Anda di halaman 1dari 4

2.

5 Surat Sanggup
2.5.1 Pengertian Surat Sanggup
Surat sanggup adalah suatu surat berharga yang memuat kata "aksep” atau promes,
bertanggal dan menyebutkan tempat penerbitannya, yang merupakan kesanggupan tanpa
syarat oleh penebit untuk membayar (pengakuan hutang) kepada pihak pemegang atau
pembawanya, pembayaran dilakukan pada waktu tertentu oleh pihak penerbit.
2.5.2 Syarat Formal Surat Sanggup
1. Baik klausula order, penyebutan surat sanggup atau promes atas pengganti, harus dimuat
dalam teksnya sendiri dan diistilahkan dalam bahasa surat itu ditulis.
3. Kesanggupan tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
4. Penetapan hari bayarnya, yaitu dalam surat sanggup penetapan hari bayar perlu
dicantumkan.
5. Penetapan tempat dimana pembayaran harus dilakukan.
6. Nama orang kepada siapa atau penggantinya pembayaran harus dilakukan.
7. Tanggal dan tempat surat sanggup itu ditandatangani.
8. Tanda tangan orang yang mengeluarkan surat sanggup.
Konsekuensi hukum jika surat sanggup tidak memenuhi salah satu dari surat formal
tersebut adalah surat sanggup tersebut dalam hukum tidak dipandang sebagai surat sanggup,
dengan dua pengecualian sebagai berikut :
1. Jika dalam surat sanggup tidak ditulis dimana surat sanggup tersebut harus dibayar.
2. Jika dalam surat sanggup tidak ditulis tempat dimana surat sanggup diterbitkan.
2.6 Bilyet Giro
2.6.1 Pengertian Bilyrt Giro
Bilyet Giro adalah suatu perintah tanpa syarat dari penerbitnya untuk
memindahbukukan sejumlah uang yang ada pada bank dimana penerbit memiliki rekening
giro dan dana dalam jumlah yang cukup, dana tersebut dipindahbukukan / ditransfer ke
rekening (baik pada bank yang sama atau pada bank lain) milik pihak yang namanya tersebut
dalam bilyet giro. Bilyet giro mempunyai masa kedaluwarsa 70 hari.
2.6.2 Syarat Formal Bilyet Giro
1. Nama dan nomer bilyet giro yang bersangkutan.
2. Nama bank penyimpan dana/tertarik.
3. Perintah tanpa syarat untuk pemindah bukuan.
4. Nama dan nomer rekening pemegang.
5. Nama bank penerima.
6. Tempat dan tanggal penarikan.
7. Tanda tangan penarik dan stempel jika merupakan badan usaha.
8. Penyebutan jumlah uang yang diperintah transfer.
2.6.2 Pihak yang Terlibat dalam Bilyet Giro
1. Penarik
2. Bank Penyimpan Dana / Tertarik
3. Bank Penerima
4. Pemegang
 Surat Berharga Lainnya
Selain dari surat berharga wesel, cek, surat sanggup, promes, dan bilyet giro, masih
banyak lagi mortal surat berharga lainnya, antara lain sebagai berikut:
1. Promes Atas Tunjuk .
Promes atas tunjuk merupakan kesanggupan tanpa syarat untuk membayar sejumlah
uang yang harus dibayar kepada si pembawa surat promes tersebut.
2. Kuitansi Atas Tunjuk
Pada prisipnya kuitansi atas tunjuk sama dengan promes atas tunjuk, hanya saja dalam
kuitansi atas tunjuk, yang ditertitkan adalah kuitansi (tanda terima uang) di mana orang yang
telah ditunjuk dan kemudian menguasai kuitansi tersebut dianggap telah membayar uang
tersebut kepada pihak yang namanya tercantum dalam kuitansi tersiebut.
3. Konosemen
Konosemen adaiah suatu surat berharga yang bertanggal, dimana dinyatakan bahwa
pihak perusahaan pengangkutan telah menerima barang-barang tertentu dengan penyebutan
rincian barang yang tersebut, untuk diangkut ke suatu tempat tujuan tertentu dengan
kapalnya, dan menyerahkan barang tersebut kepada orang tertentu dengan syarat-syarat
tertentu.
4. Saham
Saham adalah suatu bagian dalam perusahaan yang merupakan kepentingan
kepemilikan (ownership interest) dalam wujud benda bergerak dalam suatu perusahaan yang
biasanya tercipta setelah memberikan suatu kontribusi tertentu ke dalam modal perusahaan
tesebut.
5. Obligasi
Obligasi merupakan suatu surat pengakuan hutang jangka panjang, dengan jangka
waktu lebih dari 1 tahun dengan bersuku bunga tertentu yang diterbitkan oleh suatu
perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat guna pembiayaan perusahaan tersebut.
Proses penerbitan suatu obligasi dilakukan dengan secara private placement dan lewat pasar
modal. Suatu obligasi dapat dibedakan dengan menggunakan Jasa underwriter dan Jasa pihak
trustee (wali amanat)
6. Commercial Paper
Commercial Paper adalah suatu surat berharga berupa pengakuan hutang berjangka
pendek (2 sampai 270 hari), yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan kepada investor yang
mempunyai dana segar untuk membeli obligasi tersebut, hutang tersebut tanpa memberikan
suatu jaminan hutang, dimana hutang diberikan secara diskon tertentu meskipun juga ada
yang diberikan dengan memberikan suatu bunga tertentu (interest bearing).
Yang merupakan karakter yuridis dari suatu Commercial Paper adalah sebagai berikut:
a. Merupakan janji untuk maembayar hutang tanpa syarat.
b. Merupakan surat berharga yang tergolong ke dalam jenis surat sanggup.
c. Berjangka waktu pendek berumur 2 sampai 270 hari.
d. Umumnya diperjualbelikan dalam bentuk diskon meskipun ada juga yang diberikan
dengan memberikan suatu bunga tertentu (interest bearing).
e. Tidak mempunyai jaminan hutang.
f. Umumnya dikeluarkan oleh perusahaan yang sudah mempunyai nama dengan rating yang
bagus.
g. Merupakan instrumen pasar uang
Sedangkan pihak yang terlibat dalam suatu commercial paper adalah sebagai berikut:
a. Pihak penerbit (issuer)
b. Pihak permodal (investor)
c. Pihak engatur penerbit (arranger)
d. Pihak agen penerbit (issuing agent)
e. Pihak agen pembayar (paying agent)
f. Pihak pedagang efek (dealer)
g. Pihak perusahaan pemeringkat (rating agency)
7. Surat Berharga Pasar Modal
Surat berharga tertentu saja, yakni surat berharga pasar modal atau dalam istilah pasar
modal disebut “efek”. Yang termasuk dalam suatu surat berharga pasar modal “efek” adalah
sebagai berikut:
a. Surat pengakuan hutang
b. Surat berharga commercial paper
c. Saham
d. Obligasi
e. Tanda bukti hutang
f. Unit penyertaan kontrak investasi kolektif
g. Kontrak berjangka atas efek
h. Efek beragun aset (asset backed securities)
i. Sertifikat penitipan efek Indonesia
j. Setiap derivative dari efek, seperti bukti rights, waran, opsi dan lain sebagainya.
8. Surat Berharga Pasar Uang
Jika dalam pasar modal banyak diperdagangkan surat berharga berjangka panjang,
maka dalam pasar uang yang diperdagangkan surat berharga berjangka pendek saja. Adapun
yang merupakan karakter yuridias dari surat-surat berharga pasar uang adalah sebagai
berikut:
a. Merupakan instrument jangka pendek
b. Tingkat likuiditasnya tinggi
c. Tidak mempunyai pasar fisik
d. Berfungsi sebagai sarana mobilitas dana
e. Berfungsi sebagai sarana pengendalian moneter
f. Berfungsi sebagai sarana rujukan penetapan tingkat suku bunga
g. Ditujukan hanya untuk surat berharga tertentu
Yang termasuk dalam surat berharga pasar uang adalah surat-surat berharga sebagai
berikut:
a. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
b. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
c. Sertifikat Deposito
d. Commercial Paper
e. Call Money
f. Repurchase Agreement (Repo)
g. Banker’s Acceptance
h. Promissiory Notes
i. Treasury Bills (T-Bills)
j. Revolving Underwriting Facillities

Anda mungkin juga menyukai