Anda di halaman 1dari 9

KISI-KISI MANAJEMEN KEUANGAN

1.PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN + SEBUT DAN JELASKAN PRINSIP


MANAJEMEN KEUANGAN.
B.PENGERTIAN
Menurut penulis "The Essentials of Management", Joseph L. Massie, pengertian
manajemen keuangan adalah kegiatan usaha sebagai bentuk tanggung jawab untuk
memperoleh dan menggunakan dana perusahaan dalam mencapai tujuan dengan cara
yang efektif
Pada intinya, manajemen keuangan adalah segala kegiatan perusahaan terkait cara
menggunakan, memperoleh, dan mengelola dana perusahaan dalam mencapai tujuan
dan target tertentu.

A.PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN

1. Akuntabilitas (Accountability)Accountability
atau disebut dengan
akuntabilitas ialah suatu kewajiban hukum dan juga moral, yang dimana
melekat untuk setiap individu, kelompok ataupun sebuah perusahaan dalam
memberikan penjelasan bagaimana dana ataupun suatu kewenangan yang telah
diberikan oleh pihak ke-3 dipergunakan. Pada Setiap pihak harus memberikan
penjelasan dalam mengenai penggunaan sumber daya dan apa yang telah
dicapai suatu bentuk pertanggung jawaban kepada suatu yang berkepentingan,
agar semua tahu bagaimana kewenangan dan dana yang dimiliki itu
dipergunakan.

2. Konsistensi (Consistency).Consistency atau disebut juga dengan konsistensi


ialah suatu prinsip yang mana sebuah sistem dan kebijakan keuangan
perusahaan sesuai dengan apa yang direncanakan, tidak berubah dari setiap
periode, tetapi yang harus ditekankan bahwa sebuah sistem keuangan bukan
berarti tidak bisa dilakukan penyesuaian ketika terdapat sebuah perubahan
signifikan dalam perusahaan. Pendekatan keuangan yang tidak konsisten
menjadi tanda bahwa ada nya manipulasi pada suatu pengelolaan keuangan
perusahaan.

3. Kelangsungan Hidup (Viability)Viability atau yang disebut dengan


kelangsungan hidup ialah suatu prinsip yang mana untuk menekankan pada
kesehatan keuangan perusahaan terjaga, semua pengeluaran operasional ataupun
didalam tingkat yang strategi harus disesuaikan dengan dana yang ada,
kelangsungan hidup entitas ialah ukuran suatu tingkat keamanan serta dalam
keberlanjutan keuangan perusahaan. Dalam Manajemen keuangan harus
menyusun rencana keuangan yang dimana menunjukkan bagaimana sebuah
perusahaan bisa menjalankan rencana strategisnya guna untuk memenuhi
kebutuhan keuangan.

4. Transparansi (Transparency)Transparancy atau yang dsebut dengan


transparanasi ialah suatu prinsip yang mana setiap dalam suatu kegiatan
manajemen harus terbuka baik dalam memberikan sebuah informasi tentang
rencana dan segala aktivitas bagi yang berkepentingan, termasuk pada laporan
keuangan yang wajar, lengkap, tepat waktu dan akurat yang bisa diakses dengan
mudah oleh yang berkepentingan, jika tidak transparan maka akan berdampak
suatu penyelewengan dalam kegiatan perusahaan.

5. Standar Akuntansi (Accounting Standards).Accounting Standards atau yang


disebut dengan standar akuntansi ialah sebuah sistem akuntansi keuangan yang
harus sesuai dengan sebuah prinsip-prinsip dan standar aturan akuntansi yang
telah berlaku dengan bertujuan laporan keuangan yang dihasilkan bisa dengan
mudah dipahami dan dimengerti dari semua pihak yang berkepentingan.

6. Integritas (Integrity)Integrity
atau yang disebut dengan integritas ialah pada
setiap individu wajib memiliki tingkat integritas yang memumpuni dalam
menjalankan sebuah kegiatan operasional. Tidak hanya itu, dalam pencatatan
dan laporan keuangan harus terjaga integritasnya dengan kelengkapan dan
tingkat keakuratan dalam suatu pencatatan keuangan.

7. Pengelolaan (Stewardship)Stewardship atu disebut dengan pengolaan ialah


suatu prinsip yang dimana bisa mengelola dengan baik dana yang telah
didapatkan dan dalam memberikan jaminan akan dana yang diperoleh tersebut
untuk direalisasikan tujuan yang telah ditetapkan, didalam prateknya dilakukan
dengan hati-hati dengan membuat sebuah perencanaan strategis,
mengidentifikasi risiko keuangan yang ada serta untuk menyusun dan membuat
sistem pengendalian keuangan yang sesuai.

2.SEBUTKAN DAN JELASKAN JENIS SURAT BERHARGA.


Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dalam Buku I titel 6 dan titel 7,
macam-macam surat berharga tersebut antara lain: wesel, cek, kwitansi, dan surat sanggup.
Ada juga surat berharga di luar KUHD tersebut yaitu: bilyet giro, kartu kredit, travels cheque,
obligasi, surat saham.

1. Wesel

Surat berharga jenis wesel adalah surat berharga yang di dalamnya memuat kata
wesel, tanggal, dan ditandatangani oleh penerbit. Di dalam wesel juga berisi
perintah tanda syarat dari penerbit kepada pihak terkait perihal hari pembayaran
kepada penerima yang telah ditunjuk maupun penggantinya di suatu tempat.

Secara terperinci, berikut syarat-syarat wesel sesuai dengan Pasal 100 KUHD:

 Tertera kata wesel yang jelas pada dokumen;


 Tanpa adanya syarat-syarat khusus yang tertuju pada si penerima;
 Tertera nama orang yang bertanggung jawab untuk membayar;
 Adanya ketentuan tanggal pembayaran, tempat pembayaran akan dilakukan,
dan nama orang yang akan menerima uang;
 Tempat dan tanggal surat wesel ditarik;
 Terdapat tanda tangan dari pihak yang menerbitkan wesel atau penerima.

2. Cek

Cek adalah surat berharga yang dikeluarkan bank dan bisa digunakan oleh nasabah
untuk melakukan perintah penarikan uang kepada bank tersebut. Nominal uang
yang bisa ditarik dari bank bergantung kepada jumlah nominal uang yang tertulis
dalam cek.

Cek merupakan jenis surat berharga ini cukup sering digunakan sebagai alat bayar.
Berikut ciri-ciri cek secara umum:

 Tertera kata cek yang jelas dalam dokumen;


 Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu;
 Nama orang yang harus membayar (tertarik);
 Penetapan tempat pembayaran harus dilakukan;
 Tanggal dan tempat cek ditarik;
 Ditandatangani orang yang mengeluarkan cek itu (penarik).

3. Surat Sanggup
Surat sanggup atau dikenal juga dengan promes atau promissory notes adalah
surat berharga yang berisi kesanggupan dari penerbit untuk melakukan
pembayaran kepada pihak yang disebutkan dalam surat berharga tersebut.

Jika pada wesel berisi perintah membayarkan, pada surat sanggup berisi
pernyataan menyanggupi. Berdasarkan pasal 174 KUHD, surat sanggup harus
memenuhi persyaratan berikut ini:

 Keterangan atau klausul yang menyebutkan surat sanggup kepada tertunjuk;


 Kesanggupan tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu;
 Penetapan hari pembayaran;
 Penetapan tempat pembayaran;
 Nama orang atau pihak yang harus dibayar;
 Tanggal dan tempat surat sanggup ditandatangani;
 Tanda tangan orang yang mengeluarkan surat tersebut.

Surat sanggup ini bisa timbul karena adanya kewajiban pelunasan atas suatu
utang. Biasanya surat sanggup memiliki jatuh tempo paling lama satu tahun,
sehingga dijadikan sebagai salah satu instrumen investasi jangka pendek.

4. Surat Saham

Saham sebagai surat berharga telah diatur dalam Pasal 40 KUHD. Saham
merupakan surat berharga yang menjelaskan bahwa pemilik dokumen tersebut
merupakan pemilik perusahaan yang menerbitkan surat saham tersebut. Porsi
kepemilikan ditentukan dari seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di
perusahaan tersebut.

Dalam surat saham juga berisi para pemegang saham yang merupakan orang atau
badan hukum yang memiliki hak atas dividen, hak suara, dan hak lainnya.

Dari segi perpajakan, pajak atas transaksi nilai penjualan surat saham bersifat final
dengan besaran 0,1% dari nilai bruto transaksi penjualan saham.

5. Bilyet Giro

Pengertian surat berharga jenis bilyet giro adalah surat perintah nasabah kepada
bank penyimpan dana untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang
bersangkutan ke rekening pihak yang namanya sudah tertulis di dalam bilyet giro
tersebut.
6. Surat Utang

Definisi surat utang adalah sebuah dokumen pengakuan utang yang dijamin
pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara atau sebuah korporasi sesuai masa
berlakunya. Surat utang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Obligasi, Surat Utang
Negara (SUN), dan Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN).

 Obligasi merupakan jenis surat utang jangka menengah hingga panjang yang
dapat dipindahtangankan. Obligasi berisi janji untuk membayar imbalan
berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu
yang ditentukan kepada pihak pembeli obligasi. Obligasi dapat diterbitkan
oleh korporasi atau negara.
 Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang diterbitkan oleh
Pemerintah yang digunakan untuk membiayai defisit APBN dan menutup
kekurangan kas jangka pendek dalam satu tahun anggaran.
 Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN) merupakan surat berharga yang
sering disebut juga sukuk negara, dan diterbitkan oleh pemerintah
berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Artinya, sukuk negara merupakan
instrumen utang piutang tanpa riba.

Surat utang negara diperuntukkan untuk konsumen ritel dan individu maupun
untuk konsumen institusi, seperti lembaga keuangan, pengelola dana pensiun,
reksa dana, dan lain-lain. Surat utang negara yang diperuntukkan bagi individu
contohnya antara lain SBR (Saving Bonds Ritel), ORI (Obligasi Ritel Indonesia), ST
(Sukuk Tabungan), dan SR (Sukuk Ritel).

3.SEBUT DAN JELASKAN CARA MENGELOLAH RESIKO DALAM INVESTOR.


Jenis-Jenis Risiko Investasi
Dalam bidang investasi terdapat 2 profil risiko investasi yang bisa terjadi, yaitu:

1. Risiko Sistematis/Systemic Risk

Risiko sistematis adalah jenis risiko investasi yang terpengaruh oleh pasar atau
segmen pasarnya. Jenis risiko ini termasuk contoh risiko investasi karena pengaruh
dari luar yang tak dapat dikendalikan.

Risiko sistematis itu terdiri dari:


 Risiko Pasar
Risiko pasar yaitu risiko yang terjadi sebab penurunan nilai investasi karena
perubahan sentimen pasar uang. Jenis risiko ini berpotensi dialami oleh hampir
semua investor.

Berubahnya tren saham berpengaruh pada investasi. Perubahan ini menjadi sebab
terjadinya fluktuasi nilai aktiva bersih (NAB) dan portofolio investasi. Semisal,
reksadana.

Contoh, laporan finansial perusahaan yang hasil akhirnya menunjukkan angka


buruk ketika rilis ke publik, maka mau tidak mau mempengaruhi nilai saham
perusahaan itu. Risiko investasi saham itu terbilang tinggi bila dibanding risiko
reksadana.

 Risiko Nilai Tukar Mata Uang


Risiko nilai tukar mata uang yaitu risiko yang terjadi karena perubahan nilai tukar
mata uang suatu negara. Nilai tukar mata uang negara itu bisa fluktuatif karena
pengaruh nilai tukar mata uang negara lain.

Contoh, nilai tukar mata uang rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat,
maka bila pemerintah mengeluarkan banyak rupiah untuk membeli dolar, maka
rupiah pasti melemah.

 Risiko Suku Bunga


Risiko suku bunga yaitu, munculnya risiko saat terjadi suku bunga yang fluktuatif.
Jenis investasi yang terpengaruh karena suku bunga adalah investasi pendapatan
tetap. Contoh, suku bunga acuan (BI Rate) yang meningkat drastis pada periode
tertentu.

 Risiko Konflik Negara


Risiko itu muncul karena terjadi konflik sebuah negara. Konflik suatu negara itu
bisa berpengaruh pada nilai investasi negara lain. Bukan hanya konflik, peraturan,
politik, perundang-undangan juga mempengaruhi nilai investasi negara
lain.Contoh, Pemerintah membuat kebijakan, yaitu menaikkan suku bunga.
Kebijakan ini memperkuat IHSG pada kuartal 4 tahun 2022.

2, Risiko Tidak Sistematis/Unsystemic Risk


Yaitu risiko yang muncul bukan karena pengaruh pasar atau segmen pasarnya.
Jenis risiko ini dikenal dengan risiko perusahaan. Risiko jenis ini termasuk risiko
yang dapat dikendalikan atau risiko yang terukur. Namun, risiko jenis ini tak begitu
berdampak pada lembaga secara cepat.Risiko tidak sistematis itu terdiri dari:

 Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas yaitu risiko yang terjadi saat perusahaan tak mampu menyiapkan
uang tunai untuk membayar kewajibannya. Akibat dari risiko ini, investor tak dapat
menarik dana dari investasinya.

 Risiko Reinvestasi
Risiko reinvestasi yaitu risiko karena seorang investor memindah portofolio
investasinya ke tempat lain. Akibatnya, nilai cash investasi menurun drastis.

Cara Meminimalisir Risiko Investasi

Potensi risiko sering membuat Anda takut berinvestasi, namun Anda harus tetap
optimis karena risiko bisa diatasi. Cara meminimalisir risiko investasi, antara lain:

 Tetapkan Tujuan Dalam Berinvestasi


Tujuan utama berinvestasi itu untuk memperoleh return yang tinggi. Sehingga Anda
berpotensi semakin kaya dari investasi. Namun, sebelum berinvestasi pastikan
Anda menetapkan jangka waktu investasi yang Anda inginkan sesuai dengan
potensi risikonya.

Misalnya, Anda memutuskan berinvestasi jangka pendek, maka reksadana bisa jadi
pilihannya. Berinvestasi pada reksadana itu aman bagi pemula.

 Lakukan Diversifikasi Investasi


Salah satu cara mengelola risiko investasi itu dengan diversifikasi investasi.
Semakin besar modal yang Anda investasikan, semakin besar pula
potensi return yang akan Anda terima, namun Anda harus cerdas dalam
berinvestasi.

Jangan meletakkan semua investasi Anda di satu tempat. Letakkan investasi Anda
pada portofolio yang berbeda. Tentu saja, portofolio yang aman dan menjanjikan.
 Gunakan Instrumen Investasi yang Sesuai
Untuk menghasilkan return yang tepat, maka Anda perlu berinvestasi pada
instrumen yang sesuai dengan tujuan Anda berinvestasi. Bagi pemula, sebaiknya
Anda berinvestasi pada portofolio yang terbilang aman, seperti reksadana,
deposito, P2P lending dan emas.

Namun, bila ingin hasil maksimal, Anda bisa berinvestasi pada obligasi dan saham.

 Lakukan Pengawasan Investasi


Berinvestasi itu bukan menaruh uang kemudian membiarkannya begitu saja.
Namun, berinvestasi itu menggunakan uang sebagai daya ungkit (leverage) untuk
menarik return yang tinggi. Maka kata kuncinya adalah melakukan pengawasan.

Arti dari pengawasan adalah memegang penuh kendali atas investasi yang Anda
lakukan. Lakukan monitor secara berkala atas pergerakan nilai investasi Anda.
Memahami naik turunnya trend investasi akan mampu meminimalisir risiko
investasi itu.

 Belajar dan Mendalami Ilmu Investasi


Berinvestasi itu ilmu menjadi orang kaya. Sediakan waktu terbaik untuk
mempelajari investasi agar investasi Anda berkembang dan
menghasilkan return maksimal.

 Hindari Sikap Panik Saat Menghadapi Risiko Investasi


Berinvestasi itu berpeluang menghasilkan return dan risiko. Maka saat terjadi
potensi risiko, Anda harus bersikap tenang. Kepanikan hanya akan membuat Anda
semakin terpuruk dan mengambil keputusan yang kurang tepat. Keputusan yang
salah berujung pada kerugian investasi yang lebih dalam lagi.

Strategi untuk Menjaga Keamanan Investasi

Berinvestasi itu ujungnya untuk meraih keuntungan. Di samping keuntungan, ada


juga potensi risikonya. Berikut tips menekan potensi terjadinya risiko dari investasi,
yaitu:

 Temukan Portofolio Investasi yang Stabil


Anda sudah melakukan diversifikasi investasi, maka Anda tahu investasi mana yang
memberikan return terbaik, itulah portofolio yang perlu Anda perkuat agar
menghasilkan keuntungan maksimal.

 Update Berita Perkembangan Pasar Keuangan


Anda bisa menajamkan insting investasi dengan update berita terkini.
Perkembangan investasi sangat cepat. Berita digital menyajikan laporan
perkembangan portofolio keuangan setiap detiknya. Jadi, Anda bisa mempelajari
perkembangan pasar uang dari informasi digital.

4. Perusahaan memiliki tiga anak perusahaan, masing-masing memiliki masalah dlm


menentukan nilai uang terkait dg waktu. Data masing-masing anak perusahaan adalah sbb:
PT ABC-1
Perusahaan memiliki dua jenis investasi yaitu proyek A senilai Rp 1.000 diperkirakan
menghasilkan 8% per tahun, umur proyek 3 tahun. Proyek B investasi bernilai Rp 1.000,
diperkirakan menghasilkan 1% untuk tahun pertama dan kedua, dan 22% untuk tahun
ketiga. Saudara sbg ahli keuangan diminta menghitung:
1.Berapa rata-rata tingkat bunga selama tiga tahun kedua investasi tsb?
2.Investasi mana yg lebih menguntungkan?
3.Berapa return setiap proyek

Anda mungkin juga menyukai