Anda di halaman 1dari 21

S U R A T - S U R A T

B E R H A R G A
KELOMPOK 1:
Farhan Ramadhan (141220176)
Hana Anggita D (141220177)
Yunda Nira (141220178)
Gangsar Mardika (141220179)
Ines Gustina (141220180)
Pengertian Surat
Berharga
Menurut buku "Aspek Hukum dalam Bisnis" karya Richard Burton Simatupang, surat
berharga adalah suatu instrumen keuangan yang memuat hak untuk menerima pembayaran
atau hak lainnya yang dimiliki oleh pemegang surat tersebut. Surat berharga dapat
berbentuk saham, obligasi, surat utang, sertifikat deposito, dan instrumen keuangan
lainnya.

Menurut Molengraaff, surat berharga berarti akta-akta atau alat-alat bukti yang
menurut kehendak penerbitnya atau ketentuan undang-undang yang diperuntukkan
semata-mata sebagai upaya bukti diri (legistimasi), yang mana akta-akta tersebut
diperlukan untuk menagih.

sas asas surat berharga


a
Asas Hak
Asas Likuiditas
Asas Keterbukaan
Asas Tertulis
Asas Transferabilitas
Asas Legitimasi
Fungsi Surat
Berharga
Sebagai Alat Pembayaran Sebagai Alat Pemindahan Hak Tagih
Surat Berharga dapat berfungsi , hak yang dimiliki oleh satu pihak dapat
menggantikan uang sebagai alat bayar. dialihkan kepihak lain dengan cara pengalihan
atau endosemen

Sebagai Surat Bukti Hak Tagih


setiap pihak yang memiliki Surat Berharga berarti
yang bersangkutan memiliki hak tagih sampai
surat yang dimilikinya tersebut dicairkan atau
diuangkan
Teori Dasar Surat
Berharga
Teori Kreasi atau Teori Kepantasan
Penciptaan
Apabila teori kreasi menyatakan
Dasar hukum mengikatnya suatu surat bahwa penerbit yang melakukan
berharga antara penerbit (penarik) dengan penandatanganan surat berharga itu
pemegang yaitu adanya perbuatan tetap terikat untuk melakukan
penandatanganan surat berharga tersebut. pembayaran kepada pemegang,
Perbuatan tersebut digolongkan sebagai walaupun pemegang tidak jujur, teori
menciptakan perikatan kepantasan tidak menerima akibat
yang demikian itu
Teori Dasar Surat
Berharga
Teori Perjanjian Teori Penunjukan
Dasar mengikatnya surat berharga Dasar mengikatnya suatu
antara penerbit dengan pemegang ialah surat berharga antara
suatu perjanjian yang merupakan
penerbit dengan pemegang
perbuatan dua pihak, yaitu:pihak penerbit
adalah perbuatan penunjukan
yang menandatangani dan pihak pemegang
pertama yang menerima surat berharga surat tersebut kepada debitur
tersebut
S S U R A T B E R H A
E N I R G A
J
01 WESEL
surat berharga yang memuat kata “wesel‟
didalamnya, diberi tanggal dan
ditandatangani di suatu tempat, dimana
penerbit memberi perintah tak bersyarat
kepada tersangkut untuk membayar
sejumlah uang pada hari bayar kepada
orang yang ditunjuk oleh penerbit yang
disebut penerima atau penggantinya
disuatu tempat tertentu.
macam-macam wesel
1. Wesel yang diterbitkan untuk penerbit
sendiri atau penggantinya
2. Wesel yang diterbitkan kepada
penerbit sendiri
3. Wesel yang diterbitkan atas
tanggungan pihak ketiga.
4. Wesel Incasso
5. Wesel domisili
6. Wesel domisili dalam blanko
02 AKSEPTASI
pernyataan penting yang menyatakan
kesanggupan guna melakukan dan melaksanakan
pembayaran dengan lancar lewat wesel yang
sudah diterbitkan secara eksportir dan
berjangka serta mengikuti waktu jatuh tempo
yang sudah ditentukan secara maksimal.
POIN AKSEPTASI
Syarat Membuat
Akseptasi
Akseptasi Bekerja
1. KESANGGUPAN
Sama Bersama Bank
2. SISTEM PEMBAYARAN
Garansi MELALUI TAGIHAN
3. TANDA TANGAN
POIN AKSEPTASI

Fungsi Letter of Bentuk Akseptasi


Credit pada berdasarkan pasal 125
Akseptasi KUHD,
03 PROMES
Surat sanggup atau promes lebih dikenal di pasar
modal sebagai promissory notes. Surat sanggup
merupakan suatu kontrak yang berisikan janji
secara rinci dari suatu pihak (pembayar) untuk
membayarkan sejumlah uang kepada pihak lainnya
(pihak yang dibayar). Surat sanggup mempunyai
jatuh tempo dan umumnya tidak panjang dan
paling panjang kurang dari satu tahun sehingga
instrumen keuangan dianggap sebagai instrumen
investasi jangka pendek.
Syarat- Syarat Promes Pengecualian Syarat
Penyebutan surat sanggup
Bila tidak menentukan hari bayarnya
dimuatkan dalam teksnya sendiri
maka dianggap dibayar pada saat
Kesanggupan tak bersyarat
ditunjukkan.
untuk membayar sejumlah uang
Bila tidak menyebutkan tempat
tertentu
pembayaran , maka tempat
Penetapan hari bayarnya
penandatangan dianggap sebagai
Penetapan tempat dimana
tempat pembayaran.
pembayaran dilakukan
Bila tidak menyebutkan tempat
Nama orang yang dimana
ditandatanganinya, maka dianggap
pembayaran dilakukan
ditandatangani di tempat yang
Tanggal dan tempat surat
tertera di samping nama
sanggup
penandatangan.
Tanda tangan orang yang
mengeluarkan surat sanggup itu
04 CEK
Cek adalah surat berharga yang memuat kata cek/cheque, dalam
mana penerbitnya memerintahkan kepada bank tertentu untuk
membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya disebut
dalam cek, penggantinya atau pembawanya pada saat ditunjukkan.
Tujuan penerbitan cek ialah untuk meningkatkan jaminan
pembayaran. Cek sendiri memiliki batasan waktu penggunaan.
Untuk cek yang diterbitkan dan dibayarkan di Indonesia, harus
ditunjukkan dalam tenggang waktu 70 hari, sejak tanggal
penerbitannya (Pasal 206 KUHD) ditambah 6 bulan tenggang waktu
sebelum kadaluwarsa (Pasal 229 KUHD
Jenis Jenis Cek
1. Cek biasa
2. Cek atas 4.Cek untuk
7.Cek silang
pengganti perhitungan
8.Cek untuk
penerbit pihak ketiga
perhitungan
3. Cek atas 5.Cek inkaso
9.Cek
nama 6.Cek
perjalanan
penerbit berdomisili
sendiri
Pada surat cek tertulis perkataan
1
“CEK/CHEQUE” dan nomor seri

Syarat- 2 Surat harus berisi perintah tak bersyarat

syarat 3
untuk membayar sejumlah uang tertentu

Nama bank yang harus membayar (tertarik)

Cek 4 Jumlah dana dalam angka dan huruf

5 Penyebutan tanggal dan tempat cek


dikeluarkan
6 Tanda tangan dan atau cap perusahaan.
05 AVAL
Aval adalah lembaga jaminan dalam
hukum wesel, dimana pihak ketiga
mengikatkan diri untuk menjamin
penyerahan surat wesel pada hari
bayar.
BENTUK DAN CARA
PENULISAN AVAL
a. Aval harus dituliskan dalam surat wesel yang dijamin atau pada kertas sambungannya;
b. Dinyatakan dengan kata-kata “baik untuk aval” atau kata-kata lain yang semakna,
dan harus ditandatangani oleh penjamin aval (avalist);
c. Hanya tandatangan avalist saja yang dibubuhkan di halaman muka surat wesel sudah
berlaku sebagai aval, kecuali tanda tangan itu adalah tanda tangan penerbit atau
akseptan;
d. Aval juga bisa diberikan dengan sebuah naskah tersendiri atau sepucuk surat yang
menyebutkan tempat di mana ia diberikan;
e. Di dalam aval juga harus diterangkan untuk siapa jaminan aval diberikan. Bila
keterangan yang demikian tidak dimuat, maka aval itu dianggap diberikan untuk penerbit.
.
T E R I M A K A S I H

Anda mungkin juga menyukai