3. Junaidi, SE
A. PENDAHULUAN
Isu merupakan presentasi sebuah kesenjangan antara praktek dengan kondisi
ideal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yang
dikedepankan untuk ditanggapi, kabar yang tidak jelas asalnya dan tidak terjamin
kebenarannya, desas desus. Jadi isu suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di
luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif
terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis. Kontemporer yaitu sewatu, jadi
isu isu kontemporer yaitu berita yang terjdai sewaktu yang sama.
Indonesia tidak terlepas dari berbagai isu yang muncul setiap harinya, mulai dari
diberitakan di media televisi, Koran, atau gawai-gawai. Beberapa isu menjadi masalah
besar yang memerlukan penanganan yang cepat dan tepat. Suatu pokok persoalan
yang terjadi pada masa sekarang dan menjadi sebuah permasalahan yang masih
eksis terjadi di masyarakat, isu tersebut timbul dari faktor internal maupun faktor
eksternal.
B. IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI ISU AKTUAL
Berdasarkan yang kami amati saat ini ada beberapa isu global yang menimbulkan
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT) terhadap kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, isu global tersebut diantaranya;
1. Tingkat pendidikan penduduk Indonesia didominasi berpendidikan rendah
JawaPos.com
Ketua MPR Bambang Soesatyo menyoroti tingkat pendidikan masyarakat
Indonesia. Dia mengungkapkan dalam statistik pendidikan 2021 yang baru dirilis
Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat pendidikan penduduk Indonesia didominasi
penduduk berpendidikan rendah. Dia berharap kondisi ini terus diperbaiki. Beliau
menuturkan jumlah penduduk yang tamat jenjang pendidikan menengah masih
29,21 persen. Kemudian yang lulus jenjang pendidikan tinggi hanya 9,67 persen.
Di luar itu lulusan sekolah dasar atau bahkan tidak tamat sekolah dasar.
2. Peningkatan penggunaan media sosial dikalangan remaja dan dampaknya pada
kesehatan mental mereka
Suara.com
Penggunaan media sosial dan waktu layar secara umum telah meningkat tajam di
kalangan remaja, dengan menghabiskan hampir setengah jam di platform
tersebut. Hal ini diketahui dari sebuah survei tentang penggunaan waktu layar
serta media sosial tahun 2021 yang dilakukan Common Sense Media. Pada saat
yang sama, masalah kesehatan mental, seperti depresi, juga telah meningkat di
kalangan remaha sejak awal tahun 2010-an. Media sosial memang memiliki dua
dampak, baik positif maupun negatif. Namun, salah satu efek samping buruknya
yang paling disorot adalah hubungannya dengan kesehatan mental.
3. Potensi paparan radikalisme ke kalangan urban gen Z
Jakarta
Direktur Perlindungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
Brigjen Imam Margono mengungkapkan potensi tinggi paparan radikalisme ke
kalangan urban, Gen Z, dan mereka yang aktif di internet. Menurutnya, hal ini
perlu dicegah sedini mungkin. Pentahapan radikalisasi dimulai dari keberadaan
kelompok-kelompok kecil yang tidak terafiliasi dengan kelompok teror. Namun
membangun keterikatan ideologi (ideological engagement), hingga kemudian
menumbuhkan fase radikalisasi dan mengglorifikasi kegiatan-kegiatan yang
menjadi katalisator bagi individu-individu untuk bergabung ke dalam kelompok
teror,
4. Narkoba dikalangan masyarakat
Timesindonesia, Jakarta
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) dalam kurun waktu tahun
2021 hinggaa pertengahan tahun 2022 telah berhasil mengungkap 55.392 kasus
tindak pidana narkoba dan 71.994 orang tersangka, dengan barang bukti narkoba
42,71 ton sabu;71,33 ton ganja; 1.630.102,69 butir ekstasi; dan 186,4 Kg kokain.
5. Berita hoax mengenai vaksin covid-19
Untuk menentukan isu prioritas dilakukan analisa penetapan isu menggunakan metode
USG. Urgency (U) artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness (S) artinya seberapa serius suatu isu harus
segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth (G) adalah
seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak segera ditangani.
Penilaian isu dengan metode USG ini akan menggunakan skala Likert, yaitu : Skor
1.Tidak Mendesak/ Serius/ Berdampak; skor 2. Kurang Mendesak/ Serius/ Berdampak; 3.
Cukup Mendesak/ Serius/ Berdampak; 4. Mendesak/ Serius/ Berdampak ; 5. Sangat
Mendesak/Serius/ Berdampak.
Man Machine
Environment Method
Pada diagram fish bone diatas da[at disimpulkan nahwa penyebab dari isi yaitu;
1. Man, Seseorang belum memiliki pemahaman pancasila dan agama yang baik
2. Machine, Mudahnya penyebaran informasi oleh perilaku radikal
3. Environment, Pendidikan dan ekonomi yang rendah
4. Method, Sulitnya mengidentifikasi perilaku dan penyebaran radikal
E. DAMPAK TERJADINYA ISU
Dampak yang ditimbulkan apabila mengabaikan isu tersebut yaitu :
1. Dapat memecah persatuan NKRI
2. Rusaknya generasi muda yang merupakan masa depan bangsa ini
3. Dapat menyebabkan terjadinya kekerasan yang menimbulkan hilangnya nyawa
F. GAGASAN PENYELESAIAN ISU