MAKALAH
Disusun oleh:
Kelompok V
Sapri Audi Saputra 200110006
Rahma Annisa 200110010
Silvia Husnah 200110015
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Aspek Manajemen (Proyek)”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan khususnya bagi
penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ahmad Ahrozi,
SE.,ME.Sy selaku dosen mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Bagi kami
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Kelompok V
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami ambil dari latar belakang diatas
yaitu sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen proyek?
2. Bagaimana dasar – dasar manajemen proyek?
3. Apa saja tujuan dan manfaat manajemen proyek?
4. Apa saja elemen – elemen yang ada pada manajemen proyek?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas yaitu sebagai berikut.
1. Memahami definisi dari manajemen proyek
2. Memahami konsep dari manajemen proyek
3. Mengetahui manfaat dan tujuan dari manajemen proyek
4. Mengidentifikasi elemen – elemen dalam manajemen proyek.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pengarahan serta pengendalian terhadap sumber daya untuk mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
2.1.2 Definisi Proyek
Menurut Dipohusodo (1995) proyek adalah upaya mengerahkan
sumber daya yang tersedia, yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan,
sasaran dan harapan penting tertentu serta harus diselesaikan dalam jangka
waktu terbatas sesuai dengan kesepakatan. ]
Selain itu, proyek juga dapat didefinisikan sebagai sekumpulan
aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir
serta hasil tertentu, proyek biasanya lintas fungsi organisasi sehingga
membutuhkan bermacam – macam keahlian (skills) dari berbagai profesi
dan organisasi.
2.1.3 Definisi Manajemen Proyek
Menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge)
sebagaimana yang didefinisikan oleh Project Management Institute (PMI)
Project Management is the application of knowledge, skills, tools and
techniques to project activities to meet project requirement”.
Manajemen proyek merupakan suatu usaha perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan
kegiatan dalam suatu proyek sehingga proyek tersebut sesuai dengan
jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan.
Selain itu, manajemen proyek juga dapat diartikan sebagai ilmu
dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengoordinir sumber daya
yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan teknik
pengelolaan modern untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, yaitu
ruang lingkup, mutu, jadwal, dan biaya, serta memenuhi keinginan
stakeholder.
Pada prinsipnya manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan
dan keterampilan “tools and techniques” pada aktivitas proyek agar
4
persyaratan dan kebutuhan proyek terpenuhi. Proses-proses manajemen
proyek dikelompokkan dalam 5 kelompok, yaitu proses inisiasi (initiation
process), proses perencanaan (planning process), proses pelaksanaan
(executing process), proses pengontrolan (controlling process), serta
proses penutupan (closing process)
2.2 Dasar – Dasar Manajemen Proyek
Dalam manajemen proyek, perlunya pengelolaan yang baik dan
terarah karena suatu proyek memiliki keterbatasan sehingga tujuan akhir dari
suatu proyek bisa tercapai. Yang perlu dikelola dalam area manajemen
proyek yaitu biaya, mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumber
daya, lingkungan, resiko dan sistem informasi. Ada tiga garis besar
untuk menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu :
1. Perencanaan
Untuk mencapai tujuan,sebuah proyek perlu suatu
perencanaan yang matang, yaitu dengan meletakkan dasar tujuan
dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan segala
program teknis dan administrasi agar dapat diimplementasikan.
Tujuannya agar memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan
dalam batasan waktu, mutu, biaya dan keselamatan kerja.
Perencanaan proyek dilakukan dengan cara studi kelayakan,
rekayasa nilai, perencanaan area manajemen proyek (biaya, mutu,
waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumber daya, lingkungan,
resiko dan system informasi).
2. Penjadwalan
Penjadwalan merupakan implementasi dari perencanaan
yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan
kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya, tenaga
kerja, peralatan, material), durasi dan progres waktu untuk
menyelesaikan proyek. Penjadwalan proyek mengikuti perkembangan
5
proyek dengan berbagai permasalahannya. Proses monitoring dan
updating selalu dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang
realistis agar sesuai dengan tujuan proyek. Bila terjadi
penyimpangan terhadap rencana semula, maka dilakukan evaluasi
dan tindakan koreksi agar proyek tetap berada dijalur yang
diinginkan.
3. Pengendalian Proyek
Pengendalian proyek mempengaruhi hasil akhir suatu
proyek. Tujuan utama dari utamanya yaitu meminimalisasi segala
penyimpangan yang dapat terjadi selama berlangsungnya proyek.
Tujuan dari pengendalian proyek yaitu optimalisasi kinerja,
biaya, waktu, mutu dan keselamatan kerja. Kegiatan yang dilakukan
dalam proses pengendalian yaitu berupa pengawasan, pemeriksaan,
koreksi yang dilakukan selama proses implementasi.
6
kompleks. Diagram PERT memberikan representasi visual dari awal
sampai berakhirnya suatu proyek.
2.3 Tujuan dan Manfaat Manajemen Proyek
Tujuan
1. Efisiensi, baik dari segi biaya, sumber daya maupun waktu
2. Kontrol terhadap proyek lebih baik, sehingga proyek bisa sesuai
dengan scope, biaya, sumber daya dan waktu yang telah ditentukan
3. Meningkatkan kualitas
4. Meningkatkan produktifitas
5. Bisa menekan risiko yang timbul sekecil mungkin
6. Koordinasi internal yang lebih baik
7. Meningkatkan semangat, tanggung jawab serta loyalitas tim terhadap
proyek, yaitu dengan penugasan yang jelas kepada masing-masing
anggota tim.
Manfaat
1. Mengidentifikasi fungsi tanggung jawab
2. Meminimalkan tuntutan pelaporan rutin
3. Mengidentifikasi batas waktu untuk penjadwalan
4. Mengukur prestasi terhadap rencana
5. Mengidentifikasi masalah secara dini dan tindakan perbaikan
6. Meningkatkan kemampuan estimasi untuk rencana
7
yang meliputi aspek biaya, mutu dan jadwal sebagai acuan untuk
membuat WBS.
c. Work Breakdown Structure (WBS): menjabarkan scope statement
menjadi suatu susunan deliverables yang mudah di-manage, serta
dikelompokkan berdasarkan deliverable utama.
d. Scope verification: mendapatkan persetujuan deliverable proyek
secara formal.
e. Scope control: mengontrol perubahan ruang lingkup proyek.
2. Project Time Management
Project time management diperlukan untuk menyelesaikan proyek
sesuai dengan waktu yang ditetapkan, yang meliputi:
a. Penyusunan jadwal proyek
b. Monitoring jadwal proyek
c. Pengontrolan perubahan jadwal proyek
3. Project Cost Management
Project cost management diperlukan untuk membuat perencanaan,
estimasi budget dan mengontrol biaya agar biaya proyek tidak melebihi
anggaran yang ditetapkan, Project cost management ini meliputi:
a. Cost estimating: membuat perkiraan biaya atas sumber daya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan suatu aktivitas.
b. Cost budgeting: menyusun total perkiraan biaya yang dibutuhkan
untuk melaksanakan proyek dan menetapkan cost baseline.
c. Cost control: mengontrol faktor-faktor penyebab varian biaya dan
menjalankan prosedur kontrol perubahan
4. Project Human Resource Management
Project human resource management diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan mengorganisir dan me-manage project team yang meliputi:
a. Human resource planning: mengidentifikasi kualifikasi dan jumlah
personil yang dibutuhkan serta mendokumentasi peran dan tanggung
jawab masing-masing.
8
b. Menunjuk/mendapatkan personil tim yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaan proyek.
c. Membentuk project team dengan meningkatkan kompetensi dan
kerja sama tim untuk meningkatkan kinerja proyek.
d. Mengelola project team dengan mengoordinasi dan memonitor
kinerja tim, memberikan umpan balik dan membantu memecahkan
masalah proyek.
5. Project Risk Management
Project risk management diperlukan untuk meminimalkan dampak
negatif risiko terhadap keberhasilan proyek yang meliputi:
a. Human resource planning: mengidentifikasi kualifikasi dan jumlah
personil yang dibutuhkan serta mendokumentasikan peran dan
tanggung jawab masing-masing.
b. Menunjuk/mendapatkan personil tim yang dibutuhkan untuk
melaksanakan proyek.
c. Membentuk project team dengan meningkatkan kompetensi dan
kerja sama tim untuk meningkatkan kinerja proyek.
d. Mengelola project team dengan mengoordinasi dan memonitor
kinerja tim, memberikan umpan balik dan membantu memecahkan
masalah proyek.
6. Project Communication Management
Bertujuan agar komunikasi dan aliran informasi proyek berjalan
efektif dan efisien, yang meliputi:
a. Communication planning: menentukan perencanaan komunikasi
proyek yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan stakeholder.
b. Information distribution: menyediakan informasi proyek dan
mendistribusikannya sesuai perencanaan.
c. Performance reporting: melaporkan status dan kemajuan proyek
secara objektif dan tepat waktu.
9
d. Manage stakeholders: membina dan mengelola komunikasi yang
efektif dan efisien dengan stakeholder untuk memenuhi kebutuhan
serta melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan proyek
sesuai mekanisme yang ditetapkan
7. Project Quality Management
Project quality management bertujuan untuk memastikan kesesuaian
kinerja dan hasil proyek dengan standar mutu yang ditetapkan.
Pembahasannya meliputi:
a. Quality planning: menentukan standar mutu dan standar konfigurasi
yang sesuai untuk proyek dan cara pemenuhannya.
b. Quality assurance: melaksanakan aktivitas mutu untuk memastikan
pelaksanaan proyek telah memenuhi standar proyek yang
ditetapkan.
c. terhadap standar konfigurasi yang ditetapkan dan mengidentifikasi
cara mengeliminasi penyebab kegagalan tersebut.
8. Project Procurement Management
Meliputi proses yang diperlukan untuk memenuhi pengadaan barang
dan/atau jasa yang disediakan oleh vendor/kontraktor sesuai jadwal.
Pembahasan project procurement management meliputi:
a. Procurement planning: menentukan kebutuhan pengadaan barang
dan/atau jasa oleh vendor atau kontraktor, membuat jadwal
pelaksanaan pengadaan
b. Solicitation planning: menyusun dokumen pengadaan dan kriteria
penilaian.
c. Conduct solicitation: mengadakan penjelasan lelang, melaksanakan
lelang dan menerima proposal/penawaran yang diajukan
vendor/kontraktor.
d. Source selection: memilih dan menunjuk vendor/kontraktor
pemenang.
10
e. Contract administration: menyiapkan document kontrak kemudian
bersama-sama vendor/kontraktor pemenang mereview dan
menyempurnakan isi kontrak.
f. Contract closure: penanda tanganan kontrak oleh kedua belah pihak
(pembeli dan pelaksana)
9. Project Integration Management
Meliputi proses dan aktivitas yang diperlukan untuk
mengidentifikasi, mengombinasi, menyatukan dan mengoordinasi berbagai
proses dan aktivitas manajemen proyek dalam suatu proses yang bersinergi
dan berkesinambungan, Pembahasan project integration management
meliputi:
a. Membuat project definition sebagai gambaran awal proyek.
b. Membuat project management plan.
c. Mengarahkan dan mengelola pelaksanaan proyek.
d. Memonitor dan mengontrol aktivitas proyek, mulai dari initation,
planning, execution sampai closing proyek.
e. Mengintegrasikan pelaksanaan prosedur kontrol perubahan atau
changes control procedure.
f. Menyelesaikan dan menutup proyek secara formal.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13