Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Estimasi Biaya
Proyek
Konsep Manajemen Konstruksi, Estimasi
Biaya Proyek dalam hubungannya dengan
konsep MK

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Fakultas Teknik Sipil MK11031 Ir.Agus Suroso,MT
Teknik Retna Kristiana, ST, MM, MT

Abstract Kompetensi
Matakuliah Estimasi Biaya mengenai Mahasiswa mampu menjelaskan
cara dalam memperkirakan dan tentang Estimasi Biaya Proyek dan
menghitung biaya proyek dalam Rekayasa Ekonomi
hubungannya dengan Rekayasa
Ekonomi dalam dunia konstruksi
A. Konsep Manajemen

Pengertian Manajemen menurut Koontz adalah proses merencanakan,


mengorganisir, memimpin dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang
lain untuk mencapai sasaran organisasi yang telah ditentukan.

Manajemen secara garis besar dapat dibagi atas 5 kelompok / tahap :


1. Planning
Adalah kegiatan pertama dalam manajemen yang berupa konsep simple yang
fundamental dengan karakteristik dasar prosedur dan prosess yang dihasilkan
dari pemikiran mendalam dan intuisi yang harus ada dalam setiap organisasi dan
bagian organisasi
2. Organizing
Adalah kegiatan mengorganisir sumber daya sumber daya yang ada secara
sistematis agar sesuai dengan rencana yang dibuat. Suatu proyek harus
diorganisir sesuai dengan tugas/pekerjaannya. Work breakdown structure yang
bersistem multi level dibuat agar pekerjaan yang harus dilakukan tiap unit /
bagian terdefinisi dan terukur
3. Staffing
Adalah kegiatan menyeleksi individu-individu (yang merupakan sumber daya
terpenting) yang benar-benar ahli dalam bidangnya untuk melaksanakan
pekerjaan yang telah ditetapkan seperti disain, koordinasi dan pelaksanaan
proyek itu sendiri
4. Actuating
Adalah kegiatan penyelesaian proyek dengan berpedomen pada perencanaan,
dilaksanakan oleh setiap individu sesuai dengan keahliannya dalam suatu
struktur organisasi yang jelas dan terukur
5. Controlling
Adalah sistem pengendalian untuk mengukur, melaporkan dan meramalkan;
ruang lingkup, anggaran dan jadwal proyek. Tujuan pengontrolan adalah untuk
mengetahui perkembangan, besarnya penyimpangan dari tahap actuating
sehingga dapat diramalkan untuk kemudian diputuskan langkah-langkah apa
yang harus dilakukan.

Estimasi Biaya Proyek


17
2 Ir.Agus Suroso,ST,MT
B. Konsep Proyek dan Proyek Konstruksi

Pengertian proyek menurut :


Iman Soeharto adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam
jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan
untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah di gariskan dengan jelas.
Hira N Ahuja adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka
waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk
melaksanakan tugas yang sasarannya telah di gariskan dengan jelas.

Sedangkan pengertian proyek konstruksi, menurut :


Iman Soeharto adalah pembuatan pembangunan atau susunan dari bagian-
bagian suatu bangunan
Hira N Ahuja adalah merupakan karakteristik spekulasi modal yang karenanya
batas awal-akhir penyelesaiannya harus terdefinisi dengan baik.

C. Konsep Manajemen Proyek Konstruksi

Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan,


pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya
dengan memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Selain itu, manajemen proyek yaitu penerapan ilmu pengetahuan,keahlian dan
ketrampilan,cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas untuk
mencapai sasaran yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal
kinerja,waktu,mutu dan keselamatan kerja.Dalam manajemen proyek, perlunya pengelolaan
yang baik dan terarah karena suatu proyek memiliki keterbatasan sehingga tujuan akhir dari
suatu proyek bisa tercapai.Yang perlu dikelola dalam area manajemen proyek yaitu
biaya,mutu,waktu,kesehatan dan keselamatan kerja,sumberdaya,lingkungan,resiko dan
sistem informasi.
Manajemen proyek adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan juga
ketrampilan, cara teknis yang terbaik serta dengan sumber daya yang terbatas untuk
mencapai sasaran atau tujuan yang sudah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal
dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja. Sudut pandang lain, suatu kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi serta mengendalikan
sumber daya organisasi perusahaan guna mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu
dengan sumber daya tertentu.

Estimasi Biaya Proyek


17
3 Ir.Agus Suroso,ST,MT
Fungsi dasar manajemen proyek terdiri dari pengelolaan-pengelolaan lingkup kerja,
waktu, biaya, dan mutu. Pengelolaan aspek-aspek tersebut dengan benar merupakan kunci
keberhasilan dalam penyelenggaraan suatu proyek. Dengan adanya manajemen proyek
maka akan terlihat batasan mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari pihak-
pihak yang terlibat dalam proyek baik langsung maupun tidak langsung, sehingga tidak akan
terjadi adanya tugas dan tangung jawab yang dilakukan secara bersamaan (overlapping).
Apabila fungsi-fungsi manajemen proyek dapat direalisasikan dengan jelas dan terstruktur,
maka tujuan akhir dari sebuah proyek akan mudah terwujud, yaitu: Tepat Waktu Tepat
Kuantitas Tepat Kualitas Tepat Biaya sesuai dengan biaya rencana Tidak adanya gejolak
sosial dengan masyarakat sekitar Tercapainya K3 dengan baik.
Sedangkan, manajemen proyek menurut Harold Kezner adalah merencanankan,
mengorganisir, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai
sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh manajemen proyek menggunakan
pendekatan sistem dan hirarki (arus kegiatan) vertical maupun horizontal.
Dapat disimpulkan pengertian Manajemen Konstruksi dari beberapa pengertian
diatas adalah suatu ilmu dan seni dalam merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan
mengendalikan sumber daya sumber daya yang ada untuk tercapainya tujuan-tujuan
dalam kegiatan konstruksi.
Ciri-ciri proyek konstruksi adalah :
Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir
Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan
di atas telah ditentukan
Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya proyek
Non-rutin, tidak berulang ulang (jenis dan intensitas kegiatan berubah
sepanjang proyek berlangsung)

D. Siklus Proyek Konstruksi dan Hasil Produk Proyek

Tahapan dari siklus proyek konstruksi , yaitu :


Inisiasi, proses inisiasi dimulai pada awal proyek sekaligus pada proses awal
perencanaan, monitoring, pelaksanaan. Inisiasi berakhir saat perencanaan
sudah lebih matang dan proses yang lain sudah dimulai inisiasi
Perencanaan, perencanaan berlangsung hampir pada seluruh waktu, namun
perencanaan berakhir saat sekitar 10% pelaksanaan akan berakhir.

Estimasi Biaya Proyek


17
4 Ir.Agus Suroso,ST,MT
Pelaksanaan, pelaksanaan dimulai setelah inisiasi dan perencanaan.
Pelaksanaan memiliki progress yang lebih baik padah paruh kedua masa proyek
karena paruh pertama dihabiskan untuk lebih banyak perencanaan
Monitoring dan control, monitoring dan control berlangsung seluruh tahapan
proyek
Penutupan, penutupan sudah terjadi namun tidak terlalu banyak di tengah masa
proyek, di paruh akhir proyek penutupan sudah mulai banyak pada item
pekerjaan.

Siklus proyek konstruksi seperti yang dituangkan dalam Gambar berikut

E. Kesuksesan dan Manfaat Manajemen Proyek Konstruksi

Kesuksesan atau pengukuran kinerja manajemen proyek konstruksi pada masa kini
dapat secara singkat terangkum dibawah ini :
Dalam periode waktu yang ditentukan
Dalam anggaran biaya
Pada kinerja atau tingkat spesifikasi yang tepat
Dengan penerimaan oleh pelanggan / pengguna
Dengan minimum atau disetujui bersama perubahan ruang lingkup
Tanpa mengganggu alur kerja utama organisasi
Tanpa mengubah budaya perusahaan

Dengan adanya manajemen proyek konstruksi dapat mengambil manfaat yaitu :


Identifikasi tanggung jawab fungsional untuk memastikan bahwa semua kegiatan
dicatat
Meminimalkan kebutuhan untuk pelaporan berkelanjutan

Estimasi Biaya Proyek


17
5 Ir.Agus Suroso,ST,MT
Identifikasi waktu membatasi untuk penjadwalan
Identifikasi metodologi untuk analisis trade-off
Pengukuran prestasi terhadap rencana
identifikasi awal dari masalah sehingga tindakan korektif dapat mengikuti
Peningkatan kemampuan memperkirakan untuk perencanaan masa depan
Mengetahui kapan tujuan tidak dapat dipenuhi atau akan terlampaui

Hambatan-hambatan di dalam proyek yang dapat diselesaikan dengan manajemen


proyek, yaitu :
Kompleksitas proyek
Adanya persyaratan khusus dan perubahan lingkup
Terjadi restrukturisasi organisasi
Adanya resiko proyek
Perubahan teknologi
Perencanaan ke depan dan harga

F. Konsep Estimasi Biaya

Merupakan proses analisis perhitungan Biaya berdasarkan pada metode konstruksi,


volume pekerjaan dan ketersediaan berbagai sumber daya serta berlandaskan pada
pengalaman. Seni memperkirakan (the art of approximating) jumlah biaya yang diperlukan
untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu.

Tujuan estimasi biaya


Tujuan utama dari estimasi adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan sumber
daya, durasi dan biaya proyek.
Hasil dari estimasi biaya biasa juga disebut dengan RAB (Rencana Anggaran
Biaya) atau proposal biaya.

Lingkup pengetahuan estimasi biaya :


Komponen Biaya Proyek
Sumber Data Estimasi
Resiko dalam Estimasi Biaya
Etika dalam Proses Etimasi Biaya
Kualifikasi Cost Estimator
Tanggung jawab Cost Estimator
Estimasi Biaya Proyek
17
6 Ir.Agus Suroso,ST,MT
Hubungan Estimasi Biaya dgn Tahapan Proyek
Hubungan Estimasi Biaya dengan Jenis Kontrak
Jenis Estimasi Biaya Proyek
Metode Estimasi Biaya Proyek

Komponen Biaya Proyek


Direct Cost
terdiri dari biaya tenaga kerja, material, peralatan dan sub kontraktor serta
overhead lapangan (biaya manajemen proyek, tagihan, biaya perizinan, biaya
pengiriman dan penerimaan barang, pajak, asuransi).

Indirect Costs
dapat dibagi menjadi 3 komponen yaitu:
- Biaya overhead kantor pusat.
- Keuntungan atau profit.
- Contingency

Sumber data Estimasi


Tor
Resources list
WBS
Resources Requirement & Rate
Historical Information
Activity Duration

Etika dalam Proses Estimasi Biaya


Diperlukan adanya peraturan yang ketat yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Praktek-praktek terlarang lainnya yang harus diperhatikan oleh estimator yaitu
berupa kalimat-kalimat yang dapat menyebabkan resiko dalam pelaksanaan
proyek yang tidak biasa dipakai dalam spesifikasi oleh arsitek.

G. Antisipasi Resiko dalam Estimasi Biaya

Antisipasi resiko dalam melakukan estimasi biaya sebagai berikut :


Mengembangkan suatu prosedur yang dapat memeriksa kesalahan akibat
perhitungan matematis.

Estimasi Biaya Proyek


17
7 Ir.Agus Suroso,ST,MT
Melakukan peninjauan ulang terhadap tulisan tangan yang tidak terbaca.
Melakukan peninjauan ulang terhadap tenaga kerja, material, dan perlengkapan
yang tidak sesuai dengan standar yang telah ada.
Melakukan peninjauan ulang terhadap penjabaran gambar dan spesifikasi ke
subkontraktor dan supplier. Hanya gambar dan spesifikasi yang lengkap yang
boleh diizinkan.
Melakukan peninjauan ulang terhadap lembaran-lembaran perhitungan yang
sebenarnya merupakan perhitungan yang tidak diperlukan.
Melakukan peninjauan ulang terhadap daftar kebutuhan dan memperbaruinya
setiap saat agar dapat diketahui kebutuhan yang tidak tertera dalam dokumen
proyek seperti biaya transportasi, permintaan peralatan, dan biaya penyimpanan.
Melakukan peninjauan ulang terhadap prosedur penerimaan penawaran dari
subkontraktor dan supplier.
Memastikan bahwa semua item pekerjaan berdasarkan gambar yang sesuai
dengan jenis pekerjaannya (misalnya item pekerjaan struktur harus berdasarkan
set gambar khusus untuk pekerjaan struktur).
Melakukan peninjauan ulang terhadap pekerjaan perhitungan detail (detailed
estimate).
Hindari menggunakan persentasi dalam perhitungan.
Melakukan peninjauan ulang terhadap system yang mengatur sebelum
penawaran dan setelah penawaran.
Melakukan peninjauan ulang terhadap format lembaran standar perhitungan
biaya untuk meminimalkan masalah yang ditimbulkan akibat prosedur
perhitungan, dan membuat format lembaran standar perhitungan biaya bila tidak
tersedia.
Melakukan peninjauan ulang secara detail terhadap seluruh sistem yang
berhubungan dengan perhitungan yang menggunakan komputer.
Perhitungan dengan menggunakan komputer dalam proses estimasi dapat
menambah resiko baru.
Estimator harus mengerti seluruhnya tentang software tersebut sebelum
menggunakannya.

H. Kualifikasi Cost Estimator

Berikut ini kualifikasi cost estimator


Dapat menginterpretasikan gambar dan spesifikasi

Estimasi Biaya Proyek


17
8 Ir.Agus Suroso,ST,MT
Kemampuan berkomunikasi dan koordinasi dengan baik
Mempunyai pengetahuan yang baik dalam hal finansial (cash flow, anggaran,
bunga)
Teliti dan sabar dalam bekerja
Mengetahui dan memahami prosedur dan operasional di lapangan
Kemampuan memvisualisasikan gambar 3D dari gambar yang telah ada
Kemampuan mengidentifikasikan resiko dan melakukan pencegahan sedini
mungkin.
Kemampuan untuk melakukan langkah preventif pada seluruh tahap
pelaksanaan proyek
Kemampuan organisasi yang baik sehingga dapat mempresentasikan hasil
perhitungannya dengan logis dan jelas
Kemampuan untuk membuat jadwal konstruksi
Mengetahui / memahami produktifitas tenaga kerja dan kinerja peralatan
konstruksi
Memahami dan mampu menggunakan sistem perhitungan/estimasi yang
terdapat pada perusahaan
Mampu mengetahui penyimpangan perhitungan (estimasi) dari standard
perhitungan yang telah ada pada setiap item pekerjaan yang telah diestimasikan
Memahami hubungan perhitungan dengan kontrak
Mampu dan kreatif dalam memberikan alternatif pemecahan masalah dalam hal
metode konstruksi
Mampu menyusun strategi pada tahap penawaran (bid) dan negosiasi proyek
Mampu bekerja dalam tekanan (work underpressured)
Menjaga etika profesi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
Mengetahui tentang peraturan yang berlaku (PP, Perda, dsb)

I. Tanggung Jawab Cost Estimator

Berikut ini tanggung jawab cost estimator pada tahapan tahapan proyek konstruksi,
yaitu:
Tahap Desain
Melakukan studi kelayakan proyek dan memberikan masukan pada pemilik
Melakukan penaksiran biaya proyek akhir secara kasar berdasarkan desain
gambar yang terus berkembang (preliminary feasible design) dari arsitek

Estimasi Biaya Proyek


17
9 Ir.Agus Suroso,ST,MT
Tahap Penawaran (procurement)
Mengidentifikasikan semua resiko atau ketidakpastiaan dalam proses estimasi.
Membuat dan memeriksa Daftar Harga Satuan dan Bill Of Quantity yang
digunakan untuk mengendalikan biaya pada tahap pelaksanaan.
Mengestimasi biaya proyek secara akurat untuk persiapan tender.
Menganalisa waktu pekerjaan.
Mengawasi anggaran biaya pekerjaan.
Menguasai aspek hukum pada saat tender.

Tahap Pelaksanaan
Membuat database terhadap biaya dan progress pekerjaan sebagai sumber
informasi
Menghitung harga dan pembayaran pekerjaan.
Mengumpulkan data hasil perhitungan/estimasi proyek sebelumnya
Memilah harga kontrak sesuai dengan item pekerjaan masing-masing.
Membuat standard biaya berdasarkan total hasil perhitungan dari Cost
Breakdown

Tahap Pelaksanaan
Mengestimasi perubahan biaya akibat modifikasi atau perubahan metode
pelaksanaan
Mengestimasi perubahan biaya akibat kesalahan estimasi biaya
Mempersiapkan dokumen perhitungan untuk pekerjaan tambah kurang
kemudian mengestimasi perubahan biaya akibat pekerjaan tambah kurang
Membandingkan perhitungan Cost Estimator kontraktor utama dengan Cost
Estimator subkontraktor

Tahap Monitoring
Melakukan revisi biaya secara konsisten.
Membuat laporan perbandingan volume dan kontrak
Membuat laporan sisa volume/material di lapangan
Membuat laporan biaya pekerjaan tambah/kurang
Membuat laporan rutin (mingguan/bulanan)
Menghadiri rapat-rapat rutin

Estimasi Biaya Proyek


17
10 Ir.Agus Suroso,ST,MT
Melakukan pengawasan dan pengendalian biaya anggaran secara konsisten
dan terjadwal akibat adanya penyimpangan (variance) dari budget (misalnya
akibat change order, kerusakan, produktivitas, quantity overruns)
Memeriksa ulang (review) terhadap prosedur maintenace dan biaya perawatan
Memeriksa terhadap kerja overtime yang dapat mengakibatkan biaya tenaga
kerja menjadi tinggi
Memeriksa terhadap jadwal tenaga kerja
Memeriksa jadwal produktivitas pekerja
Membuat penjadwalan terhadap komponen proyek dan material
Membuat laporan perbandingan antara standard cost dengan actual cost
Mempersiapkan dokumen untuk penagihan pembayaran prestasi pekerjaan fisik
yang telah disiapkan
Membuat kurva S yang menunjukkan hubungan antara pekerjaan yang telah
diselesaikan dengan waktu dan biaya

Tahap Pengendalian (Controlling)


Menganalisa penyimpangan biaya berdasarkan jadwal proyek
Menganalisa perbandingan biaya dengan actual dan kontrak
Menganalisa penyimpangan prestasi terhadap kontrak
Menganalisa penyimpangan berdasarkan shop drawings dan kontrak
Menganalisa penyimpangan dengan komputer
Menganalisa perhitungan tambah/kurang
Membuat trackable budget yang berupa pengembangan dari
perhitungan/estimasi detail
Mempersiapkan dan membuat laporan perhitungan akhir (final costs) keuangan
dan pekerjaan rutin
Menyusun laporan biaya dan mempersiapkan pembayaran akhir

Estimasi Biaya Proyek


17
11 Ir.Agus Suroso,ST,MT
Daftar Pustaka
1. Iman Soeharto, Manajemen Konstruksi, 1999.
2. Donald S Barrie, Manajemen Konstruksi Profesional, 1995.
3. Asianto, Project Cost Estimation and Control, 2003.
4. Tung Au, Handbook of Basic Concept of Capital Investment, 1990.
5. Leland Blank and Anthony Tarquin, Engineering Economic, 2011
6. Stephen D Schuette and Roger W Liska, Building Construction Estimation 2nd Edition,
1998.

Estimasi Biaya Proyek


17
12 Ir.Agus Suroso,ST,MT

Anda mungkin juga menyukai