ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengukur transparansi pengelolaan Bantuan Operasional
Sekolah (BOS). Penelitian ini dilakukan pada SMP Negeri yang terdapat di wilayah
Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Data diperoleh melalui penyebaran kuisioner
kepada SMP Negeri. Data yang diperoleh, kemudian dianalisis dengan pendekatan
analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa transparansi
pengelolaan keuangan SMP Negeri di Kabupaten Karangasem sebesar 69,3 persen,
yang berarti termasuk dalam kualifikasi cukup transparan. Temuan ini bermanfaat
sebagai sumber rujukan bagi Pemerintah Kabupaten Karangasem maupun pihak terkait
dalam rangka mendorong peningkatan transparansi pengelolaan Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) di masa mendatang.
PENDAHULUAN
Pelayanan publik merupakan hal yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-
hari. Tidak hanya tentang persoalan mengurus perizinan, melainkan juga ketersediaan
listrik dan air, pelayanan kesehatan, jaminan sosial, serta segala kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan termasuk pelayanan pendidikan. Mengacu pada
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik Pasal 1 ayat 1,
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif.
Dwiyanto (2018) dalam bukunya yang berjudul Mewujudkan Good Governance
Melalui Pelayanan Publik menyebutkan, bahwa ada beberapa pertimbangan mengapa
pelayanan publik menjadi titik strategis untuk memulai pengembangan good
governance di Indonesia. Salah satunya adalah pelayanan publik melibatkan semua
unsur governance.
Pelayanan masyarakat yang makin meningkat dan berkualitas selalu menjadi
perhatian publik. Sejalan dengan peningkatan pelayanan yang lebih baik ini publik juga
membutuhkan transparasi keuangan. Transparansi keuangan telah menjadi kebutuhan
masyarakat dan telah mendapat perhatian pemerintah dengan ditetapkannya Undang-
undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Dengan demikian Indonesia
secara formal telah berkomitmen untuk mengelola keuangan yang mengadopsi pilar-
pilar utama tata pemerintahan yang baik (good governance), yaitu transparansi,
akuntabilitas, partisipasi dan kepatuhan. Pilar-pilar yang sama juga diberlakukan di
dunia pendidikan, khususnya di sekolah-sekolah negeri dan di sekolah-sekolah swasta
yang biaya operasionalnya dibantu oleh pemerintah baik melalui Bantuan Operasional
Sekolah maupun Bantuan Operasional Pendidikan lainnya. Oleh karena itu, kepala
sekolah sebagai pemimpin pendidikan di sekolah harus mengetahui dan mampu
mengelola keuangan sekolah dengan baik, bertanggung jawab dan transparan kepada
masyarakat dan pemerintah sesuai dengan amanat Undang-undang No 20 Tahun 2003
pasal 48 yang menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada
prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
Meskipun telah banyak peraturan perundangan yang menganjurkan
peningkatan transparansi dalam pengelolaan keuangan, namun pada prakteknya tidak
semua bentuk transparansi dijalankan oleh sekoah. Akibatnya, timbul ketidakpuasan
masyarakat terhadap kinerja sekolah, khususnya terkait transparansi pengelolaan
keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip
transparansi pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada SMP Negeri di
Kabupaten Karangasem tahun anggaran 2021.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, sedangkan subjek penelitian ini
adalah SMP Negeri yang ada di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Unit analisis
penelitian ini adalah transparansi pengelolaan keuangan sekolah. Fokus penelitian ini
adalah penerapan prinsip transparansi dalam pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) yang dikaji dengan teori transparansi yang dikemukakan oleh Kristianten (2006)
yang menyebutkan bahwa transparansi dapat diukur melalui beberapa indikator yaitu :
(a) ketersediaan dan aksesibilitas dokumen; (b) kejelasan dan kelengkapan informasi;
(c) keterbukaan proses; (d) kerangka regulasi yang menjamin transparansi.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru dan Pegawai serta anggota komite sekolah pada
SMP Negeri di Kabupaten Karangasem. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak
230 orang dari 46 sekolah yang tersebar di 8 Kecamatan di Kabupaten Karangasem.
Data primer tersebut dikumpulkan dengan menggunakan instrumen kuesioner/angket.
Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengen menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif.
Dari data ordinal yang diperoleh dalam penelitian ini dibuat kriteria pencapaian
dalam bentuk interval. Pada kusioner yang digunakan terdapat 5 (lima) pilihan jawaban,
yakni: sangat sesuai (5), sesuai (4), cukup sesuai (3), tidak sesuai (2), sangat tidak sesuai
(1). Empat pilihan jawaban yang ada tersebut digunakan untuk menentukan adanya
gradasi yang akan dirubah ke dalam bentuk interval yang diperoleh dari perhitungan
skor minimal dan skor maksimal yang nantinya digunakan untuk mencari standar
deviasi ideal dan mean ideal. Standar deviasi ideal dan mean ideal digunakan untuk
menentukan interval prosentase pencapaian ke dalam 5 kriteria. Pengkategorian dibagi
menjadi lima kriteria yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, kurang, dan rendah.
Pengkategorian tersebut mengacu pada buku Manajemen Penelitian oleh Suharsini
Arikunto (2005) dengan perhitungan sebagai berikut:
Mean ideal (Mi) = 1/2 (nilai maksimum + nilai minimum)
Standar Deviasi ideal (SDi) = 1/6 (nilai maksimum – nilai minimum)
Dengan demikian diperoleh diperoleh distribusi kategori data sebagai berikut:
Statistics
Xtot
N Valid 230
Missing 0
Mean 41,5826
Std. Deviation 5,22504
Minimum 24,00
Maximum 58,00
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai rata-rata transparansi pengelolaan Dana
Bantuan Operasional Sekolah pada SMP adalah 41,58. Identifikasi nilai tersebut jika
dibandingkan dengan skor maksimal penilaian indikator transparansi keuangan yang
sebesar 60, adalah 69,3%. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa transparansi
pengelolaan keuangan pada SMP Negeri di wilayah Kabupaten Karangasem termasuk
kategori cukup transparan dengan nilai rata-rata 41,58 atau memperoleh nilai 69,3%
dari yang diharapkan.
Sebaran distribusi transparansi penggunaan dana BOS pada SMP Negeri di Kabupaten
Karangasem dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.
Dari Gambar 2 terlihat bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang
melenceng ke kanan yang artinya badalah data berdistribusi normal.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Kementerian Dalam Negeri. 2006. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No.
13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Krina. 2003. Indikator dan Alat Ukur Prinsip Transparansi, Partisipasi dan
Akuntabilitas.
Medina, C and Rufin, R. 2015. Transparency Policy and Students’ Satisfaction and
Trust. Transforming Government: People Process and Policy Vol. 9 No. 3 2015
pp. 309-323