pemerintah dan pengusaha asing disinyalir terjadi
penyelewengan terkait masalah cost recovery (pengembalian seluruh biaya operasi
para kontraktor migas yang sebagiannya merupakan perusahaan asing). Banyak
pengeluaran yang tak terkait langsung dengan biaya produksi migas yang menjadi
tanggung jawab pengusaha kontraktor migas justru dibebankan kepada pemerintah.
Hal tersebut terjadi karena adanya keterlibatan oknum pejabat pemerintah yang
berkolaborasi dengan para pemain asing.
e. UU No 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara belum efisien dan banyak
perusahaan asing menolak mengikuti peraturan tersebut karena Sebanyak 85%
kekayaan migas, 75% kekayaan batubara, 50% lebih kekayaan perkebunan dan
hutan dikuasai modal asing. Hasilnya 90% dikirim dan dinikmati oleh negara-negara
maju. dianggap merugikan, misal pertambangan besar seperti PT Freeport Indonesia,
Papua dan PT. Newmont Nusa Tenggara perusahaan ini selalu berpegang pada
Kontrak Karya yang dibuat pada era orde baru dan tentunya lebih menguntungkan
perusahan di bandingkan harus mengikuti Undang Undang Minerba yang
mengharuskan perusahan membayar sekitar 10% keuntungan Bersih seperti yang
tertuang dalam pasal 129.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kekayaan Indonesia tidak sekadar terbatas pada kekayaan hayatinya, tetapi
juga non hayatinya. Aneka bahan tambang terkandung di dalam perut bumi Indonesia.
Diantaranya, minyak bumi, batubara, gas alam, dan sebagainya. Akan tetapi, aneka
bahan tambang tersebut merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
Kekayaan alam tersebut diperuntukkan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kekayaan alam Indonesia yang utama, seperti halnya emas, minyak bumi, dll,
jangan sampai dikuasai oleh bangsa asing. Pasalnya, ini sangat merugikan bangsa
Indonesia. Umumnya, bangsa asing tersebut mengeksplorasi dengan tujuan bisnis
karena mereka mempunyai modal yang besar dan teknologi yang canggih. Pertama
mereka mengambil kekayaan alam dan setelah itu diproses menggunnakan teknologi
tinggi oleh bangsa asing tersebut. Sayangnya, pada akhirnyapun seluruh kekayaan
alam yang berasal dari bumi Indonesia di jual lagi ke pemerintah dengan harga yang
relatif lebih mahal.
Namun demikian yang terpenting adalah mengelola kekayaan alam untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Karena, kekayaan alam tersebut
merupakan hak seluruh rakyat Indonesia. Sehinnggga jangan sampai bangsa asing
yang menikmati kekayaan alam Indonesia, namun rakyat Indonesia tidak sejahtera.
Apabila kesejahteraan rakyat meningkat maka perekonomian Indonesia pun juga akan
meningkat. Selain itu, kekayaan alam tersebut ditujukan pula untuk kemakmuran
rakyat. Oleh karena itu, memberdayakan potensi kekayaan alam yang sangat
melimpah bagi kesejahteraan rakyat Indonesia sangat penting sekali demi
mewujudkan kemakmuran dan meningkatkan perekonomian Indonesia.
B. SARAN-SARAN
Untuk menanggulangi eksploitasi SDA oleh pihak asing maka diperlukan peran
penting pemerintah sebagai pembuat kebijakan agar dapat membuat kebijakan yang lebih
mengutamakan kepentingan rakyat. Berikut beberapa cara untuk menanggulangi SDA
yang dikuasai oleh asing :
a. Memberdayakan SDM Indonesia yang banyak dengan pendidikan yang bermacammacam.
b. Menasionalisasi perusahaan asing yang ada di Indonesia
c. Memakai teknologi buatan dalam negeri untuk eksplorasi sumber daya alam
13
d. Mengenakan pajak yang tinggi untuk perusahaan asing yang mengeksploitasi SDA
Indonesia
e. Membuat perjanjian royalti yang sama-sama menguntungkan kedua pihak dan
perjanjian bagi perusahaan asing untuk menyejahterakan.