Anda di halaman 1dari 11

BAB XII

PEMERIKSAAN SURAT
BERHARGA DAN INVESTASI
Nama Kelompok :
23. Saila Izza Syarifah
24. Sonya Riskika Olivia
25. Wulan Wanda Sari
Materi yang akan dibahas :

Pengertian Surat Jenis Surat Jenis- Jenis


Berharga dan Berharga Investasi
Investasi

Tujuan Pemeriksaan Prosedur Pemeriksaan untuk


Penyajian Investasi Surat Berharga menurut test pengendalian dan test
Agoes, Soekrisno (1996: substantive Surat Berharga
211) yang disarankan
1. Pengertian
● Pengertian Surat Berharga :
surat berharga adalah sebuah ● Pengertian Investasi : investasi
dokumen yang diterbitkan oleh adalah upaya penanaman modal
penerbitnya sebagai pemenuhan untuk mendapatkan keuntungan
suatu prestasi berupa pembayaran di kemudian hari. Modal bisa
sejumlah uang sehingga berfungsi berupa uang atau sumber daya
sebagai alat bayar kepada pihak- yang lain. Dengan berinvestasi,
pihak yang memegang surat orang berharap bisa mendapatkan
tersebut manfaat di masa mendatang
2. Jenis Surat Berharga
Ada beragam jenis surat berharga yang disebutkan dalam Kitab UndangUndang Hukum Dagang dalam
Buku I titel 6 dan titel 7, di antaranya:
1. Wesel
Wesel adalah surat berharga yang memuat kata wesel di dalamnya. Di dalamnya diberikan tanggal dan
ditandatangani di suatu tempat. Dengan wesel ini, penerbit memberikan perintah tanpa syarat kepada
yang ditunjuk terkait pada hari bayar-membayar sejumlah uang kepada orang (penerima) yang ditunjuk
oleh penerbit atau penggantinya di suatu tempat tertentu.
2. Surat kesanggupan
Surat kesanggupan adalah surat berharga yang memuat kata aksep atau promes. Dengan surat sanggup,
penerbit menyanggupi untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang disebut atau penggantinya
atau pembawa surat tersebut pada hari pembayaran.
3. Cek
Cek adalah surat berharga yang di dalamnya terdapat kata cek/cheque. Artinya, penerbit cek
memerintahkan kepada bank tertentu untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya
disebut dalam cek, penggantinya, atau pembawanya pada saat ditunjukkan.
4. Kwitansi dan promes atas tunjuk
Kuitansi dan promes atas tunjuk adalah suatu surat yang diberikan tanggal, ditandatangani oleh
penerbitnya terhadap orang lain untuk suatu pembayaran sejumlah uang yang ditentukan di dalamnya
kepada penunjuk (atas tunjuk) pada waktu diperlihatkan.
Selain yang disebutkan di dalam KUHD, masih terdapat beberapa jenis surat berharga lainnya,
yakni:
1. Bilyet Giro, yaitu adalah surat perintah tidak bersyarat dari nasabah (bentuknya baku) kepada bank
penyimpan dana untuk memindahkan sejumlah dana dari rekening giro yang bersangkutan kepada pihak
penerima yang disebutkan namanya, kepada bank yang sama atau kepada bank lainnya.
2. Credit Card atau kartu kredit adalah kartu plastik yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga keuangan
lainnya yang berfungsi sebagai pengganti uang tunai.
3. Travels Cheque atau cek perjalanan adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh bank, yang memiliki
nilai menyatakan bank penerbit sanggup membayar sejumlah uang sebesar nilai nominalnya kepada
orang yang tanda tangannya tertera pada cek perjalanan itu.
4. Konosemen, yaitu sebuah dokumen yang menentukan syarat-syarat kontrak antara pengirim dan
maskapai pelayaran. Konosemen adalah formulir yang dikeluarkan oleh maskapai dan dilengkapi oleh
pengirim.
5. Charter Party, yaitu perjanjian tertulis antara pemilik kapal dan pihak lain mengenai penyediaan kapal
untuk mengangkut orang atau barang pada waktu atau perjalanan tertentu. Sering kali, perjanjian tertulis
ini digunakan oleh pemilik kapal sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dari bank.
6. Delivery order, surat berharga yang mencantumkan kata delivery order di dalamnya dan merupakan surat
perintah dari pemegang delivery order.
7. Surat saham, yakni surat berharga yang mencantumkan kata saham di dalamnya, sebagai tanda bukti
kepemilikan sahamnya.
3. Jenis- Jenis Investasi
1. Investasi jangka pendek
Contoh Investasi Jangka pendek adalah pembelian surat berharga berupa saham, obligasi, deposito berjangka yang dapat
dicairkan kurang dari satu tahun
 
a. Saham : Surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberikan berbagai hak menurut ketentuan
anggaran dasar (shares, stock ).
b. Obligasi : Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan
anggaran belanjanya (debenture bond).
c. Sekuritas pasar uang : Sekuritas pasar uang merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan di pasar .
d. Sertifikat hutang obligasi : Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini dapat diperjualbelikan
pada tingkat diskonto tertentu.Sertifikat hutang obligasi inimerupakan bentuk investasi jangka panjang.
e. Tanah/bangunan : Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini biasanya untuk jangka waktu
panjang karena mengharapkan adanya kenaikan dari nilai tanah/bangunan yang telah dibelinya.
f. Reksa dana: Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor dimana uang didalamnya diinvestasikan ke dalam
berbagai produk investasi oleh sebuah Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund).
 
2. Investasi jangka panjang
Deposito berjangka Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga relatif lebih tinggi dibandingkan
jenis simpanan lainnya. Tersedia dalam jangka waktu 1,3, 6, 12, dan 24 bulan.
 
4. Penyajian Investasi

Investasi Jangka Pendek dicatat berdasarkan :

1) mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang
direalisasi
2) nilai pasar.
 
Investasi Jangka Panjang dicatat berdasarkan

Harga perolehan, jika terdapat kenaikan surat berharga


nilai pasar, jika terdapat penurunan surat berharga . penurunan nilai
dibebankan pada laporan laba rugi.
05. Tujuan Pemeriksaan Surat Berharga menurut Agoes, Soekrisno
(1996: 211):
● Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas investasi jangka pendek
maupun jangka panjang.

● Untuk memeriksa apakah surat berharga yang tercantum di Neraca betul-betul ada (Existence),
dimiliki oleh dan atas nama perusahaan (Right) per tanggal Neraca.

● Untuk memeriksa apakah semua pendapatan dan penerimaan yang berasal dari surat berharga
tersebut telah dibukukan dan uangnya diterima oleh perusahaan (Completeness).

● Untuk memeriksa apkah penilaian (Valuation) dari surat berharga tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK).

● Untuk memeriksa apakah penyajian (Presentation) di dalam laporan keuangan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
6. Prosedur Pemeriksaan untuk test pengendalian dan test substantive Surat Berharga
yang disarankan:
1. Pelajari dan evaluasi Internal Control atas investasi jangka pendek dan jangka panjang yang
meliputi kelengkapan bukti pendukung, kebenaran perhitungan matematis, otorisasi dari pejabat
perusahaan yang berwenang, kebenaran nama perkiraan yang didebet/dikredit, kebenaran posting.
2. Minta rincian surat berharga yang memeprlihatkan saldo awal, penambahan dan pengurangan serta
saldo akhirnya.
3. Periksa fisik dari surat berharga tersebut dan juga pemilikannya apakah atas nama perusahaan.
Biasanya pemeriksaan fisik dilakukan bersamaan dengan kas opname.
4. Cocokkan data-data dalam rincian dengan berita acara pemeriksaan fisik surat berharga tersebut.
5. Periksa mathematical accuracy dari rician surat berharga
6. Cocokkan saldo akhir dari rincian tersebut dengan buku besar.
7. Lakukan vouching atas pembelian dan penjualan surat berharga, terutama perhatikan otorisasi dan
kelengkapan bukti pendukungnya
Prosedur Pemeriksaan untuk test pengendalian dan test substantive Surat Berharga
yang disarankan:

1. Periksa perhitungan bunga dan deviden nya dan perhatikan dari segi perpajakannya.
Periksa apakah bunga dan deviden yang diterima telah dibukukan semuanya.
2. Periksa harga pasar dari surat berharga pada tanggal Neraca.
3. Adakan diskusi dengan manajemen untuk mengetahui apakah ada perubahan tujuan dari
pembelian surat berharga yang akan mempengaruhi klasifikasi dari surat berharga
tersebut.
4. Periksa subsequent event untuk mengetahui apakah ada transaksi sesudah tanggal
Neraca yang akan mempengaruhi klasifikasi atau disclosure dari surat berharga tersebut,
misalnya penjualan long term investment dalam subsequent period.
5. Periksa apakah penyajiannya sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia (SAK).
6. Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo investasi jangka pendek dan jangka
panjang yang diperiksa.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai