C. PENDEKATAN KASUS
Gejala patologi sosial dapat
diuraikan secara terperinci melalui aspek
berikut : 1.) aspek ancaman. Aspek
tersebut menimbulkan disfungsi dari
faktor pembentuk tatanan sosial
masyarakat yakni individu. Individu
yang ditekankan dalam konteks ini
adalah anak jalanan yang sebagian besar
waktunya dihabiskan dengan hidup di
Berdasarkan grafik di atas, indeks jalan. Keberadaan mereka seringkali
tingkat kriminalitas tertinggi adalah dianggap sebagai sampah masyarakat
kasus memperkerjakan anak di bawah dan umumnya memiliki tingkat
umur. Eksploitasi anak secara berlebihan pendidikan yang rendah. 2.) aspek
ini membuat hasrat mereka untuk tantangan. Tingkat pendidikan yang
mendapatkan pundi-pundi rupiah rendah, dapat memicu terjadinya tindak
semakin tinggi. Namun cara-cara yang kriminalitas. Dorongan untuk berbuat
digunakan acapkali bersifat kriminal. kriminal tersebut disebabkan oleh dua
Misalnya menjadi seorang pencopet di faktor, yakni faktor internal dan
jalan raya maupun kendaraan umum. eksternal. Faktor internal berasal dari
Blackmar dan Billin (1923) hasrat dan keinginan diri sendiri untuk
menyatakan bahwa patologi sosial memenuhi kebutuhan di tengah pesatnya
diartikan sebagai kegagalan individu perkembangan teknologi. Faktor
dalam menyesuaikan diri dengan eksternal muncul dari lingkungan tempat
kehidupan sosial masyarakat. Akibatnya, tinggal mereka sehari-hari . Pengawasan
tatanan sosial masyarakat menjadi tidak yang kurang dan didikan yang keras,
sinergis dan harmonis. Gejala patologi cenderung membentuk kepribadian yang
sosial dinilai sebagai suatu penyakit negatif. Di sisi lain, labilitas emosi anak-
yang harus dihilangkan dari masyarakat. anak tersebut masih tergolong tinggi.
berlaku untuk kurun waktu yang cukup Semangat positif ini diyakini dapat
dimana manusia hidup.” menambah keceriaan anak jalanan saat
Manfaat dari adanya pengembangan diberikan pengarahan. Selanjutnya pada
sumber daya manusia melalui lingkup yang lebih luas yakni
pendidikan adalah tersedianya berbagai masyarakat, dapat menyalurkan bantuan
macam program pendidikan dan langsung di lapangan. Langkah yang
pelatihan yang pada akhirnya dapat bisa diambil yaitu dengan menyediakan
mendorong peningkatan dalam keahlian tempat kegiatan mengajar secara
dan mengurangi angka buta huruf sukarela maupun melalui sosialisasi
(Todaro, 2005) amal.
Salah satu upaya yang dapat Kegiatan yang dilakukan oleh
dilakukan untuk meningkatkan kualitas komunitas Aksara Semesta ini mengacu
SDM di bidang pendidikan ialah melalui pada pengamalan pancasila sila ke-2.
komunitas “Aksara Semesta”. Dalam membangun paradigma ekonomi,
Komunitas ini bergerak pada kegiatan diperlukan rasa kemanusiaan dan saling
bakti sosial yang dilakukan di tempat mengayomi. Dengan begitu, sistem
berkumpulnya anak-anak jalanan. ekonomi pancasila dapat menjadi
Prospek utama dari komunitas ini adalah pedoman bangsa Indonesia dalam
menekan angka buta huruf dan kehidupan ekonomi dan bernegara.
menciptakan generasi penerus bangsa Pembangunan ekonomi harus bebas dari
yang terampil dan kreatif. Komunitas unsur-unsur yang dapat menindas rakyat
Aksara Semesta ini dapat membuka kecil, seperti monopoli dan persaingan
ruang interaksi antar masyarakat dari bebas.
berbagai kalangan ekonomi dan tingkat Peran pemerintah dalam penanganan
pendidikan. Tentu saja hal ini harus kasus anak jalanan ini tertuang dalam
didasari oleh tekad yang kuat demi amanat UUD 1945 Pasal 34 yang
terciptanya rasa kepedulian antar sesama berbunyi “ Fakir miskin dan anak-anak
manusia. Bentuk kepedulian tersebut terlantar dipelihara oleh negara”.
menjadi pondasi untuk membangun Pemerintah kelurahan atau kecamatan
ekonomi yang lebih baik serta dilandasi dapat berkontribusi melalui alokasi dana
oleh semangat kebersamaan. Perlahan dan tempat. Secara teknis, pemerintah
namun pasti, stigma negatif terhadap dapat melakukan penyebaran informasi
anak jalanan akan berkurang. melalui situs resmi milik pemerintah,
Semua pihak dapat terlibat aktif surat edaran, dan bantuan logistik
dalam penyelenggaraan kegiatan berupa alat-alat tulis. Solusi lanjutan
tersebut. Dimulai dari lingkup guna penanganan masalah ini adalah
masyarakat terkecil yakni keluarga, tiap menekankan arti penting semangat
anggota keluarga dapat menyisihkan gotong royong, solidaritas, dan
uang atau menyumbangkan barang pemenuhan hak bagi setiap warga
seikhlasnya untuk membantu negara Indonesia. Terlebih bagi anak
memfasilitasi terlaksananya kegiatan. jalanan agar kelak di kemudian hari taraf
Dalam lingkup sekolah, pelajar dapat kehidupan mereka kian membaik.
menyempatkan waktunya untuk turut E. SIMPULAN
andil dalam kegiatan mengajar. Ilmu Patologi sosial merupakan penyakit
yang sudah didapatkan di sekolah, dapat masyarakat yang harus dihilangkan.
diterapkan langsung di masyarakat. Gejala patologi sosial yang menjangkit