Aktivitas manajemen ditandai dengan adanya fungsi perencanaan dan evaluasi proyek.
Antara fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian proyek (termasuk monitoring dan evaluasi
proyek) memiliki kaitan yang sangat erat. Manajemen proyek terdiri dari dua kata yaitu
manajemen dan proyek. Kedua kata tersebut merupakan istilah yang berbeda. Manajemen
berasal dari kata to manage, yang berarti mengelola. Namun secara konseptual manajemen
berarti suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan prinsip-
prinsip manajemen, dengan memberdayakan sumber daya manajemen dalam rangka mencapai
tujuan tertentu secara efektif dan efesien.
Faktor kunci yang membedakan manajemen proyek dari hanya manajemen adalah bahwa
ia memiliki hasil akhir dan jangka waktu terbatas , tidak seperti manajemen yang merupakan
proses yang berkelanjutan. Karena itu, seorang proyek yang profesional membutuhkan berbagai
keterampilan, seringkali keterampilan teknis, dan tentu saja keterampilan manajemen dan
kesadaran manajemen bisnis yang baik.
Robbins dan Coulter (2002:6) mendifinisikan manajemen sebagai “as the process of
coordinating work activities so that they are completed efficiently and effectively with and
through other people”. Artinya manajemen adalah suatu proses pemgordinasian pekerjaan
sehinga semua pekerjaan tersebut dapat disempurnakan dengan melalui orang lain secara efektif
dan efesien. Adapun pengertian efektivitas adalah melakukan hal-hal yang benar atau yang tepat
(doing the right things) yakni semua aktivitas pekerjaan yang akan membantu organisasi
mencapai tujuannya. Pada organisasi yang maju dan berhasil dalam usahanya, efektivitas dan
efesiensi berjalan secara seimbang dan berkaitan. Efesiensi berkaitan dengan alat untuk
mencapai suatu tujuan agar pekerjaan tersebut dapat ditunaikan. Efektivitas berkaitan dengan
hasil, pencapaian tujuan organisasi.
Kegiatan manajemen yang didukung oleh sumber daya manajemen belum berfungsi
secara optimal jika belum didukung oleh prinsip-prinsip manajemen. Henry Fayol, bapak
penemu prinsip administrasi dari Prancis, menyatakan bahwa semua manajer melakukan 5 (lima)
fungsi manajemen (POCCC). Prinsip-prinsip manajemen merupakan fungsi-fungsi dari
manajemen. Uraian lebih rinci menegenai prinsip manajemen, antara lain sebagi berikut :
Manajemen proyek adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan juga
ketrampilan,cara teknis yang terbaik serta dengan sumber daya yang terbatas untuk
mencapai sasaran atautujuan yang sudah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal
dalam hal kinerja, waktu,mutu dan keselamatan kerja
1) Kelengkapan proyek dalam alokasi sumber daya biaya dalam manajemen proyek.
2) Kelengkapan proyek dalam jadwal. Faktor waktu dalam manajemen proyek.
Kelengkapan dalam kriteria eksplisit,standarisasi dan spesifikasi. Hal ini merupakan
faktor kinerja dalam manajemen proyek.
4. Jelaskan siklus proyek menurut UNIDO. Menurut Anda tahapan mana yang paling
banyak menemui kendala? Jelaskan argumen Anda disertai contohnya !
Mengikuti konsep siklus kegiatan proyek dari UNINDO diatas, Suharto (1997)
membagi rincian tahapan proyek menjadi tiga babak yaitu konseptualisasi, tahap
definisi, perencanaan dan pemantapan, serta tahap implementasi. Secara ringkas,
tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tahap pemilihan, persetujuan dan kegiatan tindakan pada tahap ini terdapat
dua bagian tugas yaitu
5. Jelaskan beberapa faktor yang digunakan untuk evaluasi proyek. Dan menurut
Anda faktor apakah yang banyak terjadi penyelewengan? Berikan jawaban dengan
disertai contohnya !
Faktor yang digunakan untuk evaluasi proyek diantaranya faktor produksi, faktor
pemasaran, faktor keuangan, faktor sumber daya manusia, serta faktor administrasi.
1) Faktor Produksi
Faktor Produksi mencakup beberapa hal berikut ini :
a. Waktu sampai siap dilaksanakan, waktu yang akan digunakan untuk mengerjakan
proyek mesti dihitung dengan cermat. Ketersediaan waktu yanga ada harus
digunakan secara efesien dengan menggunakan konsep skala prioritas. Dengan
demikian, waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan proyek dapat
diestimesi secara tepat
b. Waktu yang digunakan selama instalasi, waktu yang digunakan untuk
pemasangan instalasi juga perlu diperhitungkan. Instalasi yang digunakan selama
kegiatan proyek cukup bervariasi terganggu pada kompleksitas proyek yang
dikerjakan
c. Efek pada pembuangan dan penolakan, ada kalanya kegiatan proyek berhadapan
dengan pembuangan limbah tertentu, serta penolakan-penolakan dari kalangan
tertentu
d. Keperluan energy, selama kegiatan proyek berlangsung, kebutuhan energy yang
digunakan harus diperhitungkan. Kecermatan dalam perhitungan penggunaan
energy ini tentunya akan memberi kontibusi yang positif bagi pelaksana proyek
itu sendiri
e. Fasilitas dan perlengkapan lain harus dipertimbangkan berdasar kebutuhan.
Jangan sampai tambahan fasilitas dan perlengkapan lain ini tidak memberikan
nilai tambah bagi kegiatan proyek (inefisiensi)
f. Proses pengamanan, selama kegiatan berlangsung faktor keamanan perlu menjadi
perhatian.
g. Aplikasi teknologi lain merupakan suatu hal yang kadang tidak bisa dihindari
dalam melaksanakan kegiatan proyek.
h. Perubahan biaya produksi per unit juga harus dihitung secara cermat
i. Perubahan bahan mentah yang digunakan jika perubahan ini terjadi maka akan
bepengaruh terhadap kegiatan proyek
j. Ketersediaan bahan mentah harus tetap diperhatikan dengan seksama agar
kegiatan proyek tetap berjalan dan tidak berhenti di tengah jalan
k. Persyartan pengembangan waktu dan biaya. Waktu dan biaya ini sangat
mempengaruhi efektivitas kegiatan proyek. Waktu yang ketat tentunya efesien
biaya.
l. Dampak langsung dari supplier,jika supplier memutuskan hubungan secara
mendadak dengan pelaksana proyek, maka kegiatan proyek pasti sangat terganggu
m. Perubahan kualitas produk
2) Faktor Pemasaran
a. Ukuran pasar potensial, kegiatan proyek yang dilakukan harus memperhatikan
faktor ini. Jangan samoai kegiatan proyek yang dilaksanakan hanya mencakup
segmen pasar yang kecil padahal dari segi waktu, biaya, dan sumber daya lain
yang digunakan cukup besar.
b. Peluang market shared harus dipertimbangkan pula. Segementasi pasar yang
terbagi menjadi segmen geografis, psikografis, dan demografis tetap diperhatikan.
c. Waktu untuk membuat segmentasi pasar juga menjadi pertimbangan dalam
melaksanakan kegiatan proyek.
d. Impak dari produk inti harus diperhatikan, karena mutu kerja proyeklah yang akan
menjadi ukuran. Jangan sampai produk inti dari kegiatan proyek menjadi
berkurang karena faktor-faktor tertentu yang tidak berkait langsung dengan
pelaksana kegiatan proyek
e. Penerimaan konsumen merupakan hal utama dalam kegiatan proyek.
Bagaiamanpun juga, konsumen akan menikmati hasil kegiatan proyek
f. Keamanan konsumen sudah menjadi bahan pertimbangan dalam kegiatan proyek.
Jangan sampai kegiatan proyek yang dilaksanakan dapat mengancam keamanan
dan kenyamanan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung
g. Estimasi output juga harus dipertimbangkan oleh pelaksana proyek. Estimasi
proyek jangan sampai jauh dari kesepakatan awal yang telah disetujui secara
bersama
h. Kemungkinan proyek di spin of, untuk menghindari hal ini pelaksana proyek
mesti dapat mengurai secara rinci kegiatan proyek kedalam satuan kerja dengan
mekanisme yang ejlas sehingga efesiensi dan efektivitas kerja proyek tetap
terukur dengan baik
3) Faktor Keuangan
a. Keuntungan investasi jangka panjang, maksudnya kegiatan proyek yang
dilaksanakan harus menguntungkan. Hal ini wajar, karena kegiatan bisnis
memang untuk mendapatkan keuntungan.
b. Impak cash flows, kegiatan proyek perlu didukung oleh aliran kas yang baik
c. Pay of periode, konsep ini digunakan untuk menghitung beberapa lama waktu
yang digunakan untuk mengembalikan modal proyek
d. Persyaratan tunai, adakalanya kegiatan proyek dibiayai secara tunai
e. Waktu sampai Break Even Point, melalui konsep ini dapat diketahui beberapa
besar keuntungan maksimal yang akan diperoleh
f. Impak fluktuasi, dampak fluktuasi tentu saja akan mempengaruhi kelancaran
proyek
4) Faktor SDM
a. Persyaratan pelatihan, maksudnya pelatihan kepada karyawan tetap dilakukan
diberbagai level organisasi proyek
b. Persyaratan organisasi buruh berkait dengan jenis kelamin,umur, serta upah buruh
dalam kegiatan proyek
c. Ketersediaan tenaga kerja terampil,proyek akan berjalan dengan baik jika
didukung oleh tenaga kerja yang kompeten
d. Derajat resitensi pekerja langsung harus dapat diantisipasi dengan baik
e. Perubahan ukuran tenaga kerja harus disesuaikan dengan kompleksitas proyek
yang dikerjakan
f. Persyaratan internal dan eksternal grup
g. Dampak kondisi kerja akan berpengaruh terhadap fisik dan nonfisik tenaga kerja
yang terlibat dalam kegiatan proyek
5) Faktor Administrasi dan Lainnya
a. Standarisasi keamanan dari pemerintah, pelaksana proyek tetap harus mengikuti
aturan main dari pemerintah berkait dengan keanan kerja
b. Standar umum dari pemerintah, pemerintah biasanya menetapkan standar umum
tentang pelaksanaan kegiatan proyek
c. Dampak sistem informasi jadi pertimbangan dalam pelaksanaan proyek
d. Reaksi dari pemegang saham dan pasar sekuritas, para pemegang saham dan pasar
sekuritas berpengaruh terhadap kelancaran kegiatan proyek khususnya yang
dibiayai oleh investor
e. Pola prduksi dalam perdagangan juga mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan
kegiatan proyek
f. Dampak pada citra konsumen, supplier , dan kompetitor
g. Derajat pengetahuan tentang teknologi baru, teknologi yang cepat berubah
menjadi variabel penting bagi pelaksana proyek
h. Kapasitas manajerial yang secara langsung mengontrol proses kerja
Menurut saya faktor yang banyak terjadi penyelewengan dalam suatu proyek yaitu faktor
SDM. Karena dalam pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dilihat dari
kinerja tiap individu maupun tim. Tim proyek terdiri dari orang-orang dengan peran dan
tanggung jawab yang ditugaskan untuk menyelesaikan proyek. Anggota tim proyek mungkin
memiliki beragam keahlian, dapat ditugaskan secara penuh atau paruh waktu, dan dapat
ditambahkan atau dikeluarkan dari tim saat proyek berlangsung. Anggota tim proyek juga
dapat disebut sebagai staf proyek. Meskipun peran dan tanggung jawab spesifik untuk
anggota tim proyek ditugaskan, keterlibatan semua anggota tim dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan proyek sangat bermanfaat. Partisipasi anggota tim selama
perencanaan menambah keahlian mereka dalam proses dan memperkuat komitmen mereka
terhadap proyek.
Sebagai contoh:
Setelah anggota tim awal membuat struktur rincian kerja (WBS), anggota tim tambahan
mungkin perlu ditambahkan ke tim.Karena anggota tim tambahan ditambahkan ke tim,
tingkat pengalaman mereka, atau kekurangannya, dapat menurunkan atau meningkatkan
risiko proyek, menciptakan kebutuhan untuk perencanaan risiko tambahan. Bila estimasi
aktivitas diperkirakan, dianggarkan, disusun, atau direncanakan sebelum mengidentifikasi
semua anggota tim proyek dan tingkat kompetensinya, durasi aktivitas mungkin akan
berubah.