OLEH
JENI ZAENULLOH
NIM 7011170075
ABSTRACT
Yang dimksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan
tertetu yang di batasi oleh waktu dan sumber daya terbatas.Sehingga pengertian
proyek konstrusi adalah suatu upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk
bangunan atau insfrastruktur.Jadi manajemen proyek konstruksi adalah proses
penerapan fungsi-fungsi manajemen secara sistematis pada suatu proyek dengan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efesien agar tercapai
secara optimal.Jadi dalam melaksanakan manajemen proyek konstruksi,seorang
konsultan perencana harus mengetahui terlebih dahulu tentang fungsi dasar
manajemen sebelum menerapkannya terhadap manajemen proyek konstruksi yaitu
seperti fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengisianstaf, pengarahan, dan
kordinasi. Sehingga dalampenerapannya terhdap manajemen konstruksi menjadi
mudah dan dalam pengerjaan sebuah proyek pembangunan dapat berjalan sesuai
rencana.
Ada 1 tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
tentang fungsi dasar manajemen yang terlibat dalam manajemen proyek
konstruksi.
1.4 Metode Penelitian
Studi kepustakaan dapat diartikan sebagai suatu langkah untuk memperoleh
informasi dari penelitian terdahulu yang harus dikerjakan, tanpa memperdulikan
apakah sebuah penelitian menggunakan data primer atau data sekunder, apakah
penelitian tersebut menggunakan penelitian lapangan ataupun laboratorium.
Pengertian studi kepustakaan menurut beberapa ahli yaitu:
“Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan
laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang
dipecahkan.”(Nazir,1988: 111).1[1]
Selanjutnya menurut Nazir (1998 : 112) studi kepustakaan merupakan
langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan topic
penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan
teori yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam pencarian teori, peneliti akan
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang
berhubungan. Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal,
majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber-sumber lainnya
yang sesuai (internet, koran dll). Bila kita telah memperoleh kepustakaan yang
relevan, maka segera untuk disusun secara teratur untuk dipergunakan dalam
penelitian. Oleh karena itu studi kepustakaan meliputi proses umum seperti:
mengidentifikasikan teori secara sistematis, penemuan pustaka, dan analisis
dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.
Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari
suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti
dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti dapat
memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada kaitannya
dengan penelitiannya. Dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan
pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.
LANDASAN TEORI
2.1 Prinsip Dasar Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Pokok yang kedua adalah berkaitan dengan aspek melalui orang lain. Sebagai
sebuah aktivitas, manajemen selalu menyangkut orang-orang lain, yakni bawahan-
bawahan; dan pada usaha untuk mengarahkan atau mengkoordinasi kerja dari
orang-orang tersebut. Meskipun setiap manajer memang memiliki tugas-tugas
khusus yang hanya bisa dilakukan olehnya, peran seorang manajer lebih
didasarkan pada kenyataan bagaimana dia mengkoordinasi dan mengarahkan
aktivitas-aktivitas bawahannya. Dalam arti ini, seorang manajer seharusnya lebih
mementingkan pencapaian hasil dari para bawahannya daripada prestasinya
sendiri. Sebab pencapaian hasil bersama itulah yang menentukan keberhasilan
dari organisasi secara keseluruhan.
Semua proyek konsruksi biasanya dimulai dari gagasan atau rencana dan
dibangun berdasarkan kebutuhan (need). Pihak yang terlibat adalah pemilik.
Pada tahap ini adalah untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi
yang diusulkan layak untuk dilaksanakan. Kegiatan yang dilaksanakan :
Pihak yang terlibat adalah konsultan studi kelayakan atau konsultan manajemen
konstruksi (MK)
Pada tahap ini pemilik proyek menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang
diijinkan sehingga konsultan perencana dapat dengan tepat menafsirkan keinginan
pemilik. Kegiatan yang dilaksanakan :
a.Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli
Pada tahap ini adalah melakukan perancangan (design) yang lebih mendetail
sesuai dengan keinginan dari pemilik. Seperti membuat Gambar rencana,
spesifikasi, rencana anggaran biaya (RAB), metoda pelaksanaan, dan sebagainya.
Kegiatan yang dilaksanakan :
d. Mempersiapkan:
v Rancangan terinci, Gambar kerja, spesifikasi dan jadwal, serta daftar kuantitas
Pada tahap ini bertujuan untuk mendapatkan kontraktor yang akan mengerjakan
proyek konstruksi tersebut, atau bahkan mencari sub kontraktornya Kegiatan yang
dilaksanakan :
a.Prakulaifikasi
b. Dokumen Kontrak
Tujuan pada tahap ini adalah mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh
pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan
biaya, waktu yang sudah disepakati, serta dengan mutu yang telah disyaratkan.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah merencanakan, mengkoordinasikan,
mengendalikan semua oprasional di lapangan :
v Organisasi lapangan
v Tenaga kerja
b. Kegiatan Koordinasi
Pihak yang terlibat adalah Konsultan Pengawas dan atau Konsultan MK,
kontraktor, Sub Kontraktor, suplier dan instansi terkait.
Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah sesuai
dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
1.Fungsi Perencanaan
Manajemen yang baik dari setiap proyek selalu dimulai dari perencanaan
.Untuk merencanakan secara efektif,pertama-tama perlu ditentukan sasaran dari
proyek (misalnya merencanakan pembangunan dan merancang 50 gedung pada
tahun anggaran 1995/1996)
Perlu ditentukan kendala-kendala yang berlaku pada proyek tersebut dan
kepetingan relatif dari setiap kendala ini.Perencanaan kemudian akan mencakup
penentuan beberapa cara yang mungkin,adopsi satu cara ini akan menghasilkan
pencapaian sasaran proyek dengan memenuhi kendala-kendala yang berlaku.
2.Fungsi pengorganisasian
4.Fungsi Pengarahan
5.Fungsi Pengedalian
6.Fungsi Koordinasi
PENUTUP
1. Simpulan
Dari hasil penelitian di atas dapat diambil simpulan bahwa fungsi dasar
manajemen yang terlibat dalam manajemen proyek konstruksi sangat perlu
dikuasai,karena merupakan modal awal dalam proses mengerjakan suatu proyek
pembngunan.Jadi manajemen proyek konstruksi yang berjalan dengan baik harus
mengetahui dulu dasar tentang manajemen itu apa supaya dalam penerapannya
akan mudah.
DAFTAR PUSTAKA
3. http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-manajemen-proyek-
menurut.html# 6 Januari 2018 Pukul 22.00 WIB
3.http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39631/Chapter%20II.pdf
.;jsessionid=FCA52E8C0B1E7CE7E347DCE24751D6B8?sequence=3 6 Januari
2018 Pukul 22.23
4. http://makalahtekniksipil.blogspot.co.id/2012/01/manajemen-konstruksi.html 6
Januairi 2018 Pukul 22.40 WIB
Riwayat Penulis