Anda di halaman 1dari 7

SURAT BERHARGA DAN SURAT YANG BERHARGA

A. Pengertian Surat Berharga

Untuk istilah surat berharga ini, dalam Bahasa Belanda disebut “Waarde Papier”.
Sedangkan dalam Bahasa Inggris disebut dengan istilah “Negotiable Instrument”.
Yang dimaksud dengan surat berharga adalah sebuah dokumen yang diterbitkan oleh
penerbitnya sebagai pemenuhan suatu prestasi berupa pembayaran sejumlah uang
sehingga berfungsi sebagai alat bayar yang didalamnya berisikan suatu perintah untuk
membayar kepada pihak-pihak yang memegang surat tersebut, baik pihak yang diberikan
surat berharga oleh penerbitnya ataupun pihak ketiga kepada siapa surat berharga tersebut
telah dialihkan. Contoh dari surat berharga adalah cek, wesel, surat sanggup, promes,
bilyet giro, konosemen, saham, obligasi, atau commercial paper.

Secara yuridis, surat berharga mempunyai fungsi sebagai berikut:


1. Sebagai alat pembayaran (alat tukar).
2. Sebagai alat pemindahan hak tagih (karena dapat diperjualbelikan).
3. Sebagai surat legitimasi (surat bukti hak tagih).

 Ciri-ciri surat berharga:


1. Surat berharga berbentuk dokumen tertulis.
2. Surat berharga harus memiliki nama.
3. Terdapat beberapa tanda tangan dari pihak terkait.
4. Surat berharga merupakan perintah atau janji tanpa syarat.
5. Didalam surat berharga terdapat akta perintah atau janji membayar.
6. Didalam surat berharga terdapat nama orang yang membayar.
7. Terdapat keterangan waktu pembayaran yang harus dilakukan.

 Sifat-sifat surat berharga:


1. Dapat diperjualbelikan.
2. Dapat dijual dalam waktu dekat, bila terdapat kebutuhan dana untuk kegiatan usaha
bank.
3. Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain.

 Macam-macam surat berharga:

1. Wesel
Untuk istialah wesel ini dalam bahasa belanda disebut dengan istilah “wechsel” dan
dalam bahasa Prancis disebut dalam istilah “letter de change”. Dalam teori system
hokum anglo saxon untuk wesel ini disebut dengan istilah “Bill of Exchange”.
Wesel merupakan suatu surat berharga bertanggal dan menyebutkan tempat
penerbitannya, yang merupakan perintah tanpa syarat oleh penarik (penerbit) untuk
membayar kepada pihak pemegang atau yang di tunjuk oleh pihak pemegang tersebut
(tertunjuk), pembayaran mana dilakukan oleh pihak pembayar (tertarik).

Pihak yang terlibat dalam suatu wesel adalah sebagai berikut :

o Penarik (Treker)
Pihak yang menerbitkan surat wesel.
o Tertarik (Betrokkene)
Pihak yang diberikan perintah tanpa syarat untuk membayar surat wesel.
o Akseptan (Acceptant)
Pihak yang telah setuju untuk membayar surat wesel pada hari bayar dengan
sebelumnya membubuhkan tanda tangannya pada wesel tersebut.
o Pemegang pertama (Nemer)
Pihak yang pertama sekali memegang atau menerima wesel tersebut.
o Pengganti (Geendosseerde)
Pihak yang menerima peralihan surat wesel dari pihak pemegang sebelumnya.
o Endosan (Endosant)
Pihak yang mengalihkan surat wesel kepada pemegang selanjutnya.

Syarat-syarat formal dalam suatu wesel adalah sebagai berikut :

o Kata-kata “surat wesel” yang dimuat dalam teks dan dituliskan dalam bahasa
yang dipakai untuk wesel tersebut.
o Perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
o Nama tertarik (orang yang harus membayarnya).
o Tanggal pembayaran.
o Penetapan tempat pembayaran.
o Nama orang yang kepadanya atau kepada orang yang di tunjuknya wesel
tersebut harus dibayar.
o Tanggal dan tempat surat wesel ditarik/diterbitkan.
o Tanda tangan penerbit wesel (penarik).
Jika suatu cek tidak memenuhi salah satu dari persyaratan formal tersebut.
Dalam hal ini konsekuensi hukumnya adalah bahwa surat wesel tersebut oleh
hukum tidak dipandang sebagai surat cek.

Macam-macam wesel:

o Wesel Biasa.
o Wesel atas Pengganti Penerbit.
o Wesel atas Penerbit Sendiri.
o Wesel untuk perhitungan Pihak Ketiga.
o Wesel Inkasso.
o Wesel Berdomisili.
2. Cek
Istilah cek berasal dari bahasa Prancis “cheque”.Cek merupakan suatu surat berharga
bertanggal dan menyebutkan tempat penerbitannya, yang merupakan perintah tanpa
syarat oleh penarik (penerbit) untuk membayar kepada pihak pemegang atau
pembawanya, pembayaran mana dilakukan oleh pembayar, yaitu bank dari pihak
penerbit atau penarik.

Pihak yang terlibat dalam suatu cek :

o Penarik (Treker)
Pihak yang menerbitkan atau menandatangani surat cek.
o Tertarik (Betrokkene)
Pihak yang diberikan perintah tanpa syarat untuk membayar surat cek, dalam
hal ini adalah bank dari pihak penarik.
o Pemegang (Nemer)
Pihak yang pertama sekali memegang atau menerima cek tersebut.
o Pembawa (Toonder)
Pihak yang menerima cek tersebut dan membawa serta untuk
menunjukkannya kepada, tanpa menyebutkan namanya pada cek tersebut.
o Pengganti (Geendosseerde)
Pihak yang menerima peralihan surat cek dari pihak pemegang sebelumnya
dengan jalan endosemen.
o Endosan (Endosant)
Pihak yang mengalihkan surat cek kepada pemegang selanjutnya dalam jenis
cek atau pengganti.

Syarat-syarat formal cek :


o Kata-kata “Cek” yang dimuat dalam teks dan dituliskan dalam bahasa yang
dipakai untuk wesel tersebut.
o Perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
o Nama tertarik (orang yang harus membayarnya).
o Tanggal pembayaran.
o Penetapan tempat pembayaran.
o Tanggal dan tempat surat cek ditarik/diterbitkan.
o Tanda tangan penernit cek (penerbit).
Jika suatu cekt tidak memenuhi salah satu dari persyaratan formal tersebut.
Dalam hal ini konsekuensi hukumnya adalah bahwa surat cek tersebut oleh
hukum tidak dipandang sebagai surat cek.

Jenis-jenis cek :
o Cek Biasa.
o Cek atas Pengganti Penerbit.
o Cek atas Penerbit Sendiri.
o Cek untuk Perhitungan Pihak Ketiga.
o Cek Inkasso.
o Cek Berdomisili.
o Cek Silang (Crossed Cheque).
o Cek untuk Perhitungan.
o Cek Perjalanan (Traveller’s Cheque).
3. Surat Sanggup
Surat sanggup sering disebut juga “surat aksep”. Surat sanggup adalah suatu surat
berharga, bertanggal dan menyebutkan tempat penerbitannya, yang merupakan
kesanggupan tanpa syarat oleh penerbit untuk membayar (pengakuan hutang) kepada
pihak pemegang atau pembawanya, pembayaran mana dilakukan pada waktu tertentu
oleh pihak penerbit itu sendiri.

Syarat-syarat formal surat sanggup :


o Kata-kata “Surat Sanggup” yang dimuat dalam teks dan dituliskan dalam
bahasa yang dipakai untuk surat sanggup tersebut.
o Kesanggupan tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
o Tanggal pembayaran.
o Penetapan tempat pembayaran.
o Tanggal dan tempat surat sanggup ditarik/diterbitkan.
o Tanda tangan penerbit surat aksep.
o Nama orang yang kepadanya atau kepada orang lain yang ditunjuk olehnya,
pembayaran harus dilakukan.
Jika suatu cekt tidak memenuhi salah satu dari persyaratan formal tersebut.
Dalam hal ini konsekuensi hukumnya adalah bahwa surat cek tersebut oleh
hukum tidak dipandang sebagai surat cek.

4. Bilyet Giro
Suatu perintah tanpa syarat dari penerbitnya untuk memindahbukukan sejumlah uang
yang ada pada bank dimana penerbit memiliki rekening giro dan dana dalam jumlah
yang cukup, dana tersebut dipindahbukukan/ditransfer ke rekening (baik pada bank
yang sama atau pada bank lain) milik pihak yang namanya tersebut dalam bilyet giro
tersebut.

Pihak yang terlibat dalam suatu bilyet giro sebagai berikut :


o Penarik. Yakni pihak yang mempunyai rekening pada bank, yang
menerbitkan/menandatangani bilyet giro, yang berarti dialah yang
memerintahkan kepada bank untuk melakukan pemindahbukukan.
o Bank Penyimpan Dana/Tertarik. Yakni bank di mana terdapat rekening giro
dari penerbit bilyet giro.
o Bank Penerima. Yakni bank di mana terdapat rekening pembawa sehingga ke
dalam rekening tersebutlah dana ditransfer.
o Pemegang. Yakni pihak yang memegang bilyet giro yang namanya tercantum
dalam bilyet giro tersebut.

Bilyet giro mempunyai masa daluwarsa 70 (tujuh puluh) hari dengan persyaratan
formal sebagai berikut :

o Nama dan nomor bilyet giro yang bersangkutan.


o Nama bank penyimpan dana/tertarik.
o Perintah tanpa syarat untuk pemindahbukuan.
o Nama dan nomor rekening pemegang.
o Nama bank penerima.
o Tempat dan tanggal penarikan.
o Tanda tangan penarik dan stempel jika merupakan badan usaha.
o Penyebutan jumlah uang yang diperintah transfer.
5. Surat berharga lainnya
o Promes atas Tunjuk
Promes atas tunjuk ada diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
dan dalam berbagai peraturan perundang-undangan lainnya. Sama dengan
surat sanggup, pada prinsipnya promes atas tunjuk hanyalah merupakan
kesanggupan tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang (jadi semacam
pengakuan hutang juga) yang harus dibayar kepada si pembawa surat promes
atas tunjuk tersebut.
o Kuitansi atas Tunjuk
Kuitansi atas tunjuk ada diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
dan dalam berbagai peraturan perundang-undangan lainnya.Sama dengan
promes atas tunjuk, pada prinsipnya kuitansi atas tunjuk, yang diterbitkan
adalah berupa kuitansi (tanda terima uang) dimana orang yang telah ditunjuk
dan kemudian menguasai kuitansi tersebut dianggap telah membayar uang
tersebut.
o Konosemen
Suatu surat berharga yang bertanggal. Dalam mana dinyatakan bahwa pihak
perusahaan pengangkutan telah menerima barang-barang tertentu dengan
penyebutan rincian barang tersebut.
o Saham
Untuk istilah saham ini, dalam bahasa Belanda diebut dengan istilah
“Andeel”, sedangkan dalam bahsa Inggris disebut dengan “Share” atau
“Stock”. Saham adalah suatu bagian dalam perusahaan yang merupakan
kepentingan kepemilikan (ownership interest) dalam wujud benda bergerak
dalam satu perusahaan yang biasanya tercipta setelah memberikan sesuatu
kontribusi tertentu ke dalam modal perusahaan tersebut, yang memberikan
hak kepemilikan yang bersifat hak kebendaan bagi para pemegangnya.
o Obligasi
Dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah “bonds”. Obligasi adalah surat
hutang jangka panjang (dengan jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun).
o Commercial Paper
Yang merupakan commercial paper adalah suatu surat berharga berupa
pengakuan hutang berjangka pendek (2 (dua) sampai 270 (dua ratus tujuh
puluh) hari), yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan (sebagai peminjam
uang) kepada pihak lain (investor) yang mempunyai dana segar untuk
membeli obligasi tersebut, hutang mana diberikan secara diskon tertentu
meskipun ada juga yang diberikan dengan memberikan suatu bungan tertentu.
o Surat Berharga Pasar Modal
Tidak semua jenis surat berharga dapat dperdagangkan di pasar
modal.Adapun yang dapat diperdagangkan di pasar modal adalah surat
berharga tertentu saja,yakni yang disebut dengan “efek”.

Yang termasuk ke dalam satu surat berharga pasar modal tersebut adalah:
o Surat Pengakuan Hutang.
o Surat Berharga Komersil (Commercial Paper).
o Saham.
o Obligasi.
o Tanda Bukti Hutang.
o Unit Penyertaan.
o Surat Berharga Pasar Uang.
B. Surat yang berharga
Dalam bahasa belanda disebut “Papier Van Waarde” atau dalam bahasa inggrisnya
“Letter of Value” yaitu surat yang berisikan identias diri seseorang yang tidak dapat di
perjual belikan atau dipindah tangankan. Contohnya : ijazah, piagam, sertifikat, akta
otentik dsb.

C. Perbedaan Surat Berharga dan Surat yang Berharga

No Surat Berharga Surat yang Berharga


.
1. Surat yang oleh penerbitnya sengaja di Penerbitannya tidak untuk di
terbitkan sebagai pelaksanaan perjualbelikan, melaikan sekadar sebagai
pemenuhan suatu prestasi yang berupa alat bukti diri bagi pemegang bahwa dia
pembayaran sejumlah uang. sebagai orang yang berhak atas apa yang
disebutkan atau menikmati hak yang di
sebutkan didalam surat itu.

2. Surat tuntutan utang, pembawa hak dan Surat bukti tuntutan utang yang suka di
mudah di perjualbelikan. perjualbelikan.

3 Didalam surat tercantum nilai yang Didalamnya tidak tercantum nilai yang
sama dengan nilai perikatan dasarnya. sama dengan nilai perikatan dasarnya.

Anda mungkin juga menyukai