Anda di halaman 1dari 2

Karena asas Legalitas merupakan asas yang sangat fundamental dalam penerapan hukum di

Indonesia, meskipun asas legalitas ada di Hukum Acara Pidana dan Hukum Pidana Materil
namun keduanya mengandung makna yang berbeda dalam Hukum Acara Pidana Asas
legalitas mengandung arti penuntut umum wajib menuntut setiap orang yang melakukan
tindak pidana tanpa kecuali. Bahwa penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan
hanya dapat dilakukan berdasarkan perintah tertulis oleh pejabat yang berwenang oleh
Undang-Undang dan hanya untuk hal yang diatur dalam Undang-Undang. Asas legalitas
dimaknai sebagai asas yang menyatakan bahwa setiap Penuntut Umum wajib menuntut setiap
perkara artinya, legalitas yang dimaksudkan dalam hal ini adalah bahwa setiap perkara hanya
dapat diproses di pengadilan setelah ada tuntutan dan gugatan terhadapnya. Asas ini diatur
dalam pasal 137 KUHAP, sedangkan Asas Legalitas dalam KUHP adalah asas yang
menyatakan bahwa tidak ada satu perbuatan pun yang dapat dihukum tanpa adanya aturan
yang mengatur sebelumnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa jika dilakukan penahanan rumah maka dapat dirumuskan
1
bahwa vonis hakim akan dikurangi dengan 3 dari jumlah lamanya waktu penahanan yang
telah dijalankan, jika vonis hakim adalah 1 tahun dan masa penahanan rumah adalah 3 bulan.
Maka rumusnya adalah sebagai berikut:
Dik: Vonis: 1 Tahun atau 12 bulan
Masa penahanan Rumah: 3 bulan
Dit: Berapa lama pidananya dengan potongan untuk penahanan Rumah ?
1
Peny: lama pidananya: vonis hakim - masa penahanan . 3
: 12 bulan 3 bulan .

1
3

: 12 bulan 1 bulan
: 11 bulan
Jadi, lama pidananya yaitu 11 bulan setelah dipotong masa penahanan
Sebagai warga negara yang baik maka saya berkewajiban melaporkan penemuan mayat
tersebut pada SPKT (Sentral Pidana Kepolisian Terpadu) di kepolisian setempat, pihak
kepolisian akan melakukan penyelidikan, Penyelidikan adalah serangkaian tindakan
Penyelidik untuk Mencari dan Menemukan Peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana,
guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan atau diteruskan ke dalam proses penyidikan
(Ps.1(5) KUHAP ) dan jika ditemukan fakta bahwa peristiwa tersebut adalah peristiwa
pidana, maka akan dilakukan penyidikan. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik
untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dapat membuat terang tindak pidana yang
terjadi guna menemukan tersangkanya. Penyidikan dimulai ketika sudah dilakukan
pemberitahuan kepada Penuntut Umum (Ps.109 KUHAP) dan keluarnya SPDP (Surat
Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan). Penyidikan dianggap selesai ketika dalam waktu 14
hari, PU tidak mengembalikan berkas perkara atau PU sudah memberitahukan kepada
Penyidik bahwa berkas sudah lengkap atau P21 (Ps. 110(4) KUHAP). Namun jika tidak
ditemukan alat atau barang bukti yang cukup maka akan dikeluarkan SKP3 (Surat Perintah
Penghentian Penyidikan).
Di desa lasolo ditemukan mayat perempuan yang diperkirakan telah meninggal selama 1 hari.
Saat ditemukan korban tidak menggunakan pakaian, dan dari tubuh korban, ditemukan luka

tusuk. Kejadian tersebut kemudian di laporkan pada SPKT (Sentral Pidana Kepolisian
Terpadu) di kepolisian setempat, pihak kepolisian melakukan penyelidikan, penyelidikan
dilakukan dibawak koordinasi penyidik. Ditemukan fakta bahwa peristiwa tersebut adalah
peristiwa pidana dalam hal ini pemerkosaan yang disertai pembunuhan, maka akan dilakukan
penyidikan. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dapat membuat terang tindak pidana yang terjadi guna
menemukan tersangkanya. Penyidikan dimulai ketika sudah dilakukan pemberitahuan kepada
Penuntut Umum (Ps.109 KUHAP) dan keluarnya SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya
Penyidikan). Penyidikan dianggap selesai ketika dalam waktu 14 hari, PU tidak
mengembalikan berkas perkara atau PU sudah memberitahukan kepada Penyidik bahwa
berkas sudah lengkap atau P21 (Ps. 110(4) KUHAP). Namun jika tidak ditemukan alat atau
barang bukti yang cukup maka akan dikeluarkan SKP3 (Surat Perintah Penghentian
Penyidikan). Pada saat olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) ditemukan pakaian korban, tas
korban dan handphone yang diduga milik korban serta ditemukan fakta berdasarkan barang
yang terdapat dalam tas korban diketahui bahwa ia adalah seorang mahasiswi salah satu
perguruan tinggi swasta di kota Kendari, korban berinisial LK. Setelah dilakukan
penyelidikan lebih lanjut dan berdasarkan keterangan teman dekat korban ditemukan fakta
bahwa korban terakhir kali dilihat pergi bersama kekasihnya berinisial MD. Setelah
dilakukan pemeriksaan terhadap handphone korban ditemukan fakta bahwa ia terakhir kali
melakukan panggilan dengan MD sehari sebelum ditemukan mayat korban. MD ditetapkan
sebagai tersangka, MD ditahan oleh penyidik dan dilakukan pengeledahan dirumah kontrakan
tersangka dari kamar tersangkan ditemukan sebilah badik bernoda darah yang disembunyikan
di bawah tempat tidur tersangka, badik tersebut diduga sebagai alat yang digunakan untuk
membunuh korban, dilakukan Tes DNA terhadap darah yang melekat pada badik yang
ditemukan dan hasilnya darah tersebut positif milik korban.
Setelah berkas penyidik telah lengkap dan diterima oleh kejaksaan, kejaksaan melakukan prapenuntutan dan menahan tersangka untuk kepentingan penuntutan, kemudian kejaksaan
membuat surat dakwaan dan melimpahkan perkara ke Pengadilan Negari, pada saat proses
pesidangan dari pihak jaksa penuntut umum menghadirkan saksi dan bukti yang
memberatkan terdakwa, sedangkan pihak Penasehat Hukum Terdakwa berusaha untuk
mengurangi dan/atau menghilangkan tuntutan yang diberikan oleh penuntut umum. Terdawka
dituntut dengan pasal berlapis yaitu 339 Jo. 285 KUHP dengan ancaman pidana Seumur
Hidup. Setelah melakukan pertimbangan terhadap semua fakta dan bukti yang ada Majelis
Hakim memutuskan bahwa Pengadilan Negeri Kendari memeriksa, mengadili, menyatakan
terdakwa MD alias Muhammad Diman telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan
pembunuhan yang didahului dengan perkosaan terhadap korban LK. majelis Hakim
menjatuhkan pidana penjara seumur hidup, menetapkan terdakwa tetap ditahan, sebagaimana
tuntutan jaksa dan membebankan biaya perkara sebesar 5000 rupiah pada terdakwa.
Setelah mendapatkan vonis pidana penjara seumur hidup maka eksekusi putusan dilakukan
oleh kejaksaan dan status MD dari terdakwa beralih menjadi terpidana dan ditempatkan di
Lapas Kota Kendari.

Anda mungkin juga menyukai