Anda di halaman 1dari 12

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Syafril

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 030727076

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4341/TeoriOrganisasi

Kode/Nama UPBJJ : 16/Pekanbaru

Masa Ujian : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban

1. Tujuan Organisasi adalah memuaskan Lingkungan yaitu pelanggan dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan terhadap organisasi (stakeholders). Organisasi memproduksi barang
dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Agar kelangsungan produksi barang dan
jasa dapat menjamin dan dapat memenangkan persaingan maka organisasi perlu menjaga
hubungan baik dengan stakeholdernya.
berdasarkan pernyataan diatas, silahkan saudara kontruksikan dalam sebuah kasus
baik dalam organisasi pemerintahan/orgasisasi privat. Seperti apa Tindakan
organisasi dalam memuaskan kebutuhan lingkungan (stakeholders)
Jawaban :
Stakeholder
Konsep stakeholder pertama kali digunakan dalam sebuah memorandum internal 1963 di
Stanford Research. Lembaga ini mendefinisikan pemangku kepentingan sebagai  kelompok-
kelompok yang tanpa dukungan organisasi akan berhenti untuk eksis. Teori ini kemudian
dikembangkan dan diperjuangkan oleh R. Edward Freeman (1984) yang mengidentifikasi
stakeholder sebagai kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
suatu pencapaian tertentu.                                                                                
Organisasi Bisnis
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
 Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
 James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama .
 Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Pengertian dan Jenis Stakeholder
Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik
secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap
perusahaan. Individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat dikatakan sebagai
stakeholder  jika memiliki karakteristik seperti yang diungkapkan oleh Budimanta dkk, 2008
yaitu mempunyai kekuasaan, legitimasi, dan kepentingan terhadap perusahaan.
Stakeholders ini secara umum bisa di bagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang
di dalam perusahaan atau di sebut internal stakeholders dan yang berada di luar perusahaan yang
di sebut external stakeholder.
Stakeholders Internal Stakeholders External
1. Pemegang saham 1. Konsumen
2. Manajemen dan Top Executive 2. Penyalur
3. Karyawan 3. Pemasok
4. Keluarga Karyawan 4. Bank
5. Pemerintah
6. Pesaing
7. Komunitas
8. Pers
  Pendekatan tipe ini akan banyak menimbulkan konflik karena perusahaan memisahkan
diri dengan para stakeholder baik yang berasal dari dalam perusahaan dan dari luar perusahaan.
Konflik yang mungkin terjadi di dalam perusahaan adalah tekanan dari karyawan yang menuntut
perbaikan kesejahteraan.Tekanan tersebut bisa berupa upaya pemogokan menuntut perbaikan
sistem pengupahan dan sebagainya. Jika pemogokan tersebut terjadi dalam jangka waktu yang
lama maka hal itu bisa mengganggu aktifitas operasi perusahaan dan mengakibatkan kerugian
bagi perusahaan.Sedangkan konflik yang mungkin terjadi dari luar perusahaan adalah munculnya
tuntutan dari masyarakat karena dampak pembuangan limbah perusahaan yang berpotensi
menimbulkan kerugian signifikan bagi perusahaan apabila diperkarakan secara hukum.
New-corporate relation menekankan kolaborasi antara perusahaan dengan
seluruhstakeholder-nya sehingga perusahaan bukan hanya menempatkan dirinya sebagai bagian
yang bekerja secara sendiri dalam sistem sosial masyarakat karena profesionalitas telah menjadi
hal utama dalam pola hubungan ini. Hubungan perusahaan dengan internal
stakeholders dibangun berdasarkan konsep kebermanfaatan yang membangun kerjasama untuk
bisa menciptakan kesinambungan usaha perusahaan sedangkan hubungan dengan stakeholder di
luar perusahaan bukan hanya bersifat transaksional dan jangka pendek namun lebih kepada
hubungan yang bersifat fungsional yang bertumpu pada kemitraan selain usaha untuk
menghimpun kekayaan yang dilakukan oleh perusahaan, perusahaan juga berusaha untuk
bersama-sama membangun kualitas kehidupan external stakholders.
Adapun pihak yang memiliki kepentingan utama atau stakeholder dalam organisasi bisnis
antara lain :
1. Pemilik (owner)
Pada awalnya suatu bisnis dimulai dari ide seseorang atau lebih tentang suatu barang atau jasa
dan mereka mengeluarkan uangnya (modal) untuk membiayai usaha tersebut, karena mereka
memiliki keyakinan bahwa kelak dikemudian hari akan mendapatkan imbalan (keuntungan) dan
mereka mengorganisasi, mengelola dan menanggung segala resiko bisnis.
2. Karyawan (employee)
Adalah orang yang diangkat dan ditugaskan untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Kinerja
perusahaan sangat bergantung pada kinerja seluruh karyawan, baik secara individu maupun
secara kelompok
3. Kreditor (creditor)
Adalah lembaga keuangan atau individu yang memberikan pinjaman kepada perusahaan.
Kreditor sebagai pemberi pinjaman, umumnya mengajukan persyaratan tertentu untuk
meyakinkan bahwa uang yang mereka pinjamkan kelak akan dapat dikembalikan tepat waktu
,sesuai jumlah dan berikut prestasinya
4. Pemasok (supplier)
Pemasok adalah partner kerja dari perusahaan yang siap memenuhi ketersediaan bahan baku,
oleh karena itu kinerja perusahaan juga sebagian tergantung pada kemampuan pemasok dalam
mengantarkan bahan baku dengan tepat waktu.
5.  Pelanggan (customer)
Suatu perusahaan tidak akan bertahan lama tanpa ada seorang customer. Customer merupakan
target dari suatu perusahaan untuk menjualkan hasil produksinya. Untuk menarik
seorangcustomer, suatu perusahaan harus menyediakan produk dan layanan yang terbaik serta
harga yang bersahabat.
Fungsi dan Tujuan Stakeholder
Memperhatikan uraian di atas maka dapat dipahami bahwa stakeholder dalam organisasi
bisnis adalah berbagai pihak yang memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung dengan
sukses tidaknya proses bisnis yang berlangsung. Pihak-pihak tersebut di antaranya adalah
pemilik (owner), karyawan (employee), kreditor (Creditor), pemasok (supplier), dan customer.
 
Pertentangan antar Kepentingan Stakeholder
            Stakeholder utama dalam sebuah implementasi adalah pihak top management (termasuk
pemilik) dari perusahaan. Kepentingan utama dari kelompok ini adalah meningkatnya kinerja
perusahaan, yang diukur denan naiknya laba perusahaan. Kelompok ini juga memiliki 
kepentingan untuk menjaga kesinambungan usaha mereka dalam laju yang masih dapat
dikendalikan. Sementara pada level manajemen menengah dan operator, kepentingan utamanya
adalah kemudahan kerja. Kemudahan tersebut meliputi kemudahan input data hingga kemudahan
pembuatan laporan data transaksional maupun periodik.
Saling Ketergantungan Antara Stakeholder
Dalam sebuah organisasi terdapat saling ketergantungan antara stakeholder satu dengan
lainnya.Karena pada masa kini stakeholder tidak terbatas pada mereka para pelaku dalam usaha
bisnis, tetapi stakeholder tersebut juga mncakuo pihak luar seperti masyarakat dan
pemerintah.Realitanya , sebagai konsekuensi alam alamiah bahwa manusia adalah makhluk
sosial maka mereka butuh orang lain dalam menjalankan aktivitas sehari-hari mereka. Kenyataan
ini pula yamg semakin menunjukkan bahwa dalam suatu oraganisasi, dimana Stakeholder
tersebut memiliki ketergantungan terhadap lainnya.Hal ini kemudian disebut dengan pola
ketergantungan antar Stakeholder.Saling ketergantungan tersebut merupakan sesuatu yang tidak
dapat dihindarkan.saling ketergantungan tersebut mencakup hubungan dan pengaruh para
pemangku kepentingan.

2. Lingkungan mikro internal menurut hatch hubungan organisasi dengan lingkungan umum
diantaranya adalah: lingkungan social,lingkungan budaya, lingkungan hukum, lingkungan,
lingkungan ekonomi, lingkungan politik, lingkungan fisik atau alam.
silahkan anda fahami apa yang dimaksud dengan lingkungan social dan budaya
menurut hatch seperti yang ada di modul, kemudian identifikasi 2
provinsi/kabupaten/kota yang ada di Indonesia berdasakan perbedaan lingkungan
social dan budaya nya yang membentuk suatu aturan/perilaku di dua daerah tersebut!
Jawaban :
Lingkungan sosial budaya adalah lingkungan antarmanusia yang meliputi: pola-pola
hubungan sosial serta kaidah pendukungnya yang berlaku dalam suatu lingkungan spasial
(ruang); yang ruang lingkupnya ditentukan oleh berlakunya pola-pola hubungan sosial tersebut
(termasuk perilaku manusia di dalamnya); dan oleh tingkatrasa integrasi mereka yang berada di
dalamnya.
Lingkungan sosial budaya terbentuk mengikuti keberadaan manusia di muka bumi. Oleh
karena itu, lingkungan sosial budaya sudah ada sejak makhluk manusia atau homo sapiens iniada
atau diciptakan, lingkungan sosial budaya lebih menekankan aspek manusia dalam lingkup
budaya. Lingkungan sosial budaya mengalami perubahan sejalan dengan peningkatan
kemampuan adaptasi kultural manusia terhadap lingkungannya.

1. Provinsi Banten
Sebagian besar anggota masyarakat memeluk Agama Islam dengan semangat religius
yang sangat tinggi, tetapi pemeluk agama lain dapat hidup berdampingan dengan damai. Potensi
dan kekhasan budaya masyarakat Banten, antara lain Seni Bela Diri Pencak Silat, Debus,
Rudad, Umbruk, Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Dog-dog, Palingtung, dan Lojor. Di
samping itu juga terdapat peninggalan warisan leluhur antara lain Masjid Agung Banten Lama,
Makam Keramat Panjang, dan masih banyak peninggalan lainnya.
Di Provinsi Banten terdapat Suku Baduy.. Suku Baduy Dalam merupakan suku asli
Sunda Banten yang masih menjaga tradisi anti modernisasi, baik cara berpakaian maupun pola
hidup lainnya. Suku Baduy-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng
seluas 5.101,85 hektare di daerah Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
Perkampungan masyarakat Baduy umumnya terletak di daerah aliran Sungai Ciujung di
Pegunungan Kendeng. Daerah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang
harus dipelihara dan dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak.

2. Provinsi Jawa Barat


Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia, dari
Ujung Kulon di ujung barat pulau Jawa hingga sekitar Brebes (mencakup wilayah administrasi
provinsi Jawa Barat, Banten, sebagian DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah. Jawa Barat
merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Karena letaknya yang
berdekatan dengan ibu kota negara maka hampir seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia
terdapat di provinsi ini. 65% penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda yang merupakan
penduduk asli provinsi ini. Suku lainnya adalah Suku Jawa yang banyak dijumpai di daerah
bagian utara Jawa Barat, Suku Betawi banyak mendiami daerah bagian barat yang bersempadan
dengan Jakarta. Suku Minang dan Suku Batak banyak mendiami Kota-kota besar di Jawa Barat,
seperti Bandung, Cimahi, Bogor, Bekasi, dan Depok. Sementara itu Orang Tionghoa banyak
dijumpai hampir di seluruh daerah Jawa Barat.
KEBUDAYAAN SUKU SUNDA
Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi
bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan. Kebudayaan- kebudayaan
tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :
SISTEM KEPERCAYAAN
Hampir semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang tidak beragama
Islam, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal di Banten. Tetapi juga ada yang beragama
Khatolik, Kristen, Hindu, Budha. Praktek-praktek sinkretisme dan mistik masih dilakukan. Pada
dasarnya seluruh kehidupan orang Sunda ditujukan untuk memelihara keseimbangan alam
semesta.
Keseimbangan magis dipertahankan dengan upacara-upacara adat, sedangkan
keseimbangan sosial dipertahankan dengan kegiatan saling memberi (gotong royong). Hal yang
menarik dalam kepercayaan Sunda, adalah lakon pantun Lutung Kasarung, salah satu tokoh
budaya mereka, yang percaya adanya Allah yang Tunggal (Guriang Tunggal) yang menitiskan
sebagian kecil diri-Nya ke dalam dunia untuk memelihara kehidupan manusia (titisan Allah ini
disebut Dewata). Ini mungkin bisa menjadi jembatan untuk mengkomunikasikan Kabar Baik
kepada mereka.

3. Mendapatkan fasilitas Pelayanan public identic dengan birokrasi yang berbelit belit, antrian
yang Panjang, praktik percaloan, ketidak pastian waktu penyelesaian, tempat yang tidak
nyaman, petugas pelayan yang tidak ramah dan keluhan keluhan lain dari masyarakat.
Contohnya dalam pembayaran berbagai jenis pajak, mempuat KTP, KK, Akta kelahiran,
pembuatan paspor, perizinan usaha, pendaftaran sekolah negeri, pendaftaran BPJS
Kesehatan dan penggunaan fasilitas BPJS dan masih banyak lagi yang lainya.
dari ilustrasi diatas identifikasi menurut saudara apa yang harus dilalukan atau pun
sudah dilakukan oleh pemerintah dengan bantuan teknologi agar masyarakat lebih
nyaman dalam mendapatkan fasilitas pelayanan public (minimal 3 identifikasi kasus)
Jawaban :
Perkembangan paradigma administrasi publik dalam mengantisipasi kemajuan TIK
misalnya kemajuan elektronik berbasis internet. Model ini, diharapkan dapat membantu
organisasi pemerintah untuk menyediakan pelayanan publik berupa produk dan jasa dengan
harga yang lebih rendah, meningkatkan efisiensi, pengurangan biaya produksi serta dapat
meningkatkan kerja sama/koordinasi baik antar pemerintah dengan masyarakat, pemerintah
dengan pihak swasta maupun antar pusat dan daerah.
E-Government sering dideskripsikan secara beragam oleh masing-masing-masing
individu atau institusi. Dalam cakupan negara, pemahaman mengenai konsep e-government di
suatu negara tidak dapat dipisahkan dengan kondisi internal dari negara yang bersangkutan.
Menurut World Bank yang dikutip oleh Setyadi (2003) mendefinisikan e-government yang mana
dapat berarti bahwa e-government mengacu pada pemanfaatan TIK oleh institusi pemerintah,
seperti Wide Area Network, Internet, Mobile Computing, yang selanjutnya dapat mendukung
transformasi hubungan dengan warga negara, pelaku bisnis, dan institusi pemerintah lainnya.
Pemanfaatan teknologi informasi ini bertujuan untuk menyelenggarakan pelayanan publik yang
lebih baik, meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan bisnis serta industri,
memberdayakan masyarakat melalui akses terhadap informasi, serta meningkatkan efisiensi
manajemen pemerintahan. Keuntungan lain dari pemanfaatan teknologi informasi oleh institusi
pemerintah diantaranya dapat mengurangi korupsi, meningkatkan transparansi, meningkatkan
kenyamanan, meningkatkan pendapatan, dan atau dapat mengurangi biaya.
Sedangkan seperti yang dikemukakan Siagian (1992, h.131) berpendapat bahwa
pelayanan publik adalah aktivitas yang dilakukan untuk memberikan jasa-jasa dan kemudahan
kepada masyarakat dengan mempertimbangkan aspek-aspek sebagai berikut: a. Pelayanan publik
berhubungan dengan kegiatan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan haknya,
b. Pelayanan yang diberikan berupa barang dan jasa yang vital, c. Adanya prinsip-prinsip
efisiensi, efektivitas dan penghematan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Paradigma pelayanan publik berkembang dengan fokus pengelolaan yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan (customer-driven government), hal ini sejalan dengan perkembangan
penyelenggaraan negara dalam rangka mewujudkan pelayanan yang prima dan berkualitas.
Chester Barnard, yang dikutip dalam Kebijakan Kinerja Karyawan menurut Prawirosentono,
(1999, h.28), pengertian efektif dan efisien dikaitkan dengan sistem kerjasama yakni dalam
organisasi perusahaan atau lembaga pemerintahan. Efisiensi, efektifitas dan transparansi
merupakan unsur vital dalam mewujudkan e-Government, sehingga e-Government sangat sejalan
dengan usaha untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance). Disamping itu, e-
Government diharapkan dapat mendukung tata kelola, produktivitas dan efisiensi dalam instansi
pemerintahan dalam peningkatkan petumbuhan ekonomi. Dengan demikian, untuk menghadapi
era global ini Pemerintah Daerah dituntut untuk membangun komitmen di segala bidang.
Memberikan pelayanan publik yang prima merupakan tujuan setiap pemerintah daerah.
Pemerintah daerah saat ini berlomba-lomba menerapkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi untuk dapat membantu mewujudkannya. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut
mencakup aktivitas yang saling berkaitan yaitu pengolahan data, pengelolaan informasi, dan
sistem manajemen. Perkembangan teknologi informasi serta penerapan konektivitas internet ke
dalam tata kelola pemerintah diharapkan mampu mengatasi berbagai macam persoalan melalui
peningkatan efisiensi, inovasi, produktivitas, perluasan jangkauan dan penghematan biaya.
Pelayanan publik yang prima bukan sekedar mengikuti trend global, melainkan diarahkan
untuk mewujudkan good governance, yakni tata pemerintahan yang baik, transparansi serta
akuntabilitas dalam proses pemerintahan. Penerapan teknologi informasi juga diharapkan mampu
memberikan pelayan yang efektif serta efisien terhadap masyarakat, tentu ini merupakan langkah
yang strategis. Namun dalam penerapannya tentu tidak semudah mebalikan telapak tangan, perlu
proses, waktu, dan tahapan yang berkesinambungan
Penerapan teknologi informasi dalam meningkatkan pelayanan publik juga memberikan
peluang yang sangat besar bagi pengembangan daerah. Dimana daerah dapat menggunakan
teknologi informasi untuk mempermudah proses pelayanan, memperkenalkan potensi daerah,
serta meningkatkan interaksi dengan masyarakat dan bisnis.

4. Salah satu contoh penerapannya adalah penerapan dalam suatu organisasi atau instansi
pemerintahan. Penerapan Teknologi Informasi dalam suatu organisasi atau instansi
pemerintahan akan sangat membantu mewujudkan pelayanan publik yang baik bagi
masyarakat pada umumnya. Penerapan tersebut sudah di contohkan di banyak lembaga
instansi pemerintahan mulai dari report online dari kantor daerah, hingga menghasilkan
sebuah output berupa informasi yang di gunakan sebagai langkah pemerintah mengeluarkan
sebuah kebijakan yang di rasakan masyarakat. Masyarakat juga di mudahkan dengan adanya
Aplikasi yang responsif untuk menampung keluhan yang di sampaikan masyarakat sehingga
lembaga tersebut dapat secara langsung menanggapi keluhan yang di sampaikan tersebut.
dari wacana diatas coba analisis oleh anda apa yang dimaksud dengan perencanaan,
strategi dan tujuan organisasi ! kemudian identifikasi apakah strategi Tekonologi
informasi dai pemerintahan termasuk strategi planning Mode atau evolusionary mode
berikan alasanya
Jawaban :
A. Perencanaan
Perencanaan adalah proses berpikir terorganisir sebelumnya tentang tindakan di masa
depan. Ini berarti persiapan rencana, yaitu urutan langkah-langkah yang akan membantu
dalam mencapai tujuan organisasi. Perencanaan adalah salah satu dari lima fungsi
manajemen selain mengatur, mengendalikan, memotivasi & memimpin dan pengambilan
keputusan.
Perencanaan adalah kegiatan berorientasi masa depan yang terjadi dalam keputusan rutin
keluarga, kelompok teman, perguruan tinggi, pemerintah, dan yang paling penting dalam
manajemen bisnis. Dibutuhkan keterampilan penilaian yang baik untuk memilih tindakan
mana yang harus dilakukan lebih awal atau lambat untuk menghindari tumpang tindih dalam
tindakan.
Perencanaan membutuhkan penetapan tujuan yang perencanaannya perlu dilakukan
setelah program tindakan alternatif ditemukan dan akhirnya memutuskan rencana mana yang
akan mengarah ke tujuan Anda dengan sukses. Itu tidak berarti bahwa semuanya akan
berjalan sesuai dengan rencana Anda, atau mungkin juga terjadi bahwa rencana itu mungkin
gagal di tengah jalan, sehingga daftar rencana kedua juga disiapkan yang bertindak sebagai
rencana pelengkap dari rencana awal jika gagal, untuk mencapai tujuan dengan sukses
dalam waktu terbatas.
Penciptaan rencana pelengkap juga merupakan bagian dari prosedur perencanaan.
Perencanaan perlu bersifat fleksibel sehingga setiap perubahan dapat dilakukan jika diminta
oleh organisasi. Dengan bantuan perencanaan, suatu organisasi dapat melakukan kontrol atas
tindakan, yaitu apakah semuanya berjalan sesuai rencana atau tidak.
B. Strategi
Strateginya adalah rencana permainan induk yang dirancang untuk mencapai tujuan
organisasi. Ini adalah campuran dari langkah kompetitif dan tindakan yang dilakukan oleh
manajemen tingkat atas untuk pencapaian tujuan dengan sukses. Mereka dinamis dan
fleksibel. Strategi didasarkan pada pengalaman praktis, bukan pada pengetahuan teoritis,
yaitu mereka adalah kegiatan yang realistis dan berorientasi pada tindakan. Ini membutuhkan
analisis mendalam dari manajer pada setiap langkah atau tindakan, waktu implementasi,
urutan tindakan, hasil, reaksi pesaing, dll.
Dalam dunia bisnis, strategi perusahaan dibuat untuk ekspansi dan pertumbuhan entitas
yang meliputi merger, diversifikasi, divestasi, akuisisi, dan banyak lainnya. Strategi dibuat
sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini yang lazim di lingkungan bisnis, tetapi tidak dapat
dikatakan bahwa mereka sempurna karena perubahan kebutuhan dan tuntutan masyarakat,
strategi mungkin gagal.
Selain itu, skenario pasar akan berubah setiap saat dengan sekejap mata dan tidak ada
yang bertahan selamanya. Oleh karena itu organisasi harus siap untuk setiap perubahan yang
tidak terduga seperti itu serta mereka harus mengembangkan strategi untuk mengatasi situasi
ini. Jadi, strategi perusahaan dari organisasi adalah kombinasi dari strategi proaktif dan
reaktif.
Perbedaan utama antara Perencanaan dan Strategi adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan adalah antisipasi dan persiapan terlebih dahulu, untuk peristiwa masa depan
yang tidak pasti. Strategi adalah rencana terbaik yang dipilih di antara berbagai alternatif
untuk pencapaian tujuan.
2. Perencanaan seperti peta untuk panduan sedangkan strategi adalah jalan yang membawa
Anda ke tujuan Anda.
3. Strategi mengarah ke perencanaan dan perencanaan mengarah ke program.
4. Perencanaan berorientasi masa depan, sedangkan Strategi berorientasi pada tindakan.
5. Perencanaan membutuhkan asumsi, tetapi Strategi didasarkan pada pengalaman praktis.
6. Perencanaan bisa untuk jangka pendek atau jangka panjang tergantung pada keadaan.
Berbeda dengan Strategi, yang untuk jangka panjang.
7. Perencanaan adalah bagian dari proses manajerial. Sebaliknya, Strategi adalah bagian
dari pengambilan keputusan.
C. Tujuan
Tujuan-tujuan organisasi terumus dalam berbagai bentuk, dan tujuan yang satu dapat
bertentangan dengan tujuan yang lain. Tujuan-tujuan organisasi perlu dikaji ulang dari
waktu ke waktu, tetapi perubahan tujuan dapat menimbulkan gangguan diseluruh organisasi.
Istilah tujuan digunakan untuk menyatakan rumusan yang luas da tidak berbatas waktu
tentang apa yang ingin dicapai organisasi, sedangkan sasaran digunakan untuk menyatakan
rumusan hasil akhir yang lebih spesifik, pencapaian yang harus terwujud dalam batas waktu
tertentu.
Tujuan mengetahui strategi dalam proses perencanaan strategi, sedangkan sasaran
digunakan dalam poses pengendalian manajemen untuk melaksanakan strategi. baik tujuan
maupun sasaran menyatakan hasil akhir yang ingin dicapai, tetapi kedua istilah ini berbeda
dari segi batas waktu dan tingkatan kerinciannya. Strategi merupakan alat untuk mencapai
tujuan sedangkan rencana-rencana yaang lebih rinci digunakan untuk mencapai sasaran.

Strategi Tekonologi informasi dai pemerintahan diatas termasuk strategi evolusionary


mode
Evolutionary mode / emergent, melihat bahwa strategi tidak mesti berupa suatu perencanaan
yang sistematis dan terperinci. Mengambil keputusan strategis secara bertahap atau selangkah
demi selangkah, sejalan dengan perkembangan organisasi itu sendiri, sebelum pada akhirnya
menjadi suatu strategi yang utuh dan lengkap.

Anda mungkin juga menyukai