NIM :042622368
PRODI : ILMU HUKUM
UPBJJ : UT MALANG
TUGAS 1 : HUKUM KETENAGAKERJAAN
Sementara itu, pada masa Pemerintah Presiden Abdurrahman Wahid, dilakukan perlindungan
terhadap para pekerja atau serikat buruh. Upaya perlindungan itu dilakukan dengan
peluncuran UU nomor 21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja. Selain sebagai upaya
perlindungan, UU ini juga dipakai sebagai sarana untuk memperbaiki iklim demokrasi saat
itu.
Selanjutnya, pada masa Pemerintahan Presiden Megawati, aturan hukum perburuhan dan
ketenagakerjaan di Indonesia mengalami perubahan drastis. Alasannya adalah peluncuran UU
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Keberadaan UU ini menjadi pengganti dari
15 aturan ketenagakerjaan yang sebelumnya telah ada.
1. Pekerja perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 (satu setengah) bulan
sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan
menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan.
2. Pekerja perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak memperoleh
istirahat 1,5 (satu setengah) bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter
kandungan atau bidan.
Pekerja perempuan berhak memperoleh cuti selama 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5
bulan sesudah melahirkan atau jika diakumulasi menjadi 3 bulan. Selama 3 bulan cuti
hamil/melahirkan tersebut, perusahaan tetap wajib memberikah hak upah penuh, artinya
perusahaan tetap memberi gaji pada pekerja perempuan yang hamil meskipun mereka sedang
menjalani cuti hamil/melahirkan. Pasal 83 UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan
menyatakan bahwa : pekerja perempuan yang anaknya masih menyusui harus diberi
kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu
kerja.
“Pemagang adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu
antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan
dan pengawasan instruktur atau pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses
produksi dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian
tertentu”
Dalam kalimat terakhir pasal 1 ayat (11) UU Ketenagakerjaan di atas juga disebutkan tujuan
atau goal dari magang, yakni untuk menguasai keahlian (skill) tertentu,
Seperti halnya perjanjian atau kontrak kerja, magang juga terikat pada perjanjian/kontrak.
Melansir dari Gajimu.com, isi perjanjian atau kontrak magang yang disepakati oleh
pemagang dan perusahaan sekurang-kurangnya mencantumkan:
Disebutkan dalam pasal 7 UU Ketenagakerjaan bahwa jangka waktu magang dibatasi paling
lama satu tahun. Sedangkan, usia peserta magang diharuskan minimal 18 (delapan belas)
tahun.
Khusus untuk hak dan kewajiban peserta magang dan juga perusahaan yang dilakukan dalam
negeri, sudah diatur dalam pasal 15 ayat (1) dan (2) serta pasal 16 ayat (1) dan (2)
PerMenakertrans Nomor PER/22/MEN/IX/2009. Peserta magang memiliki hak untuk:
Jadi, apabila perusahaan Anda berniat untuk merekrut pekerja magang, pastikan Anda sudah
memenuhi hak dan kewajiban mereka sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku
di Indonesia.