Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nur Raika Syafitri

Nim : B011201172

TUGAS RESUME

HUKUM DAGANG F

Memilih salah satu surat-surat berharga, kemudian dibuatkan uraian mengenai surat
tersebut dalam bentuk resume.

Surat Berharga atau commercial paper (negotiable instruments) adalah sebuah dokumen
yang memiliki nilai uang yang diakui dan dilindungi oleh hukum untuk kepentingan transaksi
perdagangan, pembayaran, penagihan atau sejenis lainnya. Selain digunakan sebagai alat
pembayaran, fungsi utama surat berharga adalah sebagai surat legitimasi karena surat
berharga tersebut adalah panduan bagi pemegang surat yang dianggap sebagai pihak yang
dapat melakukan atau memiliki hak tertentu.

Ciri-Ciri Surat Berharga

Terdapat ciri-ciri khusus dari surat berharga yang perlu Anda ketahui. Berikut ini ciri-ciri
serta syaratnya secara umum:

 Harus memiliki nama.


 Bentuk surat berupa dokumen tertulis.
 Adanya tanda tangan dari pihak-pihak terkait.
 Terdapat akta perintah atau janji membayar.
 Terdapat nama orang yang bertanggung jawab untuk membayar di dalam dokumen.
 Adanya keterangan jatuh tempo atau waktu pembayaran yang harus dilakukan.
Ada beberapa macam surat berharga yang perlu Anda ketahui. Masing-masing surat berharga
tersebut memiliki ciri dan syarat yang mirip secara umum, namun kegunaan dan fungsinya
berbeda-beda. Salah satu contoh surat berharga yaitu :

Wesel
Surat wessel adalah surat berharga yang memuat kata wesseldidalamnya, diberikan tanggal
dan ditandatangani disuatu tempat, dalam mana si penerbit memberi perintah tanpa syarat
kepada tersangkut untuk pada hari bayar membayar sejumlah uang kepada orang (penerima)
yang ditunjuk oleh penerbit atau penggantinya disuatu tempat tertentu.
Syarat-syarat formil bagi suatu wessel diatur dalam pasal 100 KUHD bahwasuatu surat
wessel harus memenuhi hal-hal sebagai berikut:
1. Kata "wesel", disebut dalam teksnya sendiri dan di istilahkan dalam bahasa surat itu.
2. Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
3. Nama si pembayar/tertarik.
4. Penetapan hari bayar.
5. Penetapan tempat dimana pembayaran harus dilakukan.
6. Nama Orang/pihak kepada siapa atau pihak lain yang ditunjuk olehnya pembayaran
harus dilakukan.
7. Tanggal dan tempat ditariknya surat wesel.
8. Tanda tangan pihak yang mengeluarkan (penarik).
Kedelapan syarat tersebut diatas harus selalu tercantum dalam surat wesel. Tidak dipenuhinya
salah satu syarat tersebut maka surat itu tidak berlaku sebagai surat wesel kecuali dalam hal-
hal berikut:
• Kalau tidak ditetapkan hari bayarnya maka wesel itu dianggap harus dibayar pada hari
ditunjukkannya (wesel tunjuk).
• Kalau tidak ditetapkan tempat pembayaran tempat yang ditulis
disampingnamavtertarik dianggap sebagai tempat pembayaran dari tempat dimana
tertarik berdomisili.
• Kalau tidak disebutkan tempat wesel itu ditarik, maka tempat yang disebut disamping
nama penarik dianggap tempat ditariknya wesel itu.
Bagi surat wesel yang penyimpangannya tidak seperti tersebut diatas, maka surat wesel itu
bukan wesel yang sah, dan pertanggungan jawabnya dibebankan kepada orang yang
menandangani surat wesel itu.
Macam-macam Surat Wesel
1. Wesel biasa adalah surat wesel di mana terdapat semua pihak yang
berhubungan dengan wesel tersebut.
2. Wesel atas pengganti penerbit adalah wesel yang di terbitkan untuk diri
penarik sendiri.
3. Wesel atas penerbit sendiri adalah wesel yang diterbitkan oleh penarik, tetapi
pihak tertarik adalah pihak penarik itu sendiri.
4. Wesel untuk penghitungan pihak ketiga adalah wesel yang tidak di terbitkan
oleh penarik sendiri, tetapi diterbitkan oleh pihak ketiga untuk penarik itu
sendiri.
5. Wesel Inkasso adalah wesel yang memberikan kuasa kepada pemegangnya
untuk mengih sejumlah uang, sehingga wesel ini tidak dapat di pindah
tangankan.
6. Wesel berdomisili adalah surat wesel yang pembayarannya dilakukan oleh
orang lain selain dari tertarik dan pembayarannya di lakukan ditempat pihak
ketiga.
Dalam hokum wesel mengenal beberapa oknum yang ada dalam lalu lintas penerbitan
dan pembayaran wesel yaitu :
1. Penerbit, adalah terjemahan dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda trekker, bahasa
Inggrisnya drawee, yaitu orang yang mengeluarkan surat wesel.
2. Tersangkut, adalah terjemahan dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda betrokkene,
yaitu orang diberi perintah tanpa syarat untuk membayar.
3. Akseptan, adalah terjemahan dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda acceptant,
bahasa Inggrisnya acceptor, yaitu tersangkut yang telah menyetujui untuk membayar
surat wesel pada hari bayar, dengan memberikan tanga tangannya.
4. Pemegang Pertama. Adalah terjemahan dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda
nomor, bahasa Inggrisnya holder, yaitu orang yang menerima surat wesel pertama kali
dari penerbit.
5. Pengganti, adalah terjemahan dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda
geendosseerde, bahasa Inggrisnya indorsee, yaitu orang yang menerima peralihan
surat wesel dari pemegang sebelumnya
6. Endosan, berasal dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda endosant, bahasa
Inggrisnya indorser, yaitu orang yang memperalihkan surat wesel kepada pemegang
berikutnya.
Tempat Pembayaran Surat Wesel
Pembayaran wesel harus dilakukan di tempat/domisili tertarik/tersangkut selaku orang yang
harus melakukan pembayaran. Jika tidak tegas disebutkan maka dipakai tempat yang
disebutkan di samping nama tertarik. Nama orang yang menerima pembayaran :
• Si penerima/nemer.
• Dapat dialihkan padorng yang ditunjuk/order.
• Dimungkinkan si penerima adalah juga si penarik/tersangkut sendiri.
Kewajiban dan tanggung jawab penerbit wesel Kaitannya dengan akseptasi:
• Penerbit menjamin pemegang I/berikutnya bahwa tersangkut akan mengakseptasi
wesel tersebut/tersangkut akan membayar pada hari bayar dengan/tanpa akseptasi.
• Jika tersangkut tidak mau mengakseptasi/mengakseptasi tapi tidak mau membayar
maka penerbit wajib membayar sendiri pada pemegang wesel.
Wesel Ekspor Berjangka (WEB)

Wesel ekspor berjangka (WEB) adalah instrument yang timbul dari hasil transaksi
perdagangan internasional dalam bentuk ekspor, yang pembiayaannya diberikan oleh bank
dalam rangka mendorong kegiatan usaha, terutama akibat krisis keuangan yang menyebabkan
para pelaku usaha kesulitan dalam mendapatkan likuiditas secara optimal. WEB merupakan
presentasi penjualan atau lebih konkritnya menggadaikan hasil ekspor yang dimiliki oleh
eksportir yang belum diterima, karena transaksi berjangka (usance). Instrumen ini tidak jauh
berbeda dengan surat wesel pada umumnya dan didasarkan pada Pasal 110 KUHD.

Wesel Ekspor Berjangka adalah wesel ekspor yang diterbitkan oleh ekportir yang memiliki
jangka waktu tertentu dan telah diakseptasi oleh bank di luar negri. Dalam rangka membantu
kebutuhan likuiditas eksportir pihak perbankan dapat mendiskonto WEB dengan syarat
sebagai berikut (Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/34/PBI/2008):

a. WEB yang di beli dari pihak eksportir harus telah diakseptasi oleh bank pengaksep di
luar negri.
b. Nilai nominal WEB paling sedikit setara dengan USD 10.000.00 (sepuluh
ribuUSdollar)
c. WEB tersebut memiliki underliying perdagangan ekspor atas dasar transaksi L/C
berjangka dan tidak dapat di batalkan.
d. Dokumen yang dipersyaratkan:
 Asli bukti akseptasi dari bank pengaksep
 Asli surat pernyataan dari bank penjual yang berisi pernyataan kebenaran dan
kesesuaian antar dokumen serta tanggung jawab terhadap pemenuhan syarat –
syarat yang tercantum dalam ketentuan Bank Indonesia.
 Fotokopi wesel
 Fotokopi letterofcredit (L/C)
 Fotokopi Bill of Lading (B/L)
 Fotokopi invoice
 Nama lengkap dan NPWP eksportir
e. Jangka waktu WEB paling singkat 30 hari dan paling lama 90 hari
f. Web yang dapat dibeli adalah WEB dalam valuta United States Dollar, Japanese Yen,
Great BritainPound, AustralianDollar, Euro dan Swiss Franc
g. Bank Indonesia memiliki hak regres .
h. Tingkat diskonto Web ditentukan Bank Indonesia i. Berikut beberapa persyaratan lain

Jumlah lembar surat wesel dalam perdagangan internasional umumnya sekurang – kurang
nya dua lembar, yang terdiri dari lembar pertama (firstexchange) dan lembar kedua
(secondExcange) dengan redaksi yang berbeda. Tujuan dibuat dua rangkap dan dengan
redaksi yang berbeda yaitu jika lembar pertama hilang, umpamanya pada saat pengiriman,
maka surat wesel yang kedua masih bisa digunakan untuk melakukan penagihan, disamping
menghindari adanya pembayaran ganda.

Berdasarkan hal diatas maka pihak BNI dalam mendiskonto WEB tersebut tidak memenuhi
syarat atau dengan sengaja telah menyimpangipersayaratan – persyaratan seperti yang telah
disebutkan diatas karena terbukti wesel yang digunakan adalah fiktif. Hal tersebut
mengidikasikan bahwa pemeriksaan dokumen dalam penerbitan WEB tidak di periksa secara
sungguh – sunguh, akseptasi dari pihak bank di luar negri juga tidak dipastikan, issuing bank
yang mengeluarkan L/C merupakan bank dengan resiko valuta yang tinggi sehingga
sewajarnya pihak bank mengetahui akan resiko yang pasti timbul.

Sistem transaksi rekeninng yang administrative of balance sheet transaction memberikan


celah kepada petugas bank yang memunyai itikad tidak baik.pada umumnya untuk
menyeimbangkan pembekuan bank memerlukan jangka waktu tertentu jika seorang exportir
merundingkan wesel expornya maka pada saat itu juga dia akan menerima uang tunai dari
bank sementara pembayaran dari bank luar neri atau bank koresponden memerlukan jangka
waktu tertentu shinga bank akan menghadapi cost yang belum tertutup atau cost terbuka
sehingga tidak aka n ada satu petugas bank pun yang condcernet dengan costtrbuka tersebut
sehingga memberikan kesempatan emas kepada pegawai yang tau persis prilakucosttrbuka
tersebut untuk bermain – main demi keuntungan rekening pribadi petugas sehinga
menyulitkan dalam hal dalam pengawasan.dalam hal pemilhan ketua cabang kantor pusat
patut memperhitungkan mengenai sikap dan moral calon ketua cabang karena ketua cabang
sangat mengetahui transakssi apa yang terjadi di kantor cabang yang di kelolanya.

Penyelewengan oleh pegawai bank di kantor cabang dapat diminimalisasikan dengan


servicecontrol/tradeoff pada kantor cabang di daerah akan tetapi hal tersebut sesungguhnya
bukan merupakan penyelesaian masalah yang tepat dikarenakan adanya semacam
servicecontrol/tradeoff jelas memerlukan usaha yang lebih untuk menjadi maksimal,akan
tetapi hal tersebut memiliki kelemahan semakin memperlambat transaksi jika pengawasannya
di perketat. Yang harus di perbaiki atau bagaimana cara mengurangi potensi agar pegawai
tidak berlaku merugikan perusahaan,selain itu pengawasan intern perlu juga di
perbaiki,namun di dalam praktik peningkatan pengawasan intern ini acap kali besebrangan
dengan keinginan bank dalam meningkatkan kualitas layanan.

Anda mungkin juga menyukai