Universitas Pamulang
PERTEMUAN 2:
MANAJEMEN PROYEK INFORMATIKA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian Manajemn proyek dan
perbedaan antara proyek dan operasional/program, Anda harus mampu:
1.1 Mengetahui Definisi dan Pengertian proyek/manajemen proyek
1.2 Mengetahui Perbedaan proyek dengan operasional
1.3 Mengetahui Mekanisme dan faktor-faktor keberhasilan proyek dan manajer
Proyek
Metodologi dan knowledge area
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Mengerti apa itu Manajmen Manajemen Proyek
Seperti yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya bahwa aspek manajemen
sangat penting artinya bagi setiap jenis usaha. Ia berfungsi untuk aktivitas-aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian yang disingkat dengan
POAC dengan tidak memandang jenis, tujuan, maupun rumitnya aktivitas tersebut.
Studi aspek manajemen terhadap sebuah proyek disebabkan karena dua hal. Pertama:
pada saat pembangunan suatu proyek diperlukan perencanaan yang matang agar
tujuan yang diinginkan tercapai. Kedua: pada saat bisnis dioperasionalkan secara rutin
diperlukan kaidah atau prinsip dalam pengelolaannya. Sampai dengan saat ini, masih
banyak proyek yang gagal dibangun dan dioperasionalkan bukan disebabkan oleh aspek
lain, melainkan lemahnya aspek manajemennya sehingga tidak memiliki panduan
lengkap untuk dijadikan referensi dalam membuat rancangan desain proyek.
Proyek dalam istilah ekonomi adalah suatu kegiatan yang menggunakan modal
atau faktor produksi untuk memproduksi aset yang diharapkan mendapatkan
kemanfaatan setelah jangka waktu tertentu. Dengan proyek inilah, maka manusia akan
meningkatkan taraf kesejahteraannya.
“A project is an investment activity, where we expend capital resource to create
a producing assets from which we can expect to realize benefits over an
extended period of time, or the whole complex of activities in valued in using
resources to gain benefits, is a project”. (J. Price Gittinger, 1972:1).
Sedangkan dalam perspektif bisnis diperoleh pengertian proyek adalah
rangkaian kegiatan sekali saja yang memiliki satu titik awal dan titik akhir yang tegas
dalam waktu. Sehingga manajemen proyek adalah pekerjaan untuk membuat
kegiatan-kegiatan yang direncanakan dapat dilaksanakan secara tepat waktu, di dalam
Manajemen Proyek Informatika
Universitas Pamulang
kerangka anggaran dan sesuai dengan perincian. Saat ini manajemen proyek menjadi
begitu populer karena pendekatan yang terdapat dalam menajemen proyek sangat
cocok bagi lingkungan dinamis dan membutuhkan fleksibilitas serta respon yang
tanggap. Metode-metode dalam manajemen proyek dapat membantu dalam
menetapkan sasaran-sasaran yang akan dicapai serta menggarisbawahi kegiatan-
kegiatan yang harus dilakukan.
Berikut adalah definisi manajemen proyek menurut beberapa ahli:
1. Pengertian manajemen proyek menurut H. Kerzner : Manajemen proyek adalah
merencanakan, menyusun organisasi, memimpin dan mengendalikan sumber
daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan.
Lebih jauh lagi manajemen proyek menggunakan pendekatan hiraki vertikal dan
horizontal
1
Bintoro Tjokroamidjojo, Perencanaan Pembangunan. Jakarta, PT Gunung Agung, 1981, hal.9.
Manajemen Proyek Informatika
Universitas Pamulang
1
Merumuskan
Sasaran
2
Mengidentifikasi
kegiatan dan
sumber daya
3
Menentukan
Urutan
4
Memperkirakan
waktu bagi kegiatan
5
Menentukan
tanggal
penyelesaian
6
Memperbandingkan
dengan sasaran
7
Menentukan
permintaan
tambahan sumber
Pada tahap ini dilakukan studi kelayakan terhadap proyek untuk mengetahui
apakah proyek tersebut memberikan manfaat yang signifikan apabila direalisasikan.
Studi kelayakan dapat dibagi minimal dalam tiga aspek, yaitu aspek pasar (market
analysis), aspek teknis (technical analysis) dan aspek finansial (financial analysis). Pada
Gambar 2.2 dapat dilihat tahapan evaluasi proyek secara sistematis.
Manajemen Proyek Informatika
Universitas Pamulang
Feasibility study yang dilakukan pertama kali adalah meninjau kelayakan proyek
dari segi pasar. Namun, tidak semua proyek harus melakukan market analysis,
dikarenakan bagi proyek yang pemasarannya sudah pasti tidak perlu meninjau kembali
segmen pasarnya. Analisis pasar diperuntukkan bagi proyek dalam pengembangan
bisnis baru yang belum memiliki gambaran pasarnya.
Apabila diperoleh hasil peninjauan pasar yang menunjukkan keragu-raguan
dalam pemasarannya maka sebaiknya implementasi proyek sebaiknya ditolak ataupun
dapat ditangguhkan. Jika hasil analisis menunjukkan feasible maka data-data tersebut
dijadikan dasar dalam menentukan aspek berikutnya yaitu analisis aspek teknis proyek.
Analisis teknis diperuntukkan untuk menjawab apakah proyek layak dari sisi
teknis pelaksanaannya. Informasi mengenai data yang diperlukan dalam analisa teknis
terdiri dari:
(1) Informasi produk (Product Information)
Desain produk dan spesifikasinya
Tingkatan kualitas produk
Kebutuhan pelayanan terhadap produk (Service requirement)
(2) Informasi pasar (Market Information)
Perkiraan penjualan (sales forecasting)
Cara penyampaian pelayanan ke konsumen (delivery service
requirements)
Lokasi konsumen
Apabila menurut analisa teknis proyek tersebut layak maka dilanjutkan pada tahap
analisis selanjutnya yaitu analisis finansial atau analisis ekonomis.
Manajemen Proyek Informatika
Universitas Pamulang
Feasibility Study
Analisis Pasar
Analisis Teknis
Analisis Finansial
Neraca Perkiraan
Rugi Laba
Analisa Perhitungan:
NPV, BCR, IRR
Pengambilan Keputusan
Pelaksanaan Proyek
Kegiatan operasional
1. Bersifat rutin
2. Berlangsung kontinue/jangka panjang
3. Intensitas kegiatan relatif sama
4. Batasan tidak setajam proyek hanya diatur dalam anggaran tahunan
5. Tidak terlalu banyak macam kegiatan sehingga hanya diperlukan sedikit
keahlian Tenaga Kerja
6. Penekanannya pada jalur komunikasi vertikal
1.3 Timbulnya Proyek
4. Berasal dari dalam perusahaan itu sendiri untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas fasilitas produksi agar dapat melayani permintaan pasar maupun
mempertinggi daya saing.
PMBOK Guide (PMI, 2001) menjabarkan peranan tanggung jawab serta apa yang harus
dimiliki oleh seorang manajer proyek pada setiap proses manajemen proyek. Hal ini
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan seorang manajer proyek harus ditunjukkan pada semua tahapan
proyek.
2. Manajer proyek mempunyai otoritas dan kebebasan dalam mengatur proyek.
3. Manajer proyek bersama dengan tim manajemen proyek harus mengkoordinir
dan mengarahkan berbagai alat penghubung teknis dan organisasi yang ada
dalam proyek.
4. Manajer proyek bersama dengan pemberi kuasa menyediakan sumber daya
organisasi untuk merancang aktivitas proyek.
5. Manajer proyek harus mengenali proyek dan ditugaskan sejak awal studi
kelayakan. Manajer proyek harus selalu ditugaskan sebelum dimulai
perencanaan proyek dilaksanakan dan lebih disukai yang sebelumnya telah
banyak menyelesaikan proyek tersebut.
6. Manajer proyek bersama dengan tim manajemen proyek bertanggung jawab
menentukan kualitas dan nilai proyek.
7. Manajer proyek juga mempunyai tanggung jawab kepada sumber daya manusia
untuk menerima dan melepas bawahannya tergantung atas organisasi atau
industri dimana mereka menjadi anggota.
8. Peran dan tanggung jawab dari manajer proyek biasanya kritis pada kebanyakan
proyek tapi sangat berarti dalam penerapannya.
9. Manajer proyek bertanggung jawab dalam membuat pelaporan rangkap kepada
manajer fungsional dan timnya sendiri.
Manajemen Proyek Informatika
Universitas Pamulang
10. Manajer proyek dan tim manajemen resiko memberi tanggapan kepada pemilik
proyek terhadap resiko yang dilaporkan. Hal ini akan mengurangi efek yang
tidak diantisipasi dan koreksi yang diperlukan untuk mengurangi resiko.
11. Manajer proyek yang diusulkan harus bersertifikat Project Management
Profesional (PMP) atau yang diusulkan harus mempunyai dokumentasi
pengalaman kerja sebelumnya pada proyek yang sama.
Proyek harus dapat memeriksa semua permasalahan dan menyelesaikannya, jika ini
memungkinkan dan rnerencanakan ulang jika tidak dapat menyelesaikannya.
4. Pemrograman (programming)
Pada tahap ini banyak melibatkan orang dengan segala bentuk permasalahannya.
Seorang manajer harus dapat memonitor semua yang terjadi dalam segala yang ada.
Tim dan merespon masalah seorang manajer juga harus dapat memberikan suatu
pandangan untuk memastikan perkembangan yang telah dicapai. Dan seorang manajer
harus lebih banyak mengontrol, berkomunikasi dengan programmer dan
mempergunakan pengaruhnya untuk setiap permasalahan.
5. Integrasi Sistem dan Tes (System Integration And Test)
Pada tahap ini seorang Manajer Proyek harus bisa menjaga keutuhan perusahaan. Di
lingkungan luar (clien, manajer tingkat atas) mungkin bingung, menelepon manajer,
mengundang rapat, menutup rapat dan meminta laporan perkembangan harian.
Disinilah keberadaan Manajer Proyek dibutuhkan untuk tetap menjaga keseluruh
keberhasilan dari tender proyek. Pada akhirnya ketika PL melaporkan bahwa semua
sistem telah terintegrasi dan berjalan, maka Manajer Proyek harus memastikan ATP
(Acceptance Test Plan) berjalan normal dan terkoneksi.
6. Penerimaan (Acceptance)
Manajer Proyek menjadwalkan waktu, fasilitas dan sumber-surnber yang dibutuhkan
untuk menjalankan sistem dan memastikan user menandatangani perjanjian
7. Operasi (Operation)
Manajer Proyek harus memastikan bahwa dukungan teknik yang ditampilkan
sebelumnya tersedia dan user puas dengan sistem operasional. Dan akhirnya Manajer
Proyek mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi proyek dan memberikan laporan
proyek.
2.7.4 Kualifikasi Manajer Proyek
Menurut Imam Soeharto (1997), karena tanggung jawab yang harus diemban oleh
manajer proyek cukup berat dalam menentukan keberhasilan proyek, maka seorang
manajer proyek harus mempunyak kualifikasi tertentu, yaitu:
1. Mempunyai jiwa kepemimpinan yang berorientasi kuat pada pencapaian
sasaran.
2. Seorang yang generalis yang berpandangan luas dan spesialis
3. Memiliki kredibilitas secara teknis, latar belakang pengalaman yang cukup dan
pendidikan yang memadai.
4. Menguasai aspek sumber daya manusia.
5. Menurut Lyle Spencer, seorang manajer proyek harus mempunyai kompetensi
manajemen proyek yang meliputi pengontrolan sumber daya dan waktu
pelaksanaan, manajemen sumber daya manusia dan manajemen strategis.
Manajer proyek harus terus mengetahui informasi dalam pelaksanaan
pekerjaan dan mempunyai inisiatif untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
Manajer proyek harus dapat belajar dari pengalaman yang sudah didapatnya
Manajemen Proyek Informatika
Universitas Pamulang
Shtub (1994) menggambarkan diagram kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh
seorang manajer proyek, diantaranya adalah:
1. Budgeting and Cost Skills: Kemampuan dalam hal membuat anggaran biaya
proyek baik dalam hal analisis biaya proyek, analisis kelayakan investasi agar
keuangan proyek dapat berjalan optimal sesuai dengan keinginan penyedia
dana.
2. Schedulling and Time Management Skills: Manajer proyek dituntut untuk dapat
mengelola waktu secara baik agar proyek dapat selesai tepat waktu seperti yang
diharapkan. Untuk mengelola waktu ini manajer proyek harus mendefinisikan
aktivitas-aktivitas yang diperlukan, misalnya dengan teknik WBS (Work
Breakdown Structure). Selain itu, manajer proyek harus mampu memperkirakan
waktu bagi setiap aktivitas secara realistis.
3. Technical Skills: Kemampuan teknis melingkupi pengetahuan dan pengalaman
dalam hal proyek itu sendiri, dengan mengetahui prosedur-prosedur dan
mekanisme proyek. Kemampuan ini biasanya didapatkan dari penimbaan ilmu
khusus, misalnya Institut Manajemen Proyek, dsb
4. Resource Management and Human Relationship Skills: Manajer proyek perlu
memahami akibat dari kegagalan dalam mengelola sumber daya, sehingga
diperlukan kehati-hatian dalam menempatkan sumberdaya yang ada dan
menjadwalkannya. Hal ini membutuhkan kemampuan untuk membangun
jaringan sosial dengan orang-orang yang terlibat di dalam proyek, seperti para
stakeholder.
5. Communication Skills: Perencanaan sebuah proyek akan menjadi tidak berguna
ketika tidak ada komunikasi yang efektif antara manajer proyek dengan timnya.
Setiap anggota tim harus mengetahui tanggung jawab mereka.
6. Negotiating Skills: Selain kemampuan komunikasi yang baik, negosiasi juga
memerlukan strategi dalam menarik dukungan manajemen atas atau sponsor
mereka, bagaimanapun, pihak yang bernegosiasi harus dapat melihat loyalitas
sang manajer terhadap mereka, baru kemudian akan muncul kepercayaan.
7. Marketing, Contracting, Customer Relationship Skills: Manajer proyek juga
harus memiliki kemampuan untuk memasarkan hasil proyeknya, karena akan
sangat tragis ketika sebuah proyek yang sukses secara implementatif, tetapi
outputnya tidak dibutuhkan oleh para penggunanya. Selain itu, kedekatan
dengan konsumen sangat diperlukan. Sang manajer perlu responsif terhadap
Manajemen Proyek Informatika
Universitas Pamulang
Kontradiksi ini memerlukan kecakapan khusus bagi manajer proyek untuk mengambil
posisi mereka dan menempatkan keputusan sesuai dengan keadaan. Terpaku pada
suatu prinsip yang ketat tidak akan menyelesaikan masalah, karena manajer proyek
tidak bekerja sendiri. Dalam buku yang sama Grey&Larson (2006) juga menggambarkan
ciri-ciri dari seorang manajer proyek yang efektif. Diantaranya adalah:
1. Pemikir Sistem, kemampuan dalam berpikir untuk mengelola interaksi antar
komponen dan sumber daya proyek yang berbeda-beda, karena tidak bisa
dikatakan efektif apabila penyelesaian masalah hanya secara parsial. Hal ini
akan mempersulit sang manajer untuk mengambil keputusan.
2. Integritas Pribadi, membangun dan meningkatkan kemampuan diri menjadi
sangat penting dilakukan terlebih dahulu sebelum meningkatkan kemampuan
anggota tim.
3. Proaktif, bedakan dengan reaktif. Para manajer proyek dituntut tidak hanya
akan melihat peristiwa yang telah terjadi (reaktif), akan tetapi juga selalu
meneropong masa depan dan berjuang keras menemukan masa depan proyek
(Kartajaya, 2003)
4. Toleransi yang tinggi terhadap Stress, mengingat proyek merupakan hal yang
rumit dan kompleks, pasti akan menimbulkan tekanan terhadap orang yang
dibebankan tanggungjawab kepadanya. Manajer proyek harus mampu
mengelola kondisi psikologis mereka agar dapat bertahan dalam tekanan.
5. Perspektif Bisnis Umum, seorang manajer proyek harus memahami dasar-dasar
bisnis dari disiplin teknis yang berbeda-beda sebagai kerja antar fungsional.
6. Komunikator yang baik, telah dijelaskan sebelumnya.
7. Manajemen waktu yang efektif, telah dijelaskan sebelumnya.
8. Politikus Mahir, strategi dalam menghadapi banyak orang dan mendapatkan
dukungan dari semua pihak merupakan cirri penting manajer proyek yang
sukses.
9. Optimis, Slater (1999) dalam bukunya Saving Big Blue mengatakan “Anda dalam
kesulitan Besar jika Menganggap anda Sudah Selesai”. Maksud dari kata-kata ini
ialah, masalah-masalah yang sudah diselesaikan tidak bisa kita lepas begitu saja,
karena pada nantinya akan bermunculan masalah-masalah baru di dalam
pelaksanaan proyek. Kepercayaan diri terhadap proyek, mampu membuat
seorang manajer proyek melakukan inovasi dan mengubah strategi proyek ke
arah yang lebih baik tanpa meninggalkan perencanaan yang telah ditetapkan.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Apa yang dimaksud dengan proyek dan apakah syarat dasar sesuatu dapat
dikatakan proyek ?
2. Sebutkan ciri-ciri dan macam-macam proyek yang saudara ketahui ?
3. Sebutkan perbedaan antara Proyek dan Program?
4. Uraikan perbedaan antara kegiatan proyek dan kegiatan operasional
(program) ?
5. Jelaskan sumber timbulnya suatu proyek yang saudara ketahui ?
6. Apakah ukuran besar/kecilnya suatu proyek menurut J.A. Bent ?
17
DAFTAR PUSTAKA
rd
Clough, R.G, Construction Project Management, 3 edition, John Wiley. 2000.
18