Anda di halaman 1dari 27

THIS TIME FOR DISCUSSION

LET’S DO YOUR BEST


Sampaikan

Tanggapi/
Tanyakan

Jawab
Section Break
Insert the title of your subtitle Here
Modul 2
Konsep
Manajemen
Proyek
Perencanaan &
Pengendalian Proyek
Pengampu :
1. Dr. Nor Intang SH, ST., MT.
2. Redityo Januardi, ST., MT. Universitas Jenderal Soedirman
CPMK
Capaian Pembelajaran
Mata Kuliah
Mahasiswa mampu
menjelaskan project
management sebagai
kebutuhan
dalam melaksanakan proyek
konstruksi
Agenda hari ini
01 DEFINISI PROYEK KONSTRUKSI
Pengertian Proyek dan Proyek Konstruksi

02 KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN PROYEK


KONSTRUKSI
Semakin besar, kompleks, dituntut cepat dan efisien, serta harus terus dijalankan
untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan nilai ekonomi walaupun resource
terbatas

03 KARAKTERISTIK PROYEK KONSTRUKSI &


PERKEMBANGANNYA
Produk berupa bangunan; Mutu, biaya, dan waktu sebagai acuan; Perlu pengendalian;
Pekerjaan kompleks dan banyak yang terlibat; Arah perkembangan lingkup proyek

04 EFFORT PADA SIKLUS PROYEK KONSTRUKSI


Sumber daya di setiap tahapan akan berbeda-beda jenis dan jumlahnya

05 PROJECT MANAGEMENT (PM)


Apa..? Siapa..? Kenapa..? Bagaimana.. ? Kapan..? di mana..?
Section Break
Insert the title of your subtitle Here
01 DEFINISI PROYEK KONSTRUKSI

1. Proyek:
Satuan kegiatan dengan tujuan tertentu (lingkup,
biaya, waktu, dan mutu).
2. Proyek Konstruksi itu spesifik (unik); berbe-
da dengan proyek manufaktur (pabrik):
a. Tidak berulang: walaupun jenis bangunan/infra-
struktur sama, waktu dan kondisi lingkungan fisik
dan sosial pasti berbeda.
b. Learning process terbatas; selalu akan meng-
hadapi hal yang baru; perencanaan & pengendali-
an sangat penting.
KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN
02 PROYEK KONSTRUKSI
1. Proyek konstruksi semakin ke sini semakin besar dan kompleks
2. Kebutuhan tenaga ahli semakin mendesak, cenderung digantik
an mesin
3. Proyek konstruksi identik dengan pembangunan infrastruktur.
4. Kebutuhan pembangunan infrastruktur semakin mendesak;
perlu kecepatan:
a. untuk mendorong perekonomian.
b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat; pelayanan minimal ku-
alitas hidup; pemerataan pembangunan.
4. Sementara itu, resources (5 M + T + I) selalu terbatas:
- Manpower;
- Money;  Perlu manajemen
- Material;
- Machine;
(perencanaan & pengendalian)
- Methode; dari penyusunan konsep sampai
- Time;
penyelesaian proyek .
03 KARAKTERISTIK PROYEK KONSTRUKSI

1. Ada bermacam proyek:


- Industri – Manufaktur;
- Perdagangan – Pengadaan;
- Sosial – Personal;
- Konstruksi.
2. Proyek Konstruksi:

Bangunan sipil: Teknik pengelolaan


Ilmu dan 1. Gedung; konstruksi sama:
teknik 2. Jembatan;  Manajemen;
perencanaan 3. Jalan;  Scheduling;
berbeda 4. Pelabuhan;  Costing;
5. Bendungan/Irigasi  Control.
03 KARAKTERISTIK PROYEK KONSTRUKSI

3. Tujuan pengendalian proyek konstruksi


(umumnya 3 objektif):
- Waktu;
- Biaya;
- Mutu.
4. Proyek dikendalikan oleh Project Manager:
- Makna pengendalian: informasi  kontrol  decision making ;
- Perlu ada sistem  organisasi; administrasi; produksi;engineer-
ing; keuangan; SDM; bisnis; dll.
5. Sub-sistem:
- Cost Schedule & Control;
- Financial & Accounting;
- Personil;
- Komunikasi;
- Marketing.
03 KARAKTERISTIK PROYEK KONSTRUKSI

6. Kompleksitas proyek meningkat:


a. Bukan saja teknik:
- semakin maju; teknik semakin berkembang; material baru ditemukan
(jembatan panjang, dll.);
- semakin besar; multi site;
- semakin kompleks: multi spesialisasi (refinery, intelligent building,dl)
b. Juga tuntutan lain (kepuasan stakeholders):
- Persyaratan lingkungan  dampak lingkungan;
- Kultural;
- Ekonomi; daya saing produksi nasional;
- Pendapat publik; demokrasi telah meningkatkan kesadaran;
- Persyaratan standar lokal: fisik lingkungan; sosial; budaya;
- Isu baru pengembangan infrastruktur:
i. Life cycle cost; efisiensi total;
ii. Integrated infrastructure planning (optimasi  logistic engineering);
iii. Innovative project delivery (D-B-B; D-B; D-B-O-M );performance
based contract; BOT (PPP -Public Private Participation).
PERKEMBANGAN MANAJEMEN 1955-2005
03 KONSTRUKSI (RE, Levitt, 2007)

Reuse
Benefits
Renovate

Facility lifecycle phases


Operate
CEM Researchers must now ex-
Metrics

pand our focus to develop and


0 diffuse new processes, organiza-
CEM Research tions (and products) that maxi- Build
Focus mize the economic, environment
1955-2000
Minimize 1st c al, and social equity VALUE of th Design
ost! e built environment from cradle-
to-cradle
Costs

Define
Lifecycle Cost analysis 2000-05 50 th ke depan
(RE, Levitt, 2007) Shape

Economy Environment Social Equity


Range of issues and stakeholders considered
PERKEMBANGAN DELIVERY SYSTEM
03 INFRASTRUKTUR PU (1)
1945-1960 > 1960 > 1970
SWAKELOLA PENUNJUKAN KONTRAK

Pemerintah Pemerintah Pemerintah

Procurement

BUMN BUMN/ S
wasta

Pembangunan Pembangunan Pembangunan


Infrastruktur Infrastruktur Infrastruktur
PERKEMBANGAN DELIVERY SYSTEM
03 INFRASTRUKTUR PU (2)

Legislatif
(DPR) TP

PEMERINTAH Badan Pengelola


Independen:
LPJKN
BPJT
BPSPAM

GOOD
GOVERNANCE

BUMN, BUMD, MASYARAKAT PROFESIONAL


PERUSAHAAN Asosiasi Asosiasi
SWASTA Perusahaan Profesi PT LSM

> 2000
MODEL GOOD GOVERNANCE
04 EFFORT PADA SIKLUS PROYEK KONSTRUKSI
1. Proyek besar tidak langsung dibangun  ada tahapan.
2. Mulai dengan: adanya kebutuhan – perencanaan – pelaksa
naan – pemanfaatan – demolisi:
- C: Conceive : meng-imajinasi;
- D: Develop : mengembangkan;
- E: Execute : melaksanakan;
- F: Finish : menyelesaikan.
3. Pre Fund ------- Post Fund.
4. Kebutuhan dan penggunaan sumber daya antara tahapan
berbeda-beda.
5. Durasi kegiatan tidak dapat dipastikan:
- Perencanaan yang baik – mempercepat pelaksanaan dan
menghemat biaya;
- E & F lebih pasti (ada informasi statistik);
- C & D tergantung objek (tidak banyak informasi).
04 EFFORT PADA SIKLUS PROYEK KONSTRUKSI
Level of Final Fundi
Effort / ng Approv
Resource al
Utilization

Construction
Engineering

Procurement
Feasibility
Planning
Concept Commissioning

Planning Execution

Project Project
Start Completion
04 EFFORT PADA SIKLUS PROYEK KONSTRUKSI

Level of effort – Resources Utilization

Conceive Develop Execute Finish


C D E F

Final Funding
Approval

Planning Execution
05 PROJECT MANAGEMENT (1)

1. Merupakan cara untuk mengelola sumber daya guna men-


capai tujuan, dengan batasan: waktu, biaya, dan mutu.
2. Harus memberikan kepuasan bagi semua pihak yang terli-
bat (stakeholders).
3. Project Management (PM):
Proses menerapkan sistem dan teknik manajemen dalam mengen-
dalikan sumber daya untuk mencapai tujuan proyek.
4. Kompleksitas PM: akan tergantung pada kompleksitas kon
struksi atau kondisi lingkungan yang dihadapi:
- Proyek rumah sederhana;
- Proyek PLTN; tingkat perencanaan & kontrol berbeda;
- Medan yang berat;
- Daerah dengan kendala: areal sempit; perkotaan, dll.
05 PROJECT MANAGEMENT (2)

5. Model PM :
- Fungsi: mengendalikan sumber daya;
- Proses: P-O-E-M-C
- Planning (P);
- Organizing (O);
- Executing (E);
- Monitoring (M);
- Controlling (C);
- Tahapan Proyek (menerangkan saat keterlibatan).
6. PM  perlu atau tidak ?:
- harus memberikan nilai tambah;
- karena ada biayanya; bisa 1-3% nilai proyek.
05 PROJECT MANAGEMENT MODEL

Project Management
Functions: Management Process:
i.e. ‘What’ we manage: i. e. ‘How’ we manage:
1. Scope. 1. Plan.
2. Time. 2. Organize.
3. Cost. 3. Execute.
4. Quality. 4. Monitor & Control.
5. Communication.
6. Human Resources.
7. Risk.
Project Stages (Life Cycle):
i.e. “When” we manage:
1. Conceive.
2. Develop.
3. Execute.
Dynamic Linkage 4. Finish.
KENAPA PROJECT MANAGEMENT
05 PERLU?

1. Traditional Management (perusahaan produksi):


a. Melaksanakan kegiatan organisasi bersifat rutin:
- keuangan;
- produksi; engineering;
- pemasaran;
- administrasi; personil.
b. Program dan anggaran disusun tahunan .
c. Basis evaluasi: pengembalian modal, dan growth.
d. Personal objective sering mempengaruhi corporate objective;
perlu menyatu pada kepentingan institusi; pemimpin yang baik.
e. Umumnya koordinasi vertikal lancar; akuntabilitas dibangun
vertikal.
f Koordinasi horizontal sering kurang baik; tetapi tidak terasa
karena program kerja bersifat rutin.
KENAPA PROJECT MANAGEMENT
05 PERLU?

2. Proyek dengan objektif tertentu:


a. tidak bersifat rutin.
b. perlu koordinasi horizontal antara unit fungsional
yang lebih intensif (untuk mengalokasikan sumber
daya dengan efektif).
3. PM diperlukan, terutama jika:
- Proyek kompleks;
- Kendala (sumber daya, lingkungan) tinggi.
- Jika disiplin/departemen yang terlibat jumlahnya banyak
 perlu integrasi – koordinasi.
- Jika faktor luar banyak dan harus diperhatikan.
Section Break
Any question?
Tetap semangat dan
jaga kesehatan
Sampai jumpa pekan depan…

Anda mungkin juga menyukai