Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : NI MADE SUKERTI


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 031117527
Tanggal Lahir : 05 Januari 1978

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4111 | ASAS-ASAS MANAJEMEN

Kode/Nama Program Studi : 50 | Ilmu Administrasi Negara

Kode/Nama UPBJJ : 77 | Denpasar

Hari/Tanggal UAS THE : Rabu, 22 Juni 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : NI MADE SUKERTI


NIM : 031117527
Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4111 | ASAS-ASAS MANAJEMEN
Fakultas : Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan llmu Politik
Program Studi : 50 – Ilmu Administrasi Negara
UPBJJ-UT : 77 - Denpasar

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THEpada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Karangasem, 22 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

NI MADE SUKERTI
Jawaban Soal No. 1
Sebagaimana dijelaskan dalam Buku Materi Pokok Asas-Asas Manajemen Hal. 3.18 bahwa ada beberapa strategi
dalam bidang perencanaan yakni : (1) Pendekatan sedikit demi sedikit; (2) Pemilihan orang yang tepat dalam
pengajuan suatu rencana; (3) Ofensif; (4) Tindakan untuk mengalihkan perhatian; (5) Menggunakan teknik keras,
hanya bila diperlukan; (6) Menggeserkan Tanggung Jawab; (7) Waktu merupakan pembantu yang baik; (8)
Mengusahakan tujuan dicapai pada saat menguntungkan; (9) Mengusahakan untuk mengumpulkan pendapat
orang lain; dan (10) memecah belah dalam arti yang positif. Pemilihan alternatif strategi tersebut perlumelihat
situasi dan kondisi yang terjadi di dalam organisasi. Agar perencanaan menjadi praktis serta efektif maka di
dalamnya harus tercakup pertimbangan serta penyesuaian terhadap reaksi orang orang yang akan terlibat dalam
perencanaan. Jika dalam organisasi tersebut terlihat lebih banyak kelompok yang resisten (menolak), strategi yang
akan saya ambil adalah Pemilihan orang yang tepat dalam pengajuan suatu rencana. Alasan dipilihnya strategi ini
karena saya yakin bahwa meskipun terlihat banyak kelompok yang resisten namun tentu ada anggota-anggota
kelompok tertentu yang lebih mudah menerima usulan sebuah rencana. Jadi dengan memilih anggota-anggota
kelompok yang dapat menerima rencana tersebut serta mengindoktrinasi mereka mengenai kebaikan-kebaikan
dan kelebihan dari rencana yang diusukan agar mereka menyebarkannya kepada anggota kelompok lainnya,
sampai cukup banyak anggota kelompok yang dapat menerimanya. Dengan pemilihan strategi ini juga akan dapat
mengindari konflik yang bisa terjadi saat penyampaian usulan rencana.

Referensi: Yuniati Putri Koes Hardani, 2018. Materi Pokok Asas-Asas Manajemen (BMP ISIP4111) Cet.3 Ed. 1.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Jawaban Soal No. 2


Komunikasi dalam organisasi sangat penting sebagai bagian interaksi dan motivasi anggota. Komunikasi adalah
proses pertukaran informasi baik secara verbal menggunakan kata-kata/suara ataupun nonverbal memakai bahasa
tubuh/gestur tertentu. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung atau melalui media cetak (koran, majalah,
buletin, dll) dan media elektronik (televisi, radio, internet, dan lain-lain). Akan tetapi proses komunikasi seringkali
terhambat oleh gangguan. Hambatan komunikasi dapat terjadi pada semua unsur komunikasi yaitu komunikator,
pesan, media, dan komunikan.

Untuk meminimalisir hambatan komunikasi yang terhadi, khususnya komunikasi yang dilakukan melalui jaringan
elektronik, saya melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Meningkatkan umpan balik, untuk mengetahui apakah pesan atau informasi telah diterima, dipahami, dan
dilaksanakan atau tidak.
b. Penyampaian pesan disesuaikan dengan keadaan penerima.
c. Pengulangan, untuk menjamin bahwa pesan dapat diterima.
d. Menggunakan bahasa yang sederhana agar setiap orang dapat memahami isi pesan yang disampaikan.
e. Penentuan waktu yang efektif, pesan disampaikan pada saat penerima siap menerima pesan.
f. Mengatur arus informasi, komunikasi harus diatur mutunya, jumlah dan cara penyampaiannya.
Jawaban Soal No. 3
Dalam pelaksanaan pengawasan, diperlukan prinsip-prinsip sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan
tersebut. Herujito (2001: 242) menyatakan bahwa ada tujuh prinsip-prinsip pengawasan, yaitu dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Mencerminkan sifat dari apa yang diawasi.
2. Dapat diketahui dengan segera penyimpangan yang terjadi.
3. Luwes.
4. Mencerminkan pola organisasi.
5. Ekonomis.
6. Dapat mudah dipahami.
7. Dapat segera diadakan perbaikan.

Simbolon (2004:69) menyatakan bahwa hal ini prinsip pengawasan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pengawasan berorientasi kepada tujuan organisasi.
2. Pengawasan harus objektif, jujur dan mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
3. Pengawasan harus berorientasi kepada kebenaran menurut peraturan-peraturan yang berlaku (wetmatigheid),
berorientasi terhadap kebenaran atas prosedur yang telah ditetapkan (rechmatigheid) dan berorientasi
terhadap tujuan (manfaat) dalam pelaksanaan pekerjaan (doelmatigheid).
4. Pengawasan harus menjamin daya dan hasil guna pekerjaan.
5. Pengawasan harus berdasarkan atas standar yang objektif, teliti (accurate) dan tepat.
6. Pengawasan harus bersifat terus menerus (continue).
7. Hasil pengawasan harus dapat memberikan umpan balik (feed back) terhadap perbaikan dan penyempurnaan
dan kebijaksanaan waktu yang akan datang.

Berdasarkan uraian kedua pendapat di atas, saya berpendapat bahwa prinsip pengawasan yang paling penting
adalah pengawasan yang berorientasi pada tujuan organisasi dan bersifat situasional. Menurut saya tujuan utama
pengawasan adalah untuk memastikan hasil yang diperoleh sesuai dengan yang menjadi tujuan organisasi yang
tertuang dalam program dan rencana kegiatan yang telah disusun dalam rencana kerja. Dalam buku materi pokok
manajemen EKMA4116, Mamduh Hanafi (2018) menjelaskan bahwa pengawasan yang efektif harus situasional
(memperhatikan situasi), disesuaikan dengan rencana dan struktur organisasi, keperibadian atau karakteristik
individu manajer, serta kebutuhan untuk efisiensi dan efektivitas. Disamping itu, pengawasan juga harus mampu
memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu serta mengarah pada upaya perbaikan.

Referensi:
Herujito, Yayat M. 2001. Dasar-dasar Manajemen. PT. Grasindo: Jakarta
Mahmud Hanfi. 2018. Materi Pokok Manajemen, Cet. 9, Ed. 2. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Simbolon, Maringan Masry. 2004. Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen. Penerbit Ghalia Indonesia: Jakarta.

Jawaban Soal No. 4

Agar tetap survive, setiap organisasi memang harus mampu beradaptasi dengan lingkungan. Itu berarti bahwa
organisasi perlu melakukan perubahan atau berinovasi. Berdasarkan University of Minnesota, perubahan
organisasi didefinisikan sebagai pergerakan organisasi yang mengubah komponen utamanya dengan melibatkan
struktur, strategi, kebijakan, prosedur, teknologi, atau budaya perusahaan. Perubahan organisasi dapat
direncanakan beberapa tahun sebelumnya atau bisa saja dilakukan secara mendadak karena perubahan
lingkungan. Perubahan organisasi bisa dilakukan secara besar-besaran dan menyeluruh, kecil dan bertahap, atau
di antaranya. Mamduh Hanafi (2018) dalam Buku Materi Pokok Manajemen (EKMA4116) menyebutkan bahwa
inovasi dikelompokan dalam beberapa kategori yaitu (1) inovasi radikal dan kecil (incremental), (2) inovasi
manajerial dan teknis, serta (3) inovasi produk dan proses. Selama siklus hidupnya, organisasi harus
mengimplementasi banyak perubahan.
Organisasi perlu memiliki kompetensi untuk mengelola perubahan jika ingin terus bertahan dalam persaingan.Telah
banyak studi dan literatur tentang perubahan organisasi dari berbagai pendekatan, baik incremental maupun
berkelanjutan, ataupun yang dapat diimplementasikan secara top down ataupun yang merupakan proses emergent
(Burnes, 2004).
Black & Gregersen (2002) membagi stategi perubahan dalam tiga kategori: (1) perubahan antisipatif, (2) perubahan
reaktif, dan (3) perubahan krisis.
Perubahan Antisipatif, yaitu perubahan sebelum segala sesuatu terjadi yang biasa digunakan oleh pemimpin pasar
untuk mendikte dan menguasai pasar.
Perubahan Reaktif adalah perubahan yang paling sering digunakan perusahaan sebagai reaksi atas setiap
kejadian dan merespons setiap hal yang baru terjadi.
Perubahan Krisis, dimana sesuatu yang rutin menjadi kacau, tidak ada keteraturan dan koordinasi. Orang yang
jernih dan berani akan tampil mengambil kesempatan, memimpin, dan mengembalikan krisis pada keteraturan.
Perusahaan dalam krisis membutuhkan biaya besar dan energy yang sangat besar.

Berdasarkan contoh yang ada dalam soal nomor 4 dan mengacu pada uraian di atas, maka menurut saya
perubahan yang dilakukan adlah perubahank krisis, dimana organisasi perlu melakukan inovasi dan perubahan
untuk menghadapi situasi kacau dan krisis yang terjadi karena dampak dari penerapan PSPB akibat pandemi
COVID-19

Referensi:
Bernard Burnes. 2004. Managing Change: A Strategic Approach to Organisational Dynamics. New Jersey:
Financial Times Prentice Hall
J. Stewart Black, Hal B. Gregersen. 2002. Leading Strategic Change: Breaking Through the Brain Barrier. New
Jersey: Financial Times Prentice Hall

Anda mungkin juga menyukai