Anda di halaman 1dari 12

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN

Vol. 6, No. 1, [Januari-Juni], 2018 : 49-60

Analisis Transparansi dan Akuntablitias Pengelolaan Dana Sekolah


Mia Silmi Nurdiani1, Nugraha2
Program Studi Pendidikan Akuntansi, FPEB, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia1
Program Studi Pendidikan Akuntansi, FPEB, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia 2

Abstract
This research was conducted at SMK Negeri 11 Bandung. The problem examined in this study is that there are
still schools that tend to be not transparent in managing school funds. The objectives of this study were: 1) to
find out how the school funds management was described, 2) to find out whether the school was transparent in
managing school funds and 3) to find out whether the school was accountable in managing school funds. The
research method used is descriptive method with a quantitative approach. Tool for collecting data about
transparency and accountability with non-test techniques in the form of questionnaires and interviews. The
data analysis technique uses descriptive analysis. The results showed that the transparency of fund
management at SMK Negeri 11 Bandung showed a transparent category with a percentage of 81.95% of the
management accountability of the funds showing an accountable category with a percentage of 85.04%.

Keywords. transparency; accountability; school fund management

Abstrak
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 11 Bandung. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah masih
adanya sekolah yang cenderung tidak transparan dalam pengelolaan dana sekolah. Tujuan penelitian ini adalah:
1) untuk mengetahui bagaimana gambaran pengelolaan dana sekolah, 2) untuk mengetahui apakah sekolah
telah transparan dalam pengelolaan dana sekolah dan 3) untuk mengetahui apakah sekolah telah akuntabel
dalam pengelolaan dana sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Alat pengumpulan data tentang transparansi dan akuntabilitas dengan teknik non tes
dalam bentuk kuisioner dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa transparansi pengelolaan dana di SMK Negeri 11 Bandung menunjukkan kategori
transparan dengan persentase 81,95% akuntabilitas pengelolaan dana menunjukkan kategori akuntabel dengan
persentase 85,04%.

Kata Kunci: transparansi; akuntabilitas; pengelolaan dana sekolah.

Corresponding author. Email. nugraha@upi.edu

How to cite this article. Nurdiani, M. S. (2018). Analisis Transparansi dan Akuntablitias Pengelolaan Dana
Sekolah. Jurnal Pendidikan Akuntansi Dan Keuangan, 5(1), 49–60. Retrieved from
http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK/article/view/15831

History of article. Received: Agustus 2017, Revision: November 2017, Published: Januari 2018

PENDAHULUAN harus diterapkan oleh lembaga pemerintah,


Berdasarkan Undang-Undang Nomor salah satunya oleh sekolah sebagai satuan
17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pasal penyelenggaraan pendidikan.
3 ayat (1) mengenai ketentuan pengelolaan Menurut Undang-Undang Nomor 20
keuangan negara dinyatakan bahwa pada tahun 2003, pendanaan pendidikan sudah diatur
prinsipnya pengelolaan keuangan negara oleh secara khusus dalam Bab XIII, yang
pemerintah baik pusat maupun daerah harus substasinya antara lain (1) Pendanaan
dikelola secara tertib dan taat pada peraturan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama
perundang undangan efisien, ekonomis, efektif, antara pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
transparan dan bertanggungjawab dengan Masyarakat. (2) Sumber pendanaan pendidikan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan. ditentukan berdasarkan prinsip keadilan,
Ketentuan tersebut mencakup seluruh kegiatan kecukupan dan keberlanjutan. (3) Pengelolaan
perencanaan, penguasaan, penggunaan, dana pendidikan berdasarkan prinsip keadilan,
pengawasan dan pertanggungjawaban serta efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik.

49 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI.10.17509/jpak.v5i1.15831 |http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Mia Silmi Nurdiani, Nugraha/Analisis Transparansi dan Akuntablitias Pengelolaan Dana Sekolah

(4) Pengalokasian dana pendidikan. yang berkepentingan atau stakeholder baik


Pengelolaan dana baik dari pemerintah maupun internal maupun eksternal. Transparansi ini
dari masyarakat harus dilandasi dengan bertujuan untuk membangun kepercayaan
transparansi dan akuntabilitas. Dengan publik atau masyarakat. Transparansi ini
pengelolaan dana yang transparan, masyarakat haruslah dipandang sama oleh stakeholder baik
dapat mengetahui kemana saja dana sekolah internal maupun eksternal. Dengan
dibelanjakan. ditanamkannya pengelolaan dana sekolah yang
Menurut Bastian (2007:52-53) selama transparan akan terbangun sebuah kepercayaan
ini, sekolah hanya memiliki laporan-laporan dari masyarakat, bahwa dana yang ada telah
dan surat-surat pertangungjawaban sebagai digunakan semata-mata untuk melaksanakan
bentuk transparansi pengelolaan keuangan kegiatan pendidikan.
sekolah. Sekolah diharapkan memiliki laporan Akuntabilitas adalah
pertanggungjawaban termasuk laporan pertanggungjawaban. Dalam hal ini sekolah
keuangan sekolah yang terdiri dari neraca, harus akuntabel, artinya melakukan
laporan surplus defisit, laporan arus kas, serta pertanggungjawaban kepada pihak stakeholder
perhitungan biaya yang dihabiskan per siswa, baik internal maupun eksternal terutama dalam
sehingga baik pemerintah maupun masyarakat hal pengelolaan dana sekolah. Hal tersebut
dapat menge-tahui dengan lebih mudah berapa dikarenakan dana sekolah berasal dari berbagai
besar kebutuhan tiap murid dalam setiap bulan, pihak yakni pemerintah dan orang tua siswa
semester atau tahunannya. serta pihak-pihak lainnya. Akuntabilitas yang
Perspektif akuntansi mewajibkan setiap dilakukan oleh sekolah harus baik karena
kepala sekolah untuk menyampaikan laporan akuntabilitas yang baik menunjukkan bahwa
keuangan sekolah kepada komite sekolah dan sekolah sebagai pelaksana pendidikan telah
pemerintah dan stakeholder lainnya. Laporan melaksanakan tugasnya dengan baik dan
keuangan ini melaporkan penerimaan dan berkinerja dengan baik sehingga akan
pengeluaran keuangan sekolah. Hal tersebut meningkatkan kepercayaan publik. Sekolah
akan menjamin adanya suatu akuntabilitas yang melakukan pengelolaan dana yang baik
publik, terutama untuk pengguna jasa sudah tentu akan akuntabel.
pendidikan. Manajemen keuangan sekolah Namun kenyataannya tidak demikian.
bertujuan untuk membantu pengelolaan Pada realita di lapangan, sekolah cenderung
keuangan dari sekolah serta menciptakan suatu tidak transparan dan akuntabel dalam
mekanisme pengendalian yang sesuai untuk mengelola dana. Hal tersebut ditunjukkan
pengambilan suatu keputusan keuangan. dengan adanya pengaduan yang dilakukan oleh
Transparansi artinya terbuka, masyarakat terkait dengan pengelolaan dana.
menandakan bahwa pengelolaan dana sekolah Pengaduan tersebut disajikan pada tabel 1
memang harus bersifat terbuka untuk semua berikut ini.
pihak yang berkepentingan. Terbuka untuk
dapat mengetahui apa yang telah dilakukan Tabel 1. Data Pengaduan Dana Bantuan
sekolah dengan dana tersebut dan manfaat yang Operasional Sekolah (BOS) Kota Bandung
dirasakan. Dengan adanya transparansi, Bentuk Tahun
Total
Penyampaian 2013 2014 2015 2016
pengelolaan dana pun akan terkontrol. Tidak Saran 2 3 1 - 6
akan ada penyelewengan atau tindakan Pengaduan 12 12 5 7 36
penggelapan dana sekolah karena semua turut Pertanyaan 7 10 5 11 32
mengawasi bagaimana dana tersebut dikelola.
Transparansi ini dilakukan dari mulai Dari data tersebut dapat diketahui
penganggaran sampai kepada bahwa masih terdapat pengaduan dari
pertanggungjawaban yang memungkinkan stakeholder perihal pengelolaan dana dengan
pihak-pihak yang berkepentingan mengetahui total sebesar 36 kali pengaduan dari tahun 2013-
dan mendapatkan informasi terkait dengan dana 2016. Pengaduan yang disampaikan
tersebut. Sekolah akan melakukan sosialisasi stakeholder pada umumnya mengadukan
dan bahkan bersama sama melakukan tentang alokasi dana yang tidak sesuai,
pembuatan anggaran sekolah (RAPBS), dan di penggunaan dana tidak sesuai dengan anggaran,
akhir tahun ajaran sekolah akan membuat masih adanya pungutan yang dilakukan oleh
laporan keuangan yang harus diketahui oleh sekolah, dan tidak adanya transparansi atas

50 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI.10.17509/jpak.v6i1.15831 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 6, No. 1, [Januari-Juni], 2018 : 49-60

pengelolaan dana yang dilakukan sekolah. Prinsip efisiensi (3) Prinsip transparansi, dan
Selain menyampaikan pengaduan, ada pula (4) Prinsip akuntabilitas publik.
penyampaian pertanyaan sebanyak 32 kali. Sebagai salah satu lembaga sektor
Pada umumnya, masyarakat mengajukan publik, sekolah sangat perlu untuk melakukan
pertanyaan mengenai apakah sekolah tempat transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana
putra-putrinya bersekolah memperoleh dana karena pengelolaan dana yang dilakukan
BOS atau tidak, serta mempertanyakan sekolah diatur langsung oleh pemerintah.
mengapa sekolah masih memungut biaya untuk Transparansi dan akuntabilitas merupakan
membeli buku Lembar Kerja Siswa (LKS) wajah dari suatu pengelolaan keuangan. Prinsip
padahal sudah ada alokasi dari dana BOS untuk keadilan dan efisiensi akan terlihat dan terasa
membiayai pembelian buku. Masalah tentang oleh masyarakat bila masyarakat mengetahui
sekolah yang cenderung kurang transparan dan dan ikut mengetahui proses pengelolaan dana
akuntabel dalam mengelola dana akan sekolah tersebut, dan jalan masyarakat dapat
berdampak pada tidak adanya kepercayaan dari mengetahui dan ikut memantau pelaksanaan
masyarakat kepada sekolah serta kerugian pengelolaan dana adalah dengan adanya
materi. keterbukaan atau transparansi dan akuntabilitas
dari sekolah. Menurut kajian kebijakan Good
Local Governance, dijelaskan bahwa
KAJIAN TEORI “akuntabilitas merupakan asas yang
Menurut Undang-Undang Nomor 20 menentukan bahwa setiap kegiatan yang
tahun 2003, pendanaan pendidikan sudah diatur dilakukan dan hasil akhirnya harus dapat
secara khusus dalam Bab XIII, yang dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
substasinya antara lain (1) Pendanaan sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai
pendidikan menjadi tanggung jawab bersama dengan ketentuan peraturan perundang-
antara pemerintah, Pemerintah Daerah, dan undangan yang berlaku.” Begitupula dengan
Masyarakat (2) Sumber pendanaan pendidikan transparansi dan akuntabilitas, pihak sekolah
ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, seharusnya melakukan transparansi dan
kecukupan dan keberlanjutan. (4) Pengelolaan akuntabilitas kepada masyarakat sebagai
dana pendidikan berdasarkan prinsip keadilan, pemengang kedaulatan tertinggi.
efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik. Penelitian sejenis pernah dilakukan
(5) Pengalokasian dana pendidikan. oleh beberapa pihak. diantarnya dilakukan oleh
Berdasarkan Undang-Undang Nomor Santi Ekowati pada tahun 2016 dengan
20 tahun 2003 disebutkan bahwa dalam menggunakan metode deskriptif kualitatif
pengelolaan dana pendidikan harus berdasarkan dilakukan di SMP Negeri 3 Kota Tanggerang.
pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
dan akuntabilitas publik. Maka merupakan penerapan transparansi dan akuntabilitas dalam
suatu kewajiban bagi sekolah untuk pengelolaan dana BOS sudah berjalan cukup
melaksanakan pengelolaan dana sekolah baik, yaitu adanya RKAS dalam perencanaan
dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut. dana BOS, kesesuain aturan dan petunjuk teknis
Selain itu berdasarkan Undang-Undang penggunaan dan pelaksanaan dana BOS dengan
Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan realisasinya, serta pelaksanaan pelaporan dan
Negara, Pasal 3 ayat (1) mengenai ketentuan pertanggungjawaban dana BOS kepada
pengelolaan keuangan negara dinyatakan sekolah, kota/kabupaten dan pemerintah pusat.
bahwa pada prinsipnya pengelolaan keuangan Fakta ini menunjukkan bahwa sekolah telah
negara oleh pemerintah baik pusat maupun melakukan proses pengelolaan dana BOS
daerah harus dikelola secara tertib dan taat pada sesuai dengan aturan pemerintah atau petunjuk
peraturan perundang undangan efisien, teknis dalam pengelolaanya.
ekonomis, efektif, transparan dan Selain itu, penelitian juga dilakukan
bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa oleh Ismi Solikhatun pada tahun 2016 dengan
keadilan dan kepatuhan. menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
Nomor 48 tahun 2008 disebutkan bahwa Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah
terdapat prinsip umum dalam pengelolaan dana (BOS) di SMK Negeri 1 Yogyakarta
pendidikan diantaranya (1) Prinsip keadilan (2) berdasarkan prinsip swakelola dan partisipatif
51 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan
DOI.10.17509/jpak.v5i1.15831 |http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Mia Silmi Nurdiani, Nugraha/Analisis Transparansi dan Akuntablitias Pengelolaan Dana Sekolah

dilaksanakan dengan baik karena memiliki nilai sekolah, wakil kepala sekolah, bendahara
kecenderungan baik sebesar 70%. Prinsip sekolah, guru, staff, dan komite sekolah.
transparan dilaksanakan dengan cukup baik Teknik pengumpulan data yang akan
karena memiliki nilai kecenderungan cukup digunakan dalam penelitian ini adalah
baik sebesar 78%. Prinsip akuntabel wawancara dan Kuesioner. Kuisioner yang
dilaksanakan dengan baik karena memiliki nilai digunakan menggunakan skala Guttman yaitu
kecenderungan baik sebesar 96%. Prinsip skala dengan 2 alternatif pilihan jawaban.
demokratis dilaksanakan dengan baik karena Adapun alternative jawaban yang disediakan
memiliki nilai kecenderungan baik sebesar hanya “ya” atau “tidak”. Jawaban “ya”
74%. Prinsip efektif dan efisien dilaksanakan memiliki skor 1 (satu) sedangkan jawaban
dengan baik karena memiliki nilai “tidak” memiliki skor 0 (nol). Responden dapat
kecenderungan baik sebesar 63%. Prinsip tertib memilih satu diantara dua pilihan jawaban
administrasi dan pelaporan dilaksanakan dengan memberikan cek (√) pada kolom yang
dengan baik karena memiliki nilai merupakan penilaiannya terhadap pernyataan
kecenderungan baik sebesar 100%. Prinsip yang diajukan pada kuisioner.
saling percaya dilaksanakan dengan baik karena Pengolahan data dilakukan dengan
memiliki nilai kecenderungan baik sebesar analisis deskriptif. Analisis deskriptif ini
89%. bertujuan untuk mengetahui transparansi dan
Lalu, penelitian yang dilakukan oleh akuntabilitas pengelolaan dana sekolah di SMK
Monika Jayatri Tahun 2012 di SMPN 11 Negeri 11 Bandung. Adapun langkah-langkah
Yogyakarta dan SMPN 1 Purworejo. Dari hasil dalam melakukan analisis deskriptif adalah (1)
analisis yang dilakukan, dapat diketahui bahwa Mencatat jawaban dari setiap responden yang
performa pengelolaan dana BOS dan fasilitas diperoleh melalui penyebaran angket dengan
terkait dana BOS di kedua sekolah belim memberikan skor 1 pada jawaban “Ya” dan 0
berjalan terlalu baik. Asas akuntabilitas dan pada jawaban “Tidak” ke dalam format tabulasi
transparansi sudah dilaksanakan dengan cukup jawaban (2) Melakukan kriteria penilaian setiap
baik oleh kedua sekolah. Penelitian yang variabel dengan menentukan terlebih dahulu
dilakukan oleh Sunarti Jusuf, tahun 2016 dengan langkah-langkah sMenetapkan skor
dengan hasil penelitian akuntabilitas tertinggi dan skor terendah berdasarkan
pengelolaan dana operasional sekolah berada jawaban responden pada tabel tabulasi jawaban
pada kategori cukup dengan persentase 57,84%. responden; terdiri dari Skor tertinggi:
Penelitian yang dilakukan oleh Cynthia juga banyaknya responden x skor tertinggi setiap
menunjukkan hasil bahwa beberapa sekolah item x jumlah pertanyaan dan Skor terrendah :
kurang akuntabel dan transparan dalam banyaknya responden x skor terrendah setiap
pengelolaan keuangan sekolah dan item x jumlah pertanyaan. Berikutnua
mengungkap faktor yang menyebabkan Menentukan rentang kelas interval (skor
terjadinya sekolah kurang transparan dan tertinggi-skor terendah);Menentukan banyak
akuntabel dalam pengelolaan keuangan. kategori yaitu tidak transparan dan transparan,
serta tidak akuntabel dan akuntabel;
Menentukan panjang kelas interval (rentang
METODE PENELITIAN
kelas/kategori); Menentukan kriteria untuk
Metode yang digunakan dalam
setiap kategori penilaian. Menghitung skor
penelitian ini adalah metode deskriptif
transparansi dan akuntabilitas dan persentase
bertujuan agar dapat mengungkapkan dan
skor transparansi dan akuntabilitas yang
mendeskripsikan keadaan transparansi dan
diperoleh dari kuisioner. (3)
akuntabilitas pengelolaan dana sekolah,
Mengintepretasikan hasil yang diperoleh dari
sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat
tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui
menyajikan gambaran secara objektif tentang
gambaran transparansi dan akuntabilitas
keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti.
pengelolaan dana sekolah dengan penjabaran
Unit analisis dalam penelitian ini
kriteria yang mengacu pada setiap indikator
adalah sekolah yaitu SMK Negeri 11 Bandung.
Sedangkan responden dalam penelitian ini
adalah pihak yang berkaitan dengan
pengelolaan dana sekolah diantaranya, kepala

52 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI.10.17509/jpak.v6i1.15831 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 6, No. 1, [Januari-Juni], 2018 : 49-60

HASIL DAN PEMBAHASAN kebutuhan dari tingkat bawah (dari guru per
mata pelajaran).
Dana BOS Pemerintah
Melihat gambaran persentase
SMK Negeri 11 Bandung merupakan
transparansi SMK Negeri 11 Bandung yaitu
sekolah penerima dana BOS Pemerintah.
sebesar 81,95% memang dikatakan telah
Pengelolaan dana BOS ini diatur dalam
transparan, namun tetap harus dilakukan upaya
petunjuk teknis penggunaan dan
untuk meningkatkan transparanasi sekolah.
pertanggungjawaban keuangan dana BOS yang
Persentase rata-rata transparansi dalam
mengatur dari mulai jumlah dana yang diterima,
penelitian ini yaitu 81,95% lebih tinggi dari
penyusunan anggaran sampai kepada
penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 1
penyusunan laporan. Transparansi dan
Yogyakarta oleh Solikhatun (2016) dengan
akuntabilitas pengelolaan dana pun diatur
hasil penelitian prinsip transparan dilaksanakan
dalam juknis BOS tersebut.
dengan cukup baik karena memiliki nilai
Sesuai dengan ketentuan yang tertera
kecenderungan cukup baik sebesar 78%.
pada petunjuk teknis dana BOS, dikatakan
Sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan
bahwa besaran dana yang diterima sekolah
oleh Ekowati (2016) di SMP Negeri 3 Kota
didasarkan pada jumlah siswa yang terdaftar
Tanggerang dengan hasil penelitian
sampai dengan batas waktu cut off. Setiap
menyebutkan bahwa penerapan transparansi
triwulan akan dilakukan pendataan siswa yang
dalam pengelolaan dana BOS sudah berjalan
terdaftar di SMK Negeri 11 Bandung yang
cukup baik, yaitu adanya RKAS dalam
nantinya akan menjadi dasar penentuan besaran
perencanaan, kesesuaian aturan dan petunjuk
dana yang diterima. Jumlah siswa yang
teknis penggunaan dan pelaksanaan dana BOS
terdaftar di sekolah akan dikalikan dengan
dengan realisasinya serta pelaksanaan
besaran per siswa Rp 1.400.000,00. Dana BOS
pelaporan dana BOS kepada sekolah,
yang diperoleh tersebut harus dipergunakan
kota/kabupaten dan pemerintah pusat.
untuk membiayai biaya non personalia sekolah.
Penelitian dilakukan oleh Jayanti (2012) di
Petunjuk Teknis Penggunaan dan
SMPN 11 Yogyakarta dan SMPN 1 Purworejo
Pertanggungjawaban Keuangan Dana BOS pun
dengan hasil penelitian bahwa kedua sekolah
mengatur tentang kewajiban sekolah untuk
telah melaksanakan asas transparansi dengan
melakukan transparansi pengelolaan dana BOS
cukup baik. Penelitian juga dilakukan oleh
dengan mengumumkan sumber dana dan
Ntsele (2014) di Johanesburg South dengan
jumlah dana yang diterima sekolah pada media
hasil beberapa sekolah kurang transparan dalam
informasi yang dimiliki sekolah, salah satu
pengelolaan keuangan.
contohnya adalah dengan di tempel pada papan
Selain transparansi, sebagai bentuk
pengumuman sekolah. Hal tersebut dilakukan
akuntabilitas dalam penggunaan dana BOS
sebagai wujud transparansi akan dana yang
dalam juknis dicantumkan bahwa sekolah harus
diterima sekolah. Pada pelakasanannya di SMK
melakukan pelaporan. Hal yang dilaporkan
Negeri 11 Bandung, transparansi diwujudkan
antara lain Rencana Kegiatan dan Anggaran
dengan memberikan informasi terkait sumber
Satuan Pendidikan yang dilengkapi dengan
dana dan jumlah dana yang diterima beserta
rencana penggunaan dana secara rinci. RKAS
dengan rencana penggunaannya kepada orang
ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite
tua tanpa melalui media informasi yang dimiliki
Sekolah. Dokumen RKAS ini disimpan di
sekolah, melainkan secara langsung melalui
sekolah dan diperlihatkan kepada Pengawas
rapat yang dilaksanakan pada awal tahun dan
Sekolah, Tim Manajemen BOS
akhir tahun ajaran. SMK Negeri 11 Bandung
Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya
tidak memiliki mekanisme khusus yang dapat
apabila diperlukan. RKAS dibuat setahun sekali
digunakan untuk mengakses informasi bagi
pada awa tahun pelajaran, namun dapat direvisi
pihak yang berkepentingan. Namun pengelola
pada semester kedua. Format RKAS seperti
dana terbuka terhadap pihak yang ingin
yang ditunjukkan pada Formulir BOS-K1 yang
mengetahui informasi pengelolaan dana dan
tercantum pada lampiran skripsi ini.
dapat mendatangi pihak pengelola dana.
Adapun rencana penggunaan dana
Transparansi juga dilakukan pengelola dana di
disusun mengacu kepada 17 komponen
SMK Negeri 11 Bandung dengan melakukan
penggunaan dana yang tercantum pada juknis,
penyusunan anggaran yang dibuat berdasarkan
diantaranya pengadaan buku pelajaran, dan
53 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan
DOI.10.17509/jpak.v5i1.15831 |http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Mia Silmi Nurdiani, Nugraha/Analisis Transparansi dan Akuntablitias Pengelolaan Dana Sekolah

buku penunjang pelajaran, dan buku bacaan, Formulir BOS-K5 yang tercantum pada
pembiayaaan pengelolaan satuan pendidikan, lampiran skripsi ini. Buku Pembantu Pajak
pengadaan alat habis pakai praktikum harus mencatat semua transaksi yang harus
pembelajaran, langganan daya dan jasa, dipungut pajak serta memonitor pungutan dan
penyelenggaraan evaluasi pembelajaran, penyetoran pajak yang dipungut selaku wajip
pelaksanaan kegiatan siswa/Ekstrakulikuler dan pungut pajak. Format Buku Pembantu Pajak
Intrakulikuler, pemeliharaan dan perawatan yaitu seperti ditunjukkan pada Formulir BOS-
sarana/prasarana satuan pendidikan, kegiatan K6 yang tercantum pada lampiran skripsi ini.
penerimaan peserta didik baru, Dokumen pembukuan ini disimpan di sekolah
penyelenggaraan praktek kerja industri dan diperlihatkan kepada pengawas sekolah,
(Prakerin)/praktek kerja lapangan (PKL) Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan
(dalam negeri) dan Magang, pengembangan para pemeriksa lainnya bila diperlukan.
sekolah rujukan, peningkatan mutu proses Selain itu, dalam Petunjuk Teknis
pembelajaran, pengelolaan layanan satuan Penggunaan dan Pertanggungjawaban
pendidikan berbasis TIK, pembelian peralatan Keuangan dana BOS menjelaskan bahwa
komputer pembelajaran, biaya penyusunan sekolah wajib menyusun Realisasi Penggunaan
laporan. Selain itu, RKAS perlu dilengkapi Dana tiap Sumber Dana. Realisasi penggunaan
dengan rencana penggunaan dana secara rinci, dana tersebut disusun berdasarkan buku kas
yang dibuat tahunan dan tiga bulanan untuk umum dari semua sumber dana yang dikelola
setiap sumber dana yang diterima sekolah. pada periode yang sama. Laporan ini dibuat
Format rencana penggunaan dana secara rinci triwulanan dan ditandatangani oleh Kepala
seperti yang ditunjukkan pada Formulir BOS- Sekolah dan Bendahara serta Komite Sekolah.
K2 yang tercantum pada lampiran skripsi ini. Format Realisasi Penggunaan Dana tiap
Sekolah pun harus melakukan Sumber Dana yaitu seperti ditunjukkan pada
pembukuan dari dana yang diperoleh sekolah Formulir BOS-K7 yang tercantum pada
untuk dana BOS. Pembukuan dapat dilakukan lampiran skripsi ini. Laporan ini harus disertai
dengan tulis tangan ataupun dengan computer. dengan surat pernyataan tanggung jawab yang
Adapun buku yang digunakan yaitu Buku Kas menyatakan bahwa dan BOS yang telah
Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu diterima telah digunakan sesuai NPH BOS yang
Bank dan Buku Pembantu Pajak. Buku Kas tercantum dalam Permendagri tentang
Umum disusun untuk masing-masing rekening Pengelolaan Dana BOS.
bank yang dimiliki oleh sekolah. Buku kas Selanjutnya, sekolah harus menyusun
umum harus diisi tiap transaksi (segera setelah Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOS
transaksi tersebut terjadi dan tidak menunggu yang merupakan rekapitulasi dari 17 komponen
terkumpul satu minggu/bulan) dan transaksi penggunaan dana BOS dan disusun berdasarkan
yang dicatat dalam buku kas umum juga harus formulir BOS-K7. Format Rekapitulasi
dicatat dalam buku pembantu. Format Buku Realisasi Penggunaan Dana BOS yaitu seperti
Kas Umum yaitu seperti ditunjukkan pada ditunjukkan pada Formulir BOS-K7a yang
Formulir BOS-K3 yang tercantum pada tercantum pada lampiran skripsi ini. Laporan ini
lampiran skripsi ini. Dokumen ini disimpan di dibuat triwulanan dan ditandatangani oleh
sekolah dan diperlihatkan kepada pengawas Bendahara, Kepala Sekolah dan Komite
sekolah, Tim Manajemen BOS Sekolah.
Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya Sekolah melakukan Opname Kas
bila diperlukan. (Formulir BOS-K7b) dan Berita Acara
Buku pembantu kas digunakan untuk Pemeriksaan Kas (Formulir BOS-K7c) Setiap
mencatat transaksi tunai dan ditandatangani bulan Buku Kas Umum (BKU) ditutup dan
oleh Bendahara dan Kepala Sekolah. Format ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan
Buku Pembantu Kas yaitu seperti ditunjukkan Bendahara/Pemegang Kas. Sebelum penutupan
pada Formulir BOS-K4 yang tercantum pada BKU, Kepala Sekolah melakukan opname kas
lampiran skripsi ini.Buku Pembantu Bank harus dengan menghitung jumlah kas baik yang ada
mencatat tiap transaksi melalui bank (baik cek, di satuan pendidikan (kas Tunai) maupun kas
giro maupun tunai) dan ditandatangani oleh yang ada di bank (buku tabungan satuan
Bendahara dan Kepala Sekolah. Format Buku pendidikan). Hasil dari opname kas kemudian
Pembantu Bank yaitu seperti ditunjukkan pada dibandingkan dengan saldo akhir BKU pada

54 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI.10.17509/jpak.v6i1.15831 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 6, No. 1, [Januari-Juni], 2018 : 49-60

bulan bersangkutan. Apabila terjadi perbedaan, Selanjutnya, SMK Negeri 11 Bandung


maka harus dijelaskan penyebab perbedaannya. menyusun Laporan Realisasi Penggunaan Dana
Setelah pelaksanaan opname kas, maka Kepala tiap sumber dana. Laporan ini berisi
Sekolah dan Bendahara Satuan penggunaan dana BOS SMK Negeri 11
pendidikan/Pemegang Kas menandatangani Bandung yang mengacu pada delapan standar
Berita Acara Pemeriksaan Kas. nasional pendidikan. Laporan yang dibuat
Menurut Petunjuk Teknis Pelaksanaan sesuai dengan Formuilr BOS-K7. Adapun
Penggunaan Dana BOS SMK, Setiap transaksi Realisasi Penggunaan Dana tiap sumber dana di
pengeluaran harus didukung dengan bukti SMK Negeri 11 Bandung pada tahun pelajaran
kuitansi yang sah; Bukti pengeluaran uang 2015/2016 adalah sebagai berikut:
dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai Triwulan 1
yang cukup sesuai dengan ketentuan bea Pada triwulan satu, SMK Negeri 11
materai. Untuk transaksi dengan nilai sampai Bandung mendapatkan penerimaan dana BOS
Rp250.000,- tidak dikenai bea meterai, sedang sebesar Rp 578.550.000, yang digunakan untuk
transaksi dengan nilai nominal antara membiayai kegiatan Pengembangan
Rp250.000,- sampai dengan Rp1.000.000,- Kompetensi Lulusan. Dana yang digunakan
dikenai bea meterai dengan tarif sebesar untuk pengembangan kompetensi lulusan
Rp3.000,- dan transaksi dengan nilai nominal sebesar Rp 1.050.000, dengan rincian yaitu
lebih besar Rp1.000.000,- dikenai bea meterai untuk membiayai kegiatan pembinaan
dengan tarif sebesar Rp6.000,- Uraian siswa/ekstrakulikuler Lomba Wushu sebesar
pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan Rp 450.000, membiayai kegiatan pembinaan
terinci sesuai dengan peruntukannya; Uraian siswa Lomba Kompetensi Siswa TKI yaitu
tentang jenis barang/jasa yang dibayar dapat untuk pendaftaran sebesar Rp 600.000.
dipisah dalam bentuk faktur sebagai lampiran Pengembangan Standar Isi. Untuk program ini
kuitansi; Setiap bukti pembayaran harus tidak ada kegiatan yang dilakukan/didanai pada
disetujui Kepala Sekolah dan lunas dibayar oleh triwulan satu.
Bendahara; Segala jenis bukti pengeluaran Pengembangan Standar Proses. Dana
harus disimpan oleh bendahara BOS SMK yang digunakan untuk pengembangan standar
satuan pendidikan sebagai bahan bukti dan proses sebesar Rp 38.478.250, dengan rincian
bahan laporan. untuk pengadaan buku pelajaran, yaitu
Pada akhir periode, sekolah wajib pengadaan buku pelajaran Bahasa Inggris Rp
menyampaikan pelaporan kepada Dinas 16.048.000, buku pelajaran matematika Rp
Pendidikan Provinsi. Adapun yang dilaporkan 14.864.000, dan buku Bahasa Indonesia Rp
oleh sekolah yaitu realisasi penggunaan dana 5.651.250. Lalu untuk langganan
tiap sumber dana, rekapitulasi realisasi Koran/majalah yaitu Koran Rakyat Simpati
penggunaan dana BOS SMK, lembar Indonesia Rp 60.000, Koran Pikiran Rakyat Rp
pencatatan pertanyaan/kritik/saran, lembar 420.000, Tabloid Fokus Bendera Indonesia Rp
pencatatan pengaduan. 50.000, Koran Koreksi Rp 150.000, Koran
Realisasinya, SMK Negeri 11 Bandung Suara Pendidikan Rp 100.000, Koran Amunisi
membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Rp 100.000, Media Jurnalis Rp 100.000, Media
Satuan Pendidikan yang dilengkapi dengan Aspirasi Publik Rp 150.000, Media Lentera Rp
rencana penggunaan dana secara rinci. Adapun 150.000, Media Mitra Jabar Rp 150.000, Media
SMK Negeri 11 Bandung menggunakan dana Tinta Rp 100.000, Media Sinar Pagi Rp
mengacu kepada 17 komponen penggunaan 100.000, Media Warta Jabar Rp 100.000, Media
dana yang tertera di juknis BOS namun Sora Rp 135.000.
memang dari segi penyusunan anggaran Pengembangan Standar Tenaga
formatnya berbeda dengan yang tertera di Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Untuk
juknis dikarenakan menggunakan format program ini tidak ada kegiatan yang
anggaran pemerintahan. dilakukan/didanai pada triwulan satu.
SMK Negeri 11 Bandung melakukan Pengembangan Sarana dan Prasarana
pembukuan yaitu Buku Kas Umum, Buku Sekolah. Kegiatan pengadaan sarana dan
Pembantu Bank, Buku Pembantu Kas dan Buku prasarana sekolah menghabiskan dana sebesar
Pembantu Pajak. Pencatatan dilakukan sesuai Rp 247.363.100, dengan rinician kegiatan yaitu
dengan tanggal kejadiannya. pengadaan, pemeliharaan dan perawatan alat
55 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan
DOI.10.17509/jpak.v5i1.15831 |http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Mia Silmi Nurdiani, Nugraha/Analisis Transparansi dan Akuntablitias Pengelolaan Dana Sekolah

kantor/inventaris sekolah yaiut pemeliharaan Triwulan 2


mesin Riso RC sebesar Rp 400.000, Pengadaan, Pada triwulan dua, SMK Negeri 11
pemeliharaan dan perbaikan gedung yaitu Bandung menerima dana sebesar Rp
perbaikan dinding keramik ruang lab. 572.250.000. adapun penggunaan dana selama
kompetensi keahlian Adm. Perkantoran sebesar triwulan dua tersebut adalah sebagai berikut:
Rp 1.254.000, perbaikan listrik ruang lab. Pengembangan Kompetensi Lulusan.
Kompetensi keahlian Adm.Perkantoran sebesar Program ini menggunakan dana sebesar Rp
Rp 337.000, perbaikan/pemeliharaan taman 29.480.000, dengan rincian untuk kegiatan
sekolah sebesar Rp 23.640.000, perbaikan pembinaan ekstrakulikuler OSIS sebesar Rp
gudang bawah tangga gedung akuntansi sebesar 9.690.000, pembinaan ekskul IRM sebesar Rp
Rp 20.757.400, pemeliharaan jaringan projector 9.690.000. pembinaan kesiswaan
sebesar Rp 4.017.000, pemeliharaan lab penyelenggaraan pemeliharaan Rp 100.000.
computer AP dan Pemasaran sebesar Rp Pengembangan Standar Isi.
2.670.000, perbaikan/pemeliharaan keramik Penggunaan dana sebesar Rp 10.500.000
aula terbuka sebesar Rp 46.969.700, perbaikan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
audio kelas sebesar Rp 34.520.000, pengecatan praktek kerja industry..
gedung akuntansi Rp 67.545.000, perbaikan Pengembangan Standar Proses.
benteng sekolah Rp 27.853.000, dan pekerjaan Penggunaan Dana sebesar Rp 1.815.000 untuk
pemasangan anti petir sebesar Rp 17.400.000. membiayai pembayaran jasa media
Pengembangan Standar Pengelolaan. Koran/majalah.
Pengembangan standar pengelolaan Pengembangan Standar Tenaga
menggunakan dana sebesar Rp 17.820.000, Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
digunakan untuk membiayai kegiatan Penggunaan Dana sebesar Rp 88.635.000 yang
penerimaan siswa baru yaitu kegiatan digunakan untuk peningkatan mutu proses
peminatan kelas X Teknologi Informasi dan pembelajaran pembuatan bahan ajar berbasis
Komunikasi Rp 17.820.000. TIK.
Pengembangan Standar Pembiayaan. Pengembangan Sarana dan Prasarana
Kegiatan pengembangan standar pembiayaan Sekolah. Penggunaan dana sebesar Rp
menghabiskan dana sebear Rp 135.777.579, 116.0836.500. terdapat dua sub kegiatan
dengan rincian yaitu digunakan dalam kegiatan diantaranya pengadaan pemeliharaan dan
rumah tangga sekolah, daya dan jasa untuk perawatan alat kantor/inventaris sekolah yang
pembayaran internet PT.Citra Jelajah rincian pengeluarannya yaitu: pengadaan
Informatika (CIFO) Rp 26.400.000,00, peralatan computer penunjang pembelajaran
pembayaran telepon 022-006652442 sebesar sebesar Rp 37.200.000, perawatan sarana
Rp 115.200, pembayaran telepon 022- prasarana perbaikan lemari data ruang kelas
006613508 sebesar Rp 546.469, digunakan sebesar Rp 3.400.000, perawatan sarana
untuk pembayaran listrik Rp 14.803.700, prasarana perbaikan laptop kompetensi adm
pembayaran air PDAM Rp 113.500. Lalu, perkantoran Rp 2.640.000, perawatan sarana
digunakan untuk kegiatan untuk kegiatan prasarana perbaikan kamera digital penunjang
pengadaan bahan habis pakai yaitu pengadaan pembelajaran sebesar Rp 3.250.000, perawatan
bahan penunjamh praktikum Komputer Rp sarana prasarana perbaikan lampu tronik
93.798.650. penunjang pembelajaran sebesar Rp 1.155.000.
Pengembangan dan Implementasi Lalu kegiatan pemeliharaan dan perbaikan
Sistem Penilaian. Kegiatan ini menghabiskan gedung dengan rincian penggunaan perawatan
dana sebesar Rp 17.520.000, digunakan untuk sarana prasarana pengecatan ruang
membiayai sertifikasi uji kompetensi Akuntansi management Rp 45.000.000, perawatan sarana
Rp 17.520.000. prasarana pencetakan Blangko Stiker Aset
Maka, total penggunaan dana BOS Barang Rp 3.162.500, perawatan sarana
SMK Negeri 11 Bandung yaitu sebesar Rp prasarana perbaikan jalur listrik ruang TI Rp
458.008.929 dan dana yang diperoleh sebesar 3.850.000, perawatan sarana prasarana
Rp 578.550.000. Artinya, masih terdapat sisa perbaikan kusen dan pintu mimbar masjid Rp
dana triwulan satu sebesar Rp 120.541.071. 4.500.000, perawatan sarana prasarana
perbaikan kamar mandi/WC masjid SMK
Negeri 11 Bandung Rp 5.229.000, perawatan

56 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI.10.17509/jpak.v6i1.15831 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 6, No. 1, [Januari-Juni], 2018 : 49-60

sarana prasarana penggantian kaca kelas Rp Pengembangan Standar Isi. Untuk


2.000.000, perawatan sarana prasarana program ini tidak ada kegiatan yang
perbaikan bel sekolah Rp 3.850.000, perawatan dilakukan/didanai pada triwulan tiga.
sarana prasarana perbaikan sound system Rp Pengembangan Standar Proses.
600.000, perawatan sarana prasarana perbaikan Program ini menghabiskan dana sebesar Rp
wastafel taman Rp 1.000.000. 5.700.000, dengans rincian penggunaan yaitu
Pengembangan Standar Pengelolaan. jasa media Koran/majalah Rp 1.405.000,
Menggunakan dana sebesar Rp 16.500.000 pembelian buku text kompetensi pemasaran Rp
untuk kegiatan pengembangan sekolah rujukan 1.120.000, buku text mata pelajaran Agama
yaitu pengelolaan manajemen mutu audit ISO Kristen Rp 1.350.000, buku bacaan program
9001:2008. literasi sekolah Rp 1.100.000, buku text mata
Pengembangan Standar Pembiayaan. pelajaran paket keahlian Adm. Perkantoran Rp
Menggunakan dana sebear Rp 45.541.761. 225.000. Lalu kegiatan peningkatan mutu
Terbagi dalam dua program yaitu kegiatan proses pembelajaran dengan penggunaan dana
rumah tangga sekolah, daya dan jasa yaitu pengembangan bahan ajar pembelian
diantaranya untuk membayar internet PT. Citra software mata pelajaran agama Rp 500.000.
Jelajah Informatika (CIFO) sebesar Rp Pengembangan Standar Tenaga
26.400.000, pembayaran telepon 022- Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Untuk
006652442 sebesar Rp 119.489, pembayaran program ini tidak ada kegiatan yang
telepon 022-006613508 sebesar Rp 1.025.572, dilakukan/didanai pada triwulan tiga.
pembayaran listrik Rp 14.905.200, Air PDAM Pengembangan Sarana dan Prasarana
Rp 121.500. Lalu, kegiatan kedua yaitu Sekolah. Kegiatan pengadaan, pemeliharaan
pembiayaan pengelolaan satuan pendidikan dan perawatan alat kantor/inventaris sekolah
yaitu membiayai pembelian alat tulis kantor dengan rincian penggunaan dana yaitu
penunjang pengelolaan satuan pendidikan perbaikan pemeliharaan sarana prasarana
sebesar Rp 1.760.000, isi ulang tinta printer perbaikan kursi chitose Rp 9.000.000,
penunjang proses pembelajaran dan perawatan sarana prasaranaperbaikan rak buku
administrasi Rp 1.210.000. perpustakaan Rp 7.821.000, pemeliharaan
Pengembangan dan Implementasi sarana prasarana perbaikan lemari Rp 750.000,
Sistem Penilaian. Dana digunakan untuk uji perwatan sarana dan prasarana perbaikan laptop
kompetensi teknik computer dan jaringan Rp 2.762.500, perbaikan pemeliharaan sarana
sebesar Rp 5.950.000, uji kompetensi prasarana perbaikan kursi sofa Rp 1.881.000,
multimedia Rp 9.600.000, uji kompetensi pemeliharaan sarana prasarana perbaikan AC
rekayasa perangkat lunak Rp 14.250.000, Rp 1.525.000, servis pompa submersible dan
pengadaan photocopy/penggandaan soal ujian perlengkapannya Rp 365.500, perawatan sarana
Rp 5.791.225, dan penggandaan photocopy prasarana perbaikan bel sekolah Rp 540.000,
laporan pelaksanaan hasil ujian Rp 2.695.000. perawatan sarana prasarana perbaikan rak
Dengan demikian, total penggunaan perabotan dapur Rp 3.029.000, pemeliharaan
dana BOS SMK Negeri 11 pada triwulan dua sarana prasarana perbaikan instalasi hidroponik
sebesar Rp 339.309.484. Dana yang diperoleh Rp 600.000, pembelian lemari buku literasi
sebesar Rp 572.250.000. Sehingga masih sekolah Rp 1.760.000, perbaikan sarana
terdapat sisa dana triwulan satu sebesar Rp prasarana instalasi proyektor kelas Rp
232.940.516. Seluruh penggunaan dana 7.746.200.
diketahui oleh kepala sekolah, dan komite Selanjutnya, kegiatan pengadaan,
sekolah. pemeliharaan dan perbaikan gedung dengan
rincian pengeluaran yaitu perawatan sarana
Triwulan 3 prasarana perbaikan saluran air kotor/sedot
Pada triwulan tiga, SMK Negeri 11 septic tank Rp 4.211.000, perbaikan sarana
Bandung menerima dana sebesar Rp prasarana perbaikan ruang piket guru Rp
571.900.000. Adapun penggunaan dana selama 39.772.400, perbaikan sarana prasarana
triwulan tiga adalah sebagai berikut: perbaikan jendela ruang piket guru rp
Pengembangan Kompetensi Lulusan. 1.944.000, perbaikan sarana prasarana
Untuk program ini tidak ada kegiatan yang perbaikan dinding ruang piket guru Rp 840.000,
dilakukan/didanai pada triwulan tiga. pemeliharaan sarana prasarana perbaikan taman
57 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan
DOI.10.17509/jpak.v5i1.15831 |http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Mia Silmi Nurdiani, Nugraha/Analisis Transparansi dan Akuntablitias Pengelolaan Dana Sekolah

Rp 5.461.345, perbaikan sarana prasarana SMK Negeri 11 Bandung membuat


pemasangan kontraktor listrik mesin Rp surat pernyataan tanggung jawab yang
500.000. menyatakan bahwa dana BOS telah diterima
Perawatan sarana prasarana perbaikan dan digunakan sesuai dengan NPH BOS SMK
ruang kesiswaan di SMK Negeri 11 Bandung dan sesuai dengan format yang diatur pada
Rp 77.843.300, perawatan sarana prasarana petunjuk teknis penggunaan dan
perbaikan tempat bunga gedung Adm. pertanggungjawaban keuangan dana BOS. Pada
Perkatoran Rp 6.600.000, perawatan sarana akhir periode, SMK Negeri 11 Bandung
prasarana perbaikan dinding keramik tangga melaporkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi
gedung Rp 5.500.000. yaitu rekapitulasi penggunan dana BOS SMK,
Kegiatan pengadaan bahan habis pakai lembar pencatatan pertanyaan/kritik/saran,
dengan rincian pengeluaran yaitu bahan habis lembar pencatatan pengaduan.
pakai mata pelajaran olah raga Rp 23.355.000, Akuntabilitas bertujuan untuk
bahan habis pakai mata pelajaran praktik menciptakan kepercayaan publik kepada
lingkungan hidup RP 9.418.800, bahan habis sekolah. Sejalan dengan yang dipaparkan oleh
pakai mata pelajaran kewirausahaan Rp Mardiasmo (2004:18) “tujuan akuntabilitas
3.550.000, bahan habis pakai penunjang adalah mendorong terciptanya akuntabilitas
praktek mata pelajaran kesenian Rp 600.000. kerja sekolah sebagai salah satu syarat untuk
Pengembangan Standar Pengelolaan. terciptanya sekolah yang baik dan terpercaya”.
Untuk program ini tidak ada kegiatan yang Pengelolaan dana di SMK Negeri 11 Bandung
dilakukan/didanai pada triwulan tiga. yang sudah termasuk pada kategori akuntabel
Pengembangan Standar Pembiayaan. dengan skor 85,014% dapat dikatakan baik.
Program ini menggunakan dana sebesar Rp Namun, akuntabilitas tersebut perlu
61.242.707. Terbagi dalam dua kegiatan yaitu ditingkatkan lagi karena akuntabilitas akan
kegiatan rumah tangga sekolah daya dan jasa mempengaruhi kepercayaan dari masyarakat
dengan rincian penggunaan dana antara lain kepada sekolah.
pembayaran internet PT. Citra Jelajah Dengan melakukan upaya-upaya
Informatika (CIFO) Rp 26.400.000, telepon tersebut harapannya dapat meningkatkan
022-006652442 sebesar Rp 115.000, telepon akuntabilitas pengelolaan dana sekolah.
022-006613508 sebesar Rp 770.977, listrik Rp Sehingga, akan tercipta sekolah yang memiliki
14.304.900, Air PDAM sebesar Rp 106.500. kinerja yang tinggi. Persentase rata-rata
Lalu, kegiatan pembiayaan pengelolaan satuan akuntabilitas di SMK Negeri 11 Bandung masih
pendidikan ATK Rp 19.545.250. lebih rendah dibandingkan dengan penelitian
Pengembangan dan Implementasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Yogyakarta
Sistem Penilaian. Untuk program ini tidak ada oleh Solikhatun (2016) dengan hasil penelitian
kegiatan yang dilakukan/didanai pada triwulan prinsip akuntabel dilaksanakan dengan baik
tiga. karena memiliki nilai kecenderungan baik
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat sebesar 96%. Sejalan pula dengan penelitian
diketahui total penggunaan dana SMK Negeri yang dilakukan oleh Santi Ekowati (2016) di
11 Bandung pada triwulan tiga sebesar Rp SMP Negeri 3 Kota Tanggerang dengan hasil
284.918.752 dari total penerimaan sebesar Rp penelitian menyebutkan bahwa penerapan
571.900.000. Sehingga dapat diketahui bahwa akuntabilitas dalam pengelolaan dana BOS
masih terdapat sisa dana yang tidak digunakan sudah berjalan cukup baik, yaitu adanya RKAS
sebesar Rp 286.981.248. dalam perencanaan, kesesuaian aturan dan
Lalu, SMK Negeri 11 Bandung petunjuk teknis penggunaan dan pelaksanaan
membuat rekapitulasi realisasi penggunaan dana BOS dengan realisasinya serta
dana per sumber dana sesuai dengan format pelaksanaan pelaporan dana BOS kepada
yang diatur dalam petunjuk teknis penggunaan sekolah, kota/kabupaten dan pemerintah pusat.
dan pertanggungjawaban keuangan dana BOS. Juga, penelitian dilakukan oleh Jayanti (2012)
Adapun rekapitulasi penggunaan dana BOS di SMPN 11 Yogyakarta dan SMPN 1
berisi ringkasan atau rekap penggunaan dana Purworejo dengan hasil penelitian bahwa kedua
berdasarkan delapan standar nasional sekolah telah melaksanakan asas akuntabilitas
pendidikan dan 17 aturan penggunaan dana dengan cukup baik. Penelitian juga dilakukan
BOS. oleh Ntsele (2014) di Johanesburg South

58 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI.10.17509/jpak.v6i1.15831 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 6, No. 1, [Januari-Juni], 2018 : 49-60

dengan hasil beberapa sekolah kurang bendahara komite, sehingga dana baru dapat
akuntabel dalam pengelolaan keuangan. digunakan ketika telah disetujui ketua sebagai
Berdasarkan pemaparan diatas dapat representasi dari orang tua siswa. Lalu,
dikatakan bahwa pelaksanaan akuntabilitas pertanggungjawaban dana komite dilakukan
pengelolaan dana sekolah secara umum oleh pengelola dana dengan cara melaporkan
dilakukan dengan melakukan dalam rapat orang tua dan memberitahukan
pertanggungjawaban pengelolaan dana dari penerimaan dan pengeluaran dana beserta
mulai melakukan penyusunan RKAS, program-program yang telah dilakukan
melakukan pembukuan dan pengarsipan bukti sekolah.
transaksi, penyusunan laporan realisasi, dan Komite sekolah memiliki kewajiban
menyerahkan laporan tersebut kepada pihak untuk menyampaikan laporan kepada pihak
pemberi dana. Akuntabilitas dana BOS terkait paling sedikit satu kali dalam satu
dilakukan sesuai dengan aturan yang tercantum semester. Laporan yang harus disampaikan
di petunjuk teknis penggunaan dan yaitu laporan kegiatan komite sekolah dan
pertanggung-jawaban keuangan dana BOS. laporan hasil perolehan penggalangan dana dan
Petunjuk pelaksanaan pertanggungjawaban sumber dana pendidikan lainnya dari
tersebut secara teknis memuat hal yang sama masyarakat. Artinya, hasil perolehan
baik untuk jenjang dasar maupun menengah. penggalangan dana harus ditransparansikan dan
Untuk dana lain yang berasal dari non dipertanggungjawabkan penggunaannya. Pada
pemerintah, dipertanggungjawabkan menurut realisasinya, SMK Negeri 11 Bandung telah
aturan yang dimiliki oleh sekolah. melakukan sesuai dengan yang diatur oleh
permendikbud No. 75 Tahun 2016.
SPP dan Iuran Tahunan (Dana Komite)
SMK Negeri 11 Bandung pun
Kesimpulan
memperoleh dana dari masyarakat yaitu berupa
Pengelolaan dana di SMK Negeri 11
SPP dan dana awal tahun yang nantinya akan
Bandung dilakukan dengan tahap-tahap yaitu
dikelola oleh komite dan dana tersebut menjadi
melakukan penyusunan RKAS sebagai
dana komite. Pengelolaan dana tersebut diatur
pedoman dalam mengelola dana, tahap
dalam Peraturan Mentri Pendidikan dan
pelaksanaan/ pembelanjaan dengan melakukan
Kebudayaan No. 75 Tahun 2016 Tentang
pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran
Komite Sekolah.
dana pada buku kas umum, yang selanjutnya
Dana komite yang berasal dari SPP ini
harus dicatat pula di buku pembantu kas, buku
dipungut setiap bulan dari orangtua siswa yang
pembantu bank, dan buku pembantu pajak,
besarannya Rp 275.000,00. Penentuan besaran
selanjutnya melakukan pembuatan laopran
SPP tersebut sudah berdasarkan kesepakatan
realisasi penggunaan dana.
antara pihak sekolah dengan pihak orangtua.
Pengelolaan dana di SMK Negeri 11
SMK Negeri 11 Bandung masih terdapat SPP
Bandung termasuk kedalam kategori transparan
dikarenakan dana BOS belum mencukupi
dengan persentase 81,95%. Transparansi SMK
semua kebutuhan sekolah. Selain dari SPP,
Negeri 11 Bandung dilakukan dengan
dana SMK Negeri 11 Bandung juga diperoleh
penyusunan anggaran (RKAS) yang dimulai
dari iuran tahunan siswa baru.
dari tingkat bawah, melibatkan guru dalam
Pada pelaksanaannya, SMK Negeri 11
penyusunannya.
Bandung melakukan penggalangan dana SPP
Pengelolaan dana di SMK Negeri 11
dari orangtua dengan besaran yang telah
Bandung termasuk dalam kategori akuntabel
disetujui baik oleh pihak orangtua, sekolah dan
dengan persentase 85,04%. Akuntabilitas SMK
komite, juga iuran yang dibayar oleh siswa baru
Negeri 11 Bandung dilakukan dengan
pada awal masuk SMK. Dana tersebut dikelola
melakukan pengelolaan dana sesuai dengan
oleh komite sekolah. Adapun dana tersebut
aturan pertanggungjawaban yang berlaku yaitu,
digunakan untuk menutupi kegiatan yang tidak
petunjuk penggunan dan pertanggungjawaban
tercantum dalam anggaran yang sudah disusun,
dana BOS, peraturan menteri dalam negeri,
selain itu bila ada kekurangan dapat ditutupi
peraturan mentri keuangan serta peraturan
oleh dana komite tersebut. Dalam penggunaan
tentang komite sekolah yang didalamnya
dana komite harus dilakukan dengan
persetujuan ketua komite dan dana disimpan di
59 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan
DOI.10.17509/jpak.v5i1.15831 |http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Mia Silmi Nurdiani, Nugraha/Analisis Transparansi dan Akuntablitias Pengelolaan Dana Sekolah

terdapat aturan tentang pertanggungjawaban


dana komite

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Bastian, Indra. (2007) Akuntansi Pendidikan.
Jakarta:Erlangga
Darma, Surya.(2007) Manajemen Keuangan
Sekolah. Direktorat Tenaga
Kependidikan, Direktorat Jendral
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Departemen Pendidikan
Nasional
Fatah, Nanang. (2009) Ekonomi & Pembiayaan
Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Fatah, Nanang. (2012) Standar Pembiayaan
Pendidikan. Bandung: Rosda
Sugiyono. (2016) Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta
Ekowati, Santi. (2016) Transparansi dan
Akuntabilitas Pengelolaan Dana BOS di
SMP Negeri 3 Kota Tanggerang Selatan.
Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Jayanti, Monika. (2012) Analisis Pengelolaan
Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) di SMPN 11 Yogyakarta dan SMPN
1 Purworejo. Skripsi. Depok: Universitas
Indonesia
Ntsele, Cynthia N. (2014) Accountabilityand
Transparency in Managing School
Finances At Primary Schools In
Johanesburg South. Disertation. South
Africa: University of South Africa.
Solikhatun, Ismi. (2016) Analisis Pengelolaan
Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) (Studi Pada SMK Negeri 1
Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang
Keuangan Negara

60 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI.10.17509/jpak.v6i1.15831 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK

Anda mungkin juga menyukai