Anda di halaman 1dari 7

----------Bahwa Terdakwa Dr. Rudi Supriono, S.

H,

selaku Gubernur Provinsi

Sulawesi Tenggara periode pertama ( 2008-2013 ), Berdasarkan Surat


Keputusan Kementrian dalam Negeri Nomor : 100/149/SJ, tanggal 5 Mei 2008,
dan pada periode kedua ( 2013-2018 ) berdasarkan surat keputusan
kementrian dalam negeri nomor :156/160/SJ, tanggal 20 Mei 2013. Baik secara
Sendiri maupun bersama-sama Aprillion Famsh, B.Bus. ( Direktur Ristauf
Corporation ), Nurfadhillah Nusbah, S.E ( Bupati Bombana ), dan Dr. Mukarram
Rifai, S.E. ( Bupati Buton ) dituntut dalam berkas perkara secara terpisah,
Tanggal 5 Agustus 2008, 10 Agustus 2008, 13 Agustus 2008, 5 September 2008,
2 maret 2012, 10 April 2012, 25 April 2012, 30 April 2012, 2 Mei 2012, 11 Juni 2013,
3 Maret 2015, 6 Maret 2013 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu yang masih
termasuk dalam tahun 2008 sampai tahun 2015, bertempat di daerah hukum
Pengadilan Negeri Sulawesi Tenggara, Kota Kendari, yang berwenang
mengadili dan memeriksa perkara ini, baik Yang melakukan, Menyuruh
melakukan atau turut serta melakukan baik Setiap orang yang dengan tujuan
menguntungkan

diri

sendiri

atau

orang

lain

atau

suatu

korporasi,

menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya


karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara.

Dimana perbuatan Terdakwa dilakukan dengan cara

sebagai berikut :
---------------------------------------------------------------------------------------------------------Bahwa pada awal masa jabatannya tahun 2008 melakukan gebrakangebrakan pengelolaan pertambangan di wilayah Sulawesi Tenggara dengan
cara mendatangkan perusahaan-perusahaan baik dalam negeri maupun
perusahaan asing untuk mengelola wilayah pertambangan di Sulawesi
Tenggara.
Bahwa tepat 3 bulan setelah dilantik manjadi Gubernur, tepatnya pada pukul
10.37 Wita hari selasa tanggal 5 Agustus 2008 Terdakwa bertemu dengan Aprillion
Famsh, B.Bus. selaku Direktur Ristauf Corporation ( perusahaan asal Australia ) di
kantor Gubernur Sulawesi Tenggara dimana Ristauf Corporation hendak melakukan
pengelolaan pertambangan nikel di wilayah Kabupaten Bombana dan Kabupaten
Buton. Dimana Kabupaten Bombana dan Kabupaten Buton merupakan wilayah
yang kaya akan potensi tambang nikel. Kemudian Terdakwa mangarahkan Aprillion

Famsh untuk bertemu dengan Nurfadhillah Nusbah, S.E selaku Bupati Bombana
dan Dr. Mukarram Rifai selaku Bupati Buton.
Bahwa pada hari Minggu tanggal 10 Agustus 2008 pada pukul 18.45 Wita
Aprillion Famsh bertemu dengan Bupati Bombana di Swiss Bell Hotel untuk
mendiskusikan terkait pengelolaan tambang nikel. Dimana Ristauf Corporation
membidik wilayah Kabaena Selatan, Kabaena Timur, dan Kabaena Utara dengan
luas 1450 ha. Wilayah yang diminati oleh Ristauf Corporation tersebut merupakan
bekas lahan konsensi PT. Inco. Setela melakukan diskusi panjang akhirnya
Nurfadhillah Nusbah, S.E selaku Bupati Bombana sepakat akan hal itu.
Bahwa 3 hari kemudian, yaitu pada hari Rabu tanggal 13 Agustus 2008 pada
pukul 15.42 di tempat yang sama, Aprillion Famsh bertemu juga dengan Bupati
Buton Dr. Mukarram Rifai, S.E., M.Si. untuk mendiskusikan hal yang sama. Dimana
untuk

wilayah

Kabupaten

Buton

Ristauf

Corporation

ingin

melakukan

pertambangan nikel pada wilayah Pulau Talaga dengan luas wilayah 1250 hektar.
Setelah mendengar penjelasan dan keuntungan yang akan diperoleh oleh pemda
dengan adanya pengelolaan pertambangan tersebut, maka Bupati Buton juga
menyepakatinya.
Bahwa dalam kesepakatan dengan Bupati Bombana dan Bupati Buton, Ristauf
Corporation berjanji kepada pemerintah daerah Kabupaten Bombana dan
Kabupaten Buton untuk menyerap tenaga kerja lokal, melakukan reklamasi, dan
menjadikan daerah wisata pada lingkungan pasca tambang, memberikan beasiswa
kepada pelajar dan mahasiswa, pemberdayaan masyarakat di lingkungan
pertambangan, serta keuntungan royalti yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Bahwa setelah itu, pada hari Jumat tanggal 5 September 2008 pada pukul
22.13 Direktur Ristauf Corporation beserta Bupati Bombana dan Bupati Buton
bertemu dengan Terdakwa di rumah jabatan Gubernur untuk melaporkan bahwa
kedua wilayah tersebut telah sepakat untuk menyerahkan pengelolaan tambang
nikel di masing-masing wilayahnya kepada Ristauf Corporation.
Bahwa pada hari Rabu tanggal 10 September 2008 setelah Ristauf Corporation
melengkapi berkas administrasi permohonan pengelolaan pertambangann nikel
tersebut, maka Terdakwa Gubernur Sulawesi Tenggara mengeluarkan Surat
Keputusan Nomor : 545/334/119.2/2008 tentang persetujuan izin usaha eksplorasi
petambangan Ristauf Corporation.

Bahwa setelah 3 tahun berjalan, ternyata kegiatan pertambangan yang di


lakukan oleh Ristauf Corporation tidak sesuai dengan apa yang telah di janjikan.
Dimana Ristauf Corporation tidak menyerap tenaga kerja lokal secara maksimal,
kesejahteraan masyarakat lingkungan tambang di abaikan, banyak masyarakat
lingkungan tambang yang terkena penyakit akibat limbah tambang, kegiatan CSR
yang tidak jelas alokasinya, serta wilaya pertambangan tidak dikelola secara ramah.
Masyarakat sekitar tambang telah melakukan usaha-usaha berupa tuntutan hukum
kepada Ristauf Corporation namun tak kunjung mendapat hasil yang baik. Karena
tuntutan hukum tidak berjalan dengan baik, maka masyarakat melakukan
demonstrasi ke wilayah tambang baik di Bombana maupun di Buton dan
melakukan penyegelan, namun upaya tersebut berujung petaka, akibatnya 3 orang
warga di Bombana atas nama Nur Alam Mekuo, Radian Sughandi, dan Ibrahim
Bafadal serta 2 orang warga Buton atas nama Muhammad Fitra dan La Ode
Ridwan diamankan oleh kepolisian dan dianggap sebagai aktor dalam menghalanghalangi usaha pertambangan.
Bahwa dengan adanya kejadian tersebut, pada hari Rabu tanggal 14
Desember 2011 masyarakat bombana yang terkandung dalam Gerakan
Masyarakat Peduli tambang ( GMPT ) melakukan demostrasi secara besar-besaran
di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara yang pada pokoknya menuntut Terdakwa
Gubernur Sulawesi Tenggara untuk mencabut izin usaha pertambangan Ristauf
Corporation. Kemudian Terdakwa. menemui pengunjuk rasa dan menyampaikan
bahwa dia berjanji akan menuntaskan kasus tersebut. Setelah kejadian tersebut,
maka Terdakwa menghubungi Bupati Bombana dan Bupati Buton untuk
menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Namun, setelah beberapa waktu
masyarakat mulai geram karena tidak ada tindakan dari pemerintah provinsi, dan
mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi.
Bahwa pada hari Jumat tanggal 2 maret 2012, Terdakwa menemui Aprillion
Famsh, Nurfadhillah Nusbah, dan Dr. Mukarram Rifai secara bersamaan di Grand
Clarion Hotel untuk mendiskusikan terkait kasus yang di polemikkan oleh
masyarakat. Aprillion Famsh menjelaskan bahwa terkait kasus yang di polemikkan
oleh masyarakat, beliau memintah maaf yang sebesar-besarnya. Aprillion Famsh
menyampaikan bahwa dia mempunyai cara untuk meredam amarah masyarakat
yaitu dengan cara mencari kambing hitam dalam kasus ini. Di dapatnya ide untuk
menimpahkan segala tuduhan terhadap kacau balaunya manajemen perusahaan

kepada Mega Hasan selaku Manager

Ristauf Corporation dengan cara

mengarahkan bukti bahwa manager Ristauf Corporation telah melakukan


penggelapan dana perusahaan sehingga semua kekacauan tersebut terjadi.
Awalnya, Terdakwa menolak dengan tegas hal tersebut, namun setelah di bujuk
dan di iming-imingi sejumlah uang dan wanita cantik oleh Nurfadhillah Nusbah dan
Mukarram Rifai, akhirnya Rudi Supriono pun menyepakatinya.
Bahwa tidak sampai disitu, pada hari Selasa tanggal 10 April 2012, Aprillion
Famsh meminta bantuan kepada Nurfadhillah Nusbah dan Mukarram Rifai melalui
telepon, agar mereka dapat melobi kepada Terdakwa untuk mengeluarkan surat
keputusan persetujuan pencadangan wilayah pertambangan eksplorasi pada
perusahaannya,

dengan

tujuan

untuk

memperluas

akses

pengelolaan

pertambangan dan mengeksploitasi secara besar-besar pertambangan nikel di


Bombana dan Buton.
Bahwa pada hari Rabu tanggal 25 April 2012 Nurfadhillah Nusbah dan
Mukarram Rifai pada pukul 23.00 mendatangi kediaman pribadi Terdakwa di jalan
Ahmad Yani No.2, Kendari untuk membahas hal tersebut diatas. Pada dasarnya
Terdakwa akan menyetujui asal dokumen-dokumen perlengkapan perusahaan
yang menjadi syarat telah lengkap dan di penuhi. Mukarram Rifai mengatakan
bahwa hal tersebutt jangan di risaukan, sudah pasti dokumennya lengkap. Namun,
Nurfadhillah Nusbah mengungkapkan bahwa wilayah yang akan masuk dalam
wilayah pencadangan pertambangan Ristauf Corporation merupakan wilayah yang
masih dikelola oleh PT. Muril Sentosa Sejahtera. Setelah melakukan diskusi
panjang, Terdakwa dapat mengeluarkan surat keputusan tersebut jika Ristauf
Corporation bersedia menyiapkan sejumlah mahar sebesar 3 juta US dollar untuk
mengantisipasi adanya gugatan yang dilayangkan oleh PT. Muril Sentosa
Sejahtera. Kemudian pada hari senin tanggal 30 April 2012 Aprillion Famsh
menyampaikan pesan singkat melalui sms kepada Terdakwa yang pada intinya
Ristauf Corporation menyampaikan tawaran Terdakwa Kemudian Dr. Rudi Supriono
menelpon balik dan menyampaikan agar uang itu di transfer ke rekening pribadinya
secara bertahap supaya tidak di curigai oleh PPATK.
Bahwa selanjutnya pada hari rabu tanggal 2 Mei 2012 Aprillion Famsh mulai
meneransfer sejumlah uang ke rekening Terdakwa dimana uang tersebut ditransfer
secara bertahap dalam kurun waktu 1 bulan melalui Bank Nobu dengan No.
Rekening 346523786

dan May Bank dengan No. Rekening 678738741 pada

rekening bank Mandiri dengan No. Rekening 034082686815 dengan uraian


sebagai berikut:
-

Rabu, 2 Mei 2012 USD 500.000 ditransfer dari No. Rekening


346523786 a.n Aprillion Famsh ke No. Rekening 034082686815 a.n Dr.

Rudi Supriono, S.H.


Kamis, 10 Mei 2012 USD 670.000 ditransfer dari No. Rekening
678738741 a.n Aprillion Famsh ke No. Rekening 034082686815 a.n Dr.

Rudi Supriono, S.H.


Selasa, 15 Mei 2012 USD 440.000 ditransfer dari No. Rekening
678738741 a.n Aprillion Famsh ke No. Rekening 034082686815 a.n Dr.

Rudi Supriono, S.H.


Sabtu, 19 Mei 2012 USD 490.000 ditransfer dari No. Rekening
346523786 a.n Aprillion Famsh ke No. Rekening 034082686815 a.n Dr.

Rudi Supriono, S.H.


Kamis, 24 Mei 2012 USD 570.000 ditransfer dari No. Rekening
346523786 a.n Aprillion Famsh ke No. Rekening 034082686815 a.n Dr.

Rudi Supriono, S.H.


Jumat, 1 Juni 2012 USD 430.000 ditransfer dari No. Rekening
678738741 a.n Aprillion Famsh ke No. Rekening 034082686815 a.n Dr.
Rudi Supriono, S.H.

Bahwa pada hari Sabtu tanggal 2 Juni 2012 Terdakwa mengeluarkan Surat
Keputusan Nomor : 545/112/119.2/2012 tentang persetujuan percadangan wilayah
pertambangan eksplorasi Ristauf Corporation.
Bahwa atas tindakan Terdakwa tersebut,

PT. Muril Sentosa Sejahtera

menggugat ke pengadilan Tata Usaha Negara dan Terdakwa kalah 2 kali. Hal ini
sesuai dengan Putusan PTUN Kendari yang di sidangkan hari Kamis tanggal 30
Mei 2013 dengan Nomor : 33/G.TUN/2013/PT.KDI dan putusan pada PT TUN
Makassar dalam perkara bandingan bernomor : 106/B.TUN/2013/PT.TUN.MKS hari
Senin tanggal 29 September 2013 sekaligus menguatkan Putusan PTUN Kendari.
PT TUN Makassar menilai Dr. Rudi Supriono, S.H dalam menerbitkan izin yang
menjadi objek sengketa, terbukti secara prosedural formal dan substansi materil
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu undangundang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara,
Keputusan

Mentri

Energi

dan

Sumber

Daya

Mineral

Nomor

1603.K/40/M.EM/2011, serta bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan

yang baik. Putusan PT TUN Makassar yang menguatkan Putusan PTUN Kendari
sekaligus menegaskan PT Muril Sentosa Sejahtera berhak secara hukum
melakukan penambangan di kecamatan Kabaena Tengah dan Kabaena Selatan
selama 20 tahun. Anehnya aktifitas penambangan tetap di lakukan oleh Ristauf
Corporation. Saat itu, bahkan Dirjen Minerba yang kala itu di jabat oleh Muhammad
Taufik pada hari Jumat 3 Oktober 2013 menerbitkan sertifikat clean dan clear
Nomor: 47/Min/12/2013 untuk perusahaan Ristauf Corporation.
Bahwa tidak sampai di situ keserakahan dan ketamakan Ristauf Corporation
untuk memuluskan kegiatan pertambangannya. Kali ini, Aprillion Famsh meminta
agar Terdakwa mempersalahkan Erfan Andika Putra selaku Direktur PT. Muril
Sentosa Sejahtera dalam kasus pengangkutan dan penjualan mineral yang tidak di
sertai dengan izin usaha pertambangan. Pada saat itu, hari senin tanggal 3 Juni
2013 Irfan Andika Putra membantu PT. Putkam Abadi dalam pengangkutan dan
penjualan maineral yang ternyata izin usaha pertambangannya telah habis masa
berlakunya. Atas jasanya mambawa kasus ini keranah hukum, Terdakwa
memperoleh hadiah uang sebesar 750 ribu US dollar yang di transfer oleh Aprillion
Famsh melalui Rekening Bank Nobu dengan No. Rekening 346523786 ke rekening
Bank Mandiri dengan No. Rekening 034082689973 milik PT. Bintang Tenggara,
dengan uraian sebagai berikut:
Selasa, 11 Juni 2013 USD 750.000 ditransfer dari No. Rekening 346523786
a.n Aprillion Famsh ke No. Rekening 034082689973 a.n PT. Bintang
Tenggara.
Alhasil, Erfan Andika Putra di jatuhi pidana penjara selama 1 bulan dan 15 hari dan
denda Rp.10 Juta subside 3 bulan kurungan. Hal ini di lakukan agar PT. Muril
Sentosa Sejahtera tidak berbuat macam-macam atas lahan pertambangan yang
telah di serobot oleh Ristauf Corporation.
Bahwa untuk lebih menguasai pertambangan nikel di Bombana dan Buton
serta mendapat keuntungan yang lebih besar, Ristauf Corporation ingin
meningkatkan usaha pertambangannya yang muatannya hanya melakukan
kegiatan eksplorasi berkembang menjadi operasi produksi. Namun karena Ristauf
Corporation tidak ingin berbelit-belit pada urusan administrasi yang di pandang
sangat mengganggu. Maka pada hari Kamis tanggal 26 Februari 2015 Aprillion
Famsh meminta bantuan kepada bupati Bombana dan Buton untuk mengurus
semua kelengkapan yang di perlukan menjadi perpanjangtanganannya untuk

mengurus segala kelengkapan kepada Terdakwa dengan imbalan uang masingmasing 500 ribu US dollar, dengan uraian sebagai berikut:
-

Sabtu, 28 Februari 2015 USD 500.000 ditransfer dari No. Rekening


678738741 a.n Aprillion Famsh ke No. Rekening 639478847 a.n Nur

Fadillah Nusbah, S.E.


Sabtu, 28 Februari 2015 USD 500.000 ditransfer dari No. Rekening
678738741 a.n Aprillion Famsh ke No. Rekening 536377789 a.n Dr.
Mukarram Rifai, S.E., M.Si.

Bahwa walaupun kedua bupati tersebut tau bahwa Ristauf Corporation dalam
mengelola pertambangan nikel sangat merugikan masyarakat antara lain : laporan
eksplorasi yang tidak lengkap, laporan studi kelayakan lingkungan yang buruk,
serta sarana dan prasarana pengunjung kegiatan operasi produksi tidak
menunjang. Namun demikian, karena telah menerima sejumlah uang Nur Fadhilah
Nusbah dan Mukarram Rifai tetap mengusahakannya.
Bahwa pada hari Selasa tanggal 3 Maret 2015 Nur Fadhilah Nusbah dan Mukarram
Rifai tertangkap CCTV telah bertemu dengan Terdakwa yang di dampingi oleh
ajudannya yaitu Risnal Kamaruddin di Horison Hotel Pasca kegiatan rapat kordinasi
pembangunan daerah kabupaten kota Sulawesi Tenggara sekitar pukul 22.00.
bahwa pada pertemuan itu membahas mengenai permohonan Ristauf Corporation
untuk meningkatkan status perusahaannya dari perusahaan eksplorasi menjadi
perusahaan produksi. Mukarram Rifai mengatakan kepada Terdakwa bahwa kalau
pemerintah daerah Provinsi mau mengeluarkan surat keputusan tersebut. Maka
Terdakwa akan diberikan imbalan 2,5 juta US dollar. Tanpa pikir panjang, Terdakwa
pun menyetujuinya. Mereka bertiga pun bermufakat untuk membuat seolah-olah
Ristauf Corporation telah memenuhi segala syarat dan ketentuan agar dapat di
keluarkan surat keputusan. Pada akhirnya, tanggal 7 Mei 2015 Terdakwa
mengeluarkan surat keputusan nomor : 545/111/149.5/2015 tentang persetujuan
peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Produksi kepada Ristauf Corporation. Agar
tidak di curigai oleh PPATK, uang 2,5 juta US dollar yang di janjikan Ristauf
Corporation kepada Terdakwa di transfer secara bertahap selama 1 tahun sejak 6
Maret 2015 sampai dengan 7 Maret 2016 kerekening Pribadi Terdakwa, dengan
uraian sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai