Anda di halaman 1dari 8

VOLUME 14, NO.

1, EDISI XXXIV PEBRUARI

KEGAGALAN BANGUNAN
DARI SISI INDUSTRI KONSTRUKSI

Eddy Hermanto1, Frida Kistiyani2

ABSTRACT

There are plenty of buildings faliured in Indonesia until now. The process of collapse was
caused of redistribution of moment happened in its structure not like its structural design.
Building failured can be happened and caused by human activities, nature behavioral
characteristic and combination of them. Refer the structural aspect, structural system is
the first and prime element of building that supported building forever where man to live
in.
There must have strong efforts to analyze structural system as a whole building to provide
safety factor, especially before construction have done. The point of view can be explained
in planning, architectural design, engineering, economics, and environment.
The last factor to avoid building failure consist of people or public participation and
regulation of inspection periodically must be involved in building development processed.
Keywords : building failure, redistribution of moment.

PENDAHULUAN
berakibat pada produk menjadi mahal dan
sulit bersaing di pasar internasional.
Aktualita

Pada satu sisi, Industri konstruksi di Orijinalitas


Indonesia mengalami tumbuh dan
Dengan telah dibukanya era pasar bebas
berkembang secara pesat setelah Oil
pada semua bidang dimana Indonesia ikut
Booming 1978 sampai dengan menjelang
meratifikasinya, menuntut diadakannya
krisis 1997. Peningkatan proyek terjadi pada
paradigma baru dalam sistem
sisi volume, teknologi, biaya, peraturan,
pembangunan pada proyek proyek sisi
sumber daya dan manajemen. Pada masa
industri konstruksi. Hal tersebut sejalan
setelah krisis mengalami kemunduran, dan
dengan aspek keterpurukan akibat krisis
menjelang tahun 2003 mengalami recovery
multi dimensi yang menerpa.
dengan lahirnya Keppres Nomor 80 tahun
2003. Urgensi
Pada sisi yang lain,terjadi pula kegagalan
Diperlukan optimasi yang multi sisi
bangunan yang telah banyak diberitakan
secara sistem yang terstruktur dalam
oleh media massa,misalnya bangunan
organisasi dan aplikasi pada tataran
sekolah milik pemerintah, perumahan di
kebijakan dan strategi serta pada tataran
kawasan real estate, PDAM dan lainnya.Juga
teknis operasional di lapangan dengan
telah terdapat monopoli dan KKN yang pasti
sasaran agar dapat minimal dikurangi sisi
sisi negatip yang selama ini terjadi.

1
Pengajar Jurusan Teknik Arsitektur FT Undip.
2
Pengajar Jurusan Teknik Sipil FT Undip.

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK 1


Kegagalan Bangunan dari Sisi Industri Konstruksi

PROSES INDUSTRI KONSTRUKSI


(procurement, construction), dan tahap
Pada prinsipnya proses dalam tahapan pemeliharaan (start up, training,
pembangunan proyek fisik dapat maintenance). Dalam tahapan pemanfaatan
digambarkan dalam 3 (tiga) tahapan pokok dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) tahap
yang terdiri dari tahap perencanaan yaitu tahap pemanfaatan (operation and
(planning dan design), tahap pelaksanaan maintenance) dan dilanjutkan pada tahap
pemusnahan (demolition). Lihat gambat 1.

HAND OVER

PLANNING DESIGN PROCUREMENT CONSTRUCTIO


OPERATION & MAINTENANCE DEMOLITION

FEEDBACK

Sumber : Project management, diolah.

Gambar 1. Skema Proses Umum Industri Konstruksi

Adapun ketiga tahapan proses tersebut


drawing atau erection drawing.
pada hakekatnya secara umum dapat
Apabila telah selesai pekerjaan fisik
dijelaskan sebagai berikut :
kontraktor sudah harus membuat as
1. Tahap perencanaan. Pada tahap ini
dilakukan aktivitas yaitu : pengumpulan
built drawing yang telah dirintisnya
selama mengikuti kemajuan proses
data dan kehendak dari pemilik,
proyek. Proses pelaksanaan fisik
pengumpulan data dari observasi data
diawasi dan atau dikendalikan oleh
fisik lapangan dan lingkungan proyek,
konsultan pengawas / konsultan
pengumpulan informasi hal ikhwal
manajemen konstruksi.
regulasi yang berlaku. Dilanjutkan
3. Tahap pemeliharaan. Pada tahap ini
dengan aktivitas desain arsitektur yang
kontraktor bangunan diberi kesempatan
apabila telah disetujui akan diteruskan untuk penyempurnaan pekerjaan yang
dengan desain enjiniringnya (struktur,
telah dicatat dalam defect list agar
mekanikal, elektrikal, lingkungan)
pada penyerahan kedua sudah
Akhirnya akan dihasilkan suatu karya sempurna. Demikian pula para
desain yang aman (safe), nyaman dan pemasok dapat melaksanakan proses
ekonomis. Desain ini dikerjakan oleh uji coba dan pelatihan bagi para calon
konsultan perancang. operator. Dalam hal ini ada hal yang
2. Tahap pelaksanaan. Pada tahap ini penting berkait dengan legal aspect
aktivitasnya meliputi dari procurement yaitu misalnya, adanya surat keur
oleh para pemasok, construction oleh dengan hasil baik listrik oleh PLN,
kontraktor dan sub kontraktor yang penangkal petir oleh Depnaker.
bermuara pada pembangunan fisik oleh
kontraktor yang ditetapkan pemilik. Jadi, pada satu sisi, secara sistem terdapat
Pada proses pelaksanaan fisik untuk hal 6 (enam) pihak yang terlibat dalam suatu
hal tertentu kontraktor sebelum proyek pembangunan fisik, yaitu : pemilik,
melaksanakan harus membuat shop perencana, pengawas, kontraktor, pemasok,
dan penguji. Pada sisi yang lain, untuk

2 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK


Kegagalan Bangunan dari Sisi Industri Konstruksi

proyek fisik tertentu apabila sumberdana


dan pelaksana berada dalam satu
proyek sebagian atau sepenuhnya berasal
pihak/kepemilikan.
dari pihak pelaksana, dilakukan suatu
proses yang dikenal sebagai design and Bagi pengadaan barang dan jasa
build dan atau turnkey, apabila perencana pemerintah (public sector) akan dapat
dibuat skemanya sperti dibawah ini.

PENGAMANAN : ADMINISTRASI, HUKUM, FISIK

HAND OVER

PLANNING DESIGN PROCUREMENT CONSTRUCTION OPERATION & MAINTENANCE DEMOLITION

FEEDBACK

PEMANFAATAN
PENGHAPUSAN
: DISEWAKAN,
: DIJUAL,
DIPINJAMKAN,
DIMUSNAHKAN, DIHIBAHKAN, DIPERTUKARKAN, DIJADIKAN PENYERTAAN MODAL PEMER
BANGUN GUNA SERAH (BOT)

Sumber : Diolah dari Project Manajement dan KMK NO:470/KMK.01/1994 TGL 20-09-94 Tentang Tata
Cara Penghapusan Dan Pemanfaatan BM/KN.

Gambar 2. Skema Proses Industri Konstruksi Versi Indonesia

FUNGSI ORGANISASI manusia yang ditetapkan, haruslah memiliki


kemampuan teknis profesional dan
Dalam industri konstruksi, kegagalan atau
kemauan etika profesi yang handal.
keberhasilan bangunan merupakan hal yang
Terdapat kombinasi yaitu apabila project
berkait erat atau berbatasan dengan setebal
manager memiliki kekurangan maka harus
membrane. Dari hal tersebut berarti bahwa
dapat diisi oleh peran fungsi
kegagalan pada hakekatnya mudah untuk
comprehensive planning and control.
dieliminasi ataupun mudah untuk
Demikian pula untuk optimasi pelaksanaan
dihadirkan. Kesemuanya tergantung pada
totalitas, sebaiknya dilakukan dengan proses
para pelaku proyek yang secara internal
pelelangan umum untuk pengadaan barang
bermuara pada akan dikendalikan oleh
dan jasanya misalnya konsultan, kontraktor
project manager.
yang pada ujung ujungnya akan berperan
Dengan demikian fungsi organisasi project dalam langkah awal guna mencegah
manager sebagai puncak dari sumber daya terjadinya kegagalan bangunan.

5 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK


VOLUME 14, NO. 1, EDISI XXXIV PEBRUARI

PENGGUNA JASA / PROJECT MANAGER/ OWNER

PLANNING AND PROJECT


CONTROLE ADMINISTRATION
FEASIBILITY STUDY

CONSTRUCTION
PROCUREMENT

MAINTENANCE

DEMOLITION
OPERATION
PLANNING

TRAINING
START UP
DESIGN

BID

Sumber : Project Management dan Keppres No.80/2003,diolah.

Skema 3. Fungsi Organisasi Dalam Industri Konstruksi.

Dari skema diatas terlihat jelas bahwa


MACAM KEGAGALAN BANGUNAN
semua kegiatan dari suatu Sistem dalam
industri konstruksi sangat lebar rentang Pada dasarnya, kegagalan bangunan dari
kendalinya. Dari gambaran tersebut kiranya sisi sisi faktor penyebabnya dapatlah
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : dikelompokan menjadi : ulah manusia, alam
1. Seluruh kegiatan pada prinsipnya atau lingkungan, kombinasi ulah manusia
melalui pelelangan umum. dan lingkungan/alam. Oleh sebab itu
2. Jajaran Pengguna Jasa,Panitia
tinjauannya akan meliputi : planning,desain
Pengadaan, Tim Teknis (planning and arsitektur, enjiniring, ekonomi, dan
controle) dan Keuangan (project lingkungan seperti skema dibawah ini.
administration) adalah selalu
dipergunakan.
3. Diperlukan jajaran pengguna jasa yang
berbobot dalam kemampuan
profesional dan etika profesi.

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK 5


Kegagalan Bangunan dari Sisi Industri Konstruksi

PENYEBAB KEGAGALAN BANGUNAN

ULAH MANUSIA KOMBINASI : ULAH MANUSIA DAN ALAM


ALAM ATAU LINGKUNGAN

SALAH DESAIN SALAH LOKASI GEMPA


SALAH PROSES PELAKSANAAN MENENTANG PRINSIP ALAM LONGSOR
KELEBIHAN BEBAN KURANG MEMPERHATIKA N LINGKUNGAN
ANGIN TAUFAN
SABOTASE BANJIR
KEBAKARAN DISLOKASI TANAH

TINJAUAN DESAIN ARSITEKTUR


TINJAUAN PLANNING TINJAUAN EKONOMI TINJAUAN ENJINIRING TINJAUAN LINGKUNGAN

Gambar 4. Skema Penyebab dan Tinjauan Kegagalan Bangunan.

TINJAUAN PLANNING
TINJAUAN DESAIN ARSITEKTUR
Kegagalan bangunan yang disebabkan oleh
Kegagalan bangunan yang disebabkan oleh
planning pada mulanya adalah kesalahan
desain arsitektur akandapat diuraikan
penempatan fungsi bangunan dari area
kedalam sisi sisi sebagai berikut :
makro yang dikenal sebagai tataguna lahan.
1. Kesalahan dari sisi sistem struktur
Kesalahan dalam planning akan berakibat
bangunan (super struktur).
pada buruknya fungsi pelayanan bangunan
2. Kesalahan pada tata ruang dalam
secara makro termasuk sistem sirkulasi luar.
bangunan yang akan berakibat pada
Pada sisi mikro bangunan, dapat dipastikan sisi penyaluran beban dan desain
bahwa kegagalan bangunan disebabkan struktur bangunan.
semata mata oleh tiadanya penelitian tanah 3. Kesalahan pemilihan material / bahan
secara teliti sebelum suatu masterplan bangunan yang connect di strukturnya.
didibahas dan ditetapkan secara hukum. 4. Kesalahan desain eksterior dan interior
Apabila terjadi pemaksaan kehendak dari yang menyebabkan bangunan tadi tidak
pemegang keputusan akan berakibat laku di pasar umum serta terjadi
minimal pada mahalnya struktur konstruksi masalah sosial yang dominan.
bangunan yang harus ditanggung pemilik.
Pada umumnya kegagalan bangunan yang
disebabkan oleh kesalahan desain arsitektur
terlebih dahulu merambat ke sisi struktur
bangunan dan akhirnya akan bermuara

5 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK


VOLUME 14, NO. 1, EDISI XXXIV PEBRUARI

pada sisi sistem makro termasuk misalnya


TINJAUAN EKONOMI
vandalisme.
Kegagalan bangunan yang disebabkan oleh
TINJAUAN ENJINIRING sisi ekonomi pada prinsipnya masih
kontroversi pada sisi sisi tertentu. Pada
Kegagalan bangunan yang disebabkan oleh muaranya adalah pertanyaan : mau sejauh
enjiniring pada prinsipnya terfokus di sisi mana umur teknis bangunan hendak
struktur konstruksi. Penyebab dari sisi direncanakan ? Kondisi ini akan berposisi
mekanikal elektrikal menempati posisi pada platform : harus ada pertemuan
nomor dua. Penyebab kegagalan bangunan antara sisi ekonomi dan sisi teknis
dari sisi struktur dan konstruksi ini dapat bangunan.Hal tersebut dikenal sebagai
diuraikan kedalam : kajian dan telaah tekno-ekonomi.
1. Kesalahan pada data hasil
penelitian tanah. Kegagalan bangunan yang disebabkan oleh
2. Kesalahan pada sistem sisi ekonomi akan berakibat pada hal hal
struktur bangunan. sebagai berikut :
3. Kesalahan perhitungan struktur 1. Bila harga material struktur dianggap
bangunan. mahal akan berakibat pada umur
4. Kesalahan pelaksanaan struktur bangunan menjadi lebih panjang/lama.
bangunan. 2. Bila harga material struktur bangunan
5. Kesalahan materi/bahan struktur dianggap murah akan berakibat pada
bangunan. umur bangunan relatif pendek dari sisi
beban statik, lebih pendek lagi bila
Dari kelima hal kesalahan tersebut terjadi beban dinamik terutama gempa.
pengendalian terakhir ada pada waktu 3. Bila harga material struktur dan
proses pelaksanaan fisik konstruksi di finishing arsitektur bangunan adalah
lapangan. Jadi momentum pelaksanaan murah maka perlu dicermati bila terjadi
adalah katup pengaman terakhir dan paling beban dinamik yang mendadak.
menentukan.
Pada umumnya kegagalan bangunan yang
Kegagalan bangunan yang disebabkan oleh disebabkan oleh faktor ekonomi sangat
sisi mekanikal elektrikal pada sisi sisi beban jarang atau tidak pernah terjadi secara fatal.
dinamis dapat diuraikan menjadi :
1. Beban muatan terpusat dan dinamis
TINJAUAN LINGKUNGAN
misalnya : genset, mesin AC sentral
serta parkir yang kurang Kegagalan bangunan yang disebabkan oleh
diperhitungkan. faktor lingkungan akan dapat diuraikan
2. Terjadinya kebakaran akibat hubungan sebagai berikut ;
arus pendek listrik. 1. Kesalahan tata lingkungan secara fisik
3. Beban servis atas bangunan dan akan berakibat pada sisi Kesehatan
helipad. Lingkungan, misalnya : sistem tata
Pada umumnya kegagalan bangunan yang air,sistem penghawaan, sistem
disebabkan oleh sisi mekanikal elektrikal sirkulasi, sistem penghijauan, sistem
hanya berakibat bagi bagian bangunan dan pencahayaan.
tidak sampai fatal. 2. Kesalahan tata lingkungan secara non
fisik akan berakibat langsung seperti
kesehatan penghuni bangunan menjadi
tidak memenuhi syarat.

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK 5


Kegagalan Bangunan dari Sisi Industri Konstruksi

3. Karena nilai lingkungan dan land value


dimusnahkan (demolized)  kegagalan
menjadi rendah maka akan menjadi
bangunan total.
daerah hitam/kriminal yang subur.
Pada umumnya kesalahan perencanaan dan PENCEGAHAN KEGAGALAN
perancangan lingkungan tidak bisa lepas
dari kesalahan planning. Akibat yang terlihat Kegagalan bangunan baik sebagian ataupun
secara visual adalah bangunan yang ada seluruhnya sangat perlu dicegah sebab pada
tidak bisa berfungsi secara optimal, akhirnya owner dan atau user yang paling
harga/nilai lingkungan menjadi rendah. dirugikan beserta lingkungannya. Dari sisi
tahapan pembangunan maka yang perlu
JENJANG KEGAGALAN dicermati untuk pencegahannya meliputi
sebagai berikut :
Pada dasarnya jenjang/ tingkat atau hirarki 1. Tahap perencanaan, dapat dilakukan
kegagalan bangunan dapat berupa : optimasi perencanaan.
1. Kegagalan di tingkat sederhana, 2. Tahap pelaksanaan, dilakukan
bangunan masih berdiri tetapi tidak pengawasan yang ketat dan kajian awal
dapat berfungsi optimal, misalnya retak desain serta pengendalian
akibat gempa, selalu terendam air. procurement dan construction di
2. Kegagalan di tingkat menengah, pelaksanaan per bagiannya dengan
bangunan masih berdiri tetapi sangat landasan profesionalisme dan etika
membahayakan bila dihuni, misalnya profesi.
penurunan bangunan, miring, retak dan 3. Tahap pemeliharaan, dilakukan check,
atau sebagian struktur patah. recheck dan cross check, disertai uji
3. Kegagalan di tingkat tertinggi, coba dengan benar dan proses
bangunan sudah tidak dapat administrasi teknik diikut sertakan.
difungsikan sama sekali (collapse,
failure). KESIMPULAN DAN SARAN
Dari sisi struktur konstruksi, pada kerangka
dasar strukturalnya dari sisi dapat atau tidak Dari uraian tersebut diatas, kiranya akan
dapatnya struktur diperbaiki kembali dapat dapat ditarik suatu kesimpulan, yaitu :
digolongkan menjadi : 1. Kegagalan bangunan disebabkan oleh
1. Kegagalan struktur konstruksi pada faktor manusia, alam, kombinasi
jenjang temporer, struktur dapat keduanya.
difungsi kan kembali dengan mudah 2. Kegagalan bangunan dapat ditinjau dari
dan murah serta aman. Pada sisi ini multi disiplin ilmu.
struktur konstruksi dapat dibuat lebih Dari Kesimpulan diatas kiranya dapat
rendah,sama atau bahkan lebih tinggi diajukan saran saran sebagai berikut :
tingkat kehandalannya (kapasitasnya). 1. Masyarakat umum perlu diikut sertakan
2. Kegagalan struktur konstruksi pada secara aktif dalam proses perencanaan,
jenjang menengah, bangunan dapat pengawasan dan pelaksanaan
difungsikan kembali dengan perbaikan pembangunan bangunan.
atau perubahan sistem strukturnya 2. Diperlukan regulasi yang bermuatan
sebagian, namun perlu waktu dan biaya perlunya pemeriksaan berkala
yang cukup. bangunan dan utilitasnya, serta
3. Kegagalan struktur pada jenjang diaktifkan adanya building inspectors.
tertinggi, struktur tidak dapat
diberdayakan kembali, jadi harus

5 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK


VOLUME 14, NO. 1, EDISI XXXIV PEBRUARI

DAFTAR PUSTAKA
Vijay, Successfull Project management,
McGrawHill Newyork 2000.
Keppres No.80/2003 Tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah. Stanley Goldhaber, CONSTRUCTION
Keputusan Menteri Keuangan
MANAGEMENT Principles and Practices,
John Wiley and Son Newyork 1977.
No.470/KMK.01/1994 Tentang Penghapusan
dan Pemanfaatan BM / KN. James Adrian, CM : The Construction
Management Process,Reston Virginia 1981

MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK 5

Anda mungkin juga menyukai