Disusun Oleh :
Andyka Nugraha Mulia Gama
S1A16011
UNIVERSITAS HALUOLEO
KOTA KENDARI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manajemen proyek itu suatu disiplin ilmu pada era tahun 1950-an,Amerika bangsa yang pertama
kali menggunakan ilmu manajemen proyek.Henry Gantt dapat dikatakan bapak dari ilmu
manajemen proyek, dannamanya pun menjadi
metode yang digunakan, bernama “Gantt Chart”. Perlu
diingat bahwa mempelajari Manajemen Proyek itu tidak terlalu sulit, karenadidalamnya terdapat
hal-hal yang terbiasa dilakukan oleh manusia, hanyaditambahkan sedikit logika dan aturan yang
khusus. Sedangkan Proyek ituusaha yang harus dilakukan dari awal hingga akhir pada suatu
kejadian, yangmempunyai batasan waktu
–
anggaran
–
sumber daya yang dibutuhi oleh pelanggan.Meski pada akhir tujuan dari adanya proyek adalah
untuk memuaskan
pelanggan.“Maksudnya
begini ketika ada suatu perusahaan besar maupunkecil me manajemen proyek, yang terpenting
adalah waktu yang tepat dalammembuat dan memustuskan prediksi, serta penggunaan sumber
daya danlaporan dalam penyampaian produk atas hasil dari proyek yang dijala
nkan.”
Lalu bagaimana kita mengetahui bahwa itu adalah “proyek”? Diperlukan
beberapa ciri-ciri/karakteristik dari proyek, yaitu : ada sasaran/tujuan,memiliki rentang
waktu/deadline, waktu biaya dan syarat kerja yang lengkap, berurutan dari a hingga z, terkadang
merupakan sesuatu event/kejadian yangsebelumnya belum pernah dilakukan.Sebagai mahasiswa
sistem informasi kita dituntut untuk memahami bagaimana manajemen proyek sistem informasi
itu agar ilmu ini bisa diimplementasikan dalam kehidupan nyata.Untuk mengetahui secara lebih
jelas tentang manajemen proyek sisteminformasi maka selanjutnya akan dibahas lebih mendetail
mulai dari pengertian hingga metodologi umum pelaksanaan proyek sistem informasi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
2.1Pengertian Proyek
Proyek adalah sebuah kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan atas
dasar permintaan dari seorang pebisnis atau pemilik pekerjaan yang ingin mencapaisuatu tujuan
tertentu dan dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan sesuai dengankeinginan dari pada pebisnis
atau pemilik proyek dan spesifikasi yang ada.Pengertian manajemen proyek menurut para ahli :
Perencanaan adalah suatu tahapan dalam manajemen proyek yangmencoba meletakkan dasar
tujuan dan sasaran sekaligus menyiapkan segala program teknis dan administratif agar dapat di
implementasikan.
Filosofi Perencanaan :
1. Aman : keselamatan terjamin
2. Efektif : produk perencanaan berfungsi sesuai yang diharapkan
3. Efisien : produk yang dihasilkan hemat biaya
4. Mutu terjamin, tidak menyimpang dari spesifikasi yang ditentukan
Tujuan perencanaan proyek :
1. Mempermudah perumusan permasalahan proyek
2. Menentukan metode atau cara yang sesuai
3. Kelancaran kegiatan lebih terorganisir
4. Mendapatkan hasil yang optimum
2.Pekerjaan
‐pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek harus diuraikan dan didaftar.
4.Jadwal untuk setiap aktifitas pekerjaan dibuat yang memperlihatkanwaktu tiap aktifitas dan
batas selesai.
5. Ramalan mengenai waktu, biaya dan performansi penyelesaian proyek.
Alat-alat perencanaan :
1. Work breakdown structure (WBS) untuk menentukan pekerjaan- pekerjaan yang ada dalam
proyek
2. Matriks tanggung jawab untuk menentukan organisasi proyek ,orang-orang kunci dan
tanggung jawabnya.
3. Gantt charts untuk mennunjukkan jadwal induk proyek, dan jadwal pekerjaan secara detail
4. Jaringan kerja (network) untuk memperlihatkan urutan pekerjaan,kapan dimulai, kapan
selesai, kapan proyek secara keseluruhan akanselesai.
Organisasi fungsional
Dalam organisasi proyek fungsional, susunan organisasi proyek dibentuk darifungsi-fungsi yang
terdapat dalam suatu organisasi. Mereka yang mengerjakan pekerjaan sejenis dikelompokkan
dalam satu unit yang dinamakan bidang ataudepartemen. Dengan maksud yang sama bidang
dipecah lagi menjadi subunityang lebih kecil.
Adapun beberapa kelebihan yang terdapat dalam organisasi proyek ini antaralain memudahkan
pengawasan dan kepenyeliaan karena personil melaporhanya pada 1 atasan, adanya potensi
meningkatkan keterampilan dan keahlianindividu serta kelompok untuk menjadi spesialis pada
bidangnya,
konsentrasi perhatian personil terpusat pada sasaran bidang yang bersangkutan, penggunaan
sumberdaya yang semakin efisien sebagai akibat pekerjaan yangsejenis dan berulang-ulang,
memudahkan pengendalian kinerja personil serta biaya jadwal dan mutu produk.Sedangkan
beberapa kelemahan yang ditemui dalam organisasi proyekfungsional antara lain cenderung
memprioritaskan kinerja dan keluaran(output) masing-maisng bidang. Hal ini dapat mengurangi
perhatian
tujuan perusahaan secara menyeluruh, sulit mengkoordinasi dan mengintegrasikan pekerjaan yan
g multidisiplin dan melibatkan banyak pihak di luar organisasidan kurangnya jalur komunikasi
horizontal.
Rapat ini dihadiri oleh semua pihak yang terkait pekerjaan: PPK beserta DireksiPekerjaan,
Kontraktor, dan Konsultan Pengawas.Hal-hal yang dibahas di dalam RPK adalah antara lain:
1). PengukuranUlang (Uitzet),
2). Pembuatan Laporan Pekerjaan,
3). Tata Cara Opnam,
4). Prosedur Penagihan Prestasi Pekerjaan,
5). Serah Terima Pekerjaan, dan lain-lain.Di bawah ini akan disinggung masing-masing secara
singkat dan sederhana.
a.Laporan Harian
Laporan yang dibuat dari data prestasi pekerjaan harian yang dibuat olehKontraktor Pelaksana.
Laporan ini memuat sekurang-kurangnya:
1) Identitas Pekerjaan
2)Hari ke…. Minggu ke… dan Bulan ke….
3) Isi Laporan Harian:a) Laporan Utama b) Daftar Tenaga Kerja yang
terlibat.c) Daftar Peralatan yang digunakan.d)
Cuaca.e) Alasan Percepatan/Kelambatan Pekerjaan.
Pekerjaanf) Para pihak yang bertanda tangan di dalam laporan harian: Petugas Lapangandari
masing-masing Kontraktor Pelaksana, Petugas Lapangan yang ditunjuk olehPPK (PPTK), dan
Petugas Lapangan Konsultan Pengawas (bila ada).
b.Laporan Mingguan
Laporan Mingguan adalah rekapitulasi laporan harian selama 1 (satu) minggu.Hal-hal yang
dimuat dalam Laporan Mingguan antara lain:
1) Identitas Pekerjaan
2)Minggu ke…. Bulan ke…
3) Laporan Utama:
a) Acuan Laporan Harian 7 hari dalam minggu yang bersangkutan.
b) Dibuat Bobot Persentase per Item Pekerjaan.
c) Bobot Prestasi Pekerjaan Minggu Lalu, Minggu Ini, dan Total Bobot Prestasi
d) Sisa Bobot Pekerjaan setelah dikurangi Total Pencapaian Bobot PrestasiPekerjaan sampai
dengan Minggu ini.
c. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan adalah rekapitulasi pekerjaan Mingguan. Hal-hal yang dimuatdalam Laporan
Bulanan adalah antara lain:
1) Identitas Pekerjaan
2)Minggu ke….
3) Laporan Utama:
a) Acuan Laporan Mingguan (4 Minggu) dalam bulan yang bersangkutan.
b) Dibuat Bobot Persentase per Item Pekerjaan.
c) Bobot Prestasi Pekerjaan Bulan Lalu, Bulan Ini, dan Total Bobot Prestasi
d) Sisa Bobot Pekerjaan setelah dikurangi Total Pencapaian Bobot PrestasiPekerjaan sampai
dengan Bulan ini
d. Kurva S
Kurva S dipakai untuk melihat progress pekerjaan harian, mingguan, dan bulan. Dengan
melihat deviasinya, dapat diketahui suatu pekerjaan terlambat ataumendahului dari target. Target
yang dimaksud adalah jadual sesuai dengan kurvaRencana Prestasi Pekerjaan. Direksi pekerjaan,
konsultan supervisi, dankontraktor pelaksana dapat mengetahui sejak dini tentang prestasi
pekerjaan agardapat dikoordinasikan dengan para pihak untuk mencegah masalah-masalah.Ciri
suatu pekerjaan mengalami keterlambatan, apabila garis kurvarealisasi prestasi pekerjaan berada
di bawah garis rencana. Sebaliknya, suatu pekerjaan
mendahului (lebih cepat), apabila garis realisasi berada di atas kurva Srencana. Deviasi yang
diperbolehkan dalam pekerjaan biasanya < -10%. Kalauketerlambatan (deviasi) sudah mencapai
-10%, konsultan supervisi dan PPKsudah member surat peringatan kepada Pihak Pelaksana
Pekerjaan.
3. Opname Pekerjaan (Pemeriksaan Pekerjaan di Lapangan):
a. Kuantitatif
Opnam kuantitatif adalah opnam volume yang dikerjakan di lapangan(realisasi). Hal-hal yang
diperlukan dalam opnam kuantitatif adalah: DokumenKontrak, Dokumen Perubahan, RAB
Awal, RAB Perubahan, Gambar Rencana,Gambar Perubahan, dan Gambar As Built Drawing.
Namun yang utama dalamopnam kuantitatif adalah bahwa volume harus sesuai dengan RAB
terakhir yangtelah disepakati. Bila kontrak unit price, maka harga akan menjadi acuan
utama.Harga tidak boleh berubah walaupun volume terjadi perubahan. Tapi bila kontraklunsum,
maka volume akan menjadi acuan dan tidak boleh berubah.
b. Kualitatif
Opnam kualitatif adalah pemeriksaan mutu (kualitas) suatu pekerjaan. Hal-halyang diperlukan
dalam opnam kualitatif adalah antara lain: Dokumen Kontrak,Dokumen Perubahan, Spesifikasi
Teknis, Rencana Mutu Kontrak, Sertifikasi-sertifikasi yang Dipakai sebagai Standarisasi, Uji
Laboratorium, Uji (test)Lapangan, Mutu Pekerjaan di lapangan, Estetika, dan hal-hal yang terkait
dengankualitas pekerjaan.
c. Pembenahan (Revisi)
Hal-hal yang ditemukan baik berkaitan dengan kuantitas maupun
kualitas pekerjaan, dituangkan dalam Dokumen Pembenahan (Revisi). DokumenPembenahan
harus dikerjakan sesuai kesepakatan para pihak, karena hal ini terkaitdengan Pengakuan suatu
pekerjaan. Bila pekerjaan belum tuntas direvisi, makaakan berpengaruh terhadap penagihan
pekerjaan.
d. Pengakuan pasca
PembenahanApabila pekerjaan sudah sesuai dengan kuantitas dan kualitas makalaporan-laporan
harian, mingguan, bulanan, dan dokumen-dokumen, perludisetujui oleh para pihak sesuai
tingkatan jabatan di pekerjaan, yang dituangkandalam tanda tangan dan stempel instansi. Hal ini
akan dipakai untuk proses penagihan.
4.. Penagihan Prestasi Pekerjaan:
Penagihan mengacu pada dokumen kontrak apakah menggunakan Termjnatau Monthly
Certificate (MC). Dalam tulisan ini, tidak dibahas tentang kedua halini, namun yang akan
dibahas adalah pembuatan laporan prestasi pekerjaan:
a. Penagihan 0% (biasa disebut MC-0 atau Termjn 0)
Diajukan setelah atau berbarengan ketika Kontraktor Mengajukan UangMuka sebagai
lampirannya. Bentuk laporan harian, mingguan, bulanan, danKurva S telah dibahas pada
awal tulisan ini. Dokumen lain biasanya diikutkandalam MC-0/Termjn 0 ini adalah Foto
Proyek 0, gambar rencana kerja (setelah perubahan) dan Rencana Mutu Kontrak
(Metodologi Pekerjaan).
b. Penagihan 50% (biasa disebut MC-50 atau Termjn 50)
Penagihan 50% ini dilakukan ketika prestasi pekerjaan di lapangan harussudah mencapai
minimal 60%. Syarat-syarat yang diperlukan dalam tagihan 50%ini adalah Laporan
Harian, Mingguan, Bulanan, dan Kurva S harus menunjukkanlebih besar dari 50%
(minimal 60%). Lampiran-lampirannya adalah Foto Proyek50%, As Built Drawing 50%,
Dokumen Perubahan, dan Dokumen-dokumen lainyang dibutuhkan. Tagihan yang
dibayarkan dikurangi DP yang telah diminta olehKontraktor Pelaksana.
c. Penagihan 100% (biasa disebut MC-100 atau Termjin 100)
Tagihan 100% dilakukan ketika pekerjaan di lapangan telah
mencapai prestasi 100%. Syarat-syarat yang wajib dipenuhi oleh Kontraktor Pelaksanaad
alah antara lain Laporan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Kurva S 100%.d. Dokumen-
dokumen lampiran untuk Penagihan:
1) Foto Proyek
2) Gambar Kerja
3) As Bulit Drawing
4) Spesifikasi
5) Sertifikasi Acuan
6) Uji Laboratorium
7) Uji Lapangan
8) Dokumen Perubahan (CCO/Addendum)
9) Dokumen Mutu Kontrak
10) Dokumen lain yang terkait
5. Komunikasi antar Pihak di Lapangan
Komunikasi antar Pihak di lapangan sangat diperlukan untuk menjagakoordinasi,
konsolidasi, dan sinergi antar pihak. Hal ini semata-mata untukmengendalikan suatu
pekerjaan agar tepat waktu, tepat kuantitas, tepat kualitas,dan tepat anggaran.
Kompleksitas komunikasi disesuaikan dengan tingkat
besaran pekerjaan (kualifikasi pekerjaan). Namun ada dua alat yang biasa diperlukandala
m komunikasi, yaitu: Direksi Kits dan Alat Komunikasi (Radio HT, HP,LAN, dan
Online).Direksi Kits merupakan bukti otentik yang berupa catatan-catatan
para pihak terhadap penyelesaian (proses) pekerjaan. Variasi direksi kits, disesuaikanden
gan kualifikasi pekerjaan. Catatan-catatan yang dituangkan dalam buku direksimisalnya
digunakan sebagai catatan resmi yang harus ditindaklanjuti oleh para pihak.
6. Serah Terima Pekerjaan Awal (PHO)
Serah terima pekerjaan awal (PHO) adalah serah terima yang dilakukanoleh Kontraktor
Pelaksana ketika sudah selesai mengerjakan 100%. Syarat-syaratyang harus dilakukan
adalah Kontraktor Pelaksana mengajukan surat
permohonan pemeriksaan pekerjaan 100% yang sudah disetujui oleh Konsultan
Supervisi danPPTK (Pejabat Teknis yang ditunjuk oleh PPK) kepada PPK. PPK akan
membuatsurat balasan untuk memeriksa pekerjaan baik di lapangan maupun
administrasi(dokumen-dokumen) pendukungnya dengan membentuk Tim
Pemeriksatambahan atau cukup dengan petugas-petugas yang sudah ada. Setelah
pekerjaandiperiksa, PPK membuat surat hasil pemeriksaan pekerjaan yang biasa
dituadalam Berita Acara Pemeriksaan dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
Awal(PHO). Setelah semuanya terpenuhi, Kontraktor Pelaksana menagihkan
pekerjaan95%, sisanya 5% ditagihkan setelah masa pemeliharaan selesai atau
ditagihkandengan mengganti jaminan pemeliharaan.
7. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah tahap di mana Kontraktor Pelaksana
melaksanakan pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan selama waktu yang ditetapkan dala
mDokumen Kontrak. Pemeliharaan dimaksudkan untuk menjaga hasil pekerjaanharus
sesuai dengan spesifikasi, kualitas, dan kuantitas selama
waktu pemeliharaan khususnya, dan menjamin hingga umur rencana tercapai denganmem
perkirakan hasil deteksi selama masa pemeliharaan.
8. Serah Terima Pekerjaan Akhir (FHO)
Tahapan serah terima pekerjaan akhir (FHO) hampir sama dengan PHO,dimulai dari
surat serah terima pemeriksaan pekerjaan dari Kontraktor Pelaksanakepada PPK.
Lampiran-lampiran yang diserahkan antara lain berupa catatan-catatan, analisis, uji
lapangan, dan laboratorium paska pemeliharaan, dan prediksihasil pekerjaan terhadap
umur rencana. Setelah diperiksa oleh para pihak, PPKmembuat Berita Acara Serah
Terima Akhir (FHO) guna mengambil Uang Retensi5%.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN