Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi merupakan suatu wadah perkumpulan orang orang yang saling
bekerjasama demi menuju tujuan bersama. Organisasi didirikan oleh sekelompok
orang yang memiliki alasan tersendiri. Organisasi didirikan sebagai alat untuk
mencapai suatu tujuan sehingga organisasi sangat diperlukan oleh masyarakat. Oleh
karena itu, suatu organisasi dalam arus globalisasi seperti sekarang ini, haruslah
dibangun sebagai organisasi yang memiliki sifat fleksibel dan mudah dikontrol untuk
menerima dan menanggapi perubahan yang cepat didalam pasar, teknologi, kompetisi
dan kebutuhan pelanggan yang relative berubah sesuai dengan perkembangan zaman
atau perubahan yang terjadi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi organisasi?
2. Apa definisi teori?
3. Mengapa orang berorganisasi?
4. Apa definisi teori organisasi?
5. Bagaimana perkembangan teori organisasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengatahui apa definisi organisasi
2. Mengatahui apa definisi teori
3. Mengatahui mengapa orang berorganisasi
4. Mengetahui apa definisi teori organisasi
5. Mengatahui bagaimana perkembangan teori organisasi

BAB II
PEMBAHASAN

1
A. Definisi Organisasi
Menurut Wikipedia, Organisasi (Yunani: , organon - alat) adalah
suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan bersama. Dalam
ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu,
terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian
mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku
organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).
Organissi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan
bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama - sama dan
merealisasikan tujuanya Definisi organisasi juga dikemukakan oleh para ahli, berikut
ini adalah definisi organisasi menurut beberapa ahli:

1. Organisasi menurut Stoner


Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-
orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi menurut James D Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.
3. Organisasi menurut Chester I Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih.
4. Organisasi menurut James L. Gibson
Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masayarakat dapat meraih hasil
yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri.
Dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih)
yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

B. Definisi Teori
Teori adalah seperangkat konsep/konstruk, defenisi dan proposisi yang
berusaha menjelaskan hubungan sistimatis suatu fenomena, dengan cara memerinci
hubungan sebab-akibat yang terjadi.

2
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn
mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran pemikiran teoritis yang mereka
definisikan sebagai menentukan bagaimana dan mengapa variable-variabel dan
pernyataan hubungan dapat saling berhubungan
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan
yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum,
teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada
sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori
umumnya hanya diterima secara "sementara" dan bukan merupakan pernyataan akhir
yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan
kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan
pada pembuktian matematika.
Sedangkan secara lebih spesifik di dalam ilmu sosial, terdapat pula teori
sosial. Neuman mendefiniskan teori sosial adalah sebagai sebuah sistem dari
keterkaitan abstraksi atau ide-ide yang meringkas dan mengorganisasikan
pengetahuan tentang dunia sosial Perlu diketahui bahwa teori berbeda dengan
idiologi, seorang peneliti kadang-kadang bias dalam membedakan teori dan ideologi.
Terdapat kesamaan di antara kedunya, tetapi jelas mereka berbeda. Teori dapat
merupakan bagian dari ideologi, tetapi ideologi bukan teori. Contohnya adalah
Aleniasi manusia adalah sebuah teori yang diungkapakan oleh Karl Marx, tetapi
Marxis atau Komunisme secara keseluruhan adalah sebuah ideologi.
Dalam ilmu pengetahuan, teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau
kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu.
Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga
merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya. Manusia membangun
teori untuk menjelaskan, meramalkan, dan menguasai fenomena tertentu (misalnya,
benda-benda mati, kejadian-kejadian di alam, atau tingkah laku hewan). Sering kali,

3
teori dipandang sebagai suatu model atas kenyataan (misalnya : apabila kucing
mengeong berarti minta makan). Sebuah teori membentuk generalisasi atas banyak
pengamatan dan terdiri atas kumpulan ide yang koheren dan saling berkaitan.
Istilah teoritis dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang diramalkan
oleh suatu teori namun belum pernah terpengamatan. Sebagai contoh, sampai dengan
akhir-akhir ini, lubang hitam dikategorikan sebagai teoritis karena diramalkan
menurut teori relativitas umum tetapi belum pernah teramati di alam. Terdapat
miskonsepsi yang menyatakan apabila sebuah teori ilmiah telah mendapatkan cukup
bukti dan telah teruji oleh para peneliti lain tingkatannya akan menjadi hukum ilmiah.
Hal ini tidaklah benar karena definisi hukum ilmiah dan teori ilmiah itu berbeda.
Teori akan tetap menjadi teori, dan hukum akan tetap menjadi hukum

C. Alasan orang berorganisasi


Herbert G. Hicks mengemukakan dua alasan mengapa orang memilih untuk
berorganisasi:
1. Alasan Sosial (social reason), sebagai zoon politicon
Mahluk hidup secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting
berorganisasi demi pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini
dapat kita temui pada organisasi-organisasi yang memiliki sasaran
intelektual, atau ekonomi.
2. Alasan Materi (material reason)
Melalui organisasi manusia dapat melakukan tiga macam hal yang tidak
mungkin dilakukannya sendiri yaitu: memperbesar kemampuannya,
menghemat waktu untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan, serta mendapat
manfaat dari pengetahuan dari orang orang yang telah berpengalaman.

D. Teori Organisasi
Teori organisasi adalah suatu studi tentang bagaimana organisasi menjalankan
fungsinay dan bagaimana timbale baliknya antara orang orang di dalamnya maupun
disekitarnya. Teori organisasi juga diartikan sebagai suatu pandangan dalam
memecahkan masalah tentang organisasi.

4
TEORI ORGANISASI adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah
organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang
bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan
misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja
organisasi tersebut.
Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah
sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan mekanisme kerjasama dua orang
atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori
organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap
individu.
Dalam pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah teori-teori
organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga
sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan teori
organisasi modern.
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional,
yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan
ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan,
kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi
dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik
sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan
petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini
juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan
yang sama dan mempunyai efek yang sama
Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan
manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas
dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek
psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok
kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan suatu

5
organisasi sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori
neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di
Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.
Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-
hal sebagai berikut:
a. Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
b. Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
c. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior
untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
Teori modern ditandai dengan ahirnya gerakan contingency yang dipelopori
Herbert Simon, yang menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-
prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi
yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan
Robert Kahn dalam bukunya the social psychology of organization mengenalkan
perspektif organisasi sebagai suatu sistem terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan
keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang
penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya, dan perlunya organisasi
menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap
bertahan
Teori modern yang kadang kadang disebut juga sebagai analisa system pada
organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen.
Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling
ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu
system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi
merupakan system terbuka.

E. Perkembangan teori organisasi


Perkembangan teori Organisasi berkembang melalui 3 pendekatan yang
munculnya berurutan, yaitu Pendekatan Klasik yang memperkenalkan cara membagi
kegiatan kepada anggota organisasi sehingga setiap orang mendapat beban kerja yang
merata dan sesuai kapasitasnya. Pendekatan Neoklasik menemukan bahwa iklim

6
organisasi juga perlu dijaga agar selain ditugasi beban kerja yang merata dan sesuai
kapasitasnya, anggota organisasi juga bisa bekerja dengan nyaman karena dalam
organisasi terdapat suasana kerja yang baik. Pendekatan Modern menemukan bahwa
setelah beban kerja terdistribusi dengan baik dan suasana kerja juga nyaman,
organisasi juga perlu disesuaikan dengan kondisi luar (lingkungannya) agar bisa
hidup dan berkembang dengan baik.
Pendekatan awal ( Teoritikus Tipe 1 ) terhadap teori organisasi pada
permulaan abad 19 menganggap organisasi sebagai alat mekanis untuk mencapai
tujuan dengan memperhatikan pencapaian efisiensi di dalam fungsi - fungsi intern
yang ada dalam organisasi.
Pada teoritikus Tipe 2 yang melaksanakan dibawah asumsi system tertutup
namun menekankan hubungan informasi dan motivasi motivasi non-ekonomis yang
beroperasi atau berlangsung didalam sebuah organisasi. Organisasi tidak selalu
berjalan lancar dan mulus. Manajemen dapat merancang hubungan dan aturan formal,
namun diciptakan pula hubungan informal untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan
social para anggotanya.
Pada teoritikus Tipe 3, organisasi menjadi alat untuk mencapai tujuan. Mereka
memfokuskan pada sasaran, teknologi, dan ketidak pastian lingkungan sebagai
komponen utama yang menentukan struktur yang tepat dan seharusnya berlaku dalam
organisasi., dengan kata lain struktur yang sesuai dengan komponen tersebut akan
membantu pencapaian tujuan organisasi, sebaliknya penerapan struktur yang salah
akan mengancam kelangsungan suatu badan organisasi.
Pendekatan untuk memahami organisasi sangat dipengaruhi oleh para
teoritikus Tipe 4. Perspekstif social digunakan kembali, namun dalam kerangka kerja
system terbuka. Hasilnya adalah pandangan bahwa struktur bukanlah merupakan
usaha yang rasional dari para manajer untuk menciptakan struktur paling efektif,
namun merupakan hasil dari suatu pertarungan politis diantar koalisi-koalisi didalam
organisasi untuk memperebutkan kekuasaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
gambar di bawah!

7
8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori organisasi adalah suatu studi tentang bagaimana organisasi menjalankan
fungsinay dan bagaimana timbale baliknya antara orang orang di dalamnya maupun
disekitarnya. Teori organisasi juga diartikan sebagai suatu pandangan dalam
memecahkan masalah tentang organisasi. Perkembangan teori Organisasi
berkembang melalui 3 pendekatan yang munculnya berurutan, yaitu Pendekatan
Klasik, Neo-Klasik, dan Modern.

B. Saran
Kita sebaiknya aktif dalam berbagai organisasi karena organisasi sangat
tembantu kita dalam mencapai tujuan dan kebutuhan kebutuhan hidup.

9
DAFTAR PUSTAKA

Diakses dari http://arrosyadi.wordpress.com pada tanggal 25 Januari 2017

Diakses dari http://id.wikipedia.org pada tanggal 25 Januari 2017

Nursanto. 2002. Dasar Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: andi offset.

Sukanto, dkk. 2001. Organisasi Perusahaan (Teori Struktur dan perilaku).


Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai