01 Fakultas
Manajemen Proyek
Pendahuluan
Fakultas
Teknik
Program Studi
Teknik Sipil
Mirnayani, ST, MT
<
← MENU AKHIRI >
→
Apa yang dimaksud dengan
manajemen ??
Arti Manajemen
Pengertian manajemen dapat dilihat dalam berbagai sudut
pandang, diantaranya :
Tujuan
Sumber
Fungsi llllllllllllll
daya
manajemen k
(input)
(proses) (output)
Perencanaan / Planning
Pengorganisasian / Organizing
Pelaksanaan / Actuating
Pengendalian / Controlling
APAKAH PROYEK ITU ?
(Iman Soeharto,1999)
Mengenal Kegiatan Proyek
Siklus Proyek vs Siklus Sistem
Kegiatan Proyek
PERENCANAAN
TAHAP
DAN KONSTRUKSI OPERASI BERHENTI
KONSEPTUAL DESAIN
SIKLUS PROYEK
SIKLUS SISTEM
Project Life Cycle
Batasan Proyek
Dalam proses mencapai tujuan, proyek dibatasi oleh
target mutu, biaya, waktu yang telah ditetapkan.
Ketiga hal tersebut sering disebut Triple Constraint.
Dapat dikelola kualitas yang diharapkan
Mutu
BATASAN
mutu Spesifikasi
Good Customer
Relationship
Biaya Anggaran
Waktu Jadwal
Waktu Biaya
Ukuran Kompleksitas & Macam Proyek
Kompleksitas proyek
• Jumlah macam kegiatan dalam proyek
• Macam dan jumlah hubungan antar kelompok (organisasi)
dalam proyek
• Macam dan jumlah hubungan antar kegiatan (organisasi)
didalam proyek dengan pihak luar.
Macam proyek
1. Proyek Engineering Konstruksi.
– Contoh : proyek macam ini adalah pembangunan gedung, jembatan,
pelabuhan, jalan raya, fasilitas industri,dll
• Permintaan Pasar
Hal ini terjadi bila suatu ketika pasar memerlukan kenaikan suatu
macam produk dalam jumlah besar. Permintaan ini dipenuhi dengan
jalan membangun sarana produksi baru.
2. Proyek Konstruksi:
<
← MENU AKHIRI >
→
KARAKTERISTIK PROYEK KONSTRUKSI (2)
3. Tujuan pengendalian proyek konstruksi (umumnya 3
objektif):
Waktu;
Biaya;
Mutu.
4. Proyek dikendalikan oleh Project Manager :
Makna pengendalian: informasi kontrol decision
making ;
Perlu ada sistem organisasi; administrasi;
produksi;
engineering; keuangan; SDM; bisnis; dll.
5. Sub-sistem:
Cost Schedule & Control;
Financial & Accounting;
Personil;
Komunikasi;
Marketing.
<
← MENU AKHIRI >
→
KARAKTERISTIK PROYEK KONSTRUKSI (3)
6. Kompleksitas proyek meningkat:
a. Bukan saja teknik:
semakin maju; teknik semakin berkembang; material
baru
ditemukan (jembatan panjang, dll.);
semakin besar; multi site;
semakin kompleks: multi spesialisasi (refinery, intelligent
building, dll.).
b. Juga tuntutan lain (kepuasan stakeholders):
Persyaratan lingkungan dampak lingkungan;
Kultural;
Ekonomi; daya saing produksi nasional;
Pendapat publik; demokrasi telah meningkatkan
kesadaran;
Persyaratan standar lokal: fisik lingkungan;
sosial;
i. Lifebudaya;
cycle cost; efisiensi total;
Isu
ii. baru pengembangan
integrated infrastructure infrastruktur:
planning (optimasi logistic
engineering);
Project Financing (PPP - Public Private Participation).
<
← MENU AKHIRI >
→
SIKLUS PROYEK KONSTRUKSI
1. Proyek besar tidak langsung dibangun ada tahapan.
2. Mulai dengan: adanya kebutuhan – perencanaan –
pelaksanaan – pemanfaatan – demolisi:
- C: Conceive : meng-imajinasi;
- D: Develop : mengembangkan;
- E: Execute : melaksanakan;
- F: Finish : menyelesaikan.
3. Pre Fund ------- Post Fund.
4. Kebutuhan dan penggunaan sumber daya antara
tahapan berbeda-beda.
5. Durasi kegiatan tidak dapat dipastikan:
- Perencanaan yang baik – mempercepat pelaksanaan dan
menghemat biaya;
- E & F lebih pasti (ada informasi statistik);
- C & D tergantung objek (tidak banyak informasi).
<
← MENU AKHIRI >
→
CONTOH-CONTOH P R O Y E K
Membangun jembatan SURAMADU.
Membangun Pabrik pengolahan sampah.
Menyusun dan mengimplementasi ‘information system
baru untuk bank.
Mencari penangkal obat untuk Covid.
Melakukan ‘turn around’ (pemeliharaan) kilang minyak.
Melaksanakan pemilihan umum.
Membuat prototipe kendaraan hemat energi
Pengembangan suatu produk baru atau jasa. Dll.
Building Projects
Bridge Projects
Highway Projects
Dam Projects
KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN PROYEK KONSTRUKSI
OWNER
Memerlukan
manajemen proyek
CONSULTANT CONTRACTOR
Keterangan Gambar :
Stakeholder mempunyai proyek
Proyek didelegasikan ke Manajer Proyek
Manager proyek mengelela atau mengatur proyek tersebut.
Pengelolaan proyek meliputi : scope, time, cost, quality, HR, communication, risk
dan procurement dan diintegrasikan melalui project integration management
(project management knowledge area).
Penerapan tools, teknik dan metode terkait diterapkan pada knowledge area
tersebut untuk memperoleh hasil yang diinginkan, yaitu suksesnya proyek.
PROJECT MANAGEMENT (1)
1. Merupakan cara untuk mengelola sumber daya guna
mencapai tujuan, dengan batasan: waktu, biaya,
dan mutu.
2. Harus memberikan kepuasan bagi semua pihak yang
terlibat (stakeholders).
3. Project Management (PM):
Proses menerapkan sistem dan teknik manajemen dalam
mengendalikan sumber daya untuk mencapai tujuan
proyek.
4. Kompleksitas PM: akan tergantung pada
kompleksitas konstruksi atau kondisi lingkungan
yang dihadapi:
- Proyek rumah sederhana;
- Proyek PLTN; tingkat perencanaan & kontrol
berbeda;
- Medan yang berat;
- Daerah dengan kendala: areal sempit; perkotaan, <
← MENU AKHIRI >
→
PROJECT MANAGEMENT (2)
5. Model PM :
- Fungsi: mengendalikan sumber daya;
- Proses: P-O-E-M-C
- Planning (P);
- Organizing (O);
- Executing (E);
- Monitoring (M);
- Controlling (C);
- Tahapan Proyek (menerangkan saat
keterlibatan).
6. PM perlu atau tidak ?:
- harus memberikan nilai tambah;
- karena ada biayanya; bisa 1-3% nilai proyek.
<
← MENU AKHIRI >
→
Project Management
Model
Project Management
Functions:
i.e. „What‟ we manage:
Management Process:
1. Scope.
i. e. „How‟ we manage:
2. Time.
1. Plan.
3. Cost.
2. Organize.
4. Quality.
3. Execute.
5. Communication.
4. Monitor & Control.
6. Human Resources.
7. Risk.
Project Stages
(Life Cycle):
i.e. “When” we
manage:
Dynamic Linkage 1. Conceive.
2. Develop.
3. Execute.
4. Finish.
<
← MENU AKHIRI >
→
KENAPA PM PERLU ? (1)
1. Traditional Management (perusahaan produksi):
a. Melaksanakan kegiatan organisasi bersifat rutin:
- keuangan;
- produksi; engineering;
- pemasaran;
- administrasi; personil.
b. Program dan anggaran disusun tahunan .
c. Basis evaluasi: pengembalian modal, dan growth.
d. Personal objective sering mempengaruhi
corporate objective; perlu menyatu pada
kepentingan institusi; pemimpin yang baik.
e. Umumnya koordinasi vertikal lancar; akuntabilitas
dibangun vertikal.
f Koordinasi horizontal sering kurang baik; tetapi tidak
terasa karena program kerja bersifat rutin.
<
← MENU AKHIRI >
→
KENAPA PM PERLU ? (2)
2. Proyek dengan objektif tertentu:
a. tidak bersifat rutin.
b. perlu koordinasi horizontal antara unit fungsional
yang lebih intensif (untuk mengalokasikan sumber
daya dengan efektif).
3. PM diperlukan, terutama jika:
- Proyek kompleks;
- Kendala (sumber daya, lingkungan) tinggi.
- Jika disiplin/departemen yang terlibat jumlahnya banyak
perlu integrasi – koordinasi.
- Jika faktor luar banyak dan harus diperhatikan.
<
← MENU AKHIRI >
→
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih
Terima Kasih