A. ORDER BARANG
Order yang dilakukan oleh Pak Khanis atau Ibu Elis.
1. Setiap cabang membuat dan mengirimkan data penjualan masing-masing item yang
menyajikan data nama barang diikuti bentuk satuannya, jumlah penjualan dalam 1
bulan dan total penjualan dalam 1 tahun.
Contoh:
2. Merekap data seluruh barang yang terjual dalam satu file atau satu pembukuan.
Contoh:
5. Melakukan koordinasi pemesanan barang dengan Atasan (Pak Khanis atau Ibu Elis)
berdasarkan data terstruktur yang telah dibuat.
Order barang yang dilakukan oleh logistik.
1. Menghubungi pihak suplier mengenai ketersediaan barang.
2. Melakukan pemesanan kepada suplier setelah menerima konfirmasi dari tim
penjualan bahwa uang muka atau uang pelunasan telah dibayarkan oleh konsumen.
3. Menjalin komunikasi dengan pihak suplier untuk mengontrol kestabilan dan
ketepatan waktu barang terkirim.
B. BARANG MASUK
1. Menerima sekaligus melakukan pengecekan nama barang dan jumlah barang yang
datang sesuai surat jalan yang diterima.
- Apabila terjadi ketidak sesuaian nama atau jumlah barang hal yang harus
dilakukan sebagai berikut
a. Menanyakan pada pihak pengantar (sopir yang mengangkut) atau menelpon
pihak ekspedisi yang bertanggung jawab.
b. Menanyakan pada pihak suplier jika pemesanan dilakukan oleh logistik, lalu
melaporkan ketidaksesuaian tersebut pada saat itu juga kepada Pak Khanis
atau Ibu Elis.
c. Jika pemesanan dilakukan oleh Pak Khanis atau Ibu Elis, segera laporkan
ketidaksesuaian pada saat itu juga kepada Pak Khanis atau Ibu Elis.
2. Melakukan pengecekan kondisi barang yang diterima.
- Apabila ditemukan kerusakan barang seperti pecah, warna luntur/cacat, penyok
parah dan lain sebagainya, maka hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Memfoto barang rusak tersebut.
b. Memastikan penyebab kerusakan.
c. Melaporkan temuan tersebut kepada Pak Khanis atau Ibu Elis.
d. Melakukan komunikasi dengan pihak suplier untuk kemungkinan
pertanggungjawaban pengembalian barang jika barang tersebut dipesan
langsung oleh logistik.
e. Mendata nama dan jumlah barang yang rusak ke dalam buku barang rusak
dengan format sebagai berikut.
Tanggal Nama Barang Jumlah Penyebab Petugas
12 Januari 2020 Keramik Uno XXX 2 dus Rusak saat
dalam perjalan
Upin Logistik
3. Menuliskan tanggal, nama barang, jumlah (keterangan khusus apabila ada yang
rusak), dan paraf dari petugas yang menerima dan melakukan pengecekan ke dalam
buku barang datang. Format penulisan sebagai berikut.
Tanggal Nama Barang Jumlah Petugas
12 Januari 2020 Keramik Ikad XXX 20 dus
Upin Logistik
12 Januari 2020 Keramik Uno XXX 20 dus
- 18 dus utuh
- 2 dus pecah
Ipin Logistik
4. Melaporkan foto surat jalan yang diberi keterangan berisi nama barang, jumlah
barang, menandai akun orang-orang yang berwenang mengetahui (Pak Khanis. Ibu
Elis, Logistik, Penjualan, Kasir) pada grup Whatsapp Barang Datang.
Contoh laporan pesan Whatsapp
8. Menghitung dan memberikan tanda khusus (angka jumlah barang) pada barang dalam
jumlah satuan tertentu.
Contoh:
C. STOK OPNAME
1. Membuat jadwal Stok Opname berdasarkan jenis pergerakan bahan yaitu Slow
Moving Inventory (SMI) dan Fast Moving Inventory (FMI) sesuai jenis barang yang
ada di masing-masing cabang.
Contoh format jadwal Stock Opname
2. Melakukan kegiatan penghitungan secara fisik (Stock Opname) setiap hari sesuai
jadwal yang telah diatur untuk didata.
3. Melakukan pencocokan antara data barang nyata dengan data barang di keysoft.
4. Melakukan pendataan apabila terjadi selisih antara data keysoft dengan jumlah nyata
barang untuk kemudian dilaporkan.
Contoh penulisan Stock Opnamepada nomor 2-4 secara manual:
5. Mencatat data tanggal, keterangan “Stok Opname”, dan sisa saldo barang pada kartu
stock barang secara manual.
Contoh:
4. Mendata stok yang sudah mulai menipis atau habis untuk kemudian diputuskan
kemungkinan order barang/item transfer.
5. Melakukan peninjauan 1 minggu sekali mengenai stok barang meliputi tatanan
tempat, kemasan, susunan, kondisi barang, kebersihan, dan menindaklanjuti segala hal
yang dapat merusak stok barang.
6. Melakukan pendataan apabila ditemukan barang rusak atau hilang, sekaligus
membuat laporan rinci meliputi nama barang, kondisi, jumlah, penyebab, dan paraf
petugas logistik yang memeriksa barang cacat tersebut ke dalam buku barang
rusak/hilang.
E. BARANG KELUAR
Ketentuan Pengeluaran Barang
1. Barang telah dibeli oleh konsumen.
2. Barang yang ditransfer ke cabang lain.
3. Barang rusak yang dipindahkan
4. Barang untuk proyek pemasangan CV. SAP.
5. Barang baru yang belum ada sampelnya, boleh dikeluarkan secara utuh atau berupa
potongan untuk ditampilkan (display) penjualan.
Prosedur Pengeluaran Barang
1. Menerima nota dari penjualan dan melakukan pengecekan ketersediaan barang fisik.
2. Mengeluarkan barang sesuai nama dan jumlah yang tertera pada nota dan
menyerahkannya kepada kernet pengantaran atau custumer yang membawa sendiri
barang pembeliannya.
3. Menghitung dan mencatat Point setiap kernet dan supir yang melakukan pengiriman
di papan tulis skor dilakukan oleh tim logistik cabang Ramin.
4. Mencatat di buku ekspedisi nomor nota, nama custumer, dan nomor pick up yang
mengangkut barang (P1,P2,P3 dst) atau memberik kode AS (ambil sendiri) pada
barang yang diambil oleh custumer sendiri.
Contoh penulisan pada buku ekspedisi secara manual.
F. ARSIP TRANSAKSI
1. Cetak (Print) rekapan semua transaksi Delivery Order (DO) dan Direct Sales (DS)
setiap hari.
2. Melakukan pengecekan kesesuaian antara nota/surat jalan, buku ekspedisi dan cetakan
rekapan DO dan DS setiap hari.
3. Mengarsipkan semua nota penjualan dan cetakan rekapan transaksi (DO dan DS)
G. PENGEMBALIAN BARANG (RETURN ITEM)
Pengembalian Barang Sisa Proyek
1. Membuat dan memberikan formulir pengembalian barang sisa proyek kepada tim
proyek.
Contoh:
Pihak Penerima
1. Menerima dan melakukan pengecekan barang.
Bila dijumpai ketidaksesuai maka hal yang harus segera dilakukan sebagai berikut:
a. Menghubungi pihak pengirim barang transfer.
b. Mendiskusikan ulang untuk kemungkinan pengembalian barang dan lain
sebagainya.
2. Mencatat data barang transfer yang diterima ke dalam buku barang transfer dan
kartu stok.
3. Mengarsipkan nota barang transfer tersebut.