Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Checker

Checker adalah bagian yang berada hampir di setiap divisi, terutama di dunia manufaktur. Kata
Checker ini sendiri berasal dari Bahasa Inggris, Check yang artinya Memeriksa atau Mengecek.
Checker ini posisinya juga beragam, ada Cheker Produksi, Checker Warehouse (Gudang), Checker
QC, dan lain-lain. Untuk kali ini yang kan kita bahas adalah Jobdesk seorang Checker Gudang,
lengkap dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Sebagaimana kita tahu, keakuratan data di lapangan sangat berpengaruh pada keakuratan data di
komputer. jika terjadi selisih, maka tentunya akan terjadi banyak sekali kesalahan, baik yang
dilakukan oleh checker di lapangan, maupun yang dilakukan oleh admin sebagai data entry.
Untuk itu, tugas seorang checker yang paling utama adalah melakukan pengecekan secara
mendetail terhadap barang-barang yang ada di gudang. Dalam ranah apapun, mau itu otomotif,
textile, retail, dan lain-lain, keberadaan seorang checker sangat dibutuhkan.

A. Tugas Checker Gudang

1. Melakukan Pengecekan

Dalam proses produksi di suatu perusahaan, tentunya setiap bagian memiliki peranan masing-
masing, bagi seorang checker gudang, yang perlu dipahami dengan baik adalah jalur masuk dan
keluarnya barang. Dalam hal ini, ada tiga jalur utama masuk dan keluarnya barang dari dan ke
gudang yang menjadi tanggung jawab seorang checker gudang.

a. Barang Unloading (Barang dari vendor yang baru saja di bongkar)


Untuk barang unloading ini, artinya perusahaan memesan suatu barang dari tempat lain baik lokal
maupun impor, dan pada saat barang ini datang, seorang checker diharusnya mengecek kembali
jumlah barang dan kualitasnya secara teliti. Seelah dihitung secara teliti, kemudian seorang
checker membuat laporan penerimaan dan melakukan pengkodean. Pengkodean ini bisa diartikan
bermacam-macam, sesuai dengan bidang usahanya, tapi biasanya menggunakan Nomor ID per
barang. Jadi jika ada seribu barang, maka ID yang diberikan untuk barang tersebut biasanya sesuai
dengan tanggal,
misal,
tanggal 27 Februari 2017, ada barang yang datang sebanya 1000 pcs. maka setiap pcs
kemungkinan akan diberi ID 270220170001, 270220170002, 270220170003, 270220170004,
......270220171000. ID ini biasanya berupa kertas sticker yang telah dicetak sebelumnya dan
ditempelkan pada masing-masing pcs yang datang. Untuk penggunaan nomor ini tidak selalu
sama, terkadang setiap perusahaan memiliki cara masing-masing dalam memberi nomor dan atau
melakukan pengkodean. Nah nomor-nomor ini kemudian di Input oleh staff accounting gudang ke
database di komputer.

b. Barang Storage (Barang yang sudah disimpan di gudang untuk kepentingan produksi)
Untuk barang storage, tentunya dalah barang yang telah selesai di unloading dan masuk ke
penyimpanan di gudang. Jadi tiap tiap barang sudah disimpan dan sudah diberikan Nomor ID
seperti telah disebutkan di atas.
Sebelum memberikan barang ke produksi, pastikan orang produksi (operator/orang yang
bertanggung jawab untuk pemesanan barang ke gudang) telah mengisi Form permintaan barang di
gudang dan telah ditandatangani. Jadi seorang checker akan mengambil barang sesuai dengan
permintaan tersebut. Sebelum diberikan ke orang produksi tersebut, ingatlah untuk menulis semua
nomor ID yang telah ditempelkan di tiap bok dan nomor ID tersebut. Nomor ID yang keluar
tersebut kemudian akan menjadi bahan laporan anda kepada accounting gudang sebagai nomor
nomor yang telah keluar dari gudang dan akan dihapus dari database komputer. Nah dibagian
inilah sering terjadi kesalahan hingga menyebabkan terjadinya selisih atau perbedaan jumlah
antara stok di gudang dengan stok di komputer. Jika tidak berhati-hati, akan sangat menyulitkan
anda jika dilakukan stock opname nantinya.

c. Barang Return (Barang yang sudah diberikan ke produksi tapi dikembalikan ke gudang)
Barang return adalah barang yang sudah diberikan ke produksi tapi kemudian dikembalikan ke
gudang. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya,
a. Proses produksi telah berhenti
b. ada kerusakan pada material barang tersebut
c. kesalahan dalam permintaan (salah memesan barang)
Tida kesalahan ini sebenarnya masih bisa ditolerir, tapi yang pasti jangan lupa untuk membuat
laporan dan memberikan nomor ID baru terhadap barang yang dikembalikan tersebut, karena
nomor ID lama brang tersebut telah dihapus dari database di komputer. Pastikan pula untuk
memberikan laporan tersebut ke accouting gudang dan harus segera di input ke database.

2. Menjaga Kualitas

Selain mengecek barang, seorang checker gudang juga bertugas untuk menjaga kualitas barang
tetap bagus baik dari segi packaging dan atau isinya. Hal ini dikarenakan terkadang pihak produksi
tidak mau mengambil barang yang telah rusak, dan tentunya ini akan menjadi masalah bagi anda
jika terdapat barang rusak yang ditolak oleh pihak produksi.

3. Membuat Laporan

Setelah semua agenda kerja dan permintaan produksi telah terpenuhi, biasanya seorang checker
gudang diwajibkan membuat laporan sebelum pulang atau sebelum pergantian shift. Laporan ini
yang akan dijadikan acuan oleh accounting gudang dalam memasukkan data ke komputer dan juga
oleh shift selanjutnya yang akan meneruskan kinerja anda. Jadi hasus ekstra teliti dalam membuat
laporan, jangan sampai salah. Jika ada barang yang telah habis, tapi masih diminta oleh pihak
produksi, maka sebaiknya dituliskan pula dalam laporan ini. Selain itu anda juga harus
berkoordinasi dengan atasa anda untuk menjaga keseimbangan storage barang di gudang, jangan
sampai terlalu penuh, dan jangan sampai sulit untuk mengambil barang. Selanjutnya manajemen
penyimpanan ini disebut FIFO, FEFO, dan LIFO, dan lain-lain.

B. Tanggung Jawab Checker Gudang


Dari Tugas tugas yang telah disebutkan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa tanggung jawab
seorang Checker Gudang adalah ;
1. Menjaga kuantitas dan kualitas barang di gudang
2. Menjaga hubungan baik dengan pihak produksi demi kondusifitas kerja
3. Menjaga agar barang di Gudang tidak hilang
4. Memastikan barang yang dipesan selalu siap untuk dberikan.

C. Kualifikasi Checker Gudang

Dikarenakan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian, biasanya seorang yang memiliki ketelitian
luar biasa menjadi kandidat yang paling cocok untuk posisi ini. Selain itu, biasanya kandidat yang
dicari adalah kandidat yang memiliki tanggung jawab yang besar karena menjadi seorang checker
gudang terkadang terlihat sangat santai. Apalagi dengan supervisi yang sangat minim. Dalam hal
ini yang pasti harus dilakukan adalah insisiatif yang tinggi dalam menjalankan tugas. Untuk
kriteria pengalaman biasanya yang berpengalaman akan lebih dipertimbangkan dibanding yang
tidak berpengalaman untuk mengisi posisi ini. Karenanya terkadang strata pendidikan tidak terlalu
diperhatikan, pendidikan minimal bagi seorang checker biasanya SMA atau SMK. Tapi D3 dan
S1 dengan pengalaman lebih diutamakan.

Itulah sebagian dari tugas dan tanggung jawab seorang checker gudang yang mungkin anda
butuhkan sebelum memasuki dunia kerja. Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai