Anda di halaman 1dari 13

1.

Uraikan mengenai hakikat manajemen proyek


 HAKIKAT MANAJEMEN PROYEK

Aktivitas manajemen ditandai dengan adanya fungsi perencanaan dan evaluasi proyek.
Antara fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian proyek (termasuk monitoring dan evaluasi
proyek) memiliki kaitan yang sangat erat. Manajemen proyek terdiri dari dua kata yaitu
manajemen dan proyek. Kedua kata tersebut merupakan istilah yang berbeda. Manajemen
berasal dari kata to manage, yang berarti mengelola. Namun secara konseptual manajemen
berarti suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan prinsip-
prinsip manajemen, dengan memberdayakan sumber daya manajemen dalam rangka mencapai
tujuan tertentu secara efektif dan efesien.

Faktor kunci yang membedakan manajemen proyek dari hanya manajemen adalah bahwa
ia memiliki hasil akhir dan jangka waktu terbatas , tidak seperti manajemen yang merupakan
proses yang berkelanjutan. Karena itu, seorang proyek yang profesional membutuhkan berbagai
keterampilan, seringkali keterampilan teknis, dan tentu saja keterampilan manajemen dan
kesadaran manajemen bisnis yang baik.

Robbins dan Coulter (2002:6) mendifinisikan manajemen sebagai “as the process of
coordinating work activities so that they are completed efficiently and effectively with and
through other people”. Artinya manajemen adalah suatu proses pemgordinasian pekerjaan
sehinga semua pekerjaan tersebut dapat disempurnakan dengan melalui orang lain secara efektif
dan efesien. Adapun pengertian efektivitas adalah melakukan hal-hal yang benar atau yang tepat
(doing the right things) yakni semua aktivitas pekerjaan yang akan membantu organisasi
mencapai tujuannya. Pada organisasi yang maju dan berhasil dalam usahanya, efektivitas dan
efesiensi berjalan secara seimbang dan berkaitan. Efesiensi berkaitan dengan alat untuk
mencapai suatu tujuan agar pekerjaan tersebut dapat ditunaikan. Efektivitas berkaitan dengan
hasil, pencapaian tujuan organisasi.

Kegiatan manajemen yang didukung oleh sumber daya manajemen belum berfungsi
secara optimal jika belum didukung oleh prinsip-prinsip manajemen. Henry Fayol, bapak
penemu prinsip administrasi dari Prancis, menyatakan bahwa semua manajer melakukan 5 (lima)
fungsi manajemen (POCCC). Prinsip-prinsip manajemen merupakan fungsi-fungsi dari
manajemen. Uraian lebih rinci menegenai prinsip manajemen, antara lain sebagi berikut :

1) Perencaanaan yaitu menyusun dan menentukan lebih dahulu aktivitas-aktivitas


yangakan dilaksanakan pada masa yang akan dating dalam rangka mencapai tujuan
tertentu. Hal ini berarti, bahwa untuk mencapai tujuan tertentu tidak akn mungkin
bisa tercapai tanpa adanya rencana yang matang. Untuk dapat membuat rencana
yang matang perlu dukungan yang baik dari sistem penunjang pembuatan
keputusan (rencana) tersebut.
2) Pengorganisasian yaitu kegiatan membagi dan memeberdayakan sumber daya
manusia dan pekerjaan yang dalam organisasi. Pembagian kerja dan manusia dalam
organisasi ini tentu saja didasarkan pada pertimbangan spesialisasi dan kualifikasi
dari pekerjaan sumber daya manusia yang tersedia dalam organisasi. Kegiatan
pengorganisasian inilah yang menghadirkan pembagian tugas dan wewenang.
3) Pengarahan yaitu kegiatan untuk menggerakkan orang, mesin, dan pekerjaan dalam
organisasi. Sumber daya organisasi tidak secara otomatis daklam melakukan
aktivitasnya. Sumber daya organisasi tidak secara otomatis dapat melakukan
aktivitasnya. Namun sumber daya organisasi tersebut perlu digerakkan dengan
menggunakan konsep-konsep manajemen seperti motivasi, kepemimpina,
koordinasi, dan komunikasi.
4) Pengawasan yaitu mengadakan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan dalm rangka mencapai tujuan organisasi. Dasar untuk melakukan kegiatan
pengawasa adalah kegiatan perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Fungsi
dari kegiatan/ pengawasan ini adalah untuk mengoreksi tindakan-tindakan yang
diindikasikan melenceng dari rencana yang telah ditetapkan. Pada dasarnya,
kegiatan pengawasan ini berkait dalam kesalahan orang dalam melakukan
pekerjaan, perubahan lingkungan kerja, pergeseran visi organisasi, dan lain-lain.
2. Jelaskan mengenai konsep manajemen proyek
Sebelum kita masuk pada konsep manajemen proyek, terlebih dahulu kita uraikan
kata pembentuk istilah tersebut. Manajemen proyek terdiri dari dua kata yaitu manajemen
dan proyek. Kedua kata tersebut merupakan istilah yang berbeda. Melalui uraian awal ini
diharapkan dapat membantu kita untuk memahami kata dasar pembentuk istilah
manajemen proyek yang selanjutnya akan terus digunakan dalam pembahasan buku ini.
Konsep manajemen lahir dalam rangka mencari formula yang paling efisien dalam
menggunakan sumber daya. Sumber daya keberadaannya sangat terbatas. Keterbatasan
sumber daya tanpa penggunaan yang efisien akan menimbulkan dampak negatif dalam
pencapaian tujuan organisasi. Berangkat dari pola pikir inilah maka dalam kegiatan
manajemen perlu kegiatan yang efisien. Efisien diterjemahkan sebagai upaya melakukan
tindakan dengan benar.
Proyek ialah suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus untuk mencapai hasil
yang bersifat khusus pula. Sifat yang serba khusus itu mengakibatkan bilamana sesuatu
hasil yang diinginkan tersebut telah tercapai, maka rangkaian kegiatan itu juga
dihentikan, dan dalam jangka waktu pendek kegiatan semacam itu tidak akan dilakukan
lagi. Ini berarti bahwa suatu proyek bukanlah suatu kegiatan rutin yang dilakukan terus
menerus, melainkan hanya menyangkut suatu jangka waktu tertentu saja. Misalnya
proyek penggantian mesin-mesin lama dengan mesin baru dari sebuah perusahaan tekstil.
Proyek ini merupakan suatu kegiatan khusus yang sangat berbeda dengan kegiatan rutin
yang dijalankan, yang berupa memproduksi tekstil dan kemudian memasarkannya.
Proyek ini juga mempunyai tujuan yang bersifat khusus yang bila tujuan khusus
(mengganti mesin) telah tercapai, maka selesailah pula seluruh kegiatan proyek yang
bersangkutan.
Definisi proyek menurut Project Management Institute (PMI) sebagai berikut: “A
temporary endeavor undertaken to create a unique product or services”. Maksudnya
suatu kegiatan temporer yang bisa dikerjakan untuk menghasilkan produk atau jasa yang
unik sifatnya. Berdasar dua definisi di atas dapat diambil ciri-ciri suatu proyek yaitu:
1. memiliki tujuan yang khusus
2. standar kerja dan mutu kerja telah ditetapkan
3. bersifat sementara
4. sekali pakai dan tidak rutin.

Manajemen proyek adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan juga
ketrampilan,cara teknis yang terbaik serta dengan sumber daya yang terbatas untuk
mencapai sasaran atautujuan yang sudah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal
dalam hal kinerja, waktu,mutu dan keselamatan kerja

Setelah mengetahui dan memahami pengertian manajemen serta mengetahui dan


memahami tentang pengertian proyek, maka dapatlah diketahui pula pengertian tentang
manajemen proyek. Dimaksudkan dengan manajemen proyek adalah manajemen yang
diterapkan pada suatu proyek untuk mencapai suatu hasil tertentu, atau, manajemen
proyek adalah suatu ilmu dan seni untuk mengadakan perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengoordinasian (coordinating),
dan mengadakan pengawasan (controlling) terhadap orang dan barang untuk mencapai
tujuan tertentu dari suatu proyek. Dengan pengertian tersebut jelaslah bahwa semua
fungsi manajemen harus dipakai untuk mengelola suatu proyek, agar tujuan yang
diinginkan oleh proyek tersebut dapat tercapai dengan lancar.
Hal ini disebabkan karena pada dasarnya di dalam pengelolaan proyek terkandung
pula ketiga unsur manajemen yaitu :
1) ada suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai (tujuan diadakannya proyek
tersebut)
2) ada proses kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu tersebut
3) ada (memerlukan) bantuan orang dalam proses kegiatan tersebut.

Dengan demikian terhadap suatu proyek diperlukan pula adanya perencanaan


proyek yang baik, adanya pengorganisasian proyek yang baik, adanya pengarahan yang
baik, adanya pengoordinasian yang baik, serta pengawasan yang baik agar tujuan proyek
bisa tercapai. Manajemen proyek merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip manajemen
dalam mengelola suatu proyek. Dalam konsep manajemen, diasumsikan bahwa sumber
daya manajemen sangat terbatas. Secara umum, sumber daya manajemen terdiri dari
material, sumber daya manusia, modal uang, metode kerja, pasar, dan sebagainya.
Kerzner (1982) memberikan definisi manajemen proyek adalah merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk
mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh, manajemen proyek
menggunakan pendekatan sistem dan hierarki baik vertikal maupun horizontal. Berdasar
definisi di atas, konsep manajemen proyek mencakup beberapa hal sebagai berikut.
Pertama, menggunakan prinsip manajemen dengan dukungan sumber daya perusahaan,
kedua, untuk mencapai tujuan jangka pendek yang telah digariskan, ketiga, menggunakan
pendekatan sistem, keempat, mempunyai arus kegiatan secara vertikal dan horizontal.

Proyek manajemen dapat disebut manajemen program, manajemen produk, dan


manajemen konstruksi dalam hubungan relasi yang lebih luas. Tiap-tiap faktor secara
fundamental berkait dengan kesuksesan manajemen proyek. Secara bersama mewakili
karakteristik manajemen proyek.

1) Kelengkapan proyek dalam alokasi sumber daya biaya dalam manajemen proyek.
2) Kelengkapan proyek dalam jadwal. Faktor waktu dalam manajemen proyek.
Kelengkapan dalam kriteria eksplisit,standarisasi dan spesifikasi. Hal ini merupakan
faktor kinerja dalam manajemen proyek.

3. Jelaskan perbedaan kegiatan proyek dengan kegiatan operasional


Perbedaan yang mendasar antara kegiatan operasional dan kegiatan proyek adalah
kegiatan operasi didasarkan pada suatu konsep mendayagunakan sistem yang telah ada,
apakah berbentuk pabrik, gedung atau fasilitas yang lain, secara terus menerus dan
berulang-ulang sedangkan kegiatan proyek bermaksud mewujudkan atau membangun
sistem yang belum ada. Dengan demikian, urutannya adalah sistem (fasilitas atau produk)
dibangun atau diujudkan lebih dahulu melalui proyek, baru kemudian
dioperasikan  sebagai kegiatan rutin. Kegiatan operasional misalnya kegiatan
memproduksi semen di pabrik semen atau merakit mobil di bengkel, dimana  kegiatan
proyeknya adalah membangun pabrik semen dan bengkel otomotif.
Suatu kegiatan dikatakan proyek jika kegiatan tersebut memiliki batas waktu,
memiliki batas anggaran dan terdiri dari banyak kegiatan. Sedangkan suatu kegiatan
dikatakan sebagai kegiatan operasional karena kegiatan tersebut berlangsung secara
terus-menerus sampai perusahaan tutup, tidak memiliki banyak anggaran dan kegiatannya
relative sama.

4. Jelaskan siklus proyek menurut UNIDO. Menurut Anda tahapan mana yang paling
banyak menemui kendala? Jelaskan argumen Anda disertai contohnya !

 Pengertian siklus menurut UNIDO


Menurut United Nation Industri Development Organazation (UNIDO) kegiatan
proyek meliputi tahap persiapan dan tahap implementasi. Pada tahap persiapan terdiri
dari kegiatan identifikasi gagasan atau analisa pendahuluan, pengembangan ide
menjadi konsep alternative, formulasi lingkup proyek, evaluasi lanjutan dan keputusan
untuk berinvestasi. Pada tahap implementasi mencakup kegiatan diantaranya
penyiapan desain enggeneering, jadwal induk dan anggaran, pengadaan kontrak dan
pembelian, pengerjaan pabrikasi, konstruksi, uji coba , dan start-up.
 Menurut MDRC (Mobil Research and Development Corporation), siklus kegiatan
proyek terdiri dari dua tahap, dengan rincian sebagai berikut.
1) Tahap 1 terdiri dari kegiatan memperjelas definisi ruang lingkup kerja,
menyusun jadwal induk dan anggaran proyek, menyiapkan dokumen tender,
rancangan kontrak, dan memilih calon pelaksana untuk pekerjaan tahap 2
2) Tahap 2 terdiri dari kegiatan membuat desain enggeneering secara rinci,
melakukan pemebelian dan kontrak material dan jasa, pabrikasi peralatan dan
konstruksi, melakukan inspeksi, uji coba, dan start-up.

Mengikuti konsep siklus kegiatan proyek dari UNINDO diatas, Suharto (1997)
membagi rincian tahapan proyek menjadi tiga babak yaitu konseptualisasi, tahap
definisi, perencanaan dan pemantapan, serta tahap implementasi. Secara ringkas,
tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Tahap konseptualisasi berisi kegiatan :


1) Menyusun dan merumuskan gagasan
2) Menganalisis pendahuluan
3) Melakukan studi kelayakan
b. Tahapan definisi berisi kegiatan-kegiatan :
1) Melanjutkan evaluasi hasil-hasil kegiatan tahap konseptual secara
mendalam dan terinci, sehingga kesimpulan yang diambil cukup mantap
untuk digunakan dalam pengambilan keputusan proyek
2) Menyiapkan perangkat seperti data, kriteria, dan spesifikasi teknik,
engeneering, dokumen tender, dan kontrak
3) Menyusun rencana dan membuat keputusan strategis yang berkaitan
dengan garis besar penyelenggaraan proyek, seperti jenis kontrak yang
akan digunakan, sasaran pokok, filosofi desain, komposisi pendanaan, dan
sebagainya
4) Memilih sumber daya manusia proyek yang handal seperti staf pemilik,
kontraktor, konsultan, arsitek, dan lain-lain
c. Tahap implementasi terdiri dari kegiatan-kegiatan:
1) Mrngkaji lingkup kerja proyek, kemudian membuat program kerja
implementasi dan mengkomunikasikan kepada peserta dan penanggung
jawab proyek
2) Melakukan pekerjaan desain engeneering secara rinci, pengadaan material
dan peralatan, pabrikasi, instalasi, dan sebagainya
3) Melakukan perencanaan dan pengendalian pada aspek biaya, jadwal dan
mutu
4) Menutup proyek
5) Menyerahkan hasil proyek kepada pemilik
6) Menyelesaikan masalah asuransi, klaim, dan keuangan proyek

 Tahapan yang paling banyak menemui kendala


Menurut pendapat saya tahapan yang paling banyak menemui kendala
yaitu tahapan perencanaan. Karena pada tahap ini tingkat usaha bertambah,
dikembangkan rencana untuk menentukan proyek apa saja yang akan bertahan,
yang diperlukan. Pada tahap ini manajemen pembiayaan proyek menemukan
relevansinya, kapan proyek akan dijadwalkan, siapa yang akan memetik
manfaat, tingkat kualitas apa yang harus dijaga, dan anggaran berapa.
Pada tahapan perencanaan terdapat 3 tugas, yaitu :
1) Identifikasi dan formulasi proyek
2) Analisis kelayakan dan penilaian proyek
3) Pembuatan pola proyek

Tahap pemilihan, persetujuan dan kegiatan tindakan pada tahap ini terdapat
dua bagian tugas yaitu

1) pemilihan/ seleksi dan persetujuan


2) Kegiatan/ tindakan

Perencanaan proyek diartikan sebagai keputusan tentang kegiatan-kegiatan yang


akan dilakukan di masa yang akan datang. Kegiatan perencanaan ini akan membantu
mengarahkan pelaksanaan proyek selaras dengan rencana yang telah dibuat dalam rangka
untuk mencapai tujuan tertentu. Secara mendasar kegiatan perencanaan mempunyai 4
tahapan, yaitu :

1) Menetapkan target atau tujuan, perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang


keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan target atau
tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya secara tidak efektif.
2) Merumuskan keadaan saat ini, pemahaman akan posisi atau keadaan organisasi sekarang
ini dari pada tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia
untuk pencapaian tujuan merupakan hal sangat penting, karena tujuan dan rencana
menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan organisasi saat ini
dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih
lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang
didapat melalui komunikasi dalam organisasi.
3) Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, segala kekuatan dan kelemahan serta
kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi
dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren
dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin
menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan
kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian
esensi dari proses perencanaan.
4) Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan, Tahap
terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif kegiatan
untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif
terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.

5. Jelaskan beberapa faktor yang digunakan untuk evaluasi proyek. Dan menurut
Anda faktor apakah yang banyak terjadi penyelewengan? Berikan jawaban dengan
disertai contohnya !

Faktor yang digunakan untuk evaluasi proyek diantaranya faktor produksi, faktor
pemasaran, faktor keuangan, faktor sumber daya manusia, serta faktor administrasi.
1) Faktor Produksi
Faktor Produksi mencakup beberapa hal berikut ini :
a. Waktu sampai siap dilaksanakan, waktu yang akan digunakan untuk mengerjakan
proyek mesti dihitung dengan cermat. Ketersediaan waktu yanga ada harus
digunakan secara efesien dengan menggunakan konsep skala prioritas. Dengan
demikian, waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan proyek dapat
diestimesi secara tepat
b. Waktu yang digunakan selama instalasi, waktu yang digunakan untuk
pemasangan instalasi juga perlu diperhitungkan. Instalasi yang digunakan selama
kegiatan proyek cukup bervariasi terganggu pada kompleksitas proyek yang
dikerjakan
c. Efek pada pembuangan dan penolakan, ada kalanya kegiatan proyek berhadapan
dengan pembuangan limbah tertentu, serta penolakan-penolakan dari kalangan
tertentu
d. Keperluan energy, selama kegiatan proyek berlangsung, kebutuhan energy yang
digunakan harus diperhitungkan. Kecermatan dalam perhitungan penggunaan
energy ini tentunya akan memberi kontibusi yang positif bagi pelaksana proyek
itu sendiri
e. Fasilitas dan perlengkapan lain harus dipertimbangkan berdasar kebutuhan.
Jangan sampai tambahan fasilitas dan perlengkapan lain ini tidak memberikan
nilai tambah bagi kegiatan proyek (inefisiensi)
f. Proses pengamanan, selama kegiatan berlangsung faktor keamanan perlu menjadi
perhatian.
g. Aplikasi teknologi lain merupakan suatu hal yang kadang tidak bisa dihindari
dalam melaksanakan kegiatan proyek.
h. Perubahan biaya produksi per unit juga harus dihitung secara cermat
i. Perubahan bahan mentah yang digunakan jika perubahan ini terjadi maka akan
bepengaruh terhadap kegiatan proyek
j. Ketersediaan bahan mentah harus tetap diperhatikan dengan seksama agar
kegiatan proyek tetap berjalan dan tidak berhenti di tengah jalan
k. Persyartan pengembangan waktu dan biaya. Waktu dan biaya ini sangat
mempengaruhi efektivitas kegiatan proyek. Waktu yang ketat tentunya efesien
biaya.
l. Dampak langsung dari supplier,jika supplier memutuskan hubungan secara
mendadak dengan pelaksana proyek, maka kegiatan proyek pasti sangat terganggu
m. Perubahan kualitas produk

2) Faktor Pemasaran
a. Ukuran pasar potensial, kegiatan proyek yang dilakukan harus memperhatikan
faktor ini. Jangan samoai kegiatan proyek yang dilaksanakan hanya mencakup
segmen pasar yang kecil padahal dari segi waktu, biaya, dan sumber daya lain
yang digunakan cukup besar.
b. Peluang market shared harus dipertimbangkan pula. Segementasi pasar yang
terbagi menjadi segmen geografis, psikografis, dan demografis tetap diperhatikan.
c. Waktu untuk membuat segmentasi pasar juga menjadi pertimbangan dalam
melaksanakan kegiatan proyek.
d. Impak dari produk inti harus diperhatikan, karena mutu kerja proyeklah yang akan
menjadi ukuran. Jangan sampai produk inti dari kegiatan proyek menjadi
berkurang karena faktor-faktor tertentu yang tidak berkait langsung dengan
pelaksana kegiatan proyek
e. Penerimaan konsumen merupakan hal utama dalam kegiatan proyek.
Bagaiamanpun juga, konsumen akan menikmati hasil kegiatan proyek
f. Keamanan konsumen sudah menjadi bahan pertimbangan dalam kegiatan proyek.
Jangan sampai kegiatan proyek yang dilaksanakan dapat mengancam keamanan
dan kenyamanan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung
g. Estimasi output juga harus dipertimbangkan oleh pelaksana proyek. Estimasi
proyek jangan sampai jauh dari kesepakatan awal yang telah disetujui secara
bersama
h. Kemungkinan proyek di spin of, untuk menghindari hal ini pelaksana proyek
mesti dapat mengurai secara rinci kegiatan proyek kedalam satuan kerja dengan
mekanisme yang ejlas sehingga efesiensi dan efektivitas kerja proyek tetap
terukur dengan baik
3) Faktor Keuangan
a. Keuntungan investasi jangka panjang, maksudnya kegiatan proyek yang
dilaksanakan harus menguntungkan. Hal ini wajar, karena kegiatan bisnis
memang untuk mendapatkan keuntungan.
b. Impak cash flows, kegiatan proyek perlu didukung oleh aliran kas yang baik
c. Pay of periode, konsep ini digunakan untuk menghitung beberapa lama waktu
yang digunakan untuk mengembalikan modal proyek
d. Persyaratan tunai, adakalanya kegiatan proyek dibiayai secara tunai
e. Waktu sampai Break Even Point, melalui konsep ini dapat diketahui beberapa
besar keuntungan maksimal yang akan diperoleh
f. Impak fluktuasi, dampak fluktuasi tentu saja akan mempengaruhi kelancaran
proyek
4) Faktor SDM
a. Persyaratan pelatihan, maksudnya pelatihan kepada karyawan tetap dilakukan
diberbagai level organisasi proyek
b. Persyaratan organisasi buruh berkait dengan jenis kelamin,umur, serta upah buruh
dalam kegiatan proyek
c. Ketersediaan tenaga kerja terampil,proyek akan berjalan dengan baik jika
didukung oleh tenaga kerja yang kompeten
d. Derajat resitensi pekerja langsung harus dapat diantisipasi dengan baik
e. Perubahan ukuran tenaga kerja harus disesuaikan dengan kompleksitas proyek
yang dikerjakan
f. Persyaratan internal dan eksternal grup
g. Dampak kondisi kerja akan berpengaruh terhadap fisik dan nonfisik tenaga kerja
yang terlibat dalam kegiatan proyek
5) Faktor Administrasi dan Lainnya
a. Standarisasi keamanan dari pemerintah, pelaksana proyek tetap harus mengikuti
aturan main dari pemerintah berkait dengan keanan kerja
b. Standar umum dari pemerintah, pemerintah biasanya menetapkan standar umum
tentang pelaksanaan kegiatan proyek
c. Dampak sistem informasi jadi pertimbangan dalam pelaksanaan proyek
d. Reaksi dari pemegang saham dan pasar sekuritas, para pemegang saham dan pasar
sekuritas berpengaruh terhadap kelancaran kegiatan proyek khususnya yang
dibiayai oleh investor
e. Pola prduksi dalam perdagangan juga mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan
kegiatan proyek
f. Dampak pada citra konsumen, supplier , dan kompetitor
g. Derajat pengetahuan tentang teknologi baru, teknologi yang cepat berubah
menjadi variabel penting bagi pelaksana proyek
h. Kapasitas manajerial yang secara langsung mengontrol proses kerja

 Faktor apakah yang banyak terjadi penyelewengan

Menurut saya faktor yang banyak terjadi penyelewengan dalam suatu proyek yaitu faktor
SDM. Karena dalam pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dilihat dari
kinerja tiap individu maupun tim. Tim proyek terdiri dari orang-orang dengan peran dan
tanggung jawab yang ditugaskan untuk menyelesaikan proyek. Anggota tim proyek mungkin
memiliki beragam keahlian, dapat ditugaskan secara penuh atau paruh waktu, dan dapat
ditambahkan atau dikeluarkan dari tim saat proyek berlangsung. Anggota tim proyek juga
dapat disebut sebagai staf proyek. Meskipun peran dan tanggung jawab spesifik untuk
anggota tim proyek ditugaskan, keterlibatan semua anggota tim dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan proyek sangat bermanfaat.  Partisipasi anggota tim selama
perencanaan menambah keahlian mereka dalam proses dan memperkuat komitmen mereka
terhadap proyek.

Sebagai contoh:

Setelah anggota tim awal membuat struktur rincian kerja (WBS), anggota tim tambahan
mungkin perlu ditambahkan ke tim.Karena anggota tim tambahan ditambahkan ke tim,
tingkat pengalaman mereka, atau kekurangannya, dapat menurunkan atau meningkatkan
risiko proyek, menciptakan kebutuhan untuk perencanaan risiko tambahan. Bila estimasi
aktivitas diperkirakan, dianggarkan, disusun, atau direncanakan sebelum mengidentifikasi
semua anggota tim proyek dan tingkat kompetensinya, durasi aktivitas mungkin akan
berubah.

Anda mungkin juga menyukai