Anda di halaman 1dari 6

Ferrous Metals

Komponen utama dari Ferrous Metals yaitu iron ( Fe ). Iron murni melebur pada temperatur
1539°C ( 2802° F ). Ferrous Metals berdasarkan alloys ( campuran ) di kategorikan menjadi
2 yaitu steel dan cast iron.

Phasa diagram low pressure pure iron


Phasa diagram iron-carbon system sampai 6%

1. Steel

Di namakan steel karena campuran carbon dalam iron 0.02 – 2.11 %. Jenis campurannya
antara lain manganese, chromium, nickel dan molybdenum. Kategori steel yaitu :

 Plain Carbon Steels atau Carbon Steels

Yang paling berpengaruh yaitu campuran carbon, makin tinggi kadar carbon maka
hardness ( kekerasan ) dan tensile strength tapi ductility berkurang. Campuran lain dalam
jumlah kecil misalnya manganese dan silicon.
Klasifikasi plain carbon steels :

1. Low Carbon Steels : <0.20% carbon contoh : sheet metal part


2. Medium Carbon Steels : 0.20 – 0.50% carbon, contoh : crankshaft
3. High Carbon Steels : >0.50% carbon, contoh : springs dan cutting tools

 Low Alloy Steel

Campuran iron-carbon yang mengandung element lain kurang dari 5%. Pengaruh dari
element lain tersebut membuat low alloy steels kadang mempunyai strength dan hardness
lebih dari plain carbon steel, dengan melalui proses yang lain misalnya heat treatment .

1. Chromium (Cr) : meningkatkan strength, hardness dan ketahanan korosi


2. Manganese (Mn) : meningkatkan strength & hardness
3. Molybdenum (Mo) : meningkatkan toughness & hot hardness
4. Nickel ( Ni) : meningkatkan toughness &strength
5. Vanadium (V)

 High Alloy Steels

Di sebut juga stainless steel yang di desain untuk mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap
korosi. Klasifikasi high alloy steels :

1. Austenitic Stainless : Komposisi 18% Cr dan 8% Ni dan di sebut juga 18/8 stainless
steel yang mempunyai ketahanan korosi paling tinggi sehingga cocok untuk fabrikasi
chemical dan food processing equipment. Karakternya nonmagnetic dan very ductile.
Contohnya Stainless steel BS 3100 : 316C16 untuk valve body & impeller.
2. Ferritic Stainless :Komposisi 15-20% Cr dan tanpa Ni. Karakternya Less ductile dan
magnetic.
3. Martensitic Stainless :Kandungan carbon lebih tinggi dari ferritic stainless dan bisa di
kuatkan dengan heat treatment tapi ketahanan terhadap korosi paling rendah.
4. Duplex Stainless :Gabungan dari austenitic dan ferritic. Aplikasi untuk heat
exchanger.

 Tools Steels

Termasuk highly alloy steels untuk cutting tools, die dan molds.

2. Cast Iron

Komposisi 2.1 – 4% carbon dan 1 -3% silicon


 Grey Cast Iron

Merupakan cast iron yang paling banyak di gunakan. Komposisinya 2.5 – 4% carbon dan 1 –
3% silicon . Karakternya tahan terhadap vibrasi, ductility rendah dan lebih cenderung brittle.
Aplikasi untuk material block engine & head , motor housing.
Foseco Ferrous Foundryman’s Handbook by Brown, John R (2000)

 Ductile Cast Iron

Di sebut juga nodular iron atau spheroidal graphite iron. Dalam proses pembuatanya di
tambahkan magnesium ( Mg ) sebelum casting sehingga lebih ductile. Contoh aplikasi untuk
pump bodies, gear, crankshaft & valves.

 White Cast Iron


Mengandung carbon dan silicon lebih kecil dari gray cast iron. Karakternya hard & brittle
serta sangat bagus dalam hal wear resistance.

Anda mungkin juga menyukai