Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Syafril

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 030727076

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4341/TeoriOrganisasi

Kode/Nama UPBJJ : 16/Pekanbaru

Masa Ujian : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban

1. Didalam modul dijelaskan menurut Hodge dan Antony ada 10 Komponen dasar Organisasi
yang bisa membedakan satu organisasi dengan organisasi lainnya. Baik dari segi
keadaan/kondisi/karakteristik. Kesepuluh komponen tersebut diantaranya adalah: a. Tujuan
organisasi b. Design (truktur Organisasi) c. Budaya organisasi.
Satu organisasi memiliki perberdaan dengan organisasi lainnya dan setiap organisasi
itu memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh organisasi yang lainya. Silahkan
saudara identifikasi satu organisasi, baik organisasi tempat saudara pernah menimba
ilmu (sekolah), tempat saudara bekerja (jika yang sudah bekerja), atau mungkin
organisasi yang ada disekitar rumah, baik organisasi public ataupun privat.
Kemudian, identitifikasi seperti apa tujuan organisasinya , struktur organisasi yang
saudara temukan, dan seperti apa budaya organisasi dari organisasi tersebut
(biasanya hal ini tertuang dalam visi misi).!
Jawaban :
Organisasi adalah sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang bekerja sama secara rasional
serta sistematis yang terpimpin atau terkendali untuk mencapai tujuan tertentu memanfaatkan
sumber daya yang ada di dalamnya.
Organisasi sekolah merupakan suatu kelompok stakeholder sekolah yang berkumpul,
merancangkan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Karena organisasi merupakan organisasi sekolah, maka kegiatan
yang dirancang dan diselenggarakan tentunya berkaitan dengan sekolah tempat organisasi
tersebut berada.
Adapun tujuan dari organisasi kepengurusan sekolah antara lain:
1. Menjadi Wadah Dan Sarana Penyalur Aspirasi Antar Stakeholder Sekolah.
Organisasi kepengurusan sekolah mempunyai tujuan untuk menampung segala bentuk
aspirasi dari stakeholder sekolah. Organisasi ini setidaknya mampu menampung aspirasi dari
guru, pegawai, orangtua siswa, dan tokoh masyarakat. Semua yang terlibat dalam organisasi
mempunyai kedudukan yang sama dalam menyempaikan aspirasinya.
2. Meningkatkan Tanggung Jawab Dan Peran Dari Stakeholder Sekolah.
Stakeholder sekolah yang terlibat dalam organisasi sekolah mempunyai peranannya masing-
masing. Peranan yang dimiliki tentunya wajib dijalankan dengan penuh tanggung jawab
agar fungsi organisasi kepengurusan sekolah dapat berjalan dengan maksimal.
3. Mendukung Terciptanya Kondisi dan Situasi Sekolah Yang Mantap dan Stabil.
Kondisi dan situasi sekolah perlu diciptakan melalui adanya organisasi kepengurusan
sekolah. Kondisi dan situasi sekolah yang mantap dan stabil diperlukan guna melancarkan
kegiatan yang terkait dengan proses pendidikan. Proses pendukungan terhadap penciptaan
kondisi dan situasi lingkungan yang kondusif perlu dilakukan oleh setiap pengurus
organisasi sekolah untuk meminimalisir terjadinya konflik sosial di lingkungan sekolah,
khususnya di lingkungan sekolah.

Struktur Organisasi Sekolah

Budaya Organisasi Sekolah


Dengan memahami konsep tentang budaya organisasi sebagaimana telah diutarakan di
atas, selanjutnya di bawah ini akan diuraikan tentang budaya dalam konteks persekolahan.
Program aksi untuk peningkatan kualitas sekolah secara konvensional senantiasa bertumpu pada
peningkatan kualitas proses belajar mengajar (PBM), sedikit menyentuh aspek-aspek budaya
sekolah. Pilihan tentu tidak salah, karena aspek itulah yang berkait dengan prestasi siswa. Namun
bukti menunjukkan yang dikemukakan Hanushek, sasaran peningkatan kualitas pada aspek PBM
saja tidak cukup. Upaya peningkatan kualitas sekolah harus dimulai dari dari internal sekolah itu
sendiri yaitu harus memperhatikan nilai nilai yang hidup sebagai budaya sekolah (Hanushek,
2000:120)
Orientasi studi manajemen pendidikan masih cenderung melihat sesuatu yang tampak di
mata (tangible), kurang memperhatikan sesuatu yang tidak kelihatan (intangible) seperti nilai,
tradisi dan norma yang menjadi budaya organisasi, dan ada di dalam sebuah organisasi.
Beberapa tahun terakhir orang banyak beranggapan bahwa strategi, struktur, dan sistem adalah
fokus dan faktor yang menjadi pendorong kusuksesan organisasi. Namun menurut Ouchi (1983)
dan Key (1999) menyatakan bahwa kesuksesan organisasi justru terletak pada budaya organisasi
yang meliputi nilai, tradisi, norma, yang direkat oleh kepercayaan, keakraban dan tanggung
jawab yang menentukan kesuksesan organisasi.Sedangkan menurut Basri (2004) menyatakan
bahwa budaya organisasi dapat dijadikan sebagai kekuatan organisasi apabila budaya organisasi
tersebut dikelola dengan baik. Budaya adalah suatu hasil dari budi dan atau daya, cipta, karya,
karsa, pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar maupun tidak, dapat diterima sebagai
suatu perilaku yang beradab. Dikatakan membudaya bila kontinu, konvergen dan konsentris,
(Depdiknas,2007). Lebih lanjut dijelaskan, Budaya sekolah adalah nilai-nilai dominan yang
didukung oleh sekolah atau falsafah yang menuntun kebijakan sekolah terhadap semua unsur dan
komponen sekolah termasuk stakeholders pendidikan, seperti cara melaksanakan pekerjaan di
sekolah serta asumsi atau kepercayaan dasar yang dianut oleh personil sekolah,
(Depdiknas,2007).
Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa budaya sekolah merujuk pada suatu
sistem nilai, kepercayaan dan norma-norma yang diterima secara bersama, serta dilaksanakan
dengan penuh kesadaran sebagai perilaku alami, yang dibentuk oleh lingkungan yang
menciptakan pemahaman yang sama diantara seluruh unsur dan personil sekolah baik itu kepala
sekolah, guru, staf, siswa dan jika perlu membentuk opini masyarakat yang sama dengan sekolah

2. Silahkan saudara pelajari mengenai daur hidup organisasi a. apa yang bisa anda
fahami mengenai proses daur hidup organisasi? b. silahkan anda amati, jika anda
sudah bekerja amatilah organisasi tempat anda bekerja menurut anda sudah sampai
tahap manakah organisasi tersebut berkembang hingga saat ini bila merujuk pada
tahapan daur hidup organisasi! (bila anda belum bekerja, cukup amati organisasi
yang ada di sekitar anda. Boleh organisasi yang ada di sekolah maupun tempat anda
tinggal, bisa tempat usaha dll).
Jawaban :
Siklus hidup organisasi adalah suatu tahapan perkembangan yang dialami olehsetiap
organisasi beserta kondisi, kesulitan dan masalah-masalah transisi serta im-plikasi yang
mengikuti dari setiap perkembangan tersebut. Seperti juga kehidupanorganisme, pertumbuhan
dan kemunduran setiap organisasi terutama disebabkanoleh dua faktor yaitu fleksibilitas dalam
merespon setiap perubahan lingkungan dan”kekakuan” (controllability) dalam merespon setiap
perubahan (Adizes, 1996).
Menurut  Stephen P.Robbins yang dialih bahasakan oleh Jusuf U. (1994 : 21) bahwa daur
hidup (life cycle) : “”Digunakan untuk memperlihatkan bagaimana produk itu bergerak melalui
empat tahap : kelahiran atau pembentukan, pertumbuhan, kedewasaan, dan kemunduran.”
Menurut Richard L. Daft (1998 : 173), “life cycle, which suggests that organizations are
born, grow older,  and eventually die”.
Menurut Gareth R. Jones (1998 : 331),  “organization life cycle are  birth, growth, decline,
and death”.
Menurut  Hodge dan Anthony (1991 : 583), “The life cylce organization can be depicted as
a series of five major stages : birth, growth, maturity, deterioration, and death”.
Sedangkan spekulasi terakhir mengenai hubungan kemunduran struktur didasarkan atas
asumsi bahwa organisasi kemungkinan besar, pada permulaannya, harus menghadapi apa yang
menjadi suatu kemunduran yang terus menerus akan menemukan bahwa manajemen
menjalankannya dalam beberapa tahap. Pertama kaget, kedua bertahan, ketiga krisis sementara,
dan keempat membuat penyesuaian yang diperlukan.
Menurut Greiner dalam Jones (1994:440) bahwa, ” Organizational decline is the life cycle
stage that an organization enters when it fails to “anticipate, recognize, avoid, neutralize, or to
adapt to external and internal pressure that threaten the (its) long-term survival.
Salah satu cara dalam menanggulangi kelemahan dari ukuran organisasi yang besar adalah
melakukan penurunan ukuran (besaran) organisasi (down sizing), mengambil tindakan untuk
mengurangi lingkup operasi dan jumlah pekerja.
Siklus hidup organisasi adalah serangkaian tahapan pertumbuhan dan perkembangan sebuah
organisasi hingga organisasi tersebut mungkin mati.
Terdapat beberapa tahapan dalam siklus hidup organisasi, yaitu:
 Organizational birth (kelahiran organisasi), dengan memanfaatkan keahlian dan
kompetensi, beberapa orang kemudian dapat menciptakan nilai/ value sehingga dapat
disebut lahirlah sebuah organisasi. Menciptakan nilai, misalnya menemukan cara baru
untuk dapat meraih pasar. Contohnya, kita menjual produk yang sama, tetapi harga lebih
murah, kita membuat kue yang memiliki cita-rasa lezat yang tidak sama dengan
perusahaan sejenis. Contoh tersebut menunjukkan strategi yang dipilih seperti penawaran
harga yang lebih rendah dari pesaing (low-cost business) dan penawaran produk yang
berbeda dari pesaing (differentiation).
 Organizational growth (pertumbuhan organisasi), yaitu organisasi yang mengembangkan
keahlian dan kompetensinya. Banyak cara yang dilakukan agar dapat tumbuh seperti
meniru strategi, struktur, dan budaya organisasi yang telah sukses sebelumnya.
 Organizational decline (penurunan organisasi), yaitu suatu organisasi yang gagal dalam
mengantisipasi, mengenal, menghindari, menetralisir, atau menyesuaikan diri dengan
tekanan eksternal dan internal yang mengancamnya.
 Organizational death (organisasi yang mati), yaitu organisasi yang tidak bisa lagi
beroperasi dan beraktifitas lagi. Hal seperti ini sebenarnya yang harus dihindari dari suatu
organisasi.

Sebagai contoh:
Dalam sebuah bisnis, seseorang menciptakan suatu inovasi yang tentunya dapat
mengembangkan bisnisnya. Tetapi dalam bisnis bisa saja mengikuti siklus hidup organisasi
dalam proses perkembangannya. Contohnya pada bisnis bolu lapis talas khas Bogor, dalam
proses produksi dan pemasaran tentunya terjadi pasang surut, apalagi sudah banyak bermunculan
berbagai usaha yang menjual produk bolu lapis talas yang sama.
 Pada tahap awal yaitu organizational birth, produk bolu talas memang sudah banyak,
namun kita sebagai pembisnis yang kreatif, harus bisa membuat inovasi baru dengan bolu
talas, seperti membuat bolu talas dengan rasa baru atau birthday cake dengan bahan talas
sehingga dapat menarik pelanggan yang penasaran dengan produk baru yang telah dibuat.
 Pada tahap kedua yaitu organizational growth, proses pemasaran atau produksi tidak
hanya disatu tempat, tetapi mulai membuka cabang-cabang atau membuka outlet di kota-
kota lain, sehingga masyarakat di kota lain dapat merasakan bolu talas. Dan dengan cara
seperti itu dihaapkan dapat menambah penggemar bolu talas.
 Tahap ketiga yaitu organizational decline, dalam proses ini, biasanya organisasi atau
bisnis mengalami penurunan dalam produksi dan pemasaran, hal tersebut dikarenakan
beberapa faktor yaitu pelanggan yang mulai bosan atau adanya pesaing-pesaing baru
yang bermunculan. Pada tahap ini siklus mulai menurun.
 Tahap terakhir yaitu organizational death, biasanya bisnis yang dijalani sudah mulai
menurun bahkan mulai bangkrut dikarenakan kalah saing dengan pesaing-pesaing baru
yang bermunculan, pada tahap ini harus dihindari dengan cara membuat inovasi yang
lebih baru lagi dari produksi bolu talas. 

3. Silahkan anda fahami mengenai artikel diatas yang membahas keberhasilan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Kudus, ada 5 OPD yang mendapatkan predikat
terbaik se- Kabupaten Kudus. Silakan rekan rekan analisis menggunakan aliran Kontigensi
yang mengaruskan organisasi bisa berhasil dengan mengikuti perkembangan lingkungan!
Jawaban :.
Teori kontingensi adalah teori organisasi yang mengklaim bahwa tidak ada cara terbaik
untuk mengatur perusahaan, untuk memimpin perusahaan, atau untuk membuat sebuah
keputusan. Sebaliknya, tindakan optimal adalah kontingen (tergantung) pada situasi internal dan
eksternal. Seorang pemimpin kontingen secara efektif menerapkan gaya kepemimpinan mereka
sendiri pada situasi yang tepat.
Pendekatan kontingensi (Contingency approach) ialah cara penerapan konsep-konsep dari
berbagai aliran manajemen dalam situasi kehidupan nyata. Pendekatan kontingensi ini
merupakan jawaban dari masalah yang dihadapi dalam praktek perusahaan, dimana sering kali
ditemui adanya  metoda-metoda yang sangat efektif dalam suatu situasi tetapi tidak akan
berjalan dengan baik dalam situasi-situasi lainnya. Pendekatan kontingensi dikembangkan oleh
berbagai pelaku usaha dalam berbagai bidang keahlian, seperti : manajer, konsultan dan peneliti.
Tugas manajer dalam pendekatan kontingensi adalah mengidentifikasikan teknik mana, pada
situasi tertentu, di bawah keadaan tertentu, dan pada waktu tertentu, akan membantu pencapaian
tujuan manajemen. Perbedaan kondisi dan situasi membutuhkan aplikasi teknik manajemen
yang berbeda pula, karena tidak ada teknik, prinsip dan konsep universal yang dapat diterapkan
dalam seluruh kondisi.
Sebagai contoh :
Karyawan suatu perusahaan membutuhkan dorongan untuk meningkatkan produktivitas.
Pendekatan klasik akan mengemukakan tentang penyederhanaan kerja. Sedangkan pendekatan
hubungan manusiawi akan berusaha menciptakan iklim yang dapat memotivasi karyawan dan
mengusulkan perluasan kerja. Dari kedua pendekatan tersebut, mana yang lebih baik ? Bila
karyawan tidak terdidik dan kesempatan latihan serta sumber daya terbatas, maka
penyederhanaan kerja akan merupakan penyelesaian yang paling baik. Tetapi bila karyawan
terlatih dan kepuasan kerja adalah kebutuhan mereka, maka program perluasan kerja mungkin
lebih efektif. Aka tetapi kadang-kadang dalam situasi tertentu lebih pas apabila digunakan
kombinasi kedua pendekatan tersebut.
Dalam manajemen kontingensi, lingkungan merupakan variabel bebas, sedangkan berbagai
konsep dan teknik manajemen yang mengarahkan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya,
berfungsi sebagai variabel bergantung.
Dalam kerangka konseptual menyeluruh untuk pendekatan kontingensi, terdapat tiga bagian
penting yang harus diperhatikan, yaitu :
1) Lingkungan.
2) Konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen.
3) Hubungan kontingensi antara keduanya (nomor : 1 dan nomor :2).
Pemahaman terhadap hubungan-hubungan kontingensi ini memberikan berbagai pedoman bagi
praktek manajemen yang efektif dan efisien. (2)

4. A. Fahamilah mengenai struktur organisasi mekanis dan struktur organisasi organis pelajari
apa yang menjadi perberdaan keduanya! B. Amatilah satu organisasi publik di sekitar anda,
kemudian anda analisis bagaimana struktur orgaisasi nya jika dilihat dari indikator-indikator
yang ada pada stuktur organisasi mekasnis dan struktur organis!.
Jawaban :
Model organisasi mekanistik relatif lebih formal dibandingkan dengan model organisasi
organik. Berikut beberapa perbedaan antara model organisasi mekanistik dan model organisasi
organik.
No. Model Organisasi Mekanistik Model Organisasi Organik
Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang
Proses kepemimpinan tidak mencakup
keyakina dan kepercayaan antara atasan dan
persepsi tentang keyakinan dan
1 bawahan dalam segala persoalan. Bawahan
kepercayaan. Bawahan merasa tidak bebas
merasa bebas mendiskusikan masalah dengan
mendiskusikan masalah dengan atasan.
atasan.
Proses motivasi hanya menyadap motif
Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi
2 fisik, rasa aman, dan ekonomik melalui
melalui metode partisipasi.
perasaan takut dan sanksi.
Proses komunikasi berlangsung
Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa
sedemikian rupa sehingga informasi
sehingga informasi mengalir secara bebas ke
3 mengalir ke bawah cenderung terganggu,
seluruh organisasi yaitu ke atas, kebawah dan
tidak akurat, dan dipandang dengan rasa
kesamping.
curiga.
Proses interaksi bersifat tertutup dan
4 Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif.
terbatas.
Proses pengambilan keputusan hanya Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di
5
terjadi di tingkat puncak. semua tingkatan melalui proses kelompok.
Proses penyusunan tujuan dilakukan di Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya
6 tingkat puncak organisasi tanpa partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran
mendorong adanya partisipasi. yang tinggi
Proses kendali dipusatkan dan Proses kendali menyebar ke seluruh organisasi
7 menekankan upaya memperhalus dan menekankan pemecahan masalah dan
kesalahan atas kekeliruan yang terjadi. pengendalian diri sendiri.

ORGANISASI MEKANIK
Contoh Organisasi Mekanik dengan profil seperti berikut:
Nama perusahaan : PT.RADIO ANTARES
Didirikan : 25 oktober 1996
Nomor Anggotan PRSSNI : 066-1/1971
Frekuensi : 98.6 Mhz
Kekuatan Pemancar : 1500 Watt
Radius yang dipancarkan : 90 Km
Alamat Kantor dan Station : Jl. Merdeka 92A Lt. II Garut 44151
Telepon : 0262-233555, 234972
Fax : 0262-233555
Website : www.antaresfm.com 
Menurut saya organisasi diatas merupakan organisasi Mekanik dikarenakan; adanya
struktur yang menurut kami hal tersebut bersifat folmal seperti contohnya adanya struktur
organisasi yang mengikat pekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing, serta
pekerja yang dianggap profesional karena menggantungkan financial-nya. Telah mendapatkan
izin dari instansi-instansi yang dianggap penting untuk mendirikan sebuah PT. Yang bernama
RADIO ANTARES yang bergerak dibidang penyiaran, memiliki landasan hisroris, landasan
oprasional, Visi dan Misi yang jelas dan memperkuat arah tujuan yang ingin dicapai.

Anda mungkin juga menyukai