H,
diri
sendiri
atau
orang
lain
atau
suatu
korporasi,
sebagai berikut :
---------------------------------------------------------------------------------------------------------Bahwa pada awal masa jabatannya tahun 2008 melakukan gebrakangebrakan pengelolaan pertambangan di wilayah Sulawesi Tenggara dengan
cara mendatangkan perusahaan-perusahaan baik dalam negeri maupun
perusahaan asing untuk mengelola wilayah pertambangan di Sulawesi
Tenggara.
Bahwa tepat 3 bulan setelah dilantik manjadi Gubernur, tepatnya pada pukul
10.37 Wita hari selasa tanggal 5 Agustus 2008 Terdakwa bertemu dengan Aprillion
Famsh, B.Bus. selaku Direktur Ristauf Corporation ( perusahaan asal Australia ) di
kantor Gubernur Sulawesi Tenggara dimana Ristauf Corporation hendak melakukan
pengelolaan pertambangan nikel di wilayah Kabupaten Bombana dan Kabupaten
Buton. Dimana Kabupaten Bombana dan Kabupaten Buton merupakan wilayah
yang kaya akan potensi tambang nikel. Kemudian Terdakwa mangarahkan Aprillion
Famsh untuk bertemu dengan Nurfadhillah Nusbah, S.E selaku Bupati Bombana
dan Dr. Mukarram Rifai selaku Bupati Buton.
Bahwa pada hari Minggu tanggal 10 Agustus 2008 pada pukul 18.45 Wita
Aprillion Famsh bertemu dengan Bupati Bombana di Swiss Bell Hotel untuk
mendiskusikan terkait pengelolaan tambang nikel. Dimana Ristauf Corporation
membidik wilayah Kabaena Selatan, Kabaena Timur, dan Kabaena Utara dengan
luas 1450 ha. Wilayah yang diminati oleh Ristauf Corporation tersebut merupakan
bekas lahan konsensi PT. Inco. Setela melakukan diskusi panjang akhirnya
Nurfadhillah Nusbah, S.E selaku Bupati Bombana sepakat akan hal itu.
Bahwa 3 hari kemudian, yaitu pada hari Rabu tanggal 13 Agustus 2008 pada
pukul 15.42 di tempat yang sama, Aprillion Famsh bertemu juga dengan Bupati
Buton Dr. Mukarram Rifai, S.E., M.Si. untuk mendiskusikan hal yang sama. Dimana
untuk
wilayah
Kabupaten
Buton
Ristauf
Corporation
ingin
melakukan
pertambangan nikel pada wilayah Pulau Talaga dengan luas wilayah 1250 hektar.
Setelah mendengar penjelasan dan keuntungan yang akan diperoleh oleh pemda
dengan adanya pengelolaan pertambangan tersebut, maka Bupati Buton juga
menyepakatinya.
Bahwa dalam kesepakatan dengan Bupati Bombana dan Bupati Buton, Ristauf
Corporation berjanji kepada pemerintah daerah Kabupaten Bombana dan
Kabupaten Buton untuk menyerap tenaga kerja lokal, melakukan reklamasi, dan
menjadikan daerah wisata pada lingkungan pasca tambang, memberikan beasiswa
kepada pelajar dan mahasiswa, pemberdayaan masyarakat di lingkungan
pertambangan, serta keuntungan royalti yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Bahwa setelah itu, pada hari Jumat tanggal 5 September 2008 pada pukul
22.13 Direktur Ristauf Corporation beserta Bupati Bombana dan Bupati Buton
bertemu dengan Terdakwa di rumah jabatan Gubernur untuk melaporkan bahwa
kedua wilayah tersebut telah sepakat untuk menyerahkan pengelolaan tambang
nikel di masing-masing wilayahnya kepada Ristauf Corporation.
Bahwa pada hari Rabu tanggal 10 September 2008 setelah Ristauf Corporation
melengkapi berkas administrasi permohonan pengelolaan pertambangann nikel
tersebut, maka Terdakwa Gubernur Sulawesi Tenggara mengeluarkan Surat
Keputusan Nomor : 545/334/119.2/2008 tentang persetujuan izin usaha eksplorasi
petambangan Ristauf Corporation.
dengan
tujuan
untuk
memperluas
akses
pengelolaan
Bahwa pada hari Sabtu tanggal 2 Juni 2012 Terdakwa mengeluarkan Surat
Keputusan Nomor : 545/112/119.2/2012 tentang persetujuan percadangan wilayah
pertambangan eksplorasi Ristauf Corporation.
Bahwa atas tindakan Terdakwa tersebut,
menggugat ke pengadilan Tata Usaha Negara dan Terdakwa kalah 2 kali. Hal ini
sesuai dengan Putusan PTUN Kendari yang di sidangkan hari Kamis tanggal 30
Mei 2013 dengan Nomor : 33/G.TUN/2013/PT.KDI dan putusan pada PT TUN
Makassar dalam perkara bandingan bernomor : 106/B.TUN/2013/PT.TUN.MKS hari
Senin tanggal 29 September 2013 sekaligus menguatkan Putusan PTUN Kendari.
PT TUN Makassar menilai Dr. Rudi Supriono, S.H dalam menerbitkan izin yang
menjadi objek sengketa, terbukti secara prosedural formal dan substansi materil
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu undangundang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara,
Keputusan
Mentri
Energi
dan
Sumber
Daya
Mineral
Nomor
yang baik. Putusan PT TUN Makassar yang menguatkan Putusan PTUN Kendari
sekaligus menegaskan PT Muril Sentosa Sejahtera berhak secara hukum
melakukan penambangan di kecamatan Kabaena Tengah dan Kabaena Selatan
selama 20 tahun. Anehnya aktifitas penambangan tetap di lakukan oleh Ristauf
Corporation. Saat itu, bahkan Dirjen Minerba yang kala itu di jabat oleh Muhammad
Taufik pada hari Jumat 3 Oktober 2013 menerbitkan sertifikat clean dan clear
Nomor: 47/Min/12/2013 untuk perusahaan Ristauf Corporation.
Bahwa tidak sampai di situ keserakahan dan ketamakan Ristauf Corporation
untuk memuluskan kegiatan pertambangannya. Kali ini, Aprillion Famsh meminta
agar Terdakwa mempersalahkan Erfan Andika Putra selaku Direktur PT. Muril
Sentosa Sejahtera dalam kasus pengangkutan dan penjualan mineral yang tidak di
sertai dengan izin usaha pertambangan. Pada saat itu, hari senin tanggal 3 Juni
2013 Irfan Andika Putra membantu PT. Putkam Abadi dalam pengangkutan dan
penjualan maineral yang ternyata izin usaha pertambangannya telah habis masa
berlakunya. Atas jasanya mambawa kasus ini keranah hukum, Terdakwa
memperoleh hadiah uang sebesar 750 ribu US dollar yang di transfer oleh Aprillion
Famsh melalui Rekening Bank Nobu dengan No. Rekening 346523786 ke rekening
Bank Mandiri dengan No. Rekening 034082689973 milik PT. Bintang Tenggara,
dengan uraian sebagai berikut:
Selasa, 11 Juni 2013 USD 750.000 ditransfer dari No. Rekening 346523786
a.n Aprillion Famsh ke No. Rekening 034082689973 a.n PT. Bintang
Tenggara.
Alhasil, Erfan Andika Putra di jatuhi pidana penjara selama 1 bulan dan 15 hari dan
denda Rp.10 Juta subside 3 bulan kurungan. Hal ini di lakukan agar PT. Muril
Sentosa Sejahtera tidak berbuat macam-macam atas lahan pertambangan yang
telah di serobot oleh Ristauf Corporation.
Bahwa untuk lebih menguasai pertambangan nikel di Bombana dan Buton
serta mendapat keuntungan yang lebih besar, Ristauf Corporation ingin
meningkatkan usaha pertambangannya yang muatannya hanya melakukan
kegiatan eksplorasi berkembang menjadi operasi produksi. Namun karena Ristauf
Corporation tidak ingin berbelit-belit pada urusan administrasi yang di pandang
sangat mengganggu. Maka pada hari Kamis tanggal 26 Februari 2015 Aprillion
Famsh meminta bantuan kepada bupati Bombana dan Buton untuk mengurus
semua kelengkapan yang di perlukan menjadi perpanjangtanganannya untuk
mengurus segala kelengkapan kepada Terdakwa dengan imbalan uang masingmasing 500 ribu US dollar, dengan uraian sebagai berikut:
-
Bahwa walaupun kedua bupati tersebut tau bahwa Ristauf Corporation dalam
mengelola pertambangan nikel sangat merugikan masyarakat antara lain : laporan
eksplorasi yang tidak lengkap, laporan studi kelayakan lingkungan yang buruk,
serta sarana dan prasarana pengunjung kegiatan operasi produksi tidak
menunjang. Namun demikian, karena telah menerima sejumlah uang Nur Fadhilah
Nusbah dan Mukarram Rifai tetap mengusahakannya.
Bahwa pada hari Selasa tanggal 3 Maret 2015 Nur Fadhilah Nusbah dan Mukarram
Rifai tertangkap CCTV telah bertemu dengan Terdakwa yang di dampingi oleh
ajudannya yaitu Risnal Kamaruddin di Horison Hotel Pasca kegiatan rapat kordinasi
pembangunan daerah kabupaten kota Sulawesi Tenggara sekitar pukul 22.00.
bahwa pada pertemuan itu membahas mengenai permohonan Ristauf Corporation
untuk meningkatkan status perusahaannya dari perusahaan eksplorasi menjadi
perusahaan produksi. Mukarram Rifai mengatakan kepada Terdakwa bahwa kalau
pemerintah daerah Provinsi mau mengeluarkan surat keputusan tersebut. Maka
Terdakwa akan diberikan imbalan 2,5 juta US dollar. Tanpa pikir panjang, Terdakwa
pun menyetujuinya. Mereka bertiga pun bermufakat untuk membuat seolah-olah
Ristauf Corporation telah memenuhi segala syarat dan ketentuan agar dapat di
keluarkan surat keputusan. Pada akhirnya, tanggal 7 Mei 2015 Terdakwa
mengeluarkan surat keputusan nomor : 545/111/149.5/2015 tentang persetujuan
peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Produksi kepada Ristauf Corporation. Agar
tidak di curigai oleh PPATK, uang 2,5 juta US dollar yang di janjikan Ristauf
Corporation kepada Terdakwa di transfer secara bertahap selama 1 tahun sejak 6
Maret 2015 sampai dengan 7 Maret 2016 kerekening Pribadi Terdakwa, dengan
uraian sebagai berikut: