Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH MATA KULIAH HUKUM SURAT BERHARGA

MAKALAH WESEL

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas UAS Hukum Surat Berharga
Dosen Pengampu : Dr. Liza Marina, SH., MH.

Disusun Oleh:
MUHAMMAD FHADILLAH PUTRA
2019510025

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SAHID Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Hukum bisnis adalah suatu perangkat kaidah hukum yang mengatur tata cara pelaksanaan
urusan kegiatan dagang, industri atau keuangan yang di hubungkan dengan produksi atau
pertukaran barang / jasa dengan menempatkan uang dari para enterpreniur dalam resiko
tertentu, dengan usaha tertentu dan motif untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Surat
berharga merupakan salah satu dari ruang lingkup hukum bisnis ini, secara fisik, surat
berharga hanyalah merupakan sepucuk surat, tetapi dia begitu kuatnya mengikat secara
hukum. Oleh karna itu dalam makalah ini kami akan menguraikan tentang
wesel .
B.Rumusan Masalah
-Apa yang dimaksud surat berharga ?

-Apa yang dimaksud dengan wesel ?

-Apa Syarat Syarat wesel ?

-Siapa saja personil wesel ?

-Apa fungsi dari wesel ?


C.Tujuan

-Memperkenalkan wesel

-Menginformasikan tentang wesel

-Kegunaan dari wesel


BAB II
PEMBAHASAN

1.Pengertian Surat Berharga


Surat berharga adalah surat yang oleh penerbitnya sengaja diterbitkan sebagai pelaksanaan
pemenuhan suatu prestasi yang berupa pembayaran sejumlah uang. Tetapi pembayaran ini
tidak dilakukan dengan menggunakan mata uang, melainkan dengan menggunakan alat bayar
lain. Alat bayar itu berupa surat yang didalamnya mengandung suatu perintah kepada pihak
ke tiga, atau pernyataan sanggup untuk membayar sejumlah uang untukpemegang surat itu.
Syarat Syarat-syarat penerbitan surat berharga komersial di Indonesia dapat ditemukan pada
ketentuan pasal 2 sampai dengan pasal 5 dari surat keputusan Direksi Bank Indonesia
No.28/52/KEP/DIR tanggal 11 Agustus 1995 yaitu mengenai kriteria:
1. Berjangka waktu paling lama 270 (dua ratus tujuh puluh) hari
2. Mencantumkan

a.Klausula kata-kata “Surat Sanggup” di dalam teksnya yang dinyatakan dalam bahasa
Indonesia atau kata-kata “Surat Berharga Komersial” dalam commercial paper.
b. Janji tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu
c. Penetapan hari bayar
d. Penetapan pembayaran
e. Nama pihak yang harus menerima pembayaran atau penggantinya
f.. Tanggal dan tempat surat sanggup diterbitkan
g. Tanda tangan penerbit
Pada dasarnya surat berharga memiliki kesamaan persyaratan umum yang harus ada pada
suatu surat berharga. Persyaratan umum surat berharga itu antara lain:
1. Harus berbentuk tertulis
2. Harus punya nama
3. Tanda tangan jumlah tertentu
4. Perintah/janji tanpa syarat
5. Ada akta perintah atau janji membayar
6. Nama orang yang membayar
7. Hari pembayaran
Fungsi Surat Berharga
Fungsi pokok suatu surat berharga adalah sebagai alat pembayaran, yang kedudukannya
menggantikan uang.selain itu surat berharga juga mempunyai fungsi: · sebagai bukti surat
hak tagih · alat memindahkan hak tagih · alat pembayaran · pembawa hak · sebagai alat
memindahkan hak tagih (diperjualbelikan dengan mudah dan sederhana)
2.Pengertian Wesel
Surat wesel adalah ”Syarat yang memuat kata ”wesel” di dalamnya, ditanggali dan
ditandatangani di suatu tempat, dalam mana penerbitannya memberi perintah tidak bersyata
kepada tersangkut untuk membayar sejumlah uang pada hari bayar kepada orang yang
ditunjuk oleh penerbit atau penggantinya di suatu tempat tertentu”.Dalam perundang-
undangan tidak terdapat perumusan atau definisi tentang surat wesel. Tetapi dalam Pasal 100
KUHD dimuat syarat-syarat formal sepucuk surat wesel.

Latar Belakang Penerbitan Surat Wesel


Latar belakang penerbitan surat wesel adalah perjanjian yang terjadi antara penerbit dan
penerima surat wesel, perjanjian mana menimbulkan hubungan hukum (rechtsbetrekking,
legal relation) antara kedua belah pihak. Dalam hubungan hukum itu penerbit berkewajiban
melakukan pembayaran dengan surat wesel, sedang penerima/pemegang berhak atas
pembayaran sejumlah uang yang disebutkan dalam surat wesel itu.

Contoh konkritnya adalah : perjanjian jual beli barang antara penjual dan pembeli. Dalam
perjanjian terssebut dimufakati bahwa pembeli menerima barang yang dibeli dan penjual
menerima pembayaran harga barang. Tetapi harga barang tang dibeli tidak dibayar dengan
cara biasa berupa uang melainkan dengan cara lain yaitu penerbitan surat wesel sejumlah
harga pembelian, yang dapat ditagih pada pihak ketiga pada waktu yang sudah ditentukan.
Dalam surat wesel itu, penerbit memerintahkan tanpa syarat kepada pihak ketiga untuk
melakukan pembayaran kepada pemegang surat wesel.

Macam-macam wesel : a) Wesel Tunjuk : wesel yang dibayar oleh tertarik kepada orang yang
ditunjuk dalam surat wesel. b) Wesel Rekta (Pasal 101 KUHD) : Wesel dengan klausul
tertentu, tidak kepada wakilnya dan tidak boleh dipindahkan kepada orang lain. c) Wesel
Domisili (Pasal 103 KUHD) : Wesel yang pembayarannya harus dilakukan kepada orang
yang tersebut dalam surat wesel, pada alamat yang ditunjuk dalam wesel tersebut. d)
Wesel Inkaso (Pasal 102a KUHD) : Wesel yang ditambahkan dengan kata “Untuk Ditagih”,
misalnya pada Bank atau k
antor inkaso untuk menagihnya. e) Wesel atas tertera perhitungan orang lain : Wesel yang
harus diperhitungkan dengan orang lain yang namanya tersebut dalam surat wesel. f) Wesel
Lihat : Surat wesel yang harus dibayar oleh tertarik pada hari diperlihatkan kepada orang
tertentu atau kepada ordernya. g) Wesel Pos: jasa pengiriman uang melalui kantor pos.
layanan wesel pos merupakan salah satu produk dari PT. Pos dari sub bisnis keuangan,
layanan ini memberikan jasa pelayanan berupa pengiriman dan pembayaran uang yang
meliputi seluruh wilayah Negara Indonesia. Untuk memudahkan penjualan atau
penggadaian, biasanya wesel dibuat atas dasar
jaminan oleh barang atau orang. Jaminan atas pembayaran wesel disebut “
aval
”. Wesel yang
terjamin pembayarannya o
leh orang atau barang disebut “
weselaval
”. Barang atau orang yang menjamin pembayaran wesel disebut “
Avails

3.

Syarat-Syarat Formal Surat Wesel


Suatu surat wesel harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh undang-undang,
yang disebut syarat-syarat formal. Menurut ketentuan pasal 100 KUHD, setiap surat wesel
harus memuat syarat-syarat formal sebagai berikut:
a. istilah “wesel” harus dimuat dalam teksnya sendiri dan disebutkan dalam bahasa surat
ditulis. b. Perintah tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu. c. Nama orang
yang harus membayarnya (tersangkut). d. Penetapan hari bayar (hari jatuh). e. Penetapan
tempat di mana pembayaran harus dilakukan. f. Nama orang kepada siapa atau penggantinya
pembayaran harus dilakukan. g. Tanggal dan tempat surat wesel diterbitkan. h. Tanda tangan
orang yang menerbitkan.
4.
Personil Wesel
Dalam hukum wesel dikenal beberapa personil wesel yaitu orang-orang yang terlibat dalam
lalu lintas pembayaran dengan surat wesel. -

Penerbit , yaitu orang yang mengeluarkan surat wesel tersebut. -

Tersangkut , yaitu orang yang diberi perintah tanpa syarat untuk membayar. -

Akseptan , yaitu tersangkut yang telah menyetujui untuk membayar surat wesel pada hari
bayar dan mau menandatangani. -

Pemegang pertama , yaitu orang yang menerima surat wesel petama kali dari penerbit. -

Pengganti ,yaitu orang yang menerima peralihan surat wesel dari pemegang sebelumnya. -

Endosan , yaitu orang yang memperalihkan surat wesel kepada pemegang berikutnya

5.

Kegunaan Wesel
a) sebagai alat pembayar, yaitu sebagai ganti pembayaran utang sebelum waktunya dengan
uang tunai; b) sebagai alat kredit dapat dijadikan uang tunai dengan menjual atau
menggadaikannya; c) sebagai alat pemindahan hak untuk menagih, hak menagih dari kreditur
dipindahkan kepada orang lain; d) sebagai keterangan memindahkan kewajiban membayar,
yaitu kewajiban debitur untuk membayar kepada orang lain;
6.

Pembuat Wesel
Pembuat wesel merupakan pihak yang telah berhutang kepada perusahaan baik melalui
pembelian barang atau jasa secara kredit, maupun melalui peminjaman sejumlah uang. Pihak
yang berhutang berjanji kepada perusahaan (selaku pihak yang diutangkan) untuk membayar
sejumlah uang tertentu beserta bunganya dalam kurun waktu yang telah disepakati.

Anda mungkin juga menyukai