1. Desain organisasi itu ada yang efektif ada yang kurang efektif.
2. Silakan diskusikan dengan kawan Anda tentang model desain organisasi yang efektif dan
contohnya.
3. Dalam berdiskusi pergunakan teori/konsep, contoh/ilustrasi
Jawab :
Struktur organisasi dapat dibedakan dari desain organisasi. Struktur organisasi adalah
skeleton, kerangka dasar dan bentuk organisasi yang biasanya dihadirkan dalam bagan
organisasi (organization chart). Desain organisasi merupakan berbagai elemen yang
membentuk struktur. Menggunakan metafor biologi, desain adalah sistem respiratori,
muscular, cardiovascular dsb. yang menggerakkan dan memfungsikan organ tubuh yang lain.
Struktur tidak dapat hadir tanpa desain – dan sebaliknya - dan semua elemen perlu
dikoordinasikan dan bekerja bersama. Apa saja elemen-elemen yang dimaksud dan bagaimana
dikoordinasikan (organizational design) pasti berkaitan dengan struktur organisasi.
Sebuah struktur dan desain yang efektif harus mampu mengoptimalkan kinerja baik
organisasi maupun anggotanya. Hal ini tercapai apabila ada penataan tugas, aktivitas kerja dan
individunya menurut cara-cara tertentu agar tujuan tercapai. Sebuah struktur dan desain yang
efektif harus mampu menggunakan tipe dan jumlah risorsis dengan tepat (misalnya uang,
material, orang) untuk mencapai tujuan. Ini artinya:
a. Mengorganisasi tugas dalam cara-cara yang paling efisien dan efektif agar tidak ada
duplikasi pekerjaan.
b. Mengkoordinasikan sejumlah aktivitas dari berbagai departemen dan unit untuk
mencapai tujuan bersama.
c. Mengalokasikan kedudukan dan orang agar ada jaminan kalau pekerjaan dapat
diselesaikan
d. Menjelaskan kewenangan, peran, dan tanggung jawab.
Namun struktur dan desain organisasi tidak sekadar suatu sarana (means) untuk
menjamin agar berbagai aktivitas dikelola dalam cara yang paling efisien. Struktur organisasi
yang efektif juga akan membantu proses perencanaan, pembuatan keputusan, dan
meminimalisir konflik diantara berbagai departemen dan fungsi akibat dari adanya
ekspektasi kerja yang kadang tidak jelas.
Studi klasik dan manajemen keilmuan (scientific management) berfokus pada “one best
way” untuk menata organisasi (misalnya birokrasi Weber), teori kontingensi berargumen
bahwa tidak ada satu struktur dan desain organisasi yang tepat untuk diterapkan. Malahan
manajer dituntut untuk tahu dengan jeli struktur mana yang “paling tepat”. Karenanya,
manajer perlu memahami bagaimana menciptakan struktur dan desain organisasi sambil
mempertimbangkan kemajuan teknologi, kekuatan individual, dan sebagainya. Untuk itu,
mereka perlu menganalisa kondisi organisasi dan lingkungannya, menentukan desain
terbaik, mengimplementasikan, secara kontinyu memonitor dan mengkaji struktur dan
desain agar tetap efektif.