Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fakhriyah Natasya Finanti

Nim : 40011421650159
Matkul: Akuntansi Perbankan

“Sumber Dana Yang Ada Diperbankan”


1. Dana Setoran Naik Haji
Salah satu dana bank yang harganya relative murah atau sangat murah adalah dana yang
diperolehkan dari masyarakat untuk tujuan naik haji.Dana ini mulai banyak
dipromosikan oleh bank-bank semenjak tahun 1980an sebagai upaya bank untuk
menyerapkan dana murah setoran ongkos naik haji adalah dana dari nasabah yang
ditunjukan untuk kepentingan khusus naik haji yang diterima oleh bank untuk kemudian
diteruskan kepada si pihak berhak keuntungan bagi bank selain mendapatkan sumber
dana murah juga membuka kesempatan untuk menciptakan keuntungan melalui
pendayagunaan dana tersebut, dan segi promosi bank bersangkutan. Akuntansi untuk
dana setoran naik haji ini terdiri dari penerimaan setoran dan penerusan dana ke dalam
rekening nasbah pengelola naik haji, yang semua merupakan hutang bank. Dana untuk
naik haji ini diharapkan mengendap lama pada bank sehingga bank dapat mengelola
dana yang diterima ini untuk dapat disalurkan menjadi aktiva yang menguntungkan
bank. Selain dana setoran haji yamg disetorkan langsung oleh yang bersangkutan secara
penuh. Juga ada dua jenis dana setoran naik haji lain yang sifatnya seperti
tabungan.Dana ini dikenal dengan tabungan naik haji yang memberi kesempatan kepada
masyarakat dan mengumpulkan dana naik haji yang memberi kesempatan kepada
mayarakat dan mengumpulkan dana naik haji. Tabungan naik haji ini juga merupakan
dana yang relative murah bagi bank untuk dikelola. Tabungan naik haji ini merupakan
hutang bank kepada masyarakat yang jangka waktunya terbuka, artinya dapat disimpan
terus dalam bank hingga jumlahnya mencakupi untuk naik haji pada waktu penyetoran
naik haji, rekening nasabah yang bersangkutan akan dikredit dan dibiarkan outstanding
hingga pencairan dilakukan oleh nasabah yang bersangkutan.

2. Surat Berharga Yang Diterbitkan


Surat berharga adalah sebuah dokumen yang memiliki nilai uang yang diakui dan
dilindungi oleh hukum untuk kepentingan transaksi perdagangan, pembayaran,
penagihan atau sejenis lainnya. Tujuan surat berharga ini merupakan surat-surat
berharga yang diterbitkan oleh bank untuk kemudian dijual kepada pihak lain melalui
pasar uang antar bank.
Surat Berharga mempunyai sifat sebagai berikut :
1. Sebagai alat pembayaran atau alat tukar uang
2. Sebagai alat untuk memindahkan hak tagih yakni dapat diperjual belikan
dengan mudah

3. Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain

4. Sebagai surat bukti hak tagih atau surat legitimasi yaitu surat bukti diri bagi
pemegangnya sebagai orang yang berhak

5. Dimaksudkan untuk dijual dalam jangka wkatu dekat bila terdapat kebutuhan
dana untuk kegiatan usaha bank, dan ada beberapa surat berharga hanya sebagai
kepemilikan
Macam-macam surat berharga :
Ada beberapa macam surat berharga yang masing-masing surat berharga tersebut
memiliki ciri dan syarat yang mirip, namun kegunaan dan fungsinya berbeda-beda:
 Wesel
Wesel merupakan surat berharga yang didalamnya memuat kata wesel,tanggal,
dan ditandatangani oleh penerbit yang memberikan perintah tanda syarat kepada
pihak terkait perihal hari pembayaran kepada penerima yang telah ditunjukan
penerbit maupun penggantinya di suatu tempat.
 Cek
Cek merupakan suatu surat yang sifatnya sebagai alat bayar dan didalamnya
terdapat kata cek dan dikeluarkan pada tanggal dan tempat tertentu serta
memiliki perintah tanpa syarat dari pihak nasabah kepada bank untuk membayar
sejumlah uang yang sudah tertulis didalamnya atau kepada pihak pembawa cek
tersebut.
 Surat Sangggup (Surat Promo)
Surat sanggup adalah surat kontrak yang didalamnya terdapat janji yang detail
dari suatu pihak atau pembayar guna membayarkan sejumlah uangnya kepada
pihak lain.kewajiban ini bisa timbul karena adanya kewajiban pelunasan atas
suatu utang,surat sanggup ini memiliki jatuh tempo paling lama satu
tahun,sehingga dinilai sebagai salah satu instrumen investasi jangka pendek.
Surat ini merupakan janji kesanggupan untuk melakukan pembayaran. Bedanya
dengan wesel, pada surat sanggup, tidak ada perintah melainkan pernyataan
menyanggupi.
 Saham
Saham diatur dalam 40 KUHD yang berarti modal persetoran dibagi atas saham-
saham atau sero-sero atau nama atau blanko. Saham juga dapat didefiniskan
sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang maupun badan dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Bentuk dari saham sendiri merupakan selembar kertas yang berisi keterangan
bahwa pemilik dokumen tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan
surat saham tersebut.
 Obligasi
Obligasi adalah jenis sertifikt bukti utang yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan atau badan pemerintah sebagai pihak yang nantinya akan berhutang
dan berjanji untuk membayarnya dengan bunga dan pokok utang dalam kurun
waktu tertentu kepada pemilik obligasi.
 Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Spbu adalah surat berharga yang diterbitkan dan ditandatangani oleh nasabah
yang pada umumnya dilakukan sebagai jaman atas pelunasan hutang nasabah
kepada bank yang bersangkutan surat berharga yang diterima bank dari
nasabah/bank akan menjadi sumber dana bank bila dijual di pasar uang.

3. Pinjaman Yang Diterima


Jenis pinjaman yang diterima oleh suatu bank dapat terdiri dari beberapa ragam
pinjaman yaitu pinjaman jangka panjang dari bank lain, pinjaman dari luar negri yang
disalurkan kepada pemerintah untuk kemudian diteruskan kepada bank
pelaksana,obligasi,maupun pinjaman dalam rangka pembiayaan bersama satu atau
beberapa proyek.pinjaman. pinjaman dari bank lain yang sifatnya jangka panjang
lazimnya berupa penerbitan surat berharga dari bank yang menerima pinjaman,baik
dalam bentuk sertifikat deposito,commercial paper, atau bentuk lainnya.
Pinjaman yang diterima dari suatu lembaga diluar negri yang disalurkan melalui
pemerintah sebelum diterima oleh bank pelaksana lazimnya dikenal dengan nama Two
Step Loan, biasanya disingkat TSL. Disebut Two Step Loan Karena pinjaman yang
diberikan oleh kreditur luar negri ini akan diterima oleh pemerintah sebagai penjamin
pinjaman untuk disalurkan kepada bank-bank pelaksana untuk dipergunakan
menyalurkan kredit perbankan.Dana yang diterima berasal dari penerbitan obligasi yang
sifatnya jangka panjang juga akan dicatat dalam hutang jangka panjang dan sebagian dari
hutang obligasi ini akan menjadi hutang jangka pendek pada saat akan jatuh waktu dalam
setahun.
Pinjaman dari bank lain dapat diwujudkan dalam bentuk sertifikat deposito,commercial
paper,dan surat berharga lainnya.
Pinjaman untuk pembiayaan bersama kewenang pemberian pinjaman untuk tujuan
pembiayaan bersama proyek-proyek tertentu tetap berada pada kantor pusat. Untuk setiap
kali diterima dana pinjaman untuk tujuan pembiayaan bersama akan dibutuhkan kedalam
rekening pinjaman yang diterima – pembiayaan bersama.
4. Kewajiban Lain-lain
Jenis kewajiban lain yaitu pendapatan yang diterima dimuka,biaya-biaya
listrik,telepon,dan lain sebagainya yang belum dibayar,setoran jaminan L/C atau garansi
bank yang jumlahnya relative kecil,hutang pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan
laba kena pajak dengan perhitungan pajakk penghasilan berdasarkan laba akuntansi yang
disebabkan oleh pos tidak lancer (saldo kredit) disajikan kedalam kelompok kewajiban
lain-lain.
Pendapatan yang diterima dimuka yaitu yang meliputi jumlah uang atau aktiva lain yang
diperoleh tetapi belum diakui sebagai pendapatan untuk periode yang bersangkutan,seperti
pendapatan sewa jangka panjang yang diterima dimuka, uang muka kontrak pemberian
jasa jangka panjang.
Selisih Hutang Pajak yaitu perhitungan pajak dilakukan dimuka sebelum adanya koreksi
atau penyesuaian terhadap laporan laba rugi.
Biaya Yang Harus Di Bayar seperti biaya bunga simpanan berjangka yang dihitung setiap
tanggal jatuh waktu.
Penyajian Dalam Neraca yaitu penyajian kewajiban lain-lain dineraca dikelompokan
kedalam hutang atau kewajiban lancer mengingat jangka waktu dan sifat dari kewajiban
tersebut yang relative akan diselesaikan dalam tempo paling lama kurang dari setahun.
5. Pinjaman Subordinasi
Yaotu pinjaman yang diperbolehkan berdasarkan suatu perjanjian anatar bank dengan
pihak lain yang hanya dapat dilunasi apabila bank telah memenuhi persyaratan. Karena
pinjaman subordinasi memiliki beban bunga.maka akan menambah beban bank dalam
menerima pinjaman. Akuntansi untuk pinjaman subordinasi antara penerima
pinjaman,perhitungan Bungan dan pelunasannya.
Penyajian dalam neraca pinjaman subordinasi disajikan dalam neraca sebesar saldo
pinjaman yang belum dilunasi pada tanggal laporan, yakni pada saat penyusunan nerca.
Dan apabila memiliki pinjaman dalam valuta asing maka akan dijabarkan kedalam rupiah
dengan mempergunakan kurs tengah pada tanggal laporan.
6. Modal Pinjaman
Yaitu pinjaman yang didukung dengan menggunakan instrument yang disebut capital
notes,ioan stock atau warkat lain yang dipersamakan dan mempunyai sifat modal sendiri.
Akuntansi modal pinjaman yaitu dengan penerbitan warkat( ioan stock atau capital notes)
harus dicatat oleh bank menurut nilai nominalnya. Biaya-biaya yang timbul karena
penerbitan modal pinjaman ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu selama-
lamanya 5 tahun. Akuntansi untuk modal pinjaman ini dibedakan anatara
penerbitan,perhitungan bunga,amortisasi biaya,pelunasan.
Ciri-ciri modal pinjaman:
1. Tidak dijamin oleh bank penerbit(issuer) dan sifatnya dipersamakan dengan modal
(subordinated)serta telah dibayar penuh.
2. Tidak dapat dilunasi atau ditarik atas inisiatif pemilik (pemegang capital notes)
3. Mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal jumlah kerugian bank
melebihi laba ditahan dan cadangan-cadangan yang termasuk modal inti meskipun
bank belum dilikuidasi
4. Pembayaran bunga dapat ditanggungkan apabila bankn dalam keadaan rugi atau
labanya tidak mencukupi untuk membayar bunga.
7. Modal Bank
Yaitu modal awal pada suatu ketentuan atau pendirian bank.
Paket Februari 1991
Modal bank dewasa kini telah diatur jumlah minimumnya oleh bank Indonesia selaku
otoritas moneter perbankan,dalam paket 28 februari 1991,yang lazim dengan istilah
pakfeb. Dan jumlah minimal modal yang ditempatkan untuk bank umum sebesar 50 M.
CAR yang harus dicapai minimal sebesar 5 persen pada bulan 1992 hingga 8 persen pada
akhir desember 1994.
Komponen modal bank antara lain : modal saham yang ditempatkan dan disetor,modal
sumbangan,laba ditahan dengan tujuan,laba ditahan tanpa tujuan,pnilaian kembali aktiva
tetap dan modal sumbangan.

Referensi
Buku Akuntansi Perbankan Edisi 5 JILID 1, INSTITUT BANKIR INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai