HUKUM DAGANG
“Surat-Surat Bergharga”
DISUSUN OLEH :
Shoifullah (H1A119105)
PEMBAHASAN
Syarat Formal
Setiap Bilyet Giro harus berisikan:
1. Nama dan nomor Bilyet Giro
2. Nama bank tertarik
3. Perintah bayar tanpa syarat
4. Nama dan nomor rekening pemegang /penerima
5. Nama dan alamat bank penerima
6. Jumlah dana dalam angka dan huruf
7. Tempat dan tanggal penarikan
8. Tanda tangan dan nama jelas penarik;
Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi yang menggunakan Bilyet
Giro adalah sama dengan pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi yang
menggunakan cek.
Beberapa istilah yang berkaitan dengan Bilyet Giro:
1. Bilyet Giro mundur adalah Bilyet Giro yang tanggal efektifnya setelah
tanggal penerbitan
2. Stop payment merupakan perintah penarik untuk membatalkan penarikan
yang disebabkan oleh hilangnya Bilyet Giro
3. Inkaso (Pasal 183a KUHD) adalah perintah atau kuasa untuk menagihkan
sejumlah uang yang tertera dalam Bilyet Giro
4. Cerukan (overdraft) adalah kondisi yang mana bank tertarik melakukan
pembayaran atas instruksi pendebetan atau penarikan yang dilakukan
penarik atau nasabah, walaupun dana pada rekening giro tersebut tidak
mencukupi
5. Bilyet Giro kosong adalah tolakan terhadap Bilyet Giro yang ditarik,
dikarenakan: (i) saldo rekening tidak cukup, (ii) rekening telah ditutup, dan
(iii) alasan lain
6. Mekanisme pemberian SP dalam Bilyet Giro sama dengan cek.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Bilyet Giro:
1. Apabila terdapat perbedaan penulisan dalam jumlah uang dalam angka dan
huruf, maka yang berlaku yang tertulis dalam huruf
2. Apabila terdapat penulisan jumlah uang yang berulang-ulang, maka yang
berlaku adalah jumlah yang terkecil
3. Setiap perubahan perintah atau coretan, wajib ditandatangani oleh penarik
di tempat kosong yang terdekat dengan perubahan tersebut.
4. Bilyet Giro hanya dikenal dalam hukum Indonesia. Di negara lain, Bilyet
Giro sebagai media pemindahbukuan dana pada rekening giro, tidak
dikenal mengingat baik untuk keperluan pembayaran tunai atau media
pemindahbukuan hanya digunakan satu instrument yaitu cek.
Tanggal dan batas waktu yang berlaku dalam Bilyet Giro:
Tanggal penerbitan
Tanggal efektif (bukan merupakan syarat formal Bilyet Giro) adalah tanggal
mulai berlakunya tenggang waktu penarikan. Apabila tidak ditulis dalam
Bilyet Giro maka tanggal penebitan sama dengan tanggal efektif
Tenggang waktu penarikan selama-lamanya 70 hari sejak tanggal penerbitan
Tenggang waktu penawaran selama-lamanya 6 bulan setelah batas waktu
penarikan
Masa daluwarsa adalah masa setelah tenggang waktu penawaran
7. Konosemen
Sesuai dengan bunyi undang-undang Pasal 504 KUHD maka
konosemen adalah surat dimana pengangkut (kapten kapal) menerangkan
bahwa ia telah menerima sejumlah barang untuk mengangkutnya ke suatu
tempat dan menyerahkannya di sana kepada seseorang atau kepada wakil
(kuasa order) nya, segala sesuatu dengan syarat-syarat serta ongkos-ongkos
terterntu. Dari definisi dapat dikatakan bahwa konosemen mempunyai fungsi
sebagai tanda penerimaan (sejumlah barang tertentu) dan sebagai surat
perjanjian pengangkutan.
Konosemen member hak kepada yang memilikinya atas sejumlah
barang tertentu. Jadi selama barang-barang dalam kapal sedang berada di
tengah lautan, tanpa sepengetahuan kekuasaan atas dirinya telah berpindah
tangan yang satu ke tangan yang lain.
8. Saham
Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan
seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini artinya
adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang
berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham
menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari
perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham,
maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan.
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas itu adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi
sama dengan menabung di bank, setiap kali kita menabung maka kita akan
mendapatkan slip yang menjelaskan bahwa kita telah menyetor sejumlah
uang. Dalam investasi saham, yang kita terima bukan slip melainkan saham.
Jenis-Jenis Saham:
Pembagian jenis-jenis saham
Saham dibagi-bagi ke dalam beberapa jenis. Pembagian saham ini
berdasarkan pada:
Pembagian jenis saham berdasarkan hak tagih atau klaim
Pembagian jenis saham berdasarkan cara peralihannya
Pembagian jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan
1. Ada dua jenis saham berdasarkan hak tagih atau kemampuan klaim yaitu
sebagai berikut:
a. Saham Biasa (Common Stock)
Jenis saham ini yang paling sering digunakan dan paling populer di pasar
modal karena pemilik saham jenis ini akan menerima dividen jika perusahaan
memperoleh keuntungan / laba dan tidak memperoleh dividen ketika
perusahaan dalam kondisi buruk serta memiliki hak suara pada Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Apabila suatu saat perusahaan dilikuidasi /
bangkrut, maka para pemegang saham ini akan menerima hak atas sisa dari
aset perusahaan atau setelah melunasi hutang pada pihak lain.
Ciri-ciri saham biasa ini antara lain : Memperoleh sisa dari aset atau
kekayaan perusahaan jika dilikuidasi, memiliki hak suara dan bisa memilih
dewan komisaris, haknya lebih didahulukan.
b. Saham Preferen (Preferred Stock)
Jenis saham preferen ini maksudnya ialah pemegang saham memperoleh
hak istimewa dan pasti dalam pembayaran dividen dibandingkan jenis saham
biasa. Jika suatu saat perusahaan dilikuidasi, para pemegang saham jenis ini
ini akan mendapatkan hak atas sisa aset perusahaan sebelum pemegang
saham biasa dan haknya lebih tinggi dari pemegang saham biasa, maksudnya
besarnya dividen yang diterima biasanya sudah ditetapkan terlebih dulu.
Adapun ciri-ciri jenis saham ini antara lain : dividen kumulatif,
konvertibilitas (bisa ditukar menjadi saham biasa), memiliki tingkatan-
tingkatan, haknya lebih tinggi dibandingkan saham biasa, tidak memiliki hak
suara seperti saham biasa dalam RUPS, pembagian dividennya lebih
didahulukan, jika perusahaan bangkrut maka pembagian sisa asetnya lebih
didahulukan sebelum jatuh ke pemegang saham biasa.
2. Jenis saham berdasarkan cara peralihannya ada dua jenis, yaitu:
- Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)
Pada saham ini tidak tertulis nama pemiliknya, supaya lebih mudah
dipindahtangankan dari satu investor ke investor lain.
Siapa yang memegang saham tersebut secara hukum, maka dialah yang
diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
- Saham Atas Nama (Registered Stocks)
Saham jenis ini ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, cara
peralihannya harus dilalui melalui prosedur yang telah ditentukan.
3. Pembagian jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan
- Jenis-jenis saham yang terbagi berdasarkan kinerja perdagangan meliputi:
Blue chip stock
Income stock
Growth stock
Speculative stock
Counter Cyclical stock.
9. Obligasi
Merupakan suatu surat pengakuan hutang berjangka panjang (dengan
jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun dengan bersuku bunga tertentu yang
diterbitkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat. Guna
pembiayaan perusahaan, atau diterbitkan oleh pemerintah atau anggaran
belanjanya. Apabila suatu obligasi pada suatu waktu tertentu dapat ditukar
dengan saham dari perusahaan penerbitnya, maka untuk obligasi demikian
disebut dengan istilah “obligasi konversi’
10. Deposito
Berdasarkan UU Perbankan Sertifikat Deposito adalah deposito
berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan. Sedangkan menurut
Blacks Law Dictionary yaitu: Pengakuan tertulis adalah dari bank kepada
penyimpan (deposan) dengan janji untuk membayar kepada penyimpan atau
penggantinya.
Dasar Hukum
Antara lain: Surat Keputusan Direktur BI No. 17/44/KEP/DIR tanggal 22
Oktober 1984 tentang Penerbitan Sertifikat Deposito oleh Bank Umum dan
Bank Pembangunan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam CoD:
1. Diterbitkan atas bawa, dalam mata uang rupiah, oleh Bank umum dan bank
pembangunan setelah mendapat persetujuan BI
2. Perhitungan bunga secara true discount, sehingga setoran awal ataupun
pembayaran harga beli CoD adalah sebesar net proceed
3. Jangka waktu CoD tidak kurang dari 15 hari
4. Bank dapat memiliki CoD yang diterbitkan bank lain dalam jumlah tidak
melebihi 7,5% dari jumlah pinjaman yang diberikannya.
Pihak-pihak yang terlibat dalam CoD adalah:
1. Penerbit (Bank), sebagai pihak yang memiliki kewajiban pembayaran
kepada siapapun yang mengunjukkan CoD saat jatuh tempo
2. Pemegang (deposan atau penggantinya atau siapapun yang menguasai CoD)
sebagai pihak yang berhak atas pembayaran jumlah pokok yang tertera
dalam CoD.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi,
sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu
kewajiban dari penerbit dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar
modal dan pasar uang. Jenis-jenis surat berharga yaitu :wesel, surat cek, surat
sanggup/surat aksep, kuitansi dan promes atas tunjuk,bilyet giro, konosemen,
saham, obligasi, deposito.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan
arahan serta saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan
makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ari siswanto, 2004. Hukum Perniagaan Usaha. Bogor : Graha Indonesia
https://legalbanking.wordpress.com/materi-hukum/hukum-surat-berharga/
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-saham-dan-jenis-saham/
http://www.nuriazhari82.web.id/2016/03/makalah-tentang-surat-surat-
berharga.html
http://scarmakalah.blogspot.co.id/2014/02/surat-berharga-hukum-dagang.html
http://adechotimatanjung.blogspot.co.id/2013/05/makalah-surat-surat-
berharga_9316.html