Anda di halaman 1dari 52

OLEH

Dr. H. JAENUDIN UMAR, SE, SH, M.Kn

jen_notaris@yahoo.co.id 1
DEFINISI :

 surat berharga dapat didefinisikan sebagai surat


yang: (a) memiliki nilai, (b) negotiable dan (c)
mudah dialihkan, yang oleh penerbitnya sengaja
diterbitkan sebagai pelaksanaan pemenuhan
suatu prestasi berupa pembayaran sejumlah
uang.

Email :
2 jen_notaris@yahoo.co.id
JENIS-JENIS SURAT
BERHARGA
1. Cek
2. Bilyet Giro
3. Wesel (Wissel, Bill of Exchange, Draft)
4. Promes (Promissory Notes)
5. Sertifikat Deposito (Certificate of Deposit atau “CoD”)
6. Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”)
7. Saham (Stock)
8. Sertifikat Reksadana
9. Commercial Paper (“CP”)
10. Obligasi (Bonds)
11. Floating Rate Note (“FRN”)/Medium Term Note (“MTN”)
12. Warrant
13. Konosemen (Bill of Lading atau B/L)
14. Surat Berharga Lainnya
-Kwitansi Atas Unjuk;
-Promes Atas Bawa;

jen_notaris@yahoo.co.id 3
Fungsi Surat Berharga
Alat pembayaran (contoh: cek, bilyet giro dan wesel
bayar);

Surat bukti investasi, yang dibagi lagi ke dalam :


(i) investasi yang bersifat utang (contoh: promes dan
obligasi), dan
(i) investasi yang bersifat ekuitas (contoh: surat saham).

jen_notaris@yahoo.co.id 4
Fungsi Surat Berharga
Dalam Bab 6 dan 7 KUHD, fungsi surat berharga secara umum
dibedakan dalam:
• Surat sanggup membayar atau janji untuk membayar. Dalam
surat ini penandatangan berjanji atau menyanggupi membayar
sejumlah uang kepada pemegang atau orang yang
menggantikannya. Termasuk bentuk ini adalah surat sanggup;

• Surat perintah membayar. Dalam surat ini penerbit


memerintahkan kepada tertarik untuk membayar sejumlah uang
kepada pemegang atau penggantinya. Termasuk dalam bentuk
surat ini adalah surat wesel dan cek;

• Surat pembebasan hutang. Dalam surat ini penerbit memberi


perintah kepada pihak ketiga untuk membayar sejumlah uang
kepada pemegang yang menunjukkan dan menyerahkan surat tsb.
  Termasuk dalam bentuk ini adalah kwitansi atas unjuk.

jen_notaris@yahoo.co.id 5
Fungsi Surat Berharga
Khusus untuk surat berharga yang berfungsi sebagai surat
sanggup membayar atau janji untuk membayar, kemudian
dikelompokkan berdasarkan jangka waktu hutangnya, yaitu:
• Surat hutang jangka pendek (£ 1 tahun). Contoh: certificate
of deposit, SBI, promissory notes, dan commercial paper;

• Surat hutang jangka menengah (1-5 tahun).


Contoh: medium term notes dan floating rate notes;

• Surat hutang jangka panjang (> 5 tahun). Contoh: obligasi


atau bonds, mortgage backed securities (MBS), dan asset
backed securities (ABS).

jen_notaris@yahoo.co.id 6
PENEBITAN DAN PENGALIHAN
SURAT BERHARGA
Penerbitan surat berharga didasarkan pada fungsi dari
surat berharga itu sendiri, apakah untuk alat
pembayaran atau untuk keperluan investasi, yang
mana secara umum diterbitkan oleh:
• Pihak yang berhutang, seperti dalam cek dan
promes;
• Pihak yang berpiutang, seperti dalam wesel dagang
(merchant’s draft /bill of exchange);
• Pihak lainnya yang ditujuk, seperti dalam wesel
(bank draft).

jen_notaris@yahoo.co.id 7
Pihak-pihak yang terkait dengan
Surat Berharga
• Penarik (drawee), merupakan pihak pemilik dana pada rekening yang
memerintahkan tertarik, yaitu bank, untuk membayar kepada pemegang;
• Penerbit (issuer, penandatangan, debtor), merupakan pihak yang
menerbitkan surat berharga;
• Pemegang (kreditur, holder, investor, beneficiary), adalah pemegang surat
berharga yang memiliki hak tagih;
• Tertarik (payee), merupakan pihak lain yang disebutkan dalam surat
berharga sebagai pihak yang akan melakukan pembayaran;
• Endosant (indorser), adalah pemegang surat berharga sebelumnya, yang
memindahkan haknya atas surat berharga tersebut kepada pihak yang
menerima pengalihan;
• Akseptan (acceptor), adalah pihak yang melakukan akseptasi menerima,
yaitu mengakui setiap tagihan yang ternyata dalam warkat surat berharga
yang diaksep serta berjanji melakukan pembayaran pada waktu yang
ditentukan. Biasanya akseptan dalam wesel bank adalah bank selaku pihak
tertarik, sedangkan dalam wesel dagang (merchants draft) akseptan
biasanya adalah importir atau pembeli;
• Avalist (guarantor) adalah penjamin dari penerbit.
jen_notaris@yahoo.co.id 8
Syarat Pencairan

Berdasarkan availability-nya (syarat pencairannya),


suatu piutang dibedakan secara atas bawa, atas
unjuk, dan/atau atas nama; yang mana berdasarkan
Pasal 613 KUH Perdata, diatur bahwa:
(i)   Piutang atas bawa pengalihannya cukup dengan
menyerahkan fisik surat beharga saja;
(ii)  Piutang atas unjuk pengalihannya harus melalui
endesomen atau endorsement (Pasal 110-119
KUHD); dan
(iii) Piutang atas nama pegalihannya harus secara
cessie.

jen_notaris@yahoo.co.id 9
Cek
Definisi
Cek adalah surat perintah dari nasabah, dalam hal ini pemilik dana pada
rekening giro (current account), kepada tertarik, dalam hal ini bank, untuk
membayar tanpa syarat sejumlah dana kepada pemegang pada saat
diunjukkan, yang berfungsi sebagai alat pembayaran tunai.
 
Dasar Hukum
1. Pasal 178-229d KUHD;
2. SEBI No.8/7/UPPB tertanggal 16 Mei 1975 tentang Cek/Bilyet Giro Kosong (“SEBI
No.8/7/1975”);
3. SEBI No.9/72/UPPB tertanggal 10 Januari 1977 tentang Penulisan Nilai Nominal
Cek/Bilyet Giro dalam Angka dan Huruf (“SEBI No.9/72/1975”);
4. SEBI No.9/16/UPPB tertanggal 31 Mei 1976 tentang Larangan Menerbitkan
Cek/Bilyet Giro dalam Valuta Asing (“SEBI No.9/16/1976”);
5. SEBI No.5/85/UPPB/PbB tertanggal 11 September 1972 tentang
Pembuatan/Penerbitan Cek/Bilyet Giro dan Alat-alat Lalu Lintas Pembayaran Giral
Lainnya (“SEBI No.5/85/1972”);

jen_notaris@yahoo.co.id 10
Syarat Formal Cek
Setiap cek, berdasarkan Pasal 178 KUHD, harus
berisikan:
1. Nama dan nomor cek;
2. Nama bank tertarik;
3. Perintah bayar tanpa syarat;
4. Nama penerima dana atau atas pembawa;
5. Jumlah dana dalam angka dan huruf;
6. Tempat pembayaran harus dilakukan;
7. Tempat dan tanggal penarikan cek;
8. Tanda tangan penarik.

jen_notaris@yahoo.co.id 11
Mekanisme Pengalihannya Cek
Berdasarkan Pasal 182 KUHD dan dikaitkan dengan mekanisme
pengalihannya cek dapat dibagi menjadi:
1.Cek atas unjuk atau cek kepada orang yang ditulis
namanya dengan tambahan klausula “atau penggantinya”,
harus dibayar kepada yang namanya tertera dalam cek dan
pengalihannya secara endosemen;
2. Cek atas nama adalah cek kepada orang yang disebut
namanya dengan tambahan klausula “tidak kepada
pengganti”, maka pengalihannya secara cessie;
3. Cek atas bawa adalah cek kepada pembawa atau kepada
orang yang disebut namanya dengan tambahan klausula
“atau kepada pembawa” atau cek tanpa penyebutan nama
penerimanya, maka pengalihannya cukup dengan
penyerahan fisik cek saja.
jen_notaris@yahoo.co.id 12
Pihak-pihak dalam transaksi cek
1. Penarik (drawee) adalah giran yang menerbitkan cek atau pihak yang
memiliki kewajiban pembayaran;
2. Pemegang (namer, holder), dalam hal ini adalah kreditur atau pemilik
piutang;
3. Tertarik (betrokkene, drawee, payee), adalah pihak lain (biasany
bank) yang memperoleh perintah dari Penarik untuk membayar
kepada Pemegang atau Pembawa atau Pengganti dari Pemegang;
4. Pembawa (toonder, bearer), adalah siapapun yang memegang cek
dengan klausula kepada pembawa;
5. Pengganti (order), adalah adalah siapapun yang namanya tercantum
dalam cek dengan klausula kepada pengganti;
6. Endosant (Indorser) adalah pemegang cek dengan klausula kepada
pengganti yang mengalihkan hak tagih kepada pihak lain yang
namanya tercantum sebagai pengganti.

jen_notaris@yahoo.co.id 13
Tenggang waktu pengunjukan cek
Untuk cek yang diterbitkan dan
dibayarkan di Indonesia, harus
diunjukkan dalam tenggang waktu 70
hari, sejak tanggal penerbitannya
(Pasal 206 KUHD) ditambah 6 bulan
tenggang waktu sebelum kadaluwarsa
(Pasal 229 KUHD).

jen_notaris@yahoo.co.id 14
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam cek
• Dalam cek tidak berlaku tanggal efektif, sehingga pembayaran wajib dilakukan
pada saat diunjukkan;
• Apabila tempat pembayaran tidak ditulis dalam cek, maka nama tempat di
samping nama bank pembayar dianggap sebagai tempat pembayaran (Pasal 179
KUHD);
• Bila ada beberapa tempat yang ditulis, maka nama tempat yang ditulis
terdahululah yang dianggap sebagai tempat pembayaran (Pasal 179 KUHD);
• Jika petunjuk-petunjuk dalam butir 1, 2 dan 3 di atas tidak ada, maka
pembayaran dianggap di kantor pusat bank pembayar (Pasal 179 KUHD);
• Jika tempat dimana cek itu diterbitkan tidak tertulis, maka tempat yang tertulis
di samping nama penerbit dianggap sebagai tempat diterbitkannya warkat cek
(Pasal 179 KUHD);
• Tiap-tiap cek harus ditarik di bank yang mengelola dana untuk keperluan
penerbit atau giran (Pasal 180 KUHD);
• Cek tidak boleh diaksep, karena berfungsi sebagai alat pembayaran tunai,
sehingga apabila cek diaksep maka akseptasi tersebut dianggap tidak ada ( Pasal
181 KUHD);
• Cek dapat diterbitkan untuk keperluan penerbit sendiri.

jen_notaris@yahoo.co.id 15
Beberapa istilah yang berkaitan
dengan cek
1. Tanggal penarikan adalah tanggal ditandatanganinya warkat cek;
2. Post dated cheque adalah cek yang tanggal penarikannya setelah tanggal ditandatanganinya warkat
oleh si penarik;
3. Crossed cheque adalah cek yang digunakan sebagai media pemindahbukuan (tidak dapat dibayarkan
tunai);
4. Stop payment, merupakan perintah Penarik untuk membatalkan penarikan yang disebabkan oleh
hilangnya cek;
5. Counter cheque adalah media penarikan dana dalam rekening giro dalam hal pemilik rekening tidak
membawa buku cek atau bilyet giro;
6. Inkaso (Pasal 183a KUHD) adalah perintah atau kuasa untuk menagihkan sejumlah uang yang tertera
dalam cek;
7. Cerukan (overdraft) adalah kondisi yang mana bank tertarik melakukan pembayaran atas instruksi
pendebetan atau penarikan yang dilakukan penarik atau nasabah, walalupun dana pada rekening giro
tersebut tidak mencukupi;
8. Cek kosong (blanked cheque) adalah tolakan terhadap cek yang ditarik, dikarenakan: (i) saldo
rekening tidak cukup, (ii) rekening telah ditutup, dan (iii) alasan lain;
9. SP adalah surat peringatan yang diberikan oleh bank pengelola rekening, dengan tembusan ke BI, perihal

penarikan cek kosong oleh penarik, dengan tahap sebagai berikut:


(i)   SP I untuk penarikan cek kosong pertama;
(ii)  SP II untuk penarikan cek kosong kedua;
(iii) SP III untuk penarikan cek kosong ketiga, sekaligus penutupan rekening  dan pencantuman penarik
dalam Daftar Hitam BI (“DHBI”);
(iv) SP III langsung, tanpa SP I dan II, apabila menarik cek kosong 3 lembar atau lebih dalam waktu 6
bulan atau 1 lembar cek dengan nominal minimal Rp.1 miliar.

jen_notaris@yahoo.co.id 16
Bilyet Giro

Bilyet Giro adalah surat perintah dari nasabah


pemilik dana pada rekening giro, kepada bank
atau tertarik untuk memindahkan sejumlah dana
kedalam rekening yang tertera dalam bilyet giro,
dana mana tidak dapat dicairkan secara tunai.

jen_notaris@yahoo.co.id 17
Dasar Hukum BG
1. SEBI No.8/7/1975;
2. SEBI No.9/72/1975;
3. SEBI No.9/16/1976;
4. SEBI No.5/85/1972;

jen_notaris@yahoo.co.id 18
Syarat Formal BG
Setiap Bilyet Giro harus berisikan:
1. Nama dan nomor Bilyet Giro;
2. Nama bank tertarik;
3. Perintah bayar tanpa syarat;
4. Nama dan nomor rekening pemegang /penerima;
5. Nama dan alamat bank penerima;
6. Jumlah dana dalam angka dan huruf;
7. Tempat dan tanggal penarikan;
8. Tanda tangan dan nama jelas penarik;
 
• Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi yang
menggunakan Bilyet Giro adalah sama dengan pihak-
pihak yang terlibat dalam transaksi yang menggunakan
cek.
jen_notaris@yahoo.co.id 19
Beberapa istilah yang
berkaitan dengan Bilyet Giro:
1. Bilyet Giro mundur adalah Bilyet Giro yang tanggal efektifnya setelah
tanggal penerbitan;
2. Stop payment merupakan perintah penarik untuk membatalkan
penarikan yang disebabkan oleh hilangnya Bilyet Giro;
3. Inkaso (Pasal 183a KUHD) adalah perintah atau kuasa untuk
menagihkan sejumlah uang yang tertera dalam Bilyet Giro;
4. Cerukan (overdraft) adalah kondisi yang mana bank tertarik
melakukan pembayaran atas instruksi pendebetan atau penarikan yang
dilakukan penarik atau nasabah, walaupun dana pada rekening giro
tersebut tidak mencukupi;
5. Bilyet Giro kosong adalah tolakan terhadap Bilyet Giro yang ditarik,
dikarenakan: (i) saldo rekening tidak cukup, (ii) rekening telah ditutup,
dan (iii) alasan lain;
6. Mekanisme pemberian SP dalam Bilyet Giro sama dengan cek.

jen_notaris@yahoo.co.id 20
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam Bilyet Giro
1. Apabila terdapat perbedaan penulisan dalam jumlah uang
dalam angka dan huruf, maka yang berlaku yang tertulis
dalam huruf;
2. Apabila terdapat penulisan jumlah uang yang berulang-
ulang, maka yang berlaku adalah jumlah yang terkecil;
3. Setiap perubahan perintah atau coretan, wajib
ditandatangani oleh penarik di tempat kosong yang
terdekat dengan perubahan tersebut.
4. Bilyet Giro hanya dikenal dalam hukum Indonesia.
Di negara lain, Bilyet Giro sebagai media pemindahbukuan
dana pada rekening giro, tidak dikenal mengingat baik
untuk keperluan pembayaran tunai atau media
pemindahbukuan hanya digunakan satu instrument yaitu
cek.
  jen_notaris@yahoo.co.id 21
Tanggal dan batas waktu yang
berlaku dalam Bilyet Giro
1. Tanggal penerbitan;
2. Tanggal efektif (bukan merupakan syarat formal Bilyet
Giro) adalah tanggal mulai berlakunya tenggang waktu
penarikan. Apabila tidak ditulis dalam Bilyet Giro maka
tanggal penebitan sama dengan tanggal efektif;
3. Tenggang waktu penarikan selama-lamanya 70 hari
sejak tanggal penerbitan;
4. Tenggang waktu penawaran selama-lamanya 6 bulan
setelah batas waktu penarikan;
5. Masa daluwarsa adalah masa setelah tenggang waktu
penawaran.

jen_notaris@yahoo.co.id 22
Wesel (Wissel, Bill of Exchange, Draft)
Wesel dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia tidak
ditemukan definisinya. Dalam Black’s Law Dictionary, draft didefinisikan
sebagai: perintah tertulis dari satu pihak (penarik) yang menginstruksikan
kepada pihak kedua (tertarik/bank), untuk membayar sejumlah uang saat
diminta atau pada waktu yang ditentukan kepada pihak ketiga (penerima
pembayaran) atau penggantinya atau siapapun yang membawa wesel.
 
Sedangkan wesel tagih atau bill of exchange didefinisikan sebagai:
Perintah tertulis tanpa syarat dari pihak yang satu kepada pihak lainnya
untuk membayar sejumlah uang saat diminta atau pada waktu yang
ditetapkan.
 
Berdasarkan fungsinya, wesel dibedakan ke dalam: (i) wesel untuk
keperluan kiriman uang (bank draft), dan (ii) wesel dagang atau wesel
tagih (bill of exchange, merchants draft), yang lazim digunakan dalam
transaksi trade finance. Wesel yang tergolong surat berharga dalam bab
ini adalah wesel dagang atau lazim juga disebut wesel tagih.

jen_notaris@yahoo.co.id 23
Dasar Hukum Wesel
1. Pasal 100 sampai dengan Pasal 173 KUHD;
2. Konvensi Genewa, 1930 dan 1931.
 
Dalam Pasal 100 KUHD hanya diatur mengenai syarat formil
suatu surat wesel, yaitu:
1. Nama surat wesel;
2. Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang
tertentu;
3. Nama orang yang harus membayar;
4. Penetapan hari bayar;
5. Penetapan tempat pembayaran;
6. Nama orang yang menerima pembayaran;
7. Tempat dan tanggal wesel ditarik;
8. Tanda tangan penarik.

jen_notaris@yahoo.co.id 24
Pihak-pihak yang terlibat dalam
wesel
1. Penerbit (trekker, drawer) adalah kreditur atau pemilik tagihan;
2. Tersangkut (betrokkene, drawee) adalah pembeli (debtor) atau
penjaminnya;
3. Akseptan (acceptant, acceptor) adalah importir atau pembeli atau
pihak yang mengakui setiap tagihan yang ternyata dalam wesel
dan berjanji untuk melakukan pembayaran pada waktu yang
ditentukan;
4. Pemegang pertama (nemer, holder) adalah Penerbit;
5. Pengganti (geendosseerde, indorsee) adalah Pemegang yang
menerima pengalihan hak atas wesel dari pemegang sebelumnya;
6. Endosan (endosant, indorser) adalah Penerbit atau Pemegang
berikutnya yang mengalihkan hak tagih atas wesel kepada
7. Pemegang lainnya;
8. Avalist adalah penjamin, baik sebagian atau seluruhnya, dari
Tersangkut.

jen_notaris@yahoo.co.id 25
Berdasarkan Pasal 110 KUHD
pengalihan wesel dibagi menjadi

1. Wesel atas nama dimana pengalihannya


dilakukan dengan endosement
2. Wesel kepada pengganti, yang mana
terdapat klausula “atas penggantinya”
pengalihannya dilakukan dengan
endosement.
3. Wesel tidak kepada pengganti, wesel atas
nama dengan tambahan klausula “tidak
kepada pengganti”, dan pengalihannya
harus melalui cessie.

jen_notaris@yahoo.co.id 26
Dalam KUHD dikenal beberapa
bentuk wesel
1. Wesel yang diterbitkan untuk penerbit sendiri atau penggantinya

(Pasal 102 ayat 1 KUHD);


2. Wesel yang diterbitkan kepada penerbit sendiri. Misalnya dalam
Transaksi antar cabang (Pasal 102 ayat 2 KUHD);
3. Wesel yang diterbitkan atas tanggungan pihak ketiga (Pasal 102
ayat 3 KUHD);
4. Wesel inkaso (Pasal 102 a KUHD). Pemegang atau penerima
wesel merupakan kuasa dari penerbit;
5. Wesel domisili (Pasal 103 KUHD). Penerbit dan akseptan
menetapkan pihak ketiga lainnya sebagai pembayar atau tempat
pembayaran, untuk mempermudah penarik;
6. Wesel domisili dalam blanko (Pasal 126 ayat 1 KUHD). Tempat
pembayaran baru ditetapkan oleh akseptan saat dilakukan
akseptasi.
jen_notaris@yahoo.co.id 27
Beberapa batas waktu dalam wesel
1. Akseptasi harus dilakukan dalam waktu 1 tahun sejak
tanggal penerbitan (Pasal 122 KUHD);
2. Setiap hutang yang timbul dari wesel hapus, karena
ketentuan hapusnya utang sebagaimana diatur dalam
Pasal 1831 KUH Perdata;
3. Hari bayar: (i) saat diunjukkan (wesel unjuk), (ii)
setelah diunjukkan (wesel setelah unjuk), (iii) pada
waktu setelah hari tanggalnya, atau (iv) suatu hari
yang ditentukan;
4. Segala tuntutan hukum terhadap akseptan harus
berakhir selambat-lambatnya 3 tahun setelah wesel
diterbitkan;
5. Segala tuntutan hukum terhadap Endosan harus berakhir
selambat-lambatnya 1 tahun setelah wesel diterbitkan;

jen_notaris@yahoo.co.id 28
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam wesel
1. Jika terdapat perbedaan penulisan, dalam angka dan
dalam huruf, yang berlaku penulisan dalam huruf.
Apabila terdapat penulisan jumlah yang diulang-
diulang, maka berlaku yang terkecil (Pasal 105 KUHD)
2. Pemegang surat wesel biasa melaksanakan hak
regresnya kepada pada endosan, akseptan, avalist,
penerbit dan debitur wesel lainnya (Pasal 142 KUHD);
3. Apabila avalist membayar kewajiban debitur, maka ia
berhak seperti halnya pemegang wesel (subrogasi)
(Pasal 131 ayat 3 KUHD).

jen_notaris@yahoo.co.id 29
Beberapa istilah yang berkaitan
dengan wesel
• Endosemen adalah pengalihan hak tagih atas wesel kepada pengganti;
• Advis (advice) merupakan surat dari penerbit wesel kepada pihak yang
ditunjuk untuk membayar, bahwa penerbit telah menerbitkan surat wesel;
• Protes (protest) adalah suatu pernyataan penolakan akseptasi atau
penolakan pembayaran wesel;
• Hak regres adalah hak untuk menuntut pembayaran wesel oleh
pemegang yang ditolak akseptasi atau pembayaran weselnya. Untuk
melaksanakan hak regres ini mutlak diperlukan adanya Protes, sebagai
bukti adanya penolakan.
• Penyelaan (interventie), ada 2 jenis:
(i)  Dalam keadaan darurat, dalam hal tertarik/akseptan jatuh pailit atau
meninggal, maka penerbit/endosan atau Avalist dapat menunjuk alamat
darurat, dengan tugas untuk mengakseptasi/membayar wesel yang
bersangkutan;
(ii) Untuk kepentingan seorang yang wajib regres, maka seseorang, atas
kemauannya sendiri, diperkenankan untuk mengakseptasi atau membayar
wesel.
Istilah lain dari hari bayar, adalah hari gugur, hari jatuh waktu, jatuh tempo, atau
hari tuntut bayar.
jen_notaris@yahoo.co.id 30
Promes (Promissory Notes)
Definisi
Dalam undang-udang tidak terdapat definisi promes, namun
dari sifatnya, promes dapat digolongkan ke dalam surat
tagihan utang.
 
Berdasarkan Blacks Law Dictionary, promes didefinisikan
sebagai: Janji atau komitmen tertulis untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada saat yang dtetapkan, atau saat
diminta, atau saat diunjukkan, kepada pihak yang tercantum
namanya, atau kepada penggantinya, atau siapapun pembawa
promes. Promes akan menjadi negotiable apabila diterbitkan
dengan kondisi payable to order or bearer.

jen_notaris@yahoo.co.id 31
Dasar Hukum dan Syarat Formal
Dasar Hukum
Pasal 174 sampai dengan Pasal 177 KUHD.
 
Syarat Formal
1. Memuat kata “Surat sanggup” atau “Promes Atas (Kepada)
Pengganti;
2. Kesanggupan tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang
tertentu;
3. Penunjukan hari bayarnya;
4. Penetapan tempat dimana pembayaran harus terjadi;
5. Nama orang yang kepadanya atau kepada orang lain yang
ditunjuk olehnya, pembayaraan harus dilakukan;
6. Tanggal dan tempat surat sanggup ditandatangani;
7. Tanda tangan orang yang mengeluarkan surat sanggup
(penandatangan).

jen_notaris@yahoo.co.id 32
Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Jika pada hari bayarnya tidak diunjukkan, maka
diangggap dapat dibayar;
2. Jika dasar bunga tidak ditentukan, maka bunga
dianggap tidak ada;
3. Jika tempat penerbitan tidak disebutkan, maka
tempat penandatanganan diangap tempat
penerbitan;
4. Jika tempat pembayaran tidak ditunjuk, tempat
penandatanganan dianggap tempat pembayaran;
5. Jika aval tidak menyebutkan untuk siapa diberikan,
maka dianggap diberikan untuk tanggungan
penandatanganan surat sanggup.

jen_notaris@yahoo.co.id 33
Pihak-pihak yang terlibat dalam
transaksi yang menggunakan promes

1. Penerbit (issuer, penandatangan, debtor)


adalah debitur;
2. Pemegang (kreditur, holder, investor)
adalah kreditur;
3. Endosant (indorser) adalah Pemegang yang
mengalihkan hak tagihnya kepada
Pemegang lainnya dengan cara
endosemen; dan
4. Avalist adalah penjamin dari Penerbit.

jen_notaris@yahoo.co.id 34
Sertifikat Deposito (Certificate of
Deposit atau “CoD”)
Definisi
Berdasarkan UU Perbankan sertifikat deposito adalah
deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat
diperdagangkan. Sedangkan menurut Blacks Law
Dictionary yaitu: Pengakuan tertulis dari bank kepada
penyimpan (deposan) dengan janji untuk membayar
kepada penyimpan, atau penggantinya.
 
Dasar Hukum
Surat Keputusan Direktur BI No.17/44/KEP/DIR tanggal
22 Oktober 1984 tentang Penerbitan Sertifikat Deposito
oleh Bank Umum Dan Bank Pembangunan.

jen_notaris@yahoo.co.id 35
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam CoD
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam CoD:
Diterbitkan atas bawa, dalam mata uang rupiah, oleh Bank umum
dan bank pembangunan setelah mendapat persetujuan BI;
Perhitungan bunga secara true discount, sehingga setoran awal
ataupun pembayaran harga beli CoD adalah sebesar net proceed;
Jangka waktu CoD tidak kurang dari 15 hari,
Bank dapat memiliki CoD yang diterbitkan bank lain dalam jumlah
tidak melebihi 7,5% dari jumlah pinjaman yang diberikannya.
 
Pihak-pihak yang terlibat dalam CoD adalah:
Penerbit (Bank), sebagai pihak yang memiliki kewajiban
pembayaran kepada siapapun yang mengunjukkan CoD saat jatuh
tempo;
Pemegang (deposan atau penggantinya atau siapapun yang
menguasai CoD) sebagai pihak yang berhak atas pembayaran
jumlah pokok yang tertera dalam CoD.
jen_notaris@yahoo.co.id 36
Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”)
Definisi
SBI adalah sertifikat yang diterbitkan BI dengan
sistem true discount, yang dibeli melalui lelang
(primary market) atau melalui pasar uang
(secondary market).
 
Dasar Hukum
SEBI No.16/8/UPUM tanggal 21 Januari 1984
tentang Ketentuan Tentang Penerbitan SBI, dan
 SEBI No. 18/1/UPUM tanggal 30 Mei 1985 tentang
Penerbitan SBI.

jen_notaris@yahoo.co.id 37
Hal-hal dalam SBI
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam SBI:
Jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan (saat ini hanya ada 28 hari dan 88
hari)
Jumlah awal adalah senilai Rp.1 miliar dan selanjutnya, apabila ada
penambahan, sebesar kelipatan Rp.50 juta.
 
Pihak-pihak yang terlibat adalah:
Penerbit yaitu BI, sebagai debitur;
Pembeli atau Pemegang adalah investor atau kreditur yang membeli
SBI;
Mediator adalah Bank-Bank yang melakukan pembelian untuk keperluan
nasabahnya.
  
Istilah-istilah yang berkaitan dengan SBI:
Bilyet depo simpanan adalah bukti kepemilikan atas SBI, yang
diterbitkan oleh BI;
Net proceed, adalah harga beli atau harga jual atas SBI, baik pada
primary atau secondary market.
jen_notaris@yahoo.co.id 38
Saham (Stock)
Definisi
Saham merupakan bukti penyertaan modal dalam suatu
perseroan, yang dibuktikan dengan surat saham, sebagai
suatu surat legitimasi yang menyatakan bahwa pemegang
adalah orang yang berhak atas deviden, hak suara, dan
manfaat lainnya.
 
Dasar Hukum:
Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas (“UUPT”).
 
Menurut Pasal 24 ayat 2 UUPT Jenis-jenis saham adalah:
saham atas tunjuk, yang dibuktikan dengan surat saham,
saham atas nama.

jen_notaris@yahoo.co.id 39
Pihak-pihak yang terlibat dalam
Saham

1. Penerbit (emiten) adalah PT yang


menerbitkan saham dalam rangka
menghimpun modal;
2. Pemegang saham atau investor adalah
pemodal yang membeli atau menyetorkan
uang untuk keperluan penyertaan modal
dalam perusahaan Penerbit.

jen_notaris@yahoo.co.id 40
Sertifikat Reksadana
Definisi
Sertifikat Reksadana atau juga lazim disebut Unit penyertaan
yang dibuat atas unjuk, adalah bukti yang menjelaskan jumlah
dana yang berhasil dikumpulkan oleh perusahaan reksa dana
untuk kemudian akan dikelola dalam bentuk pembelian surat
berharga seperti saham, obligasi, atau disimpan dalam bentuk
deposito berjangka.
 
Lazimnya, setiap 6 bulan selama jangka waktu penglelolaan
dana, investor atau pemodal akan memperoleh deviden, bunga,
atau capital gain.
 
Dasar Hukum
Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.

jen_notaris@yahoo.co.id 41
Pihak-pihak dalam Reksadana

Penerbit adalah perusahaan reksadana yang menghimpun


dana dari masyarakat pemodal;
Investor adalah pemodal yang membeli unit
penyertaan/pemegang unit penyertaan.
Manajer Investasi adalah pihak yang diberi wewenang untuk
mengelola portfolio investasi kolektif
Bank Kustodian adalah pihak yang diberi wewenang untuk
melaksanakan penitipan kolektif.
 
Antara manajer investasi, bank kustodian dan pemegang unit
penyertaan atau pemodal terikat berdasarkan suatu Kontrak
Investasi Kolektif (KIK), yang mana jumlah penyerataan dari
masing-masing pemodal dinyatakan dalam Unit Penyertaan.

jen_notaris@yahoo.co.id 42
Commercial Paper (“CP”)
Definisi
Dalam Black’s Law Dictionary didefinisikan bahwa CP merupakan: negotiable
instrument untuk pembayaran uang, seperti cek, wesel, promissory notes.
Selanjutnya dijelaskan juga bahwa CP adalah short term, unsecured
promissory notes, yang lazim diterbitkan oleh large, well-known
corporations dan finance companies.
 
Dalam praktek, sebagai surat utang jangka pendek, CP sama dengan
promissory notes, namun pada umumnya diterbitkan oleh perusahaan-
perusahaan yang bukan lembaga keuangan.
 
Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi CP :
Penerbit (issuer, penandatangan, debtor) adalah debitur;
Pemegang (kreditur, holder, investor), adalah kreditur;
Endosant (indorser), adalah Pemegang yang mengalihkan hak tagihnya
kepada Pemegang lainnya dengan cara endosemen; dan
Avalist (guarantor) adalah penjamin dari Penerbit.

jen_notaris@yahoo.co.id 43
Obligasi (Bonds)
Definisi
Dalam Black’s Law Dictionary obligasi didefinsikan
sebagai:
a)suatu sertifikat bukti hutang, yang mana
perusahaan penerbit atau badan pemerintah
berjanji untuk membayar sejumlah bunga untuk satu
jangka waktu panjang tertentu kepada pemegang, dan
untuk membayar kembali hutangnya pada saat jatu
tempo;
b) instrumen hutang jangka panjang yang berisikan
janji untuk membayar kepada kreditur sejumlah bunga
secara periodic dan membayar hutang pokok pada
saat jatuh tempo.

jen_notaris@yahoo.co.id 44
Beberapa hal mengenai
Jangka waktu menengah atau panjang; Dapat diperjualbelikan; Pendapatan bunganya
obligasi
coupon basis
secara periodik ( ); Pembayaran bunga lazimnya diberikan untuk monthly,
quarterly, semi-anualy, atau anualy; Berdasarkan negara yang menerbitkan dikenal
istilah: (i) domestic, (ii) foreign bonds dan (iii) global bonds; Penerbit: (i) Pemerintah,
(ii) BUMN, dan (iii) Perusahaan swasta; Dalam sistem pembayaran bunga dikenal istilah:
(i) coupon bond, dan (ii) zero coupon bond; Dalam jenis tingkat bunga dikenal istilah: (i)
tetap, (ii) mengambang, dan (iii) campuran; Jaminan: (i) secured bond (guaranteed
bond), dan (ii) unsecured bond; Harga obligasi, tidak selalu sama dengan nominal dan
dinyatakan dalam bentuk prosentase. Dapat at discount (harga obligasi setelah dipotong
tingkat diskonto, at par (harga obligasi sebesar nilai nominal), atau at premium (harga
obligasi setelah ditambah tingkat premi) Yield, adalah pendapatan dari holder atau
investor, meliputi nilai pokok, kupon dan selisih kurs;  Maturity atau jangka waktu;
Kupon adalah pembayaran bunga secara periodic selama jangka waktu obligasi oleh
emiten kepada investor; Face Value adalah jumlah uang yang menunjukkan nilai yang
akan dibayar oleh issuer kepada holder pada saat dilaksanakannya hak untuk membeli
(callable); Stapled bond adalah obligasi yang dipecah; Convertible bond adalah bond
yang, dengan opsi pada pemegangnya, dapat dialihkan menjadi saham (penyertaan);
Junkbond, adalah obligasi dengan yield yang tinggi dan resiko yang tinggi; Scriptless
Bond adalah obligasi yang diperdagangkan melalui bursa tanpa warkat; Outright (jual
putus), tidak menetapkan syarat kepada penjual untuk membeli kembali atau pembeli
wajib menjual kembali.
Repo adalah menjual obligasi dengan syarat membeli kembali;
Reverse repo adalah membeli obligasi dengan syarat menjual kembali.
jen_notaris@yahoo.co.id 45
Pihak-pihak yang terlibat dalam Obligasi
1. Issuer adalah Penerbit dalam hal ini adalah debtor;
2. Holder adalah Pemegang Obligasi dalam hal ini adalah
creditor/investor;
3. Wali amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan Holder; 4. 
Avalist (guarantor) adalah pihak yang menjamin pembayaran .
 
Khusus untuk obligasi yang diterbitkan pemerintah RI dalam rangka
Rekapitalisasi, secara khusus diatur dalam PBI No.1/10/PBI/1999
tentang Portfolio Obligasi Pemerintah Bagi Bank Umum Peserta
Program Rekapitalisasi tertanggal 3 Desember 1999, PBI No.
2/2/PBI/2000 tertanggal 21 Jauari 2000 dan SEBI No. 2/1/DPM
tertanggal 21 Januari 2000 tentang Tata Cara Pencatatan
Kepemilikan Dan Penyelsaian Transaksi Obligasi Pemernitah.

jen_notaris@yahoo.co.id 46
Floating Rate Note (“FRN”)/Medium
Term Note (“MTN”)
Pada dasarnya FRN dan MTN merupakan
obligasi dengan jangka menengah. FRN adalah
notes dengan bunga floated, yang lazim
diterbitkan dan dipasarkan di Luar Negri,
sedangkan atas MTN berlaku tingkat suku
bunga fixed yang lazim dipasarkan di Indonesia.
 
Pihak-pihak yang terlibat dalam FRN atau MTN
adalah sama dengan pihak-pihak yang terlibat
dalam obligasi.

jen_notaris@yahoo.co.id 47
Warrant
Definisi
Warrant, atau stocks warrant dalam Black’s Law Dictionary
didefinsikan sebagai Sertifikat yang membuktikan kepemilikan hak
untuk membeli saham dalam jumlah, waktu, dan pada harga
tertentu. Dalam Blacks Law Dictionary dijelaskan lebih lanjut
sebagai berikut: Such differ from stock options only in that options
are generally granted to employees and warrants are sold to the
public. Warrants are typically long period options, are freely
transferable, and if the underlying shares are listed on securities
exchange, are also publicly traded”.
 
Pihak-pihak yang terlibat dalam Warrant adalah:
1. Penerbit (emiten) adalah PT yang menerbitkan warrant;
2. Pemegang warrant.

jen_notaris@yahoo.co.id 48
Konosemen (Bill of Lading atau B/L)
Definisi
Berdasarkan Pasal 506 KUHD, konosemen adalah suatu surat
bertanggal yang dibuat oleh pengangkut (dalam hal ini perusahaan
pelayaran), yang menerangkan bahwa ia telah menerima barang-
barang (dari pengirim) untuk diangkut ke suatu tempat tertentu dan
selanjutnya menyerahkannya kepada orang tertentu (penerima),
surat mana di dalamnya juga menerangkan mengenai syarat-syarat
penyerahan barang-barang dimaksud.
 
Dasar Hukum
1. Pasal 506 sampai dengan Pasal517d KUHD;
2. The Hague Rules tahun 1968, merupakan suatu kesepakatan
bersama para ahli hukum internasional, yang tergabung dalam
International Law Association dalam suatu konferensi di Den
Haag, mengenai bentuk dan isi konosemen.

jen_notaris@yahoo.co.id 49
Pihak yang terlibat dalam konosemen
Pihak-pihak yang terlibat dalam konosemen:
1. Penerbit, dalam hal ini perusahaan pelayaran yang diwakili oleh nakhoda kapal;
2. Pihak penerima atau penggantinya.
 
Penerima, sebagaimana dimaksud di atas, yaitu :
1. Orang yang namanya ditunjuk dalam konosemen;
2. Kepada orang penggantinya pengirim atau kepada orang yang ditunjuk oleh
pengirim (kepada pengganti);
3. Kepada orang penggantinya pihak ketiga atau kepada orang yang ditunjuk oleh
pihak ketiga (kepada pengganti);
4. Kepada orang yang namanya disebut dalam konosemen atau pembawa (kepada
pembawa);
5. Kepada orang yang membawa surat konosemen itu (kepada pembawa).
 
Berdasarkan Pasal 506 ayat 2 KUHD konosemen dapat diterbitkan atas nama, kepada
pengganti atau kepada pembawa. Konosemen yang tergolong sebagai surat berharga
adalah konosemen yang diterbitkan dengan kondisi kepada pengganti atau kepada
pembawa.  Konosemen kepada pengganti diatur secara khusus dalam Pasal 508
KUHD, dimana penyerahannya dengan cara endosemen dan penyerahan
konosemenya. Sedangkan untuk konosmen kepada pembawa, penyerahannya cukup
dilakukan dengan cara menyerahkan konosemennya saja.

jen_notaris@yahoo.co.id 50
Surat Berharga Lainnya
Kwitansi Atas Unjuk (Pasal 229e-229k KUHD). Dalam surat ini penerbit
memberi perintah kepada pihak ketiga untuk membayar sejumlah uang
kepada pemegang yang menunjukkan dan menyerahkan surat pembebasan
hutang. Dengan penunjukan dan penyerahan surat itu, pemegang
memperoleh pembayaran. Bagi pihak ketiga yang telah membayar, surat itu
menjadi bukti bahwa ia telah melunasi hutangnya sehingga ia dibebaskan
dari kewajiban membayar kepada penerbit.
 
Promes Atas Bawa (Pasal 229e-229k KUHD), dalam surat ini issuer
berjanji atau menyangupi untuk membayar surat yang berisikan
kesanggupan tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang kepada
pemegang atau orang yang menggantikannya dan setara dengan bank
notes. Surat berharga jenis ini tidak penah ditemukan di masyarakat.
 
Kedua jenis surat berharga di atas, saat ini sudah tidak ditemukan lagi di
masyarakat.

jen_notaris@yahoo.co.id 51
Surat Berharga Yang Khusus
Diterbitkan Di AS
1. Treasury Bill (T-Bill). Dalam Black’s Law Dictionary didefinsikan
sebagai Obligasi  jangka pendek (3, 6 atau 12 bulan) dari
pemerintah federal AS, tanpa adanya kewajiban pembayaran
bunga dan dijual at discount;
2. Treasury Bond (T-Bond). Dalam Black’s Law Dictionary didefinisikan
sebagai Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan
diperjualbelikan; obligasi mana merupakan instrument hutang
jangka panjang dari Pemerintah USA;
3. Treasury Certificate. Dalam Black’s Law Dictionary didefinisikan
sebagai Obligasi yang diterbitkan Pemerintah, yang pada
umumnya untuk jangka waktu 1 tahun dengan pembayaran
bunga melalui kupon;
4. Treasury Note. Dalam Black’s Law Dictionary didefinisikan sebagai
Obligasi yang diterbitkan pemerintah federal, untuk jangka waktu 1
sampai 10 tahun, dengan pembayaran bunga melalui kupon.

jen_notaris@yahoo.co.id 52

Anda mungkin juga menyukai