Anda di halaman 1dari 5

 Organisasi pemerintah bertransformasi menggunakan teknologi informasi dalam melakukan

pekerjaan-pekerjaannya termasuk memberikan pelayanan prima bagi stakeholdernya,


misalnya dalam pembuatan perizinan usaha pemerintah membuat Online Single Windows
(OSS) yang merupakan aplikasi bagi dunia usaha untuk melakukan proses perizinan secara
online yang tentunya lebih cepat, mudah. Efektif serta efisien bebas dari praktek percaloan,
begitu pula dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) sekarang sudah ada e-
samsat nasional yang memungkinkan pembayaran PKB kapanpun dan dimanapun dengan
menggunakan transfer via ATM. Hal-hal diatas merupakan beberapa contoh kasuus usaha
pemerintah dalam memuaskan lingkungannya (stakehorldernya)

Soal :
Tujuan organisasi adalah memuaskan lingkungan yaitu pelanggan dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan terhadap organisasi (stakehorders). Seperti yang diilustrasikan pada pernyataan
diatas. Silahkan analisis terkait dengan contoh kasus diatas mengapa Pemerintah memutuskan
untuk bertransformasi dengan menggunakan teknologi informasi dengan perspektif perubahan
lingkungan!

Jawaban :
Pada masa kini, sebagian besar masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah
satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Perubahan
lingkungan yang pesat, dinamis dan luas tersebut didukung oleh kemajuan teknologi informasi
disegala bidang. Hal ini telah mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi
masyarakat informasi. Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam
kehidupan masyarakat. Pemrosesan informasi berbasis komputer mulai dikenal orang dan hingga
saat ini sudah banyak software yang dapat digunakan orang sebagai alat pengolah data untuk
menghasilkan informasi contohnya seperti yang diilustrasikan diatas. Sistem pemrosesan
informasi berbasis komputer banyak ditawarkan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan
bagi masyarakat untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
lengkap, dapat dipahami, dan teruji. Maka dari itu dapat dipahami mengapa pemerintah
memutuskan untuk bertransformasi dengan menggunakan teknologi informasi karna dampak
positif yang dirasakan masyarakat terbukti positif. Selain itu, pemerintah juga harus tanggap
pada perubahan lingkungan jika ingin tetap dapat bertahan dan meningkat kinerjanya.
Pemerintah juga harus sensitif terhadap pengaruh perkembangan teknologi yang mencakup
informasi, peralatan teknik dan proses dalam mengubah input menjadi output.

Sumber :
Maharsi, S. (2000). Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Bidang Akuntansi
Manajemen. Jurnal Akuntansi dan keuangan, 2(2), 127-137.

 Indonesia sebelum adanya otonomi daerah pernah menerapkan sistem sentralisasi sejak
zaman kemerdekaan hingga zaman Orde Baru. Sentralisasi adalah memusatkan seluruh
wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu
struktur organisasi.

Soal :
Silahkan saudara bandingkan antara otonomi daerah dengan sistem sentralisasi pada masa orde
baru. Setelah itu analisislah kelebihan, kekurangan dan pengaruhnya terhadap sistem kenegaraan
dan kehidupan warganya!

Jawaban :
Dalam era Otonomi Daerah setiap daerah umumnya dihadapkan dengan berbagai
masalah pelik yang harus bisa dipecahkan sendiri dan masalah keuangan daerah merupakan
masalah yang prinsipil dalam pelaksanaan Otonomi Daerah. Secara umum pemerintah daerah
dapat mengandalkan semaksimal mungkin sumber-sumber pendapatan aslinya sebagai penopang
utama untuk menyelenggarakan dan mengatur rumah tangganya sendiri dengan sebaik-baiknya.
Sedangkan dengan sistem pemerintahan sentralisasi, peran pemerintah pusat sangat dominan
dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang harus ditaati oleh pemerintah daerah. Adanya
sentralisasi kekuasaan dan wewenang pada pemerintah pusat ini menyebabkan banyak sumber-
sumber kekayaan daerah dan potensi daerah yang tersedot ke pusat.
Kelebihan dari otonomi daerah yaitu pertama, pemerintah daerah dapat melihat
kebutuhan yang mendasar di daerahnya untuk menjadi prioritas pembangunan. Kedua, otonomi
daerah membuat pembangunan di daerah tersebut lebih maju, berkembang, dan adanya
peningkatan pelayanan dan kesejahteraan rakyat. Ketiga, daerah dapat mengatur sendiri tata
Kelola pemerintahannya dengan membentuk Peraturan Daerah selama tidak bertentangan dengan
peraturan pemerintah pusat. Namun, otonomi daerah juga memiliki kekurangan yaitu pertama,
peluang untuk terjadi disintegrasi bangsa dapat muncul jika control dari pemerintah pusat lemah.
Kedua, rentan terjadinya KKN dan permasalahan lainnya yang bisa berdampak pada pemerintah
pusat karena kurangnya pengawasan. Ketiga, peraturan yang ditetapkan pemerintah pusat
terkadang menjadi multi tafsir di daerah tertentu, sehingga dapat merugikan pemerintah daerah
dan rakyat di daerah tersebut. Pengaruh terhadap sistem kenegaraan yaitu dapat  menguatnya
semangat etnosentrisme, kekerabatan dan pertemanan. Selain itu, hubungan sosial yang idealnya
terbengun di era otonomi daerah adalah suatu hubungan sosial yang memberikan pengakuan
terhadap kemajemukan berdasarkan prinsip persatuan, yang dilandasi oleh semangat keadilan,
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sedangkan kelebihan dari sistem sentralisasi pada masa orde baru yaitu pertama,
kemudahan didalam berkoordinasi sebab adanya unity of command. Kedua, kemudahan didalam
mengendalikan sistem manajerial. Ketiga, terjadi pemusatan keahlian (expertise), yang mana hal
tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal sebab pemberian wewenang dari pemimpin.
Kekurangan sistem sentralisasi yaitu pertama, suatu organisasi atau juga pemerintah menjadi
sangat tergantung pada daya respon sekelompok orang sehingga respon terhadap perubahan
lingkungan itu menjadi lambat. Kedua, sebagian besar manusia itu menjadi tidak kreatif sera
kurang inisiatif sebab terbiasa diarahkan. Ketiga, munculnya pemerintah yang otoriter yang
akhirnya tidak mengakui hak-hak daerah. Pengaruh terhadap kenegaraan warga pada sistem
sentralisasi adalah sentralisasi ini dapat membantu mempersatukan semua perbedaan kebudayaan
yang terdapat di Indonesia. Dengan begitu, maka tiap-tiap daerah bisa menonjolkan
kebudayaannya sekaligus memperkuat semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.

Sumber :
Bakarbessy, A. D. (2012). Otonomi Daerah, Primordialisme dan Sumber Daya
Manusia. Sasi, 18(1), 40-48.
Kumparan.com. (25 Januari, 2021). Otonomi Daerah: Ketahui Kelebihan dan Kekurangannya.
Diakses pada 13 Juli 2021, dari https://kumparan.com/berita-update/otonomi-daerah-ketahui-
kelebihan-dan-kekurangannya-1v34S9Yp690/full
Pendidikan.co.id. (26 Juni 2021). Pengertian Sentralisasi, Tujuan, Ciri, Kelebihan dan
Dampaknya. Diakses pada 13 Juli 2021, dari https://pendidikan.co.id/pengertian-sentralisasi-
tujuan-ciri-kelebihan-dan-dampaknya/
Wardono, W., & Pratomo, N. (2010). PARTISIPASI PUBLIK DALAM PEMBUATAN
RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DI
KABUPATEN BANTUL. Fakultas Hukum, 4(2).

 Penyusunan strategi organisasi menurut Stephen Robbins dapat dibagi menjadi dua yaitu
model perencanaan (planning mode) dan strategi yang berkembang sesuai dengan lingkungan
yang dihadapi (evolutionary mode). Silahkan pahami mengenai kedua strategi tersebut
kemudian ambil satu contoh strategi yang dipakai pemerintah menggunakan bantuan
teknologi informasi dan analisis apakah termasuk pada (planning mode) atau (evolutionary
mode)

Jawaban :
Model perencanaan (planning mode) yakni mereka yang meyakini bahwa strategi adalah
suatu perencanaan atau seperangkat panduan eksplisit yang disusun sebelum organisasi
menggambil tindakan. Sedangkan evolutionary mode, melihat bahwa strategi tidak mesti berupa
suatu perencanaan yang sistematis dan terperinci. Mengambil keputusan strategis secara bertahap
atau selangkah demi selangkah, sejalan dengan perkembangan organisasi itu sendiri, sebelum
pada akhirnya menjadi suatu strategi yang utuh dan lengkap.
Contoh strategi dengan memanfaatkan teknologi informasi yaitu seperti pemerintah
kabupaten Sintang yang sejak tahun 2005 telah menggulirkan program pemanfaatan teknologi
informasi dan komputer untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja guna
pengembangan sistem perkantoran elektronik pada instansi Perangkat Daerah. Pada awal tahun
2012, kegiatan pelelangan untuk semua jenis barang dan jasa telah mulai dilakukan melalui
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang terkoneksi hampir ke semua instansi
Pemerintah Kabupaten Sintang.
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa pemerintah kabupaten Sintang menggunakan
strategi perencanaan evolutionary mode. Hal ini karna dari langkah-langkah pemanfaatan
teknologi oleh pemerintah kabupaten Sintang sudah memanfaatkan teknologi informasi sejak
tahun 2005, namun pada tahun 2012 pemerintah Kabupaten Sintang membuat aplikasi sesuai
dengan kebutuhan daerahnya yaitu membuat LPSE untuk kegiatan pelelangan. Sesuai dengan
pengertian dari evolutionary mode bahwa strategis secara bertahap atau selangkah demi
selangkah, sejalan dengan perkembangan organisasi itu sendiri, sebelum pada akhirnya menjadi
suatu strategi yang utuh dan lengkap dan berkembang sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.

Sumber :
Anahuraki.lecture.ub.ac.id. (2012/07). Strategi Organisasi. Diakses pada 13 Juli 2021, dari
http://anahuraki.lecture.ub.ac.id/files/2012/07/Bab-7-STRATEGI-ORG.pdf
Yohanes, Y. (2013). Strategi Penerapan Teknologi Informasi di Pemerintah Kabupaten Sintang
Provinsi Kalimantan Barat. JPMIS.

Anda mungkin juga menyukai