Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL TUGAS AKHIR

DETAIL DESAIN PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI CIRAJAYU


KABUPATEN CILACAP

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Jurusan Teknik Sipil

Sekolah Tinggi Sains dan Teknologi Indonesia

Disusun Oleh :

Febriani Yustika Triana

02110002

JURUSAN TEKNIK SIPIL

SEKOLAH TINGGI SAINS DAN TEKNOLOGI INDONESIA

BANDUNG

2014
LEMBAR PERSETUJUAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Persetujuan Tugas Akhir Diberikan Kepada :

Nama : Febriani Yustika Triana

NIM 021 10 002

Judul TA : Detail Desain Pengendalian Banjir Sungai Cirajayu Kab.

Cilacap

Disetujui pada tanggal :

Mengetahui

Dosen Pembimbing Ketua Jurusan

Choly Nuradil, ST, MT. Iing Rustandi, ST


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Banjir merupakan suatu fenomena alam yang terjadi disuatu tempat, baik yang
disebabkan oleh karena luapan air sungai atau sarana penampang kelebihan air
lainnya. Pengaliran air dari berbagai sumber kejadian yang terhambat dapat
menimbulkan genangan pada tempat – tempat yang dianggap memiliki potensi,
misalnya daerah pemukiman, areal pertanian atau prasarana perhubungan. Genangan
yang cukup tinggi dan terjadi dalam waktu relative lama akan memberikan dampak
merugikan bagi hampir semua bentuk kehidupan. Dampak banjir yang merugikan
baru mulai dirasakan sebagai masalah apabila kegiatan kehidupan manusia sehari –
hari mulai terganggu dan atau menimbulkan resiko korban jiwa atau kerugian materil.

Sungai Cirajayu berada di kabupaten Cilacap yang memiliki banyak manfaat


bagi warga sekitar, namun sering kali menimbulkan bencana banjir yang
menggenangi daerah pemukiman penduduk dan daerah persawahan yang berada di
sekitar sungai Cirajayu ini.

Sungai Cirajayu merupakan anak sungai dari Sungai Cikawung. Kondisi


topografi DAS Cirajayu bervariasi dengan kondisi dataran rendah, dan dataran tinggi
pegunungan.

Saat ini Sungai Cirajayu beserta anak sungainya mempunyai fungsi antara lain
:

1. Sebagai sumber air untuk irigasi


2. Sebagai sumber baku untuk air bersih

1|BABI
Febriani Yustika Triana
DETAIL DESAIN PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI CIRAJAYU KABUPATEN

Secara umum permasalahan yang terjadi di Sungai Cirajayu adalah


dikarenakan penampang basah Sungai Cirajayu yang relatif kecil sehingga tidak
mampu menampung debit air pada saat hujan akibatnya air meluap ke areal
pemukiman dan persawahan. Selain itu adanya efek break water yang terjadi dari
pertemuan Sungai Cirajayu yang bermuara di Sungai Cikawung.

Memperhatikan uraian permasalahan diatas serta untuk mencegah kerugian


yang ditimbulkan akibat banjir pada sungai Cirajayu, maka diperlukan suatu kajian
mengenai upaya pengendalian banjir pada Sungai Cirajayu dalam usaha mengatasi
kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir dan memeperhatikan fungsi sungai.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penulis mengemukakan masalah ini adalah untuk mengetahui


secara teknis permasalahan banjir di Sungai Cirajayu Kabupaten Cilacap dan
menentukan upaya permasalahan banjir yang dihadapi sehubungan dengan genangan
banjir yang terjadi.

Adapun tujuannya adalah memberikan rekomendasi teknis penanganan banjir


yang terjadi di Kecamatan Karang Pucung Kabupaten Cilacap sehingga dampak
kerugian akibat bencana banjir dapat diminimalisir.

1.3 RUANG LINGKUP DAN BATASAN MASALAH

Meliputi banyaknya factor yang perlu dipertimbangkan dalam studi ini maka
perlu dibuat pembatasan masalah agar permasalahan yang dibahas dalam studi ini
tidak meluas dan dapat mengarah sesuai tujuan. Batasan masalah dalam Tugas Akhir
ini penulis akan mengkonsentrasikan pada :

1. Daerah kajian adalah Sungai Cirajayu di bagian hulu sepanjang 15,5 km.

2|BABI
Febriani Yustika Triana
DETAIL DESAIN PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI CIRAJAYU KABUPATEN

2. Data peta topografi dari BAKOSURTANAL dengan skala 1 : 25.000


3. Data pengukuran diperoleh dari hasil data sekunder.
4. Data curah hujan yang mewakili ada 3 Stasiun, yaitu Sta. Lumbir, Sta.
Majenang, dan Sta. Cimanggu selama 10 tahun dari tahun 2003 – 2013
5. Analisa hidrologi dilakukan untuk mendapatkan besarnya debit banjir
rancangan dengan menggunakan Hidrograf Satuan Sitensis Metode Nakayasu
dan Higrograf Satuan Sintetis Snyder.
6. Analisa profil aliran dengan menggunakan program HEC – RAS dengan
menggunakan aliran unsteady.
7. Dalam kaitannya dengan penentuan Q rencana digunakan Q25th sebagaimana
digunakan dalam perencanaan bangunan – bangunan sungai di Indonesia.
8. Teknologi yang digunakan untuk perbaikan Sungai Cirajayu hanya di
fokuskan untuk perbaikan kelancaran aliran sungai yaitu perbaikan
penampang sungai dan pembuatan tanggul jika diperlukan.
9. Tidak membahas mengenai tinjauan terhadap sedimen, analisa social
ekonomi, dan dampak lingkungan.

1.4 METODOLOGI PEMBAHASAN

Metodologi pembahasan tugas akhir ini adalah dengan melakukan studi


literature dan studi kasus. Studi literature dilakukan berdasarkan teori – teori yang
berhubungan dengan sungai dari berbagai referensi yang ada. Studi kasus dilakukan
dalam tugas akhir adalah Detail Desain Pengendalian Banjir Sungai Cirajayu
Kabupaten Cilacap.

Data – data yang dibutuhkan yaitu : peta topografi, data curah hujan, peta
situasi, gambar existing sungai. Data – data tersebut bersumber dari PT. VITRAHA
CONSINDOTAMA

3|BABI
Febriani Yustika Triana
DETAIL DESAIN PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI CIRAJAYU KABUPATEN

1.5 LOKASI

Berikut adalah Peta Situasi Sungai Cirajayu dan daerah genangan banjir yang
terjadi di Kecamatan Karang Pucung Kabupaten Cilacap.

Lokasi Studi

Gambar 1.1 Lokasi Studi

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penulisan tugas akhir ini, observasi lapangan dilakukan untuk dapat
merencanakan metoda yang digunakan pada studi kasus, selain observasi penulis
lebih mengutamakan mencari literature – literature yang ada yang berkaitan dengan
permasalahan yang dibahas pada tugas akhir ini. Berikut uraian permasalahan dibagi
menjadi beberapa bab :

BAB I : PENDAHULUAN

4|BABI
Febriani Yustika Triana
DETAIL DESAIN PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI CIRAJAYU KABUPATEN

Membahas mengenai latar belakang, maksud dan tujuan,


ruang lingkup dan batasan masalah, metodologi
pembahasan, lokasi, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Membahas mengenai teori ataupun metode perhitungan


yang akan digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini.

BAB III : METODOLOGI

Berisikan uraian tentang data – data yang diperlukan dan


langkah – langkah pengerjaan tugas akhir.

BAB IV : ANALISA HIDROLOGI

Berisikan tentang pengolahan dan perhitungan data – data


hidrologi yang digunakan untuk tahap perencanaan
teknis. Dari perhitungan ini akan diketahui jenis
pengendalian banjir yang akan diterapkan.

BAB V : ANALISA HIDROLIKA

Berisikan mengenai perhitungan penampang sungai


menggunakan program HEC RAS.

BAB VI : DESAIN PENANGGULANGAN BANJIR


BERDASARKAN ANALISA HIDROLOGI DAN
ANALISA HIDROLIKA

Berisikan Desain penanggulangan banjir yang akan


diterapkan berdasarkan dari analisa hidrologi dan
hidrolikanya.

BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN

5|BABI
Febriani Yustika Triana
DETAIL DESAIN PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI CIRAJAYU KABUPATEN

Memuat rangkuman dan kesimpulan – kesimpulan penting


dari bab – bab sebelumnya.

1.7 DATA DAN SUMBER DATA

Sumber data diperoleh dari literature berbentuk buku, catatan kuliah, artikel.
Sumber data pelaksanaan proyek diperoleh dari perusahaan PT. Vitraha
Consindotama yang berkedudukan di Bandung serta instansi – instansi terkait
lainnya.

1.8 DAFTAR PUSTAKA

Dalam menunjang dan mempermudah penyusunan Tugas Akhir ini penulis memakai
acuan dari beberapa buku, diantaranya :

1. Iman Subarkah, Ir. Bangunan Air. Idea Dharma. Bandung. 1979


2. Tachyan P. Endang; Pangaribuan YP. Hidrolika Teknik Edisi Kedua.
Erlangga. Jakarta. 1985.
3. eprints.undip.ac.id
4. Istiarto. HEC-RAS Dasar Simple Geometry River. 2011
5. repository.usu.ac.id
6. Robianti Novi. Tugas Akhir Analisa Banjir Sungai Cikao Di Kabupaten
Purwakarta. Bandung. 2012

1.9 RENCANA PENYELESAIAN TUGAS AKHIR

Agar lebuh terprogram dan terencana dalam penyelesaian Tugas Akhir maka penulis
membuat tabel rencana penyelesaian studi berikut :

6|BABI
JADWAL PENYELESAIAN TUGAS AKHIR

Bulan
No Kegiatan April Mei Juni Juli Agustus
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Persiapan
Pengumpulan Data
Pengerjaan Laporan
Asistensi
Seminar
Sidang

7|BABI
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah merupakan peninjauan pada pokok permasalahan untuk


menemukan sejauh mana pembahasan permasalahan tersebut dilakukan.
Berdasarkan hasil analisa terhadap kondisi yang sedang terjadi, permasalahan
yang menyebabkan banjir di sekitar Sungai Cirajayu adalah kapasitas penampang
sungai yang sudah tidak dapat menampung debit banjir yang ada, hal ini
dikarenakan penampang basah Sungai Cirajayu yang relatif kecil.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi sesuai dengan keterangan di atas,


maka dapat dilakukan upaya pengendalian banjir di daerah sekitar sungai Cirajayu
dengan cara normalisasi sungai atau pembuatan tanggul.

3.2 PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data pada studi Detail Desain Pengendalian Banjir


Sungai Cirajayu Kabupaten Cilacap dilakukan dengan cara sebagai berikut :

- Metode literature yaitu suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan


data dengan cara mengumpulkan, merumuskan dan mengolah data tertulis
serta metode kerja yang digunakan.
- Metode observasi yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan data
dengan cara melakukan survey langsung ke lokasi. Hal ini sangat
diperlukan untuk mengetahui kondisi lokasi yang sebenarnya.

Dalam kegiatan perencanaan normalisasi Sungai Cirajayu digunakan data


sekunder. Data sekunder adalah data yang didapatkan dari instansi yang terkait
dengan rencana proyek, data tersebut diperoleh dari perusahaan PT. VITRAHA

1|BABIII
Febriani Yustika Triana
DETAIL DESAIN PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI CIRAJAYU KABUPATEN

CONSINDOTAMA yang berkedudukan di Bandung serta instasi yang terkait


lainnya.

Data sekunder yang diperlukan antara lain :

a. Data Hidrologi
o Data Curah Hujan
b. Peta Topografi
o Peta Ikhtisar
o Peta Situasi Sungai
o Potongan memanjang dan melintang sungai

3.2.1 Data Curah Hujan

Untuk menganalisa kondisi hidrologi di wilayah studi diperlukan


data hujan dari stasiun pengamatan terdekat di sekitarnya. Data curah
hujan yang berpengaruh pada daerah pengaliran di catchment area Sungai
Cirajayu adalah data yang diperoleh dari stasiun pengamatan :

1. Stasiun Majenang
2. Stasiun Cimanggu
3. Stasiun Lumbir

Data curah hujan bulanan yang digunakan selama 10 tahun.

3.2.2 Peta Topografi

Topografi ini terdiri dari :

a. Peta ikhtisar dengan skala 1 : 25.000. Berdasarkan peta ikhtisar


ini dapat ditentukan :
 Daerah Aliran Sungai (DAS) atau Daerah Tangkapan
Sungai (Catchment Area).
 Luas DAS
 Kemiringan memanjang dasar sungai

b. Peta situasi sungai, skala 1 : 2000

2|BABIII
Febriani Yustika Triana
DETAIL DESAIN PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI CIRAJAYU KABUPATEN

c. Potongan memanjang dan melintang sungai skala 1 : 200

3.3 ANALISA DATA

3.3.1 Analisa Hidrologi

Analisa hidrologi bertujuan untuk menentukan debit banjir rencana


dari suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). Hal ini dilakukan dengan :

a. Penentuan luas Catchment Area


Luas catchment area adalah luas daerah tangkapan hujan yang berpengaruh
pada suatu aliran sungai ditentukan berdasarkan peta topografi.
b. Analisa data curah hujan
o Analisa data hujan wilayah dilakukan dengan Metode Poligon
Thiessen
o Analisa frekuensi dengan parameter statistik dan plotting data
diikuti Uji kecocokkan sebaran dengan Uji Chi – Kuadrat dan Uji –
Smirnov – Kolmogorof
o Perhitungan curah hujan rencana dengan metode periode ulang
tertentu dengan metode yang sesuai dengan distribusinya.

Dengan menggunakan data curah hujan dari 3 stasiun penakar hujan dalam
kurun waktu 10 tahun terakhir, yaitu :

o Stasiun Majenang
o Stasiun Cimanggu
o Stasiun Lumbir
c. Perhitungan debit rencana

Metode yang digunakan untuk perhitungan debit rencana adalah :

- Analisa debit dengan metode Hasper, HSS Nakayasu, dan HSS Snyder

3.3.2 Analisa Hidrolika


3.3.2.1 Analisa Penampang Eksisting Sungai Cirajayu

3|BABIII
Febriani Yustika Triana
DETAIL DESAIN PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI CIRAJAYU KABUPATEN

Analisa penampang eksisting dengan menggunakan HEC – RAS


bertujuan untuk mengetahui kondisi dari sungai Cirajayu saat ini.
Dengan menggunakan HEC-RAS maka dapat diketahui profil dari
muka air saat terjadi banjir. HEC – RAS akan menampilkan model
dari Sungai Cirajayu sesuai dengan Input data yang diberikan.

Untuk membuat model aliran Sungai Cirajayu, input data yang


digunakan untuk analisa ini adalah :

a. Data Geometri
- Skema alur Sungai Cirajayu
- Data Penampang mamanjang dan melintang sungai
b. Data debit Sungai Cirajayu
c. Data Hidrolika
Yaitu koefisien Manning (n) bervariasi merupakan parameter.

3.3.2.2 Langkah – Langkah Dalam Membuat Suatu Model


Hidrolik Dengan HEC – RAS

Ada 6 langkah utama didalam menciptakan suatu model hidrolik


dengan HEC – RAS :

a. Memulai suatu proyek baru dengan memberi nama proyek dan


tempat menyimpannya.
b. Membuat data geometri baru dan menggambar skema alur
sungai
c. Memasukkan data geometri (skema alur sungai, cross section,
data jembatan, koefisien hidrolik, tanggul dll)
d. Memasukkan syarat batas sesuai jenis analisa untuk aliran tidak
tetap yang terdiri dari :
 Boundary Condition (data debit hulu)
e. Melakukan kalkulasi hidrolik
f. Meliat dan mencetak hasil kalkulasi hidrolik

3.3.2.3 Pertimbangan Perlu Tidaknya Normalisasi Sungai

4|BABIII
Febriani Yustika Triana
DETAIL DESAIN PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI CIRAJAYU KABUPATEN

Dari hasil analisa HEC – RAS maka akan diketahui apakah dengan
kondisi sungai Cirajayu saat ini membutuhkan penanganan berupa
normalisasi alur atau tidak. Hal ini akan terlihat dari out put
program HEC – RAS yang akan mensimulasikan secara grafis
gambar penampang Sungai Cirajayu lengkap dengan profil muka
airnya. Dengan memasukkan nilai debit yang bervariasi sesuai
kejadian banjir sebenarnya maka akan didapat pula profil muka air
yang berbeda. Normalisasi dilakukan pada bagian sungai dimana
muka air sungai melimpas melewati tanggul yang ada. Atau
dengan perkataan lain normalisasi dilakukan pada penampang
sungai yang kapasitasnya tidak mencukupi untuk melewatkan debit
banjir rencana yang terjadi.

3.3.2.4 Perencanaan Normalisasi Sungai

Setelah diketahui apakah sungai tersebut memerlukan normalisasi


alur atau tidak maka kegiatan dapat berlanjut kelangkah
selanjutnya. Jika tidak diperlukan upaya normalisasi maka kegiatan
akan lansung selesai. Sedangkan jika diperlukan upaya normalisasi
maka kegiatan akan berlanjut pada langkah – langkah normalisasi
Sungai Cirajayu seperti yang telah diuraikan pada Bab II. Langkah
– langkah tersebut yaitu mulai dari perhitungan debit rencana
sampai dengan perencanaan tanggul sungai.

Langkah – langkah diatas terangkum dalam skema Gambar 3.1


dibawah ini :

5|BABIII
Febriani Yustika Triana
DETAIL DESAIN PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI CIRAJAYU KABUPATEN

Gambar 3.1 Diagram Alir Penyelesaian Tugas Akhir

6|BABIII

Anda mungkin juga menyukai