Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Proses administrasi itu timbul apabila ada sekelompok manusia
hendak mencapai tujuaannya secara kerja sama. Drs. The Liang Gie
mengemukakan bahwa: “Segenap proses penyelenggaraan dalam setiap
usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu
dapat disebut dengan satu istilah, yaitu Administrasi”. Proses ini dimulai
dari saat penentuan suatu tujuan dan berakhir pada tercapainya tujuan
tersebut. Dalam kehidupan maju dan modern, bagi manusia secara
perseorangan atau secara bersama-sama dalam sebuah organisasi, yang
bermaksud melaksanakan kegiatan, sudah sangat sulit menemukan sesuatu
yang dapat melepaskan diri dari aspek yang berhubungan dengan
keuangan. Semakin besar kegiatan yang ingin atau akan diwujudkan guna
mencapai suatu tujuan tertentu, maka semakin besar pula dana/uang yang
diperlukan. Kenyataan seperti itu di lingkungan suatu organisasi
memerlukan perhatian khusus dan serius dari setiap pimpinan dan semua
personel di lingkungannya. Masalah yang dihadapi oleh setiap organisasi
bukan saja mengenai penggunaan uang yang berdaya guna dan berhasil
guna secara maksimal, tetapi juga mengenai upaya pengadaan yang
biasanya bukanlah persoalan yang mudah. Pengelolaan keuangan bagi
organisasi tersebut, menyentuh kelangsungan hidup atau merupakan faktor
yang menentukan hidup atau matinya, didalam kehidupan modern yang
berisi persaingan yang keras dan ketat. Karena peranan faktor uang yang
sangat penting, maka akan dibahas lebih lanjut mengenai administrasi
keuangan.

1
B. TUJUAN
Tujuan akhir dari mempelajari modul ini adalah pencapaian
kompetensi siswa dalam Mengumpulkan Bukti-Bukti Tanda Penerimaan
Dan Pengeluaran Uang yang sesuai dengan perkembangan dunia usaha
atau dunia industry saat ini

1. Kinerja yang diharapkan


Kinerja yang diharapkan setelah mempelajari kompetensi
ini adalah terbentuknya kompetensi siswa dari segi
pengetahuan, sikap dan keterampilan.

2. Kriteria keberhasilan
Kriteria keberhasilan dalam penguasaan kompetensi ini
dalam pencapaiannya dapat terlihat dari segi kuantitas dan
kualitas. Dari segi kuantitas dilihat dari perolehan nilai
kompetensi siswa melalui angka yang diperolehnya, dan dari
segi kualitas dilihat dari terbentuknya kompetensi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada siswa.
3. Variabel dan kriteria keberhasilan
Kriteria penilaian keberhasilan penguasaan siswa atas
kompetensi Mengumpulkan Bukti-Bukti Tanda Penerimaan
Dan Pengeluaran Uang adalah siswa dinyatakan kompeten
apabila telah memperoleh batas minimal nilai 7,00. Apabila
belum mencapai batas tersebut, siswa harus mengulang
kembali.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi dalam kegiatan
pembelajaran dengan makala ini, siswa diharapkan:
1. Mampu mengamati bukti-bukti tanda penerimaan dan pengeluaran
uang dari berbagai sumber.
2. Mampu mempresentasikan mengenai bukti-bukti tanda penerimaan
dan pengeluaran uang.
3. Mampu mengemukakan akibat kesalahan dalam pencatatan bukti-bukti
tanda penerimaan dan pengeluaran uang.
4. Mampu membuat laporan keuangan sesuai dengan standart yang
berlaku.

B. MATERI PEMBELAJARAN
Secara terminologis, administrasi dalam arti luas merupakan
segenap proses pengelolaan/ kerjasama sekelompok orang dalam suatu
organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Menurut
Simon, manusia yang administrasi seharusnya mengutamakan kepuasan.
Manusia administrasi harus mementingkan kepuasan dan bukan hanya
mementingkan hasil maksimal. Sedangkan keuangan merupakan hasil dari
proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Berangkat
dari berbagai pengertian di atas, dapat diartikan bahwa administrasi
keuangan adalah proses pengelolaan yang melibatkan semua kegiatan
yang berhubungan dengan keuangan, pembuatan laporan keuangan, dan
pencapaian tujuan untuk kepentingan bersama.
1. Bukti Transaksi
Bukti transaksi merupakan bukti tertulis sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas terjadinya suatu transaksi. Bukti transaksi

3
digunakan perusahaan sebagai sumber pencatatan pembukuan. Manfaat
utama dari bukti transaksi yaitu menyediakan bukti tertulis atas transaksi
yang telah dilaksanakan, dan sekaligus untuk menghindari kemungkinan
terjadinya sangketa di masa yang akan datang. Menurut sumbernya, bukti
transaksi dibedakan sebagai berikut:
a. Bukti Transaksi Intren
1. Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa
perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara
tunai.

2. Bukti Kas Keluar


Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa
perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, seperti
pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji,
pembayaran utang atau pengeluaranpengeluaran yang
lainnya.

4
3. Memo
Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau
manager dengan bagian-bagian yang ada di lingkungan
perusahaan.

b. Bukti kas Ekstren


Bukti transaksi ekstern adalah bukti pencatatan transaksi
yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. Misalnya
kuitansi, faktur, nota kontan, nota debet, nota kredit dan cek.
1. Faktur
Faktur adalah tanda bukti telah terjadi pembelian
atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh penjual
dan diberikan kepada pihak pembeli. Bagi penjual
faktur yang diterima disebut faktur penjualan. Biasanya
faktur dibuat rangkap sesuai dengan kebutuhan.
Lembaran pertama untuk pembeli, lembaran kedua
untuk penjual dan lembaran ketiga untuk arsip.

5
2. Kuitansi
kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang
yang ditanda tangani oleh penerima uang dan
diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang
tersebut. Lembaran kuitansi terdiri dari 2 bagian, bagian
sebelah kanan diberikan kepada pihak yang membayar
dan bagian kiri yang tertinggal disebut soice (dibaca
sus) sebagai arsip penerima uang.

Dalam pengelolaan akuntansi yang paling banyak


akan kita temui yaitu kuitansi ini. Karena disamping
easy to use concept kuitansi juga banyak dijual bebas di
took-toko yang menjual alat tulis dan lain sebagainya.
3. Nota
Nota adalah bukti atas pembelian sejumlah barang
secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang dan diberikan
kepada pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu
lembar untuk pembeli dan lembaran kedua untuk
penjual.

6
4. Nota Debet
Nota debet adalah bukti perusahaan telah mendebet
perkiraan langganannya disebabkan karena berbagai
hal. Nota debet dikirimkan oleh perusahaan kepada
langganannya karena barang yang dibeli dikembalikan,
bisa disebabkan rusak atau tidak sesuai dengan pesanan
dan penjual setuju barangnya diterima kembali atau
harganya dikurangi.

5. Nota Kredit
Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah
mengkredit perkiraan langganannya yang disebabkan
oleh berbagai hal. Nota kredit dikirimkan oleh
perusahaan kepada langganannya sehubungan barang

7
yang dijual tidak cocok atau rusak, untuk itu penjual
setuju menerima barangnya.

6. Cek
cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak
yang mempunyai rekening di Bank, agar Bank
membayar sejumlah uang kepada pihak yang nemanya
tercantum dalam cek tersebut. Pihak-pihak yang
berhubungan dalam pengeluaran cek tersebut adalah:
Pihak penarik, yaitu pihak yang mengeluarkan dan
menandatangani cek tersebut. Sedangkan pihak
penerima, yaitu pihak yang menerima pembayaran cek
tersebut.

7. Bilyet Giro
Bilyet giro ialah surat perintah dari nasabah suatu
bank kepada bank yang bersangkutan, untuk
memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang
namanya tertulis dalam bilyet giro pada bank yang sama
atau bank yang lain. Bilyet giro ini sering kita temukan
di dalam dunia perbankan. Jika sistem perbankan

8
mengembalikan cancelled check kepada check issuer,
pengeluaran kas dengan bilyet giro memberikan
manfaat tambahan bagi perusahaan yang
mengeluarkannya dengan dapat digunakannya cancelled
check sebagai tanda terima kas dari pihak yang
menerima pembayaran.

8. Rekening Koran
Rekening koran merupakan suatu bukti transakasi
tentang mutasi kas pada bank yang disusun oleh pihak
bank untuk para nasabahnya. Rekening koran
digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan antara
saldo kas menurut perusahaan, dan juga saldo kas
menurut bank.

9. Bukti Setoran Bank


Bukti setoran bank merupakan bukti transaksi setiap
nasabah saat melakukan setoran bank. Nasabah harus
mengisi slip setoran yang telah disediakan oleh bank
terlebih dahulu. Tujuannya sebagai bukti bahwa

9
nasabah tersebut benar-benar menyetorkan uang pada
bank tersebut.

10
2. Dokumen Penerimaan Kas
Penerimaan kas dalam perusahaan pada umumnya berasal dari
transaksi penjualan tunai dan penerimaan piutang dari debitor.
Penerimaan piutang bisa terjadi dalam bentuk cek yang
dikirimkan debitor melalui pos atau diserahkan langsung, bisa
juga melalui transfer dana dari debitor kepada rekening
perusahaan di bank. Oleh karena itu dalam perusahaan yang
aktivitas usahanya dilakukan melalui prosedur operasional
yang ditetapkan, dokumen-dokumen yang terkait dengan
penerimaan kas yaitu sebagai berikut:
1) Bukti penerimaan kas yang dibuat sendiri oleh
perusahaan, untuk bukti transaksi penerimaan kas dari
manapun sumbernya.
2) Faktur (nota) penjualan tunai sebagi bukti pendukung
bukti penerimaan kas yang berasal dari transaksi
penjualan tunai.
3) Daftar Surat Pemberitahuan dari debitor sebagai
pendukung bukti penerimaan kas yang berasal dari
penerimaan piutang.
4) Surat pemberitahuan dari debitor sebagai pendukung
bukti penerimaan kas yang berasal dari penerimaan
piutang.
5) memo (nota) kredit dari bank sebagai pendukung bukti
penerimaan kas yang berasal dari penerimaan piutang
melalui transfer dana dari debitor.
6) memo (nota) kredit dari bank sebagai pendukung bukti
penerimaan kas yang berasal dari penerimaan piutang
melalui transfer dana dari debitor.
3. Dokumen Pengeluaran Kas

11
Secara umum, perusahaan mengeluarkan kas untuk
pembayaran utang dan pembayaran biaya operasional.
Pembayaran dalam dalam jumlah besar dilakukan dengan kas,
sedangkan bila dalam jumlah kecil, dilakukan dengan dana kas
kecil. Dokumen yang terkait dengan pengeluaran kas adalah
sebagai berikut:
1) Bukti pengeluaran kas yang dibuat sendiri oleh
perusahaan, untuk bukti segala jenis transaksi
pengeluaran kas.
2) Faktur (nota) pembelian tunai, sebagai bukti pendukung
pengeluaran kas pada pembelian tunai.
3) Faktur pembelian kredit sebagai bukti pendukung
pengeluaran kas untuk pembayaran utang.
4) Bukti penerimaan barang sebagai bukti pendukung
pengeluaran kas untuk pembayaran utang.
5) Permintaan pengisian kembali kas kecil sebagai bukti
pendukung pengeluaran kas untuk pengisian dana kas
kecil.
6) Bukti pengeluaran kas kecil sebagai pendukung
permintaan pengisian kembali kas kecil.
7) Surat permintaan pengeluaran kas kecil sebagai
pendukung pengeluaran kas kecil.

BAB III
Kesimpulan
A. KESIMPULAN
Bukti kas keluar adalah salah satu bukti yang digunakan sebagai
pencatatan atas seluruh transaksi yang erat kaitannya dengan bukti
pengeluaran kas perusahaan. Untuk seluruh transaksi pengeluaran kas
yang ada dalam perusahaan, baik dikeluarkan untuk pihak yang berada di

12
luar perusahaan maupun dari dalam perusahaan, semuanya akan tercatat
dalam bukti kas keluar.

Di dalam bukti transaksi perusahaan ini terdapat dokumen


pencatatan yang nantinya akan menunjukan informasi seputar pengeluaran
sejumlah dana dari bagai finansial. Umumnya, biaya yang dikeluarkan
akan digunakan untuk berbelanja seluruh perlengkapan perusahaan, seperti
alat printer, laptop, mesin foto copy, dll.

Sebagai bukti, kas keluar harus memiliki informasi terkait


keterangan perusahaan, tanggal diadakannya pengeluaran kas, keterangan
nama barang ataupun jasa, serta jumlah uang kasa yang sebelumnya
dikeluarkan. Nantinya, dokumen ini harus ditanda tangani oleh bagian
finansial atau akuntan perusahaan, seperti persetujuan dari direktur
keuangan perusahaan, manajer keuangan, kasir, dan bagian keuangan lain.

13

Anda mungkin juga menyukai