Anda di halaman 1dari 20

JENIS DAN

FUNGSI SURAT
BERHARGA
Pengertian Surat Berharga
Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham,
obligasi, sekuritas kredit atau setiap derivatif dan surat berharga
atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam
bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal maupun
pasar uang. Surat berharga adalah sepucuk surat yang bernilai
uang, serta memberikan hak kepada pemegangnya atas apa yang
tercantum di dalamnya. Dan surat berharga ini mudah dan dapat
diperdagangkan.
Jenis-Jenis Surat Berharga

01 WESEL
Wesel merupakan surat berharga yang di dalamnya
memuat kata wesel, tanggal, dan ditandatangani oleh
penerbit yang memberikan perintah tanda syarat kepada
pihak terkait perihal hari pembayaran kepada penerima
yang telah ditunjuk penerbit maupun penggantinya di suatu
tempat
02 SURAT SANGGUP
Surat sanggup atau dikenal juga dengan promes adalah
surat berharga yang memuat kata accept atau promes
yang mana penerbit menyanggupi untuk melakukan
pembayaran kepada pihak yang juga disebutkan
dalam surat berharga tersebut, maupun penggantinya
pada hari pembayaran.
Mengapa dikatakan surat sanggup? Karena surat ini
merupakan janji kesanggupan untuk melakukan
pembayaran. Bedanya dengan wesel, pada surat
sanggup, tidak ada perintah melainkan pernyataan
menyanggupi.
03 SAHAM
Pengertian tentang saham ini terdapat pada 40 KUHD
yang berarti modal perseroan dibagi atas saham-
saham atau sero-sero atau nama atau blanko. Saham
juga dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan
atau kepemilikan seseorang maupun badan dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Bentuk dari saham sendiri merupakan selembar kertas
yang berisi keterangan bahwa pemilik dokumen
tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan
surat saham tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan
dari seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di
perusahaan tersebut.
04 CEK
Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk
memebayarkan sejumlah uang itu baik kepada orang
lain, instansi, atau terhadap diri sendiri, dengan
catatan seseorang mempunyai saldo cukup didalam
rekeningnya sendiri.
05 KUITANSI ATAS
TUNJUK
Kuitansi atas tunjuk merupakan surat berharga yang
berisi penandatanganan untuk suatu pembayaran
sejumlah uang/dana dan waktu yang sudah ditentukan
kepada petunjuk (atas tunjuk).
06 KONOSEMEN/BILL OF LADING
Konosemen (Bill of Lading) merupakan surat bertanggal
yang dibuat oleh pengangkut. Pengangkut dalam hal
ini adalah perusahaan pelayaran yang menerangkan
bahwa pihak tersebut sudah menerima barang dari
pengirim untuk diangkut pihak tertentu (penerima). Di
dalam surat ini ada nama dan keterangan mengenai
syarat-syarat penyerahan barang yang dikirim. Pihak-
pihak yang terlibat dalam konosemen adalah penerbit
yang dalam hal ini perusahaan pelayaran yang diwakili
oleh nahkoda kapal dan pihak penerima/penggantinya.
07 Delivery Order (DO)
Dalam pasal 520 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD) Indonesia, delivery order merupakan
pemegang yang sah dan berhak menuntut
penyerahan barang di tempat sesuai dengan ini
konosemennya, kecuali pihak tersebut menjadi
pemegang tidak sah menurut hukum.
.
08 SURAT UTANG
Surat utang dapat dibagi menjadi 3 jenis, di antaranya:
obligasi, Surat Utang Negara (SUN), dan Surat
Berharga Syariah Nasional (SBSN).
FUNGSI SURAT BERHARGA

01 02
Sebagai Alat Pembayaran Pembawa Hak

Surat berharga Surat berharga


memiliki fungsi setara berfungsi sebagai
dengan uang yang pembawa hak, setiap
memudahkan orang dapat
terjadinya kegiatan menerangkan bahwa
bisnis. dia adalah pemegang
surat berharga
tersebut yang sah
demi hukum.
03
Surat Bukti Hak Tagih

Pemegang surat berharga berhak atas sejumlah


uang atau barang sebagaimana yang tercatat di
dalamnya, meskipun nama pemegang tidak sama
dengan nama yang tercantum dalam dokumen
tersebut.
DAMPAK SURAT
BERHARGA DALAM
ASPEK SOSIAL
1. Pemobilisasi dana: Surat berharga memungkinkan
perusahaan dan pemerintah untuk mengumpulkan
dana dari masyarakat luas. Hal ini berarti individu
atau kelompok masyarakat memiliki kesempatan
untuk berinvestasi dalam perusahaan atau proyek
yang dianggap menguntungkan. Pemobilisasi dana
ini dapat memberikan kesempatan ekonomi kepada
individu yang sebelumnya tidak memiliki akses ke
investasi atau modal
2.Pengembangan ekonomi: Surat berharga dapat berperan dalam
mengembangkan ekonomi suatu negara atau daerah. Dengan
memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan pembiayaan, surat
berharga mendorong pertumbuhan bisnis dan penciptaan lapangan
kerja. Pada gilirannya, ini dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat serta berkontribusi pada perkembangan
ekonomi yang lebih luas.
3. Peningkatan transparansi: Penerbit surat berharga wajib
mengungkapkan informasi penting kepada publik, seperti
laporan keuangan dan informasi material lainnya. Hal ini
menciptakan tingkat transparansi yang lebih tinggi dalam
bisnis dan kegiatan investasi. Sebagai hasilnya, investor
dan masyarakat umum dapat mengakses informasi yang
relevan untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi
dan memahami keadaan keuangan dan kinerja perusahaan.
4. Peningkatan literasi keuangan: Surat berharga
dapat meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Saat individu berinvestasi dalam surat berharga,
mereka perlu memahami konsep dasar investasi,
risiko, dan pengelolaan keuangan. Ini mendorong
pengembangan pengetahuan dan keterampilan
keuangan yang lebih baik di antara masyarakat,
yang pada gilirannya dapat membantu mereka
membuat keputusan keuangan yang lebih
bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.
5. Distribusi kekayaan: Surat berharga dapat
memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk
berpartisipasi dalam keuntungan dan pertumbuhan
perusahaan atau proyek yang sukses. Ini menciptakan
potensi bagi individu dan kelompok dari berbagai latar
belakang sosial dan ekonomi untuk memperoleh
kekayaan dan meningkatkan status sosial mereka.
Dengan demikian, surat berharga dapat membantu
dalam mendistribusikan kekayaan secara lebih merata
dalam masyarakat.
CONTOH KASUS WANPRESTASI YANG MELIBATKAN SURAT
BERHARGA

Wanprestasi Obligasi: Sebuah perusahaan atau entitas


penerbit obligasi mungkin tidak memenuhi kewajiban
pembayaran bunga atau pokok obligasi kepada pemegang
obligasi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam
surat berharga obligasi tersebut.

Wanprestasi pada Pinjaman: Jika suatu perusahaan atau


individu mengeluarkan surat berharga seperti catatan
promissory (surat janji), dan kemudian tidak membayar sesuai
dengan syarat-syarat yang tercantum dalam surat berharga
tersebut, ini dapat dianggap sebagai wanprestasi.
THANK U

Anda mungkin juga menyukai